Peristiwa

DR. Koen Irianto Uripan Sosok Inovator dan Motivator Dunia Sanitasi

×

DR. Koen Irianto Uripan Sosok Inovator dan Motivator Dunia Sanitasi

Sebarkan artikel ini
Kampung warna-warni di Greges Timur Gang Buyuk RT 3 RW 2, Surabaya, menjadi percontohan jamban sehat DR. Koen
Kampung warna-warni di Greges Timur Gang Buyuk RT 3 RW 2, Surabaya, menjadi percontohan jamban sehat DR. Koen

IDPOST.CO.ID, SURABAYA,- DR. Koen Irianto Uripan, tenaga ahli bidang Pengembangan Perubahan Perilaku dan Sanitasi, melakukan terobosan baru dalam bidang perjambanan. Dimana dirinya mampu membuat jamban sehat dengan septic tank didasar laut dan sungai yang kedap dan tahan guncangan.

Kampung warna-warni atau yang biasa disebut ‘Kampung Pelangi’ di wilayah Greges Timur Gang Buyuk RT 3 RW 2, Surabaya. Sebuah wilayah yang berada dibantaran muara sungai, dimana diatasnya dibangun rumah panggung sebagai tempat tinggal dan itu menjadi salah satu percontohan Koen dalam mewujudkan jamban sehat bagi warga strend kali.

Sebelumnya, mereka juga pernah  mendapatkan bantuan CSR beberapa perusahaan untuk membuat jamban sehat, namun tidak dapat terealisasi dikarenakan tidak ada yang bisa membuatnya. Itu akibat posisi kontur tanah lebih tinggi daripada rumah panggung yang posisinya berada di atas air.

“Hal tersebut perlu adanya pemikiran untuk mengembangan sebuah teknologi tepat guna dengan model khusus untuk membuat penampungan tinja yang dibuat didasar laut maupun dasar sungai yang kedap air, walau tantangannya adalah pasang surut air laut di muara yang tiba tiba datang,” sambung Koen pada jurnalis Idpost, Kamis (11/05/2023).

Dapat diketahui jika warga kampung binaan Pelindo pada awalnya mereka BAB disungai. Dalam perkembangan selanjutnya mereka telah membuat jamban, namun hanya kloset tanpa memiliki septik tank, sehingga tinja langsung masuk aliran sungai dan membuat pemandangan menjijikkan, kotor dan jorok.

“Semua itu menjadikan sungai tercemar limbah, bau tidak sedap dan efeknya tentu mengganggu kesehatan. Namun semua itu diabaikan oleh masyarakat, dikarenakan belum adanya teknik serta cara mengatasi hal tersebut,” kata sang inovator perjambannan.

DR. Koen bersama tim dari WC-Koen di rumah warga yang dibangun jamban sehat
DR. Koen bersama tim dari WC-Koen di rumah warga yang sedang dibangun jamban sehat

Menjadi sebuah tantangan tersendiri ketika menyadarkan dan mengajak masyarakat agar mau melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan tidak buang air besar sembarangan (BABS). Terlebih diwilayah yang sudah terbiasa tidak memahami arti pentingnya kebersihan lingkungan.

Guna memancing kesadaran warga, Koen kemudian memberi bantuan secara gratis jamban sehat pada salah seorang warga kampung warna-warni. Dan itu juga sebagai percontohan sekaligus bukti bahwa dirinya mampu membuat jamban meskipun septic tank berada didalam air.

“Awalnya banyak pihak meragukan dirinya bisa membuat jamban sehat dengan septic tank dalam air dan bisa cepat dipakai. Saat terwujud, semua warga meminta dibuatkan juga. Kesehatan lingkungan amat penting dan salah satu ciri khas dari negara maju adalah aliran sungainya bersih,” ungkapnya.

Disampaikannya pula jika kesehatan adalah kebutuhan dasar hidup setiap warga negara dan itu tertuang dalam Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menyatakan ‘bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan’.

“Meskipun Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), jika tidak dibarengi dengan sosialisasi dan memberikan solusi terbaik serta bukti nyata pada masyarakat, akan sulit menyadarkan arti penting kesehatan,” tutur Doktor yang akrab dipanggil Koen WC.

Karena itulah penggiat sanitasi terutama dalam bidang perjambanan ini sangat getol membangun mindset dan motivasi kepada masyarakat dengan golongan apapun. Hal tersebut dikarenakan pola hidup bersih dan sehat menjadi salah satu kebutuhan penting di dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.

“Alhamdulillah, saat ini kampung warna-warni warganya telah memiliki jamban sehat yang ideal bagi kesehatan. Tidak ada lagi bau, kotoran atau tinja yang mengambang di permukaan air hingga membuat pemandangan menjijikkan lagi. Semoga apa yang telah kita lakukan dapat membawa manfaat dan perubahan bagi masyarakat,” pungkas Doktor pasca sarjana UNAIR ini.

Teguh