Peristiwa

Peringatan Hari Jadi Kota Blitar ke-119, Mas Ibin: Siap Wujudkan Visi-Misinya

×

Peringatan Hari Jadi Kota Blitar ke-119, Mas Ibin: Siap Wujudkan Visi-Misinya

Sebarkan artikel ini
Peringatan Hari Jadi Kota Blitar ke-119, Mas Ibin: Siap Wujudkan Visi-Misinya

IDPOST.CO.ID – Peringati Hari Jadi ke-119 dengan suasana yang penuh khidmat dan simbolisme mendalam, pada Selasa, 8 April 2025.

Barisan Aparatur Sipil Negara (ASN) tampak rapi mengenakan batik Puspa Dahana, wastra khas Kota Blitar yang mencerminkan semangat lokalitas sekaligus identitas kultural kota proklamator ini.

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam pidatonya, ia mengajak semua pihak untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum menuju transformasi Kota Blitar yang lebih progresif.

Dengan mengusung tema “Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan”, peringatan tahun ini diharapkan menjadi pijakan penting untuk memperkuat pelayanan publik dan membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan.

“Usia 119 bukan sekadar angka,” tutur Mas Ibin dalam sambutannya.

“Ini adalah cerminan perjalanan panjang perjuangan, dedikasi, dan keberanian. Sekarang saatnya kita menjadikan kualitas pelayanan sebagai pilar utama untuk mewujudkan Kota Blitar yang lebih maju.”

Pidato Mas Ibin tidak hanya berisi semangat kemajuan, tetapi juga refleksi mendalam tentang perjalanan sejarah Blitar.

Ia mengingatkan bahwa akar Kota Blitar bermula dari kepemimpinan Adipati Aryo Blitar III (Joko Kandung) pada tahun 1723, yang dikenal atas keberaniannya melawan penjajahan Belanda.

Kemudian, pada 1 April 1906, pemerintah kolonial membentuk Gemeente Blitar, menandai cikal bakal Blitar sebagai kota administratif modern.

Tak lupa, peristiwa heroik Pemberontakan PETA yang dipimpin Soeprijadi pada Februari 1945 disebut sebagai warisan keberanian yang tak lekang oleh waktu.

Namun, peringatan ini bukan semata-mata untuk bernostalgia. Dalam nada optimistis, Mas Ibin menekankan pentingnya komitmen ASN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Ia menyebutkan sejumlah program unggulan yang telah dijalankan sebagai wujud nyata dari visi-misi pemerintahannya.

  • Sarapan Bareng Wali Kota: Sebuah forum partisipasi langsung antara warga dan pemerintah.
  • Sae Program: Program edukasi pranikah untuk mendukung keluarga yang harmonis.
  • Mobil Nikah Gratis dan Ambulans Gratis: Layanan yang mempermudah kebutuhan masyarakat.
  • Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana: Strategi untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

“Pelayanan 24 jam, digitalisasi layanan, dan pengembangan Blitar Trade Center sebagai pusat ekonomi baru adalah langkah nyata kami untuk menghadirkan wajah baru Kota Blitar,” ujar Mas Ibin kepada awak media usai upacara.

Ia menekankan bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari infrastruktur fisik seperti beton dan aspal, tetapi juga dari pelayanan yang ramah, cepat, dan merata.

Bagi Mas Ibin, konsep smart city adalah bagaimana teknologi menjadi alat untuk mempercepat pelayanan publik dan mendekatkan pemerintah kepada rakyatnya.

Di hari yang sama, Mas Ibin melanjutkan rangkaian acara dengan mengunjungi kediaman dua mantan wali kota: H. Santoso dan H. Samanhudi Anwar.

Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi pesan simbolis yang kuat bahwa pembangunan adalah estafet panjang yang membutuhkan kesinambungan dan kolaborasi lintas generasi.

Kota Blitar Menuju Babak Baru

Dengan usia yang telah melampaui satu abad, Kota Blitar tidak ingin sekadar bertahan. Kota ini ingin berkembang, melompat, dan berinovasi untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah. Seperti yang disampaikan Mas Ibin, kunci dari semua itu terletak pada satu hal: pelayanan dari hati.

“Ketika ASN bekerja dengan hati, maka kota ini akan terus bergerak maju menuju masa depan yang kita cita-citakan bersama,” tandas Mas Ibin dengan penuh optimisme.

Kota Blitar kini tengah menulis babak baru dalam sejarahnya—babak yang dirajut dari harmoni masa lalu, semangat masa kini, dan harapan besar untuk masa depan.

Di tangan para abdi negara yang berdedikasi, harapan itu menemukan sandarannya. Blitar tidak hanya bergerak maju; Blitar bersiap untuk melompat lebih tinggi.