IDPOST.ID – Eks dosen UIN Malang Imam Muslimin atau yang dikenal publik sebagai Yai Mim bersikukuh tidak akan berdamai dengan Nurul Sahara, pemilik rental mobil Malang yang menjadi tetangganya.
Desen Filsafat Pascasarjana ini menyatakan siap melanjutkan pertarungan hukum hingga titik darah penghabisan.
Dalam pernyataan tegasnya, Yai Mim mengibaratkan konfliknya dengan Sahara seperti perang Majapahit yang tidak mengenal kata menyerah.
“Prinsip perang Majapahit yang dianut Indonesia. Kalau sudah genderang ditabuh, tidak boleh mundur apalagi ingin mediasi,” tegasnya dalam video yang beredar di TikTok.
Mediasi Gagal Dilaksanakan
Rencana mediasi yang dijadwalkan berlangsung Senin (29/9/2025) harus tertunda. Yai Mim yang sedang berada di Jakarta untuk menjadi bintang tamu podcast Denny Sumargo dikonfirmasi tidak dapat menghadiri proses mediasi tersebut.
Melalui unggahan Instagram story-nya, pria yang dipecat dari posisi dosen UIN Malang ini mengaku masih akan berada di Ibu Kota dalam beberapa waktu ke depan.
Saling Lapor dan Konsekuensi Hukum
Kedua pihak saat ini terlibat dalam laporan hukum yang saling bersilangan. Yai Mim dengan tegas menyatakan tidak akan mencabut laporannya terhadap Sahara, meskipun ada tawaran mediasi dari pihak ketiga.
“Kasus saya dengan Ibu Sahara, saya dilaporkan oleh Ibu Sahara. Ini artinya Ibu Sahara sudah menabuh genderang perang. Saya pun sudah menyiapkan pasukan,” ujar Yai Mim merujuk pada tim kuasa hukumnya yang dipimpin Agustian Siagian.
Siap Menghadapi Segala Konsekuensi
Yai Mim menyatakan kesiapannya menghadapi segala kemungkinan hasil dari proses hukum yang sedang berjalan. Ia bahkan menyatakan rela menjalani hukuman penjara jika memang terbukti bersalah.
“Kalau saya salah, saya siap dipenjara. Kalau menang ya harus diakui, lawannya yang masuk penjara,” tegasnya dengan nada percaya diri.
Perseteruan ini ternyata telah menimbulkan dampak yang lebih luas dari sekadar konflik antar tetangga. Yai Mim mengungkapkan bahwa tidak hanya dirinya dan istri yang terkena imbas, tetapi juga mantan istri, menantu, dan para santrinya.
“Secara pribadi, saya dan istri dengan Sahara tidak ada problem. Tapi dampak dari yang Ibu Sahara hasilkan, banyak pihak yang menjadi resah,” keluhnya.
Tinggalkan Balasan