IPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, mengumumkan sebuah langkah berani dan tegas: perombakan total manajemen RSUD. Keputusan tersebut diambil usai pensiunnya Direktur RSUD sebelumnya, dr. Muhammad Muchlis.
Mas Ibin menegaskan bahwa waktu untuk reformasi besar sudah tiba. Dengan menunjuk dr. Bernard Theodore Ratulangi Sp.PK sebagai Pelaksana Tugas Direktur, ia juga mengungkapkan sejumlah langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan milik daerah.
“Manajemen rumah sakit harus kita tata ulang mulai dari SDM, sistem keuangan, sampai penguatan peran BLUD,” kata Mas Ibin di hadapan awak media.
Sebagai langkah awal, Pemkot Blitar tengah menunggu izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan rotasi dan mutasi pejabat struktural di RSUD. Menurut Mas Ibin, penyegaran manajemen ini krusial agar transformasi berjalan efektif dan sesuai aturan.
“Kami sedang menunggu izin dari Kemendagri. Begitu turun, rotasi dan mutasi akan langsung kami lakukan. Ini sekaligus bagian dari efisiensi dan pembaruan SDM,” tutur Mas Ibin.
Mas Ibin juga tak ragu menyampaikan bahwa evaluasi jumlah tenaga kerja akan dilakukan dengan objektif. Meskipun rumah sakit milik publik, rasionalisasi SDM dianggap perlu agar pelayanan makin optimal.
“Kalau perlu dikurangi demi efisiensi dan profesionalitas, ya akan kami lakukan. Ini demi pelayanan terbaik,” tegasnya.
Tidak hanya aspek SDM, Mas Ibin menegaskan pentingnya peningkatan fasilitas serta penataan sarana prasarana RSUD. Sistem kerja berbasis reward and punishment juga menjadi kunci untuk menguatkan budaya kerja dan pengawasan ketat.
“Sebelum bicara marketing, kita benahi pelayanan dan fasilitas dulu. RSUD Mardi Waluyo harus jadi rujukan utama, tak hanya di Kota Blitar tapi juga Blitar Raya,” tambahnya.
Bahkan, Mas Ibin berencana berkantor langsung di RSUD selama proses transformasi berlangsung.
“Minggu ini saya siapkan ruang kerja di rumah sakit. Setiap langkah perubahan akan saya kawal langsung. Ini bukan wacana, tapi komitmen nyata,” ungkap Mas Ibin dengan penuh semangat.
Sementara, Dr. Bernard Theodore Ratulangi menyatakan kesiapan mengemban tugas. Ia telah berkoordinasi dengan jajaran manajemen untuk merancang langkah konkret demi percepatan perubahan.
“Kami siap bekerja cepat dan tepat. Dukungan semua elemen rumah sakit sangat dibutuhkan agar transformasi ini nyata dirasakan masyarakat,” ujarnya.