Boyolali, Idpost.Id-Suasana hamparan ladang jagung di Desa Kauman, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, tampak berbeda pada, Selasa (22/7/2025).
Puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 13 Universitas Boyolali ikut turun ke lahan membantu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kauman memanen jagung setra ungu, varietas langka yang menjadi kebanggaan warga.
Panen dilakukan bersama Wawan, salah satu petani penggerak di Kauman. Mahasiswa KKN terlibat langsung dalam memetik jagung, mengangkut hasil panen, hingga menata untuk proses pengiriman.
Sentra jagung ungu yang dipanen merupakan varietas hasil persilangan jagung ketan putih dan jagung ungu. Benihnya berasal dari kerja sama petani lokal dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Melalui program ini, IPB memberikan benih kepada petani Kauman, kemudian hasil panen dikirim kembali ke IPB untuk keperluan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
Jagung ketan ungu ini memiliki keunggulan dibanding jagung kuning biasa. Kandungan gulanya rendah sehingga ramah bagi penderita diabetes atau mereka yang menjaga kadar gula darah.
Teksturnya lebih padat, membuatnya cocok diolah menjadi berbagai produk pangan, mulai dari jagung rebus, olahan kukus, hingga tepung jagung berkualitas tinggi.
“Kami senang bisa ikut membantu. Ini pengalaman berharga karena jagung ungu tidak hanya punya nilai jual, tapi juga manfaat kesehatan dan peluang pasar yang besar,” ujar Liahamidah salah satu mahasiswa peserta KKN.
Wawan mengatakan, jagung setra ungu memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Selain rasanya yang khas dan warnanya menarik, kandungan antioksidannya tinggi.
Ia berharap kerja sama dengan IPB serta pendampingan dari mahasiswa dapat terus berlanjut, sehingga produksi semakin meningkat dan pasar semakin luas.
Bagi mahasiswa KKN, kegiatan ini menjadi sarana belajar langsung di lapangan sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat desa, khususnya KWT Kauman.
Panen kali ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, kelompok tani, dan lembaga penelitian dapat mengembangkan komoditas unggulan desa hingga dikenal lebih luas di tingkat nasional.