Lebih lanjut, Asyhadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga situasi Kota Malang tetap kondusif. Ia mengimbau agar publik tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh berbagai informasi yang belum jelas kebenarannya di media sosial.
“Dengan ini kami menyatakan agar semua pihak tetap menjaga kondusivitas, keamanan, dan jangan mudah terprovokasi. Mari kita jaga persatuan dan keamanan daerah kita, kota kita, bangsa kita Indonesia. Madas Malang setong dereh (satu darah),” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, perseteruan antara kedua belah pihak ini telah menarik perhatian luas di dunia maya. Upaya mediasi oleh pihak Kecamatan Lowokwaru untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan pun sempat dilakukan.
Sayangnya, mediasi yang diagendakan pada Senin (29/1/2025) di Kantor Kelurahan Merjosari belum membuahkan hasil karena pihak Yai Mim berhalangan hadir. Rencananya, proses mediasi akan diupayakan kembali pada pekan depan.
