Wali Kota Blitar Mas Ibin Salurkan Rastrada Tahap III, 7.716 Keluarga Blitar Rasakan Manfaat

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin kembali menyalurkan bantuan sosial beras non tunai (Rastrada) tahap ketiga tahun 2025.

Sebanyak 7.716 keluarga kurang mampu di tiga kecamatan menjadi penerima manfaat program yang digelar serentak, Selasa (30/9/2025).

Penyaluran simbolis dilakukan Mas Ibin di halaman Kantor Kelurahan Rembang, Kecamatan Sananwetan, yang dihadiri ratusan warga penerima. Suasana hangat tercipta saat wali kota menyalami warga sambil menyerahkan kartu bantuan secara langsung.

“Beras adalah makanan pokok. Ketika ada beras, timbul semangat dan ketenangan di dalam rumah tangga,” tegas Mas Ibin dalam sambutannya di hadapan warga.

Berdasarkan data Dinas Sosial Kota Blitar, penyaluran tahap III ini mencakup 2.790 keluarga di Kecamatan Sukorejo yang tersebar di 43 toko mitra, 2.803 keluarga di Kecamatan Sananwetan dengan 38 toko mitra, serta 2.123 keluarga di Kecamatan Kepanjenkidul yang terdaftar di 25 toko mitra. Total keseluruhan mencapai 7.716 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 106 toko mitra.

Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Sad Sasminarti, menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran berbasis kartu ini sudah berjalan sejak awal tahun.

“Warga cukup membawa kartu untuk dipindai di toko-toko yang ditunjuk. Dengan cara ini, distribusi lebih cepat, aman, dan tepat sasaran,” ujarnya.

Di balik kesuksesan penyaluran bantuan, Mas Ibin mengungkapkan tantangan serius yang dihadapi pemerintah kota. Transfer dana dari pusat ke Kota Blitar diprediksi berkurang lebih dari Rp100 miliar pada 2026.

“Kebijakan pemerintah tidak selalu linier. Tahun depan, transfer dari pusat berkurang signifikan. Artinya, banyak program harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” jelas Mas Ibin.

Wali Kota Blitar Pimpin Langsung Pelatihan 93 Pengelola Perpustakaan, Bakal Hadirkan Kafe di Perpustakaan

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, memimpin langsung pembukaan acara Peningkatan Kapasitas Pengelola Perpustakaan Sekolah di aula Disperpusip Kota Blitar, Selasa (30/9/2025).

Sebanyak 93 pengelola perpustakaan dari tingkat SD/MI hingga SMP/MTs se-Kota Blitar hadir dalam kegiatan ini.

Tampak hadir Wakil Ketua DPRD Kota Blitar dr. Syahrul Alim, Kepala Kemenag Kota Blitar M. Kanzul Fathon, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Dindin Alinurdin.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Mas Ibin menegaskan komitmennya menjadikan perpustakaan sebagai jantung peradaban kota.

“Dengan membaca, anak-anak tidak hanya memperkaya diri, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih cerdas dan beradab,” tegas Mas Ibin di hadapan para peserta.

Siap Hadapi Era Digital

Mas Ibin mengingatkan, di era banjir informasi seperti sekarang, literasi bukan sekadar kemampuan membaca.

“Literasi adalah life skill. Siswa harus mampu menyaring informasi, membedakan fakta dan hoaks,” ujarnya.

Ia memaparkan, siswa tanpa kemampuan literasi yang kuat akan menjadi konsumen pasif yang mudah terseret arus informasi.

Kota Blitar Jadi Rujukan Nasional, Bondowoso Ikuti Jejak SAKIP Kota Patria

IDPOST.ID – Kota Blitar menorehkan prestasi membanggakan dengan menjadi rujukan bagi daerah lain dalam tata kelola pemerintahan. Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso resmi menjalin kerja sama replikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Senin (29/9/2025).

Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), dan Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid di Ruang Sasana Praja Kantor Wali Kota Blitar.

Acara yang disaksikan oleh jajaran pimpinan kedua daerah ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata transfer pengetahuan berbasis bukti.

Dari Predikat BB ke A: Kisah Sukses Blitar

Dalam sambutannya, Mas Ibin membocorkan kunci keberhasilan Blitar. Setelah bertahan tujuh tahun di predikat BB, Kota Blitar akhirnya melesat meraih predikat A (Memuaskan) dalam SAKIP Award 2024 yang diselenggarakan Kementerian PANRB.

“Pencapaian ini hanya diraih dua daerah di Indonesia tahun lalu: Kabupaten Tuban dan Kota Blitar,” ungkap Mas Ibin dengan bangga.

Ia menekankan bahwa SAKIP bukan sekadar urusan laporan. “SAKIP adalah representasi dari komitmen kami untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif, dan berorientasi pada hasil,” tegasnya.

Terjerat Hutang, Petani Blitar Rela Buat Sandirawa Jadi Korban Begal

IDPOST.ID – Terhimpit hutang mendorong seorang pria di Blitar melakukan aksi yang tidak terduga. Ia nekad merancang sendiri drama begal palsu untuk menutupi kondisi keuangannya.

Kasus yang sempat menggemparkan warga Desa Brongkos, Kecamatan Kesamben, Blitar, pada Selasa (30/9/2025) dini hari itu, berakhir dengan pengakuan mengejutkan dari sang “korban”.

Drama Pagi Buta yang Dirakit Sendiri

Korban, EWL (35), seorang petani dari Binangun, awalnya melaporkan menjadi korban begal beraksi di jalan sepi tengah hutan sekitar pukul 04.30 WIB.

Ia mendongeng kepada polisi bahwa seorang pelaku memaksanya menyerahkan uang Rp 40 juta, mengikatnya, dan membawanya masuk ke dalam hutan sebelum ditinggalkan.

Laporan itu pun langsung ditindaklanjuti jajaran Polsek Kesamben. Namun, setelah pemeriksaan lebih mendalam, bocorlah cerita sesungguhnya.

Tak Hanya Advokasi, Peradi SAI Purwokerto Turun Langsung Bantu Masyarakat

IDPOST.ID – Klinik Hukum Peradi SAI Purwokerto memberikan bantuan kursi roda sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Aksi sosial ini merupakan bagian dari program berkelanjutan untuk membantu penyandang disabilitas dan warga yang membutuhkan.

Bantuan kursi roda tersebut diserahkan secara simbolis kepada penerima di kantor Peradi SAI Purwokerto. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban dan meningkatkan mobilitas para penerima manfaat.

“Ini adalah komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya memberikan pendampingan hukum, tetapi juga kontribusi nyata untuk kesejahteraan sosial,” ujar perwakilan Peradi SAI Purwokerto.

Ke depannya, Peradi SAI Purwokerto berencana akan terus melanjutkan program bantuan serupa dan mengajak berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam aksi-aksi sosial.

Peringatan Keras dari Peradi: Waspada Penipuan!

Di kesempatan terpisah, Peradi SAI Purwokerto juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai maraknya aksi penipuan. Peringatan ini disampaikan menyusul modus penipuan terbaru yang mencatut nama pejabat, seperti Sekda Banyumas, Dr. Agus Nur Hadie.

“Kami imbau masyarakat untuk selalu verifikasi ulang setiap menerima pesan mencurigakan, terutama yang mengatasnamakan pejabat dan meminta sejumlah uang,” tegas pihak Peradi.

Modus yang terjadi di Banyumas ini patut diwaspadai. Pelaku berhasil mengelabui seorang korban bernama Agus warga Kranji, Purwokerto Timur, hingga rugi Rp 10 juta.

Dua Pendaftar Calon Ketum KONI Boyolali Kembalikan Formulir

IDPOST.ID – Pendaftaran calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memasuki tahap pengembalian formulir.

Dari tiga pendaftar, hanya dua orang yang mengembalikan formulir hingga batas waktu yang ditentukan, salah satunya Joko Raharjo.

“Yang mendaftar kemarin ada tiga, namun sampai saat ini baru dua yang mengembalikan,” jelas Ketua Tim Penjaringan KONI Boyolali, Romadhona, kepada wartawan, Selasa (30/9/2025) sore.

Romadhona menambahkan, tahapan selanjutnya yakni verifikasi bakal calon yang berlangsung selama tiga hari pada 1-3 Oktober 2025. Hasil verifikasi akan disampaikan pada 6-8 Oktober 2025 untuk dilengkapi atau diperbaiki.

“Pengembalian hasil berkas tanggal 9-10 Oktober dan penetapan bakal calon tanggal 10 Oktober. Penyampaian undangan musyawarah maksimal 9 Oktober,” ungkapnya.

Salah satu calon, Joko Raharjo, menyampaikan motivasinya maju sebagai calon Ketua KONI Boyolali. Ia menilai pembinaan olahraga di Boyolali masih perlu ditingkatkan.

“Saya melihatnya selama ini masih kurang, dan dengan perubahan ini akan lebih maju lagi ke depan,” ujar Joko.

Ia menekankan, jika terpilih akan fokus pada pembinaan atlet agar prestasi olahraga Boyolali semakin meningkat.

“Saya utamanya untuk pembinaan atlet. Ke depan dapat lebih maju lagi,” katanya.

Pertanian Purworejo Terancam, Rehabilitasi Irigasi Baru Sebatas Tambal Sulam

IDPOST.ID – Daerah Irigasi (DI) Loning-Kragilan di Kabupaten Purworejo tengah menghadapi masalah irigasi yang kompleks dan berlapis. Mulai dari kerusakan infrastruktur hingga praktik pengambilan air secara ilegal oleh masyarakat.

Kepala Balai PSDA Probolo Unit Dinas Pusdataru Jawa Tengah, Fredi Nurcahya, membeberkan bahwa jaringan irigasi di daerah ini menghadapi tantangan berat. Mulai dari penurunan fungsi bendung, kerusakan infrastruktur, hingga maraknya aksi “maling air” untuk kolam ikan.

“Permasalahan di DI Loning-Kragilan ini sebenarnya sudah lama,” ujar Fredi.

Bendung Lumpuh, Beban Ganda di Pundak Glagah

Secara historis, sistem irigasi yang mengairi 2.532 hektare sawah ini terbagi 1.442 hektare di Loning dan 1.390 hektare di Kragilan ditopang dua bendung: Bendung Glagah dan Bendung Kragilan.

Sayangnya, nasib berkata lain. Akibat penurunan elevasi muka air di Kali Jali, Bendung Kragilan sudah tak berfungsi selama bertahun-tahun. Imbasnya, beban seluruh aliran air untuk dua wilayah kini ditanggung sendirian oleh Bendung Glagah.

Rehabilitasi Akhirnya Terealisasi, Tapi…

Fredi mengungkapkan, usulan rehabilitasi sebenarnya sudah diajukan sejak 2023. Namun, rencana itu harus tertunda karena dana dialihkan untuk menanggulangi bencana amblesnya tanggul grosil di Bendung Kragilan.

“Alhamdulillah, pada tahun 2025 ini akhirnya bisa direalisasikan untuk beberapa titik pekerjaan,” tuturnya.

Genderang Sudah Ditabuh, Eks Dosen UIN Malang Yai Mim Siap Lawan Sahara hingga Titik Darah Penghabisan

IDPOST.ID – Eks dosen UIN Malang Imam Muslimin atau yang dikenal publik sebagai Yai Mim bersikukuh tidak akan berdamai dengan Nurul Sahara, pemilik rental mobil Malang yang menjadi tetangganya.

Desen Filsafat Pascasarjana ini menyatakan siap melanjutkan pertarungan hukum hingga titik darah penghabisan.

Dalam pernyataan tegasnya, Yai Mim mengibaratkan konfliknya dengan Sahara seperti perang Majapahit yang tidak mengenal kata menyerah.

“Prinsip perang Majapahit yang dianut Indonesia. Kalau sudah genderang ditabuh, tidak boleh mundur apalagi ingin mediasi,” tegasnya dalam video yang beredar di TikTok.

Mediasi Gagal Dilaksanakan

Rencana mediasi yang dijadwalkan berlangsung Senin (29/9/2025) harus tertunda. Yai Mim yang sedang berada di Jakarta untuk menjadi bintang tamu podcast Denny Sumargo dikonfirmasi tidak dapat menghadiri proses mediasi tersebut.

Melalui unggahan Instagram story-nya, pria yang dipecat dari posisi dosen UIN Malang ini mengaku masih akan berada di Ibu Kota dalam beberapa waktu ke depan.

Saling Lapor dan Konsekuensi Hukum

Kedua pihak saat ini terlibat dalam laporan hukum yang saling bersilangan. Yai Mim dengan tegas menyatakan tidak akan mencabut laporannya terhadap Sahara, meskipun ada tawaran mediasi dari pihak ketiga.

“Kasus saya dengan Ibu Sahara, saya dilaporkan oleh Ibu Sahara. Ini artinya Ibu Sahara sudah menabuh genderang perang. Saya pun sudah menyiapkan pasukan,” ujar Yai Mim merujuk pada tim kuasa hukumnya yang dipimpin Agustian Siagian.

Siap Menghadapi Segala Konsekuensi

Yai Mim menyatakan kesiapannya menghadapi segala kemungkinan hasil dari proses hukum yang sedang berjalan. Ia bahkan menyatakan rela menjalani hukuman penjara jika memang terbukti bersalah.

“Kalau saya salah, saya siap dipenjara. Kalau menang ya harus diakui, lawannya yang masuk penjara,” tegasnya dengan nada percaya diri.

Perseteruan ini ternyata telah menimbulkan dampak yang lebih luas dari sekadar konflik antar tetangga. Yai Mim mengungkapkan bahwa tidak hanya dirinya dan istri yang terkena imbas, tetapi juga mantan istri, menantu, dan para santrinya.

“Secara pribadi, saya dan istri dengan Sahara tidak ada problem. Tapi dampak dari yang Ibu Sahara hasilkan, banyak pihak yang menjadi resah,” keluhnya.