IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin mengapresiasi kehadiran warga yang berani melawan hujan demi meneguhkan ulang cita-cita luhur bangsa.
“Kalau Bung Karno tahu malam ini, beliau pasti bangga melihat warga Blitar yang hadir bukan hanya secara fisik, tapi juga jiwa,” ujar Mas Ibin penuh haru, Sabtu malam, 31 Mei 2025
Ia kembali mengingatkan pentingnya lima sila Pancasila yang disampaikan Bung Karno saat sidang BPUPKI, yang kini menjadi panduan hidup berbangsa.
Acara dimulai dengan penyerahan simbol-simbol Pancasila seperti patung burung Garuda dan teks Pancasila.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, Edy Wasono, menyebut Kirab Pancasila sebagai kelanjutan tradisi “Bedhol Pusaka,” yang sarat makna.
“Pawai Lentera bukan hanya atraksi, tapi simbol penerangan nilai Pancasila di tengah masyarakat,” kata Edy.
Sekitar 80 kelompok dari sekolah dan OPD membawa lentera warna-warni berhias ornamen kebangsaan, menambah semarak acara.
Grebeg Pancasila mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya,” sesuai semangat zaman menjaga nilai kebangsaan di era globalisasi.
Mas Ibin menegaskan, Blitar tak hanya dikenal sebagai makam Bung Karno, tapi juga sebagai penjaga warisan ideologi bangsa melalui tradisi dan perayaan rakyat.
Ribuan warga memadati rute kirab yang melewati jalan-jalan iconic Blitar: Jl. Sultan Agung, Jl. Panglima Sudirman, Jl. A. Yani, hingga Jl. Merdeka. Musik tradisional mengiringi sorak sorai penonton.
UMKM lokal memanfaatkan momentum untuk memamerkan produk kreatif bercirikan nasionalisme, mulai makanan tradisional hingga kerajinan tangan.
Kirab dan Pawai Lentera ini menjadi pembuka dari rangkaian lima acara utama Grebeg Pancasila: Renungan Pancasila, Upacara Harlah, Kirab Gunungan Lima, dan Kenduri Pancasila. Semua mengandung pesan moral dan semangat kebangsaan yang kuat dari tanah Bung Karno.
Malam itu, lentera-lentera yang menerangi Kota Blitar bukan hanya cahaya biasa, tapi simbol nyata betapa ideologi Pancasila hidup dan dijaga bersama.