DR. Koen Peringatkan Bahaya Sanitasi Buruk Pada Masyarakat

SIDOARJO, IDPOST CO.ID,- Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan terjadinya banyak penyakit yang mudah menyerang tubuh dan hal tersebut masih cenderung diabaikan sehingga mengakibatkan turunnya tingkat kesehatan dan tingkat produktivitas masyarakat.

DR. Koen Irianto Uripan, pakar sanitasi dan perubahan perilaku mengatakan tantangan sanitasi adalah mengakhiri buang air besar sembarangan, meningkatkan penyampaian layanan, dan menutup putaran dari akses fasilitas sanitasi ke pengelolaan air limbah yang berkelanjutan.

“Dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimana pada tiap rumah tangga meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan menjadi langkah awal yang tepat untuk mencegah kontaminasi segala sesuatu yang kotor dan berbahaya,” tutur Koen.

Sang Doktor lulusan Sekolah Pasca Sarjana Unair ini juga menyampaikan virus, bakteri, dan parasit tumbuh subur di tempat dengan sanitasi yang buruk sehingga menyebabkan penyakit atau komplikasi serius bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera.

Penjelasan DR. Koen bagaimana jamban sehat yang baik dan sesuai dengan Kesehatan
Penjelasan DR. Koen bagaimana jamban sehat yang baik dan sesuai dengan Kesehatan

“Setidaknya ada enam penyakit akibat dari sanitasi buruk yang berdampak turunnya kualitas kesehatan masyarakat antara lain, penyakit kolera, Demam Tifoid, diare, tifus, polio, dan penyakit cacingan,” ungkapnya pada jurnalis Idpost setelah kegiatan Cegah Stunting, Senin (26/6/2023).

Menurutnya, buruknya sanitasi juga turut menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi, hal tersebut dikarenakan kematian dini, biaya perawatan kesehatan, kehilangan waktu dan produktivitas mencari pengobatan, dan kehilangan waktu serta produktivitas mencari akses ke fasilitas sanitasi.

“Sanitasi yang baik menyebabkan beban penyakit lebih rendah, penurunan stunting, meningkatnya kualitas hidup, menjadikan lingkungan hidup lebih sehat dimana pada akhirnya memperoleh keuntungan ekonomi dan sosial kepada masyarakat secara lebih luas sekaligus menciptakan sumber daya manusia yang unggul,” ucapnya

Dikatakannya, akses sanitasi yang layak digunakan harus memenuhi syarat kesehatan yaitu, tidak mencemari air, tidak mencemari tanah pemukiman, tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan, bebas dari serangga, aman digunakan pemakainya, mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan pada pemakainya, tidak menimbulkan pemandangan yang kurang sopan.

“Memelihara kondisi sanitasi lingkungan yang baik sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan suatu kondisi yang baik dalam dunia kesehatan dengan terus berupaya dan bergerak memotivasi untuk perubahan perilaku sosial yang dinamis di masyarakat,” pungkasnya.

Teguh

DR. Koen Irianto Uripan : Jamban Sehat Kunci Awal Pengendalian Stunting

SIDOARJO, IDPOST.CO.ID,- Permasalahan stunting di wilayah Kabupaten Sidoarjo telah menjadi salah satu target utama yang harus segera diselesaikan dikarenakan membawa dampak bagi kesehatan anak. Ditambah lagi angka stunting saat ini mengalami kenaikan dari 14,8 menjadi 16,1 persen.

Sebagai upaya dalam pencegahan stunting Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui Puskesmas Waru melaksanakan pelayanan gizi serta melakukan kegiatan “Cegah Stunting” dengan mengundang DR. Koen Irianto Uripan, Motivator, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi dan Perubahan Perilaku .

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin (26/06/2023) mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai di Balai Desa Kepuh Kiriman, Jl. Kolonel Sugiono No.29, Kundi, Kepuh Kiriman, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Waru, Nawari, Kepala Desa Kepuh Kiriman Sarengat dan Ketua BPD H. Miftakhul Ulum, Kepala Puskesmas Waru, dr. Mukarini, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi, DR Koen Irianto Uripan, Bidan Desa Kepuh Kiriman, Suryati Ningsih bersama Kader Kesehatan serta perwakilan warga Kepuh Kiriman.

Stunting dapat dicegah dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), salah satunya menggunakan jamban sehat supaya tidak buang air besar sembarangan (BABS). Sehingga dampaknya pada kualitas kesehatan masyarakat akan meningkat.

DR. Koen Irianto Uripan, master sanitasi dan perubahan perilaku, dalam kegiatan Cegah Stunting menyampaikan, membiasakan diri berprilaku PHBS dengan menggunakan jamban sehat akan memiliki dampak cukup besar bagi kita. Karena antara sanitasi yang buruk dan stunting saling berkaitan.

Camat Waru, Nawari, Kepala Desa Kepuh Kiriman, Sarengat dan Ketua BPD H. Miftakhul Ulum, Kepala Puskesmas Waru, dr. Mukarini, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi, DR Koen Irianto Uripan, Bidan Desa Kepuh Kiriman, Suryati Ningsih bersama Kader Kesehatan
Camat Waru, Nawari, Kepala Desa Kepuh Kiriman, Sarengat dan Ketua BPD H. Miftakhul Ulum, Kepala Puskesmas Waru, dr. Mukarini, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi, DR Koen Irianto Uripan, Bidan Desa Kepuh Kiriman, Suryati Ningsih bersama Kader Kesehatan

“Pada saat setiap keluarga telah melakukan budaya sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi. Dimana salah satu caranya stop BABS dengan beralih memakai jamban sehat sebagai progres langkah awal menekan stunting,” tutur DR. Koen pada warga Kepuh Kiriman.

Dijelaskan pula, membangun jamban sehat harus didukung oleh pembuatan septic tank yang baik dan benar karena jika asal-asalan dampaknya bisa menimbulkan pencemaran lingkungan yaitu kontaminasi rembesan air tinja yang dapat mempengaruhi sumber air.

Perlu diketahui bahwa sanitasi yang buruk menimbulkan masalah gangguan kesehatan terutama pencernaan pada anak, dan saat sering terkena masalah pencernaan, sistem imunnya menjadi lemah. Sehingga si kecil sering sakit-sakitan, kurang gizi, dan pada akhirnya meningkatkan risiko stunting.

Camat Waru, Nawari, menyampaikan bahwa permasalahan sanitasi ini menjadi tanggung jawab bersama baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Kecamatan, Pemerintah Desa (Pemdes), Puskesmas dan stakeholder yang terkait untuk bisa mencapai taraf kesehatan masyarakat yang baik di wilayah Kecamatan Waru.

“Pada intinya kami dari jajaran Kecamatan Waru, Pemerintah Desa Kepuh Kiriman dan Puskesmas Waru berniat untuk terus mengurangi hingga menghilangkan masalah kesehatan di masyarakat. Terkait jambanisasi ini kami akan terus berupaya karena keterbatasan masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Camat Waru.

Nawari juga menambahkan bahwa perlunya intervensi dari Pemkab, Pemdes, puskesmas dan Kecamatan dalam rangka mewujudkan wilayah Waru Open Defecation Free (ODF) atau wilayah dimana penduduknya bebas dari perilaku buang air besar sembarangan (BABS) sebagai langkah awal pengendalian stunting.

“Untuk mewujudkan Desa ODF kami akan berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Kecamatan Waru seperti Puskesmas untuk mengajak Pemerintah Desa mengalokasikan sebagian anggaran untuk membangun jamban sehat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Teguh

DR. Koen Irianto Uripan Mendukung Pemkab Tuban 2024 ODF 

TUBAN, IDPOST.CO.ID,- Pembangunan dalam bidang sanitasi dan air minum telah menjadi target nasional dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024. Dimana salah satu targetnya adalah tercapainya Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 0 persen.

Kabupaten Tuban menjadi salah satu yang tingkat pencapaian ODF belum maksimal di Jawa Timur, dimana saat ini baru tercapai 58,84 persen. Dari 328 Desa baru tercapai 193 Desa, artinya masih ada 135 Desa yang belum ODF dan hal itu cukup berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat.

Dapat diketahui bahwa Indikator Kinerja Utama Bupati Tuban salah satunya adalah Pencapaian Desa ODF atau Desa Bebas dari prilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sehingga itu diperlukan dukungan dari stakeholder terkait untuk mencapai target tahun 2024 Tuban ODF.

Dalam upaya mendukung dan mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) bersama Baznaz Kabupaten Tuban menggelar kegiatan “Serah Terima Bantuan Pembuatan Jamban Dhuafa Baznas Kabupaten Tuban”.

Acara tersebut dilaksanakan di Aula Aster Dinkes Jl. Brawijaya No.3, Kebonsari, Tuban, yang dihadiri Kepala Dinkes P2KB Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo, Ketua Baznas Tuban Ir. Agus Suryanto, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi dan Perubahan Perilaku, DR. Koen Irianto Uripan, serta masyarakat penerima manfaat.

Kegiatan tersebut adalah realisasi bantuan jamban dari Baznas bagi 93 rumah keluarga kurang mampu, yang merupakan kelanjutan dari pelaksanaan stimulan jamban di tahun 2022, dimana pada saat itu baru tercapai 75 persen karena terkendala dengan biaya pembangunan.

Kepala Dinkes P2KB Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo, mengucapkan terima kasih kepada Baznas Kabupaten Tuban yang telah menyetujui Proposal Cegah Stunting Dengan Benahi Sanitasi (Canting Besi) kepada BAZNAS guna membantu warga miskin dalam pembangunan jamban.

Kepala Dinkes P2KB Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo, Ketua Baznas Tuban Ir. Agus Suryanto, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi dan Perubahan Perilaku, DR. Koen Irianto Uripan, serta masyarakat penerima manfaat dalam acara Serah Terima Bantuan Pembuatan Jamban Dhuafa Baznas Kabupaten Tuban
Kepala Dinkes P2KB Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo, Ketua Baznas Tuban Ir. Agus Suryanto, Tenaga Ahli Bidang Sanitasi dan Perubahan Perilaku, DR. Koen Irianto Uripan, serta masyarakat penerima manfaat dalam acara Serah Terima Bantuan Pembuatan Jamban Dhuafa Baznas Kabupaten Tuban

“Kabupaten Tuban sangat rendah di dalam pencapaian target Desa ODF atau Bebas dari perilaku BABS. Dimana pencapaiannya saat ini sangat rendah sehingga untuk mencapai target tahun 2024 Tuban ODF diperlukan terus dukungan dari stakeholder terkait dan salah satunya dari Baznas,” tuturnya.

Percepatan dan pencapaian target sanitasi aman dan layak serta upaya percepatan 0 persen perilaku BABS di Jawa Timur tahun 2024 telah dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Timur sebagai upaya dan wujud serta harapan di tahun 2024 Jawa Timur sudah Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan.

DR. Koen Irianto Uripan, motivator, pakar dunia sanitasi serta perubahan perilaku pada kesempatan tersebut mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, memberikan penyuluhan dan informasi terkait dengan “Jamban Sehat” dalam rangka menyadarkan masyarakat pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kehadirannya diharapkan mampu memberikan motivasi kepada masyarakat arti pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan tidak melakukan BABS, sekaligus dapat memberi influence dan contoh nyata arti pentingnya memiliki sebuah jamban sehat disetiap rumah tangga guna menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

“Kita tidak mudah merubah mindset orang lain yang belum terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat meskipun dengan bukti sekalipun, tapi dengan banyak mendengar, melihat serta mau merasakan kesulitannya, maka akan menjadi luar biasa ketika orang lain menyetujui serta menerima gagasan kita demi kebaikannya,” ungkap Doktor jebolan Sekolah Pasca Sarjana Unair Surabaya, Sabtu, (24/06/2023).

Dalam kegiatan tersebut DR. Koen Irianto Uripan, juga memberikan informasi tentang bagaimana jamban sehat dibuat dan juga spesifikasi pembuatannya agar keberadaan dari jamban berserta septic tank tidak akan mempengaruhi lingkungan sekitar terutama sumber air.

“Dengan teknologi tepat guna strauss pile yang diterapkan dalam pembuatan jamban bisa menjawab semua keluhan dan alasan masyarakat akan rumah kecil dan sempit, rumah yang berdiri di bantaran dan diatas sungai serta biaya mahal sehingga warga tidak dapat memiliki jamban sehat,” ucapnya.

Dalam kegiatan penyuluhan kali ini DR. Koen Irianto Uripan, kembali berulah lagi dengan memberi bantuan 4 jamban sehat kepada warga Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Hal tersebut dilakukan guna memberikan motivasi dan influence arti pentingnya memiliki jamban sehat dan sekaligus membantu Kabupaten Tuban sukses mencapai ODF di tahun 2024.

Teguh

DR. Koen Maestro Dunia Sanitasi, From Zero to Hero

SURABAYA, IDPOST.CO.ID,- Sebuah usaha tidak terbatas hanya kepada faktor modal ataupun uang saja, dikarenakan wirausaha tersebut merupakan dunia yang dinamis, sehingga dibutuhkan adaptasi, inovasi, dan tentunya wajib memiliki kecerdasan juga keuletan untuk meningkatkan sekaligus mengembangkannya.

DR. Koen Irianto Uripan, tenaga Ahli dalam Bidang Pengembangan Perubahan Perilaku dan Bidang Sanitasi menjadi salah seorang wirausahawan sosial yang berani terjun bergelut serta bergaul dengan tinja atau kotoran manusia dan dunia perjambannan, dimana orang lain bahkan setingkatnya belum tentu mampu dan mau terjun untuk melakukannya.

Alumni Sekolah Pascasarjana Unair ini, tidak malu jika dirinya dipanggil Koen WC karena ia berada dalam dunia perjambannan yang dianggap kotor dan menjijikan bagi sebagian orang. Namun disitulah letak jiwa Socio-enterpreneur bagian dari wirausaha sejati, yang bertanggung jawab dengan apa yang diyakini bermanfaat bagi orang lain.

“Inilah hidup, dari bergelut dengan sesuatu yang kotor, bau, sarang penyakit, menjijikan dan jorok, jarang orang mau melakukannya, namun setiap orang hidup pasti akan menghasilkan tinja dan itu membutuhkan sesuatu tempat yang dapat membuatnya menjadi baik, benar, indah, yang tidak merusak lingkungan, agar manusiawi sehat jiwa dan beradab perilakunya, serta tidak menimbulkan penyakit yang berbahaya,” ucapnya.

DR. Koen memberikan petunjuk kepada timnya pada proses pengecoran septic tank
DR. Koen memberikan petunjuk kepada timnya pada proses pengecoran septic tank

“Disinilah dibutuhkan orang-orang perduli, mampu serta bisa untuk mengurusinya agar membawa dampak baik dan kemanfaatan bagi kesehatan dan lingkungan disekitar kehidupan manusia. Paling tidak keberadaan kita saat ini sudah tidak meninggalkan beban rusaknya lingkungan bagi anak cucu dikemudian hari akibat pola hidup jorok saat ini,” sambung Koen.

Jamban sehat dengan septic tank di atas air yang diterapkan pada Kampung Pelangi, Greges Timur, Gang Buyuk, dan Gang Ancol, Tambak Pokak, Kelurahan Tambak Sarioso, serta lokasi lainnya, menjadi sebuah manifestasi maestro besar dunia sanitasi yang belum pernah dilakukan di Indonesia.

Dan hal tersebut membuahkan rasa kepercayaan dari berbagai pihak, baik akademis, pemerintahan, dan kelompok masyarakat terhadap eksistensi jamban sehat yang kedap air, cor langsung ditempat, cepat, murah dan efektif.

“Kita tidak mudah merubah mindset orang lain meskipun telah menunjukkan bukti sekalipun, tapi dengan banyak mendengar, melihat serta mau merasakan kesulitannya, maka menjadi luar biasa ketika orang lain menyetujui serta menerima gagasan kita demi kebaikannya,” ungkap Doktor jebolan Unair Surabaya.

Dengan teknologi tepat guna strauss pile yang diterapkan dalam pembuatan jamban sehat bisa menjawab semua keluhan dan alasan masyarakat akan rumah kecil dan sempit, rumah yang berdiri di bantaran dan diatas sungai serta “seakan akan biaya mahal”, sehingga masyarakat tidak bisa memiliki jamban sehat.

Lurah Tambak Sarioso, Surabaya, City Magezong Negeri Pertiwi atau yang akrab disapa Sonya merasa wilayahnya terbantu oleh DR. Koen dan tim, sehingga program jamban sehat di wilayahnya dapat berjalan baik dan sukses, warga sudah berperilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan.

“Kami sangat senang setelah Kampung Pelangi yang notabene merupakan destinasi kampung wisata menjadi ODF, sehingga menjadi kampung yang sehat dan layak menjadi jujugan wisata dan ini semua hasil upaya dan karya DR. Koen,” tuturnya kepada jurnalis Idpost, Selasa (06/06/2023).

Koen telah menghadirkan solutif bagi warga masyarakat dengan segala keterbatasan di beberapa aspek. Tidak segan mendampingi dan turut hadir di dalam merubah pola pikir masyarakat untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, bahkan turut memberikan secara cuma-cuma sebuah jamban sehat bagi warga miskin sebagai wujud social responsibility.

 

DR. Koen membantu timnya saat membuat septic tank dalam air di depan rumah panggung yang berada diatas permukaan air sungai
DR. Koen membantu timnya saat membuat septic tank dalam air di depan rumah panggung yang berada diatas permukaan air sungai

Muhammad Riduwan atau yang akrab dipanggil Abah Riduwan dari Baznas Kota Surabaya menyampaikan bahwa program jambanisasi bertujuan agar Surabaya ini bebas dari ODF sehingga kedepannya jangan sampai ada lagi warga Kota Pahlawan ini BABS.

“Upaya-upaya kita untuk menuju ‘Surabaya Sehat’ terus kita lakukan agar benar-benar menjadi sebuah kota percontohan baik di Indonesia bahkan diseluruh dunia, bahwa kita mampu menjadi kota ODF. Dan upaya yang kita lakukan saat ini bersama DR. Koen dan timnya merupakan langkah awal dalam membangun cita-cita itu,” ujar Abah Riduwan.

Tidak dapat dipungkiri sang Doktor telah memberikan bukti bahwasanya dari hasil kerja keras dan pemikirannya telah mampu menjawab tantangan yang bagi sebagian orang-orang dianggap mustahil dilakukan dan itu yang selama ini menjadi alasan klasik hingga membuat orang-orang berlaku Open Defecation (OD) atau buang air besar sembarangan (BABS).

From Zero to Hero, sebuah wirausaha yang membawa sukses dan manfaat bagi pemilik usaha dan bagi penggunanya dari sebuah pemikiran kecil yang tidak pernah dipikirkan bahkan terabaikan. Tidak malu DR. Koen sampaikan motivasinya kepada publik, jika “Taekmu Rejekiku” (Tinjamu adalah rejekiku).

Teguh

Kampanyekan Hubungan Badan Saat Haid, Selebtwit Dihujat Habis-habisan

IDPOST.CO.ID – Diduga mengkampanyekan untuk hubungan badan saat haid, seorang selebtwit dihujat habis-habisan.

Selebtwit tersebut bernama Andre Gunawan yang menuliskan cuitanya diakun Twitter @catwomanizer.

Dalam cuitannya, Andre Gunawan mengaku kalau saat berhubungan badan saat haid memakai sebuah alat.

Dirinya mengaku tidak terganggu sama sekali ketika berhubungan badan karena alat itu.

“Akhirnya nyobain berhubungan seksual saat menstruasi pakai Flex menstrual disc. Ternyata nyaman, gak ganggu aktivitas seksual sama sekali, bahkan gak “berasa”. Ternyata menstrual disc efektif jadi barrier supaya darah gak luber kemana-mana,” paparnya.

Dirinya pun sangat yakin bahwa hubungan seks saat haid sangat baik. Bahkan dirinya menyadurnya dalam sebuah jurnal medis.

“Funny how it seems like it’s only in Indonesia dibilangin bahwa period badan is bad for your health, whereas secara jurnal medis justru mengatakan banyak benefits dari period badan, termasuk relieving muscle cramps,” tuturnya.

Walau begitu, dirinya tetapi mengembalikan hal tersebut kepada masing-masing orang. Pasalnya hal ini terkait masalah kesehatan.

“Kalau dirasa haram dan percaya bahwa period badan bahaya bagi kesehatan ya jangan dilakukan. Mudah solusinya,” jelasnya.

Warganet yang melihat hal tersebut lantas ramai-ramai menanyakan argumentasinya. Bahkan ada yang meminta referensi jurnal medis kepadanya.

“Ga kebayang klo sampe ada cowo-cowo yg maksa hs sama cewenya pas on period padahal BAHAYA, akibat kemakan influence dari thread ini. Just keep in private aja harusnya,” jelas @andrixxx.

“pada nanyain jurnalnya mana nih ci,” kata @bilixxx.

Kader Surabaya Hebat Dibekali Teknik Komunikasi Antar Personal Cegah Infodemik

SURABAYA, IDPOST.CO.ID, -Kader adalah warga pelayan masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menggerakkan serta berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan memberikan pendampingan bagi masyarakat. Seperti yang dilakukan para kader Surabaya yang tergabung dalam Kader Surabaya Hebat (KSH).

Kader Surabaya Hebat (KSH) merupakan gabungan dari berbagai macam kader yang memiliki berbagai macam tugas dijadikan satu supaya lebih terintegrasi dan membuat pekerjaan yang dilakukan lebih komprehensi dan efisien, agar pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat lebih paripurna.

Guna lebih memaksimalkan kerja para KSH dalam melayani masyarakat, UNICEF dan Plato Foundation memberikan pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) agar para kader menguasai teknik berkomunikasi yang baik, sehingga kedepan lebih mudah dalam aktivitas penyampaian informasi kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Kegiatan KAP dilaksanakan pada hari Senin, (29/05/2023) mulai pukul 07.30 -16.00 WIB bertempat di gedung TP PKK Kota Surabaya  jalan Tambaksari 11A, Kelurahan Tambaksari, Kota Surabaya dengan peserta sebanyak 40 orang pengurus Kader Surabaya Hebat.

Kegiatan dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pengendalian fenomena “infodemik” dimana ada informasi salah yang sengaja disebarkan guna merusak respon terhadap kesehatan masyarakat dan mengarah pada kepatuhan yang buruk terhadap upaya  langkah-langkah kesehatan masyarakat.

Selain itu, dalam kegiatan pelatihan KAP bagi Komunikator yang dilaksanakan Plato Foundation bersama UNICEF merupakan salah satu upaya pelibatan masyarakat dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting.

Perwakilan Kader Surabaya Hebat dari 63 Puskesmas Se-Surabaya
Perwakilan Kader Surabaya Hebat dari 63 Puskesmas Se-Surabaya

Fasilitator dan pemateri Plato Foundation Yugi Nurhariyanti menyampaikan bahwa tujuan kegiatan yang hendak dicapai yaitu meningkatkan kapasitas peserta mengenai literasi digital kesehatan dan manajemen infodemik serta mampu mengembangkan  keterampilan KAP sebagai pendekatan dalam menyampaikan pesan-pesan kunci kesehatan kepada masyarakat.

“Dengan menguasai teknik KAP, diharapkan komunikator nantinya mampu melakukan edukasi dengan lebih baik, salah satunya terkait infodemik yang merujuk pada info hoaks atau berita bohong dan menyesatkan yang menyebar secara masif dapat segera cepat ditangkal secara baik dan bijaksana,” ucapnya.

Disampaikan pula dengan memahami prinsip KAP antara lain bangun keakraban, saling mendengarkan dan berbicara serta kunci komitmen maka Informasi yang salah atau tidak akurat dan nantinya bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dapat dikendalikan.

Adapun narasumber dan fasilitator pada kegiatan pelatihan KAP antara lain,
1.  OPD terkait
2. Tim Trainer KAP
3. Yayasan PLATO
4. UNICEF

Salah seorang peserta pelatihan dari KSH Balasklumprik berterima kasih kepada Plato Foundation dan UNICEF atas pelatihan KAP yang begitu bermanfaat bagi para kader untuk bisa menguasai teknik berkomunikasi yang baik sehingga mampu memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat terkait dengan kesehatan.

“Pelatihan KAP ini penting sekali terutama bagi kami KSH yang berhadapan langsung dengan masyarakat dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Pengetahuan ini dapat membantu dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dalam bidang kesehatan sekaligus mampu menangkal hoax,” ucapnya.

Teguh

Lokakarya Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi Bersama OKY dan FAS

SURABAYA, IDPOST.CO.ID,- Pemahaman keliru seputar menstruasi diperburuk juga dengan adanya keterbatasan akses terhadap informasi di lingkungan remaja membuat banyak  anak muda terutama perempuan tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tubuh mereka saat menstruasi.

Melalui UNICEF bersama dengan Plato Foundation melalui Program Risk Communication and Community Engagement (RCCE) serta bersinergi dengan DP3AKB Kota Surabaya yang didukung Aplikasi OKY, pada hari Sabtu (27/05/2023) menyelenggarakan kegiatan “Lokakarya Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi” bagi Forum Anak Kota Surabaya (FAS) di Siola lt. 4 Surabaya.

Direktur Plato Foundation, Dita Amalia menyampaikan salah satu langkah untuk merespon situasi tersebut, maka edukasi tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) sangat diperlukan dan sangat penting disampaikan kepada anak-anak muda dan remaja.

“Dibutuhkan keterlibatan anak muda atau remaja dalam hal ini sebagai Pelopor untuk terlibat aktif dalam mengkampanyekan MKM dan Kesehatan Reproduksi melalui pendekatan KAP (Komunikasi Antar Pribadi) pada remaja putri baik di sekolah maupun di masyarakat, sekaligus sebagai agen perubahan untuk ikut berperan aktif menggaungkan pesan kunci RCCE terkait MKM dan OKY,” ungkap Dita.

Dita sampaikan pula masih perlu dilakukan kampanye dan edukasi masif khususnya di wilayah Kota Surabaya, melalui duta OKY diharapkan mampu memberikan informasi dan edukasi agar terbangun pola perilaku bersih dan sehat pada remaja putri saat menjalani masa pubertas mereka.

Lokakarya Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi bersama Forum Anak Kota Surabaya (FAS)
Lokakarya Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi bersama Forum Anak Kota Surabaya (FAS)

“Pelibatan penanganan tidak hanya melalui melalui lembaga pendidikan, orang tua atau keluarga namun seiring masa, juga dengan memanfaatkan instrumen teknologi yang saat ini relevan dalam kehidupan remaja, dimana dapat diakses dimana saja, aplikasi OKY mendukung kebutuhan itu,” ujarnya

Aplikasi OKY adalah sebuah instrumen teknologi yang mampu membantu tantangan remaja perempuan saat ini, dimana dengan teknologi aplikasi tersebut dapat melacak menstruasi pertama remaja putri.

Aplikasi OKY tersebut dibuat dengan kemampuan untuk meningkatkan informasi, pengetahuan serta keterampilan hidup anak perempuan seputar ketubuhan, pubertas dan kesehatan reproduksi melalui literasi digital.

Duta OKY Jawa Timur, Esther menerangkan Aplikasi OKY di desain penuh dengan fitur dan informasi dalam menangani problema permasalahan kesehatan perempuan yaitu tabu, mitos, stigma, kesalahpahaman informasi terkait menstruasi dan kesehatan reproduksi perempuan.

Ditambahkan pula dengan adanya kegiatan lokakarya ini juga menambah informasi dan ilmu kepada kami sebagai duta OKY dalam menyampaikan pesan kesehatan terkait dengan Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi kepada remaja dan anak muda melalui pendekatan KAP.

Perwakilan dari Forum Anak Kota Surabaya Dwi agustini mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan OKY. Disini kami menemukan banyak hal-hal baru terkait Manajemen Kebersihan Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi.

“Terimakasih OKY atas semua ilmu serta pengetahuan yang telah diberikan kepada kami. OKY bikin GHEMES, Gadis Hebat Menstruasi Sehat,” ucapnya

Dengan hadirnya aplikasi OKY dari Unicef ini dapat mewujudkan para remaja perempuan bersih, sehat dan percaya diri saat kondisi menstruasi, serta sebagai salah satu upaya guna meningkatan kesadaran, pengetahuan dan memperluas akses layanan MKM serta kesehatan reproduksi khususnya bagi remaja putri.

Teguh

Hindari, 5 Sayuran Ini Sebabkan Asam Urat Semakin Parah

IDPOST.CO.ID – Pasien asam urat harus menghindar dari beberapa makanan supaya pernyakit persendian tidak kumat.

Pasien penyakit ini terkadang mengalami kesusahan bergerak dan jalan karena asam urat di persendian telah mengkristal dan terendap.

Pada umumnya, makanan yang perlu dijauhi adalah makanan yang kandungan purinnya tinggi.

Karena beberapa makanan memiliki kandunganpurin yang bila kebanyakan dimakan akan membuat kandungan asam urat pada tubuh naik.

Berikut daftar beberapa sayuran perlu dihindari karena memiliki kadar purin tinggi, dikutip dari berbagai sumber.

1. Asparagus

Asparagus memiliki kadar kalium dan folat tinggi. Akan tetapi, asparagus adalah salah satu sayuran yang perlu dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. Dalam asparagus, terdapat sekira 23 gram purin di setiap 100 gram sayuran ini.

2. Bayam

Selain mudah diolah, bayam terkenal memiliki gizi tinggi seperti vitamin C, flavonoid, zat besi, beta karoten, dan luteins. Akan tetapi, penderita asam urat harus menghindari bayam karena memiliki kandungan purin yang tinggi. Dalam setiap 100 gramnya, terkandung sekira 57 gram purin.

3. Buncis

Buncis menjadi salah satu sayuran yang sangat populer di Indonesia karena bisa diolah menjadi sedemikian rupa, seperti aneka tumisan dan menjadi bahan pelengkap. Namun, buncis dikenal memiliki fruktosa tinggi yang bisa menjadi pemicu asam urat.

4. Jamur

Jamur memiliki kandungan purin yang cukup tinggi dalam setiap porsinya. Oleh karena itu, pengidap asam urat wajib menghindari sayuran yang menjadi campuran di banyak hidangan ini.

5. Kembang Kol

Sayuran selanjutnya yang perlu dihindari adalah kembang kol. Sayuran ini biasanya hanya menjadi pelengkap di setiap hidangan. Kembang kol perlu dihindari oleh pengidap asam urat karena memiliki 23 gram purin di setiap 100 gramnya.

Asam urat sendiri sebetulnya dapat dikontrol dengan obat-obatan, diet yang ramah asam urat, dan perubahan gaya hidup. Jika kamu menderita asam urat, makanan tertentu dapat memicu serangan dengan meningkatkan kadar asam urat.

Berikut daftar makanan yang baik dimakan bagi penderita asam urat:

1. Buah-buahan: semua buah-buahan umumnya baik untuk asam urat. Ceri bahkan dapat membantu mencegah serangan dengan menurunkan kadar asam urat dan mengurangi peradangan.

2. Sayuran: kentang, kacang polong, dan terong

3. Kacang: semua kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk kedelai dan tahu

4. Biji-bijian utuh: Ini termasuk gandum, beras merah, dan gandum

5. Produk susu: semua produk susu aman, tetapi produk susu rendah lemak sangat dianjurkan

6. Telur

7. Minuman: kopi, teh, dan teh hijau

8. Bumbu dan rempah-rempah: semua bumbu dan rempah-rempah

9. Minyak nabati: termasuk minyak kanola, kelapa, zaitun, dan rami