Dr. Koen Irianto Uripan: Surabaya Role Model Nasional Verifikasi STBM 5 Pilar

Surabaya, Idpost.co.id,- Kota Surabaya menjalani verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan menjadi kota pertama yang diverifikasi di tahun 2025.

Salah satu sosok sentral dalam proses ini adalah Dr. Koen Irianto Uripan SH.MM., anggota tim verifikasi Provinsi Jawa Timur sekaligus Direktur WCKOEn dan Anggota Asosiasi Pengusaha Peduli Air Minum & Sanitasi (APPSANI) yang selama ini dikenal aktif mendorong perubahan perilaku sanitasi di berbagai daerah Indonesia.

Menurut Dr. Koen, proses verifikasi bukan sekadar menilai capaian administratif, melainkan menelusuri sejauh mana masyarakat benar-benar berubah perilaku menuju hidup bersih dan sehat.

“STBM 5 Pilar bukan hanya tentang data di atas kertas. Ini tentang transformasi budaya, bagaimana masyarakat tidak hanya tahu, tapi menjalankan kebiasaan hidup sehat secara berkelanjutan. Surabaya sedang menunjukkan itu,” ujar Dr. Koen saat rapat kesiapan verifikasi di Kantor Walikota Surabaya. Senin, (14/04/2025)

Dr. Koen menilai, Surabaya telah layak menjadi role model nasional, karena keberhasilannya mengintegrasikan kekuatan berbagai elemen Pentahelix dan Hexahelix pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, akademisi, dan komunitas. Bahkan, ia menyebut kota Surabaya ini berhasil membangun sistem sosial yang mendukung sanitasi secara inklusif dan terstruktur.

“Di tengah tantangan mobilitas penduduk dan keragaman sosial, Surabaya mampu membangun kolaborasi lintas sektor. Ini bukti bahwa kepemimpinan lokal dan partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan STBM 5 Pilar,” tegasnya.

Dr. Koen berharap langkah Surabaya ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mempercepat pencapaian STBM 5 Pilar secara menyeluruh.

“Kita tidak boleh puas hanya dengan ODF. Harus ada kesinambungan hingga pengelolaan limbah dan sampah rumah tangga. Surabaya sudah di jalur yang tepat,” pungkasnya.

Sementara itu dalam pemaparannya, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa keberhasilan kota ini tidak terlepas dari peran lebih dari 27 ribu Kader Surabaya Hebat (KSH), yang telah dilatih dan bersertifikat. Mereka menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pengawasan sanitasi di lingkungan masing-masing.

“Kami terus mendorong kader-kader ini agar menjadi mitra aktif pemerintah. Mereka yang menjaga kota ini tetap sehat,” ungkap Walikota Surabaya.

Sedangkan Tim verifikasi dipimpin oleh drg. Sulfi Dwi Angraini, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jatim menambahkan, jika penilaian mencakup verifikasi dokumen, survei lapangan, dan wawancara kepada kepala keluarga.

“Kita ingin melihat langsung bagaimana perilaku hidup bersih benar-benar diterapkan masyarakat. Ini penting untuk mewujudkan sanitasi berkelanjutan,” katanya.

Verifikasi lapangan dijadwalkan pada Selasa, 15 April 2025, dengan dua kelurahan dari setiap kecamatan yang masing-masing menyertakan 25 kepala keluarga sebagai sampel. Hasilnya akan dibahas dalam rapat pleno pada 16 April.

Wilayah sampling mencakup lima kawasan Surabaya meliputi, Surabaya Barat di Kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep, Surabaya Timur di Kecamatan Sukolilo, Tambaksari, dan Rungkut, Surabaya Utara di Kecamatan Kenjeran, Surabaya Selatan di Kecamatan Jambangan, Wonokromo, dan Gayungan, serta Surabaya Pusat di Kecamatan Simokerto.

Teknologi Modern dan Tim Profesional, JEC-Anwari Purwokerto Jawab Kebutuhan Kesehatan Mata

IDPOST.CO.ID, BANYUMAS – Klinik Utama Mata JEC Anwari Purwokerto meluncurkan layanan vitreoretina, yaitu sentra khusus penanganan gangguan vitreoretina mata, layanan ini meliputi pemeriksaan dan tindakan paling komprehensif di Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa tengah bagian selatan, Minggu (8/12/2024).

Sentra khusus ini diluncurkan bersama bakti sosial operasi gratis untuk menangani penderita vitreoretina dengan teknik tsv aksi sosial pertama di indonesia ini menyasar kalangan yang kurang mampu.

Vitreoretina berfungsi memastikan cahaya yang masuk mata mencukupi, kemudian mengubahnya menjadi informasi visual yang dapat dipahami otak, gangguan vitreoretina berdampak pada fungsi penglihatan, mulai pandangan kabur, munculnya floaters atau kilatan cahaya, kehilangan pandangan sampai kebutaan.

Banyak penyandang vitreoretina tak sadar matanya bermasalah, hingga kerusakan yang lebih signifikan, mempengaruhi aktivitas, produktivitas sampai tekanan mental sehingga kualitas hidup menurun.

Direktur Utama PT. Mitra Anwari, dr. Anas Anwari, Spm. menjelaskan, urgensi kehadiran layanan vitreoretina di JEC- Anwari Purwokerto semakin relevan, dimana jumlah penderita kedua penyakit degeneratif tersebut mencapai 70 juta di indonesia.

Salah satu gangguan vitreoretina yakni retinopati diabetika, rd merupakan penyebab kebutaan utama pada pasien berusia 20-64 tahun di seluruh dunia, who menyatakan rd sebagai pemicu kebutaan pada 4,8 persen dari seluruh 39 juta penderita buta di dunia.

Layanan vitreoretina jec-anwari purwokerto diharapkan dapat memberikan akses fasilitas kesehatan mata yang komprehensif dan terkini untuk masyarakat purwokerto dan sekitarnya,” jelas Direktur Utama PT. Mitra Anwari, dr. Anas Anwari, Spm.

Kepala Klinik Utama Mata JEC Anwari Purwokerto, dr. Kukuh Prasetyo, Spm, Chm mengatakan, “selain diperkuat dokter profesional dan staf yang terampil JEC-Anwari Purwokerto menghadirkan teknologi modern terlengkap, seperti optical coherence tomography, oct atau teknik pencitraan non-invasif untuk mendapatkan gambar beresolusi tinggi, fundus camera untuk mengambil gambar bagian dalam mata, endolaser untuk menghentikan pendarahan akibat sobekan retina dan mesin vitrektomi untuk melakukan prosedur vitrektomi”.

Prosedur medis untuk penanganan gangguan pada vitreoretina di JEC-Anwari Purwokerto juga dilengkapi, injeksi intravitreal untuk menyuntikkan obat ke dalam rongga vitreous mata, operasi vitrektomi dan terapi laser retina.

Bakti sosial operasi vitreoretina sebagai bentuk kepedulian untuk berpartisipasi mengatasi gangguan penglihatan di indonesia, khususnya bagi masyarakat kurang mampu di wilayah Jawa tengah bagian selatan’ ungkap Ketua Bakti Sosial operasi vitreoretina dan Kepala Klinik Utama Mata JEC Anwari @ purwokerto, dr. Kukuh Prasetyo, spm, chm.

Bakti sosial ini operasi vitreoretina dilakukan dengan teknik transconjunctival sutureless vitrectomy atau tsv, ini merupakan tindakan bedah modern dengan insisi minimal/ waktu pemulihan lebih cepat dan tanpa jahitan.

Seluruh peserta penerima manfaat “bakti sosial operasi vitreoretina” telah menjalani proses skrining oleh tim dokter ahli dari layanan vitreoretina di klinik utama mata JEC-Anwari Purwokerto, mereka juga mendapatkan prosedur pasca operasi yang komprehensif hingga mereka dinyatakan pulih sepenuhnya.

WC-KOEn Didukung SATO Perkuat Sanitasi di Desa Sie, Bima, NTB

Monta, NTB, Idpost.co.id,- Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB, merupakan salah satu daerah yang masih menghadapi masalah sanitasi. Banyak warga belum memahami arti pentingnya sanitasi yang memadai, baik dan layak.

Untuk menjawab tantangan ini, WC-KOEn, sebuah perusahaan yang bergerak dalam sanitasi, didukung SATO, produsen kloset asal Jepang, melaksanakan program sosial sebagai bagian pengabdian ke masyarakat.

Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., pemilik sekaligus Direktur WC-KOEn, mengatakan bahwa kehadirannya di Desa Sie dalam rangka mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Ia menekankan bahwa sanitasi yang layak adalah salah satu pilar utama dalam kesehatan.

“Dengan jamban sehat, warga Desa Sie berkontribusi langsung meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kami ingin menghapus stigma bahwa sanitasi layak itu mahal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa fasilitas sanitasi yang aman, kokoh, dan terjangkau bisa diwujudkan,” ujar Dr. Koen pada Kamis (21/11/2024).

Dalam kegiatan ini, WC-KOEn dan SATO membangun dua unit jamban sehat bagi warga Desa Sie, sekaligus memberikan satu unit kloset merk SATO kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bima sebagai bentuk dukungan terhadap perbaikan fasilitas sanitasi di daerah tersebut.

Selain itu, mereka juga mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya sanitasi yang layak dan pola hidup bersih dan sehat, yang sejalan dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Sekretaris Dinas Kesehatan Bima, Nurul Wahyuti, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. Menurutnya, program ini sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan sanitasi masyarakat.

“Kami sangat terbantu dengan inisiatif WC-KOEn dan SATO dalam memperbaiki fasilitas sanitasi di Desa Sie. Sanitasi yang baik merupakan kunci dalam menciptakan masyarakat yang sehat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sie, Aman Munir, juga menyampaikan terima kasih kepada WC-KOEn dan SATO. Ia berharap bantuan ini dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan jamban sehat ini. Harapannya, semakin banyak keluarga di Desa Sie yang memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang layak, sehingga kesehatan masyarakat juga meningkat,” ungkapnya.

Farid, koordinator pelaksana kegiatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, turut menyatakan rasa bangganya atas dedikasi tinggi WC-KOEn dalam membantu warga Desa Sie.

“Pengabdian masyarakat ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama lintas daerah. WC-KOEn yang berbasis di Surabaya dan SATO dari Jepang telah membuktikan bahwa melalui gotong royong, kita bisa bersama-sama meningkatkan kualitas sanitasi, tidak hanya di Desa Sie, tetapi juga di seluruh Kabupaten Bima,” ujarnya.

Dengan adanya program pengabdian masyarakat ini, diharapkan Desa Sie dapat terus meningkatkan kualitas sanitasi dan kesehatan masyarakatnya, terutama pasca deklarasi Open Defecation Free (ODF).

Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi awal dari program-program serupa yang akan dilaksanakan di wilayah-wilayah lain di Kabupaten Bima maupun daerah lain di Indonesia, sebagai bagian dari upaya bersama menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

Dinkes Surabaya Luncurkan Program Grease Trap di Sumur Welut Bersama DR Koen

Surabaya, Idpost.co.id,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya bersama DR Koen Irianto Uripan, meluncurkan program percontohan grease trap atau penyaring lemak dan minyak sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi limbah minyak dapur dan lemak yang bisa berpotensi mencemari air dan merusak ekosistem.

Kolaborasi ini bertujuan memperkenalkan cara baru dalam mengelola sampah rumah tangga sebagai bagian program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pada khususnya pilar pengelolaan limbah cair rumah tangga yang berfokus pada prinsip 3R: reduce, reuse, dan recycle. 

Program Inovasi pertama yang diterapkan di Kota Surabaya dan di Indonesia ini diuji coba kepada 6 orang warga di Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, pada Minggu (27/10/2024). Sebagai langkah awal komitmen Dinkes dalam menciptakan lingkungan bersih dimulai dari pengolahan limbah cair rumah tangga.

Dalam tahap awal, grease trap dipasang di tiga lokasi berbeda di setiap rumah, yaitu di bawah sink dapur, di luar rumah sebelum saluran got, dan di bak kontrol. Tujuannya untuk memastikan bahwa berbagai jenis rumah dapat memiliki akses ke alat ini dan memanfaatkan fungsi grease trap sesuai kebutuhan. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Kabidkesmas Dinkes) kota Surabaya, dr. Kartika Sri Rejeki, menekankan arti pentingnya grease trap dalam menjaga kualitas air dan lingkungan yang bersih. Pemasangan grease trap yang bervariasi dilakukan agar berfungsi secara optimal di lingkungan yang berbeda-beda. 

“Melalui program ini, kami mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola limbah cair rumah tangga dengan tepat. Grease trap membantu meminimalisasi pencemaran lingkungan, terutama saluran air,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika limbah minyak dan lemak langsung dibuang ke dalam saluran air lama-lama akan menumpuk yang dapat menghambat saluran serta menyebabkan pencemaran. Dan akhirnya bisa berpotensi merusak kualitas air tanah. 

Sedangkan DR Koen menyampaikan, jika penggunaan grease trap ini diharapkan menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan. Selain itu, program ini akan menjadi acuan bagi kota lainnya untuk mengadopsi langkah serupa dalam mengelola limbah rumah tangga.

“Kami ingin grease trap ini bisa diterima dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Harapannya, para penerima bantuan dapat menjaga dan merawat alat tersebut dengan baik agar bisa menjadi contoh bagi warga lainnya,” ungkap pakar sanitasi lulusan S3 Unair.

DR Koen yang hadir dalam peluncuran program ini mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sebagai penggerak sanitasi dan kesehatan lingkungan, dirinya juga menekankan arti pentingnya kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam mencegah pencemaran lingkungan sejak dari sumbernya. 

“Grease trap ini adalah solusi sederhana namun berdampak besar. Dengan alat ini, kita memulai langkah kecil untuk bersama-sama menciptakan sebuah perubahan besar dalam menjaga lingkungan bersih dan mencegah pencemaran air,” ujar DR Koen kembali.

Ia juga berharap dengan kolaborasi ini dapat menjadi program percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia khususnya dalam menerapkan metode pengelolaan limbah rumah tangga cair guna menjaga keberlanjutan ekosistem dan kualitas air yang bersih.

Melalui bantuan grease trap ini, Dinkes Surabaya bersama DR Koen berharap bisa terus mendorong kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan turut serta dalam mencegah pencemaran air yang lebih luas.

USAID Gandeng DR Koen Gelar Workshop Tingkatkan Kualitas Kesehatan di Kupang

Kupang, Idpost.co.id,- Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih bergelut menghadapi tantangan signifikan terkait sanitasi dan kesehatan lingkungan. Masalah utama adalah masih adanya 1,4% atau sekitar 1.347 warganya buang air besar sembarangan (BABS).

Menghadapi masalah itu, USAID melalui program Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh) menggandeng pakar sanitasi DR Koen Irianto Uripan, melakukan perbaikan sanitasi dan kesehatan lingkungan di Kabupaten Kupang.

Salah satu upaya mencapai target Stop BABS, USAID IUWASH Tangguh menggelar pelatihan langsung dan workshop dengan tema “Pilihan Teknologi untuk Mendukung Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)”.

Workshop dilaksanakan di kantor OPD dan Balai Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kupang, NTT, pada 14-15 Oktober 2024, bertujuan mengenalkan teknologi jamban sehat serta mengidentifikasi hambatan mengubah perilaku sanitasi masyarakat.

Kegiatan workshop dihadiri dinas-dinas di Kabupaten Kupang meliputi, BP4D, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas PUPR, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Dinas PKPP, serta Lurah dan Kepala Desa di se-Kabupaten Kupang.

USAID IUWASH Tangguh mendukung Indonesia mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya meningkatkan akses air bersih, sanitasi dan menciptakan kota yang inklusif serta berkelanjutan.

Fokus program ini adalah meningkatkan akses terhadap layanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak, serta untuk memperkuat ketahanan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim.

Ardian Hanafi, Fasilitator USAID IUWASH Tangguh Kabupaten Kupang, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra internasional dalam menyukseskan program ini.

“Masalah BABS tidak hanya diselesaikan dengan teknologi, tetapi juga memerlukan adanya perubahan perilaku dan didukung edukasi yang konsisten guna mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” jelas Ardian.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan aktif pemerintah desa (Pemdes) dalam mengalokasikan anggaran yang memadai di sektor sanitasi. Sehingga masyarakat yang belum memiliki jamban sehat dapat terbantu.

Sementara itu DR Koen Irianto Uripan, yang terlibat aktif pada program ini, mengatakan bahwa sanitasi yang baik merupakan hak mendasar dan bagian strategis dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

“Kami tidak hanya menyediakan teknologi jamban sehat, tetapi turut menyampaikan edukasi terkait pentingnya sanitasi bagi kesehatan keluarga serta lingkungan. Perubahan perilaku menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar DR Koen.

Ia menambahkan bahwa teknologi yang diperkenalkan harus bisa dipadukan dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat fasilitas yang telah disediakan, sehingga program ini dapat terus berlanjut dengan baik.

Dengan kolaborasi antara USAID dan DR Koen serta didukung pemerintah daerah diharapkan bisa segera mencapai target Stop BABS dan sekaligus meningkatkan kualitas sanitasi, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan di masa depan.

Hati-hati, Orang Sehat Minum Kopi Berisiko Picu Penyakit Jantung

IDPOST.CO.ID – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang sehat yang mengonsumsi lebih dari empat cangkir kopi setiap hari berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Menurut The New York Post, yang mengutip sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan American College of Cardiology 2024 (ACC Asia 2024) pada tanggal 15 Agustus, disebutkan bahwa “konsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari meningkatkan risiko penyakit jantung, bahkan pada orang yang sehat.”

Para peneliti mendefinisikan ‘konsumsi kronis’ sebagai konsumsi minuman berkafein lima hari dalam seminggu selama lebih dari setahun. Penelitian ini berfokus pada teh, kopi, dan minuman berkarbonasi.

Para peneliti menganalisis 92 orang sehat dengan tekanan darah normal berusia antara 18 hingga 45 tahun. Dari jumlah tersebut, 19,6% mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein setiap hari. Jumlah ini setara dengan 4 cangkir kopi, 10 kaleng soda, atau 2 minuman berenergi.

Dari hasil pengujian tekanan darah dan detak jantung, dipastikan bahwa mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein setiap hari memiliki dampak signifikan pada sistem saraf otonom, dengan detak jantung dan tekanan darah yang meningkat seiring waktu. Gejala ini lebih terasa pada orang yang mengonsumsi lebih dari 600 mg kafein (6-7 cangkir kopi) per hari.

“Konsumsi kafein yang kronis mempengaruhi sistem saraf otonom, bahkan membuat orang sehat berisiko terkena tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya,” kata Dr. Nency Kagathara, peneliti dan dokter di Jiddus Medical College and Hospital di Dahod, India risiko ini penting untuk meningkatkan kesehatan jantung bagi semua orang,” katanya.

“Meningkatkan kesadaran akan risiko ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jantung bagi semua orang,” tambahnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan bahwa mengonsumsi 400 mg kafein per hari “umumnya tidak dikaitkan dengan efek negatif yang berbahaya”, namun mengakui bahwa beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kafein dan memiliki tingkat metabolisme yang berbeda.

Mayo Clinic, sebuah pusat medis akademis nirlaba Amerika, melaporkan bahwa konsumsi hingga 400 mg kafein tampaknya aman bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat.

Berbeda dengan penelitian ini, penelitian tahun lalu menemukan bahwa zat antioksidan seperti polifenol dan katekin yang terkandung dalam kopi dan teh dapat membantu mengurangi risiko kanker. Studi lain menegaskan bahwa semakin banyak kopi hitam yang Anda minum secara rutin, semakin Anda menekan kenaikan berat badan.

Pada tahun 2021, sebuah penelitian melaporkan bahwa mengonsumsi 75 mg kafein setiap 4 jam dapat mengalami perbaikan mood yang berkelanjutan sepanjang hari, dan aroma kopi dapat meningkatkan daya ingat.

Menkes Sangat Optimis Aturan Turunan UU Kesehatan Bisa Rampung Agustus 2024

IDPOST.CO.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimis aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan akan kelar pada Agustus 2024 tepat satu tahun diundangkan UU Kesehatan.

Pelu diketahi, terdapat 101 rancangan peraturan pemerintah (PP), 2 Peraturan Presiden (Perpres), 161 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK).

“UU ini akan hapuskan 11 UU menjadi 1 UU, hapuskan 26 PP jadi 1 PP, sebanyak 8 Perpres dihapus menjadi 5 Perpres, kemudian menghapus 2 Kepres jadi 1 Keppres, dan sederhanakan 329 PMK jadi 14 PMK diharapkan diharapkan selesai pada bulan agustus 2024 ini,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024).

Sementara itu ia juga menyebut Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) akan sampai di meja Presiden Joko Widodo pekan ini.

“Ini PP yang Inshaallah dalam minggu ini ditandatangani oleh presiden. RPP Kesehatan ini mencabut 26 peraturan pemerintah yang ada dan 5 Perpres yang ada. Kemudian RPP ini akan diamanahkan dituliskan 4 Perpes baru, 1 Keppers baru,” ujarnya.

Penyusunan UU Kesehatan yang menggunakan omnibus law dan melahirkan berbagai peraturan di bawahnya untuk simplifikasi jumlah dan substansinya. Budi menilai banyak regulasi yang ditulis di level peraturan menteri kesehatan yang ditulis ketidaksesuaian dengan kondisi sekarang.

Oleh karena itu momen ini sekaligus merapihkan di sektor kesehatan yang lebih rapih, terstruktur, sistematis dan sederhana sehingga tidak membuat pusing masyarakat.

“Kalau harmonisasi kita harapkan segera selesai bulan depan kita selesaikan harmonisasi dengan K/L dan penetapannya,” pungkasnya.

Efek Tak Terduga Konsumsi Daun Kratom Bagi Kesehatan

IDPOST.CO.ID – Banyak orang beranggapan konsumsi daun kratom memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, anggapan tersebut bisa saja keliru, jika kratom dikonsumsi dalam jangka panjang.

Konsumsi daun kratom membawa berbagai bahaya saat dikonsumsi dalam jangka panjang, termasuk risiko ketergantungan dan kecanduan karena kandungan alkaloidnya yang memengaruhi reseptor opioid di otak.

Selain itu, konsumsi daun kratom dapat menyebabkan risiko overdosis, terutama jika dikonsumsi bersama zat lain.

Berikut ini beberapa bahaya lainnya dari mengonsumsi daun kratom bagi kesehatan, dikutip dari American Addiction Center.

  1. Mulut kering

Mulut kering adalah salah satu efek samping umum yang dilaporkan oleh pengguna kratom. Kondisi ini terjadi karena kratom dapat mengurangi produksi air liur, menyebabkan rasa kering dan tidak nyaman di mulut. Mulut kering dapat mempersulit berbicara atau menelan dan meningkatkan risiko masalah gigi dan mulut seperti kerusakan gigi, infeksi gusi, dan bau mulut.

  1. Detak jantung cepat

Detak jantung cepat atau takikardia adalah efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi daun kratom. Kratom mengandung alkaloid yang dapat memengaruhi sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi jantung. Penggunaan kratom, terutama dalam dosis tinggi, dapat meningkatkan denyut jantung dan menyebabkan perasaan berdebar-debar atau detak jantung tidak teratur.

  1. Rasa gatal

Rasa gatal adalah efek samping yang sering terjadi ketika mengomsumsi kratom. Efek ini kemungkinan disebabkan oleh pelepasan histamin dalam tubuh sebagai respons terhadap alkaloid dalam kratom. Meskipun biasanya tidak berbahaya, rasa gatal dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan iritasi kulit. Menggaruk berlebihan dapat menyebabkan luka dan infeksi kulit.

  1. Peningkatan buang air kecil

Peningkatan frekuensi buang air kecil adalah efek samping yang dapat dialami oleh beberapa pengguna kratom. Hal ini terjadi karena kratom memiliki sifat diuretik ringan yang dapat meningkatkan produksi urine, merangsang ginjal untuk memproduksi lebih banyak urine, dan menyebabkan lebih seringnya buang air kecil.

  1. Sembelit

Sembelit adalah masalah yang sering dialami oleh pengguna kratom. Alkaloid dalam kratom, seperti mitragynine, dapat memengaruhi sistem pencernaan dengan mengurangi pergerakan usus, menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Untuk mengatasi sembelit, pengguna kratom dapat meningkatkan asupan serat dalam diet mereka, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta memastikan untuk minum banyak air.