Hadapi Krisis Demokrasi di Akar Rumput, Romy Soekarno Minta Bawaslu Perkuat Literasi Politik

IDPOST.ID – Anggota Komisi II DPR RI, Romy Soekarno, membongkar sejumlah data miris yang menjadi sinyal krisis legitimasi Pemilu 2024. Paparan itu disampaikannya dalam acara Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kabupaten Blitar, Jumat (26/9/2025).

Romy menyebut, setidaknya ada 4 juta warga negara yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya hanya karena belum memiliki e-KTP. Angka ini sangat besar dan menciderai prinsip pemilu yang inklusif.

“Ini adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap sepele,” ujar Romy.

Tidak hanya itu, ia juga mengungkap anomali lain yang merusak kualitas demokrasi, seperti maraknya intimidasi, scam politik, dan penyebaran 2.882 konten hoaks yang mencemari ruang publik selama pemilu.

Dampak dari semua ini, menurutnya, sangat jelas terlihat pada merosotnya kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu. Indeks kepercayaan yang sebelumnya mencapai 94%, anjlok menjadi 76%.

“Dalam konteks inilah, Bawaslu tidak hanya hadir sebagai watchdog, tetapi juga sebagai katalis tata kelola pemilu yang integratif dan partisipatif,” tegas Romy.

Menanggapi hal ini, Bawaslu Jawa Timur melalui Dewita Hayu Shinta menyatakan bahwa giat literasi demokrasi yang masif merupakan strategi untuk membangun kesadaran politik warga dan mengatasi masalah-masalah fundamental tersebut.

Dengan diungkapnya data-data kritis ini, Bawaslu Blitar diharapkan dapat lebih fokus dalam menjalankan perannya tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai penggerak literasi untuk menyelamatkan masa depan demokrasi di tingkat akar rumput.

Romy Soekarno Usul Blitar Jadi Laboratorium Demokrasi Digital, E-Voting Blockchain Jadi Solusi Tekan Politik Uang

IDPOST.ID – Anggota Komisi II DPR RI, Romy Soekarno, melemparkan gagasan besar bahwa Kabupaten Blitar memiliki potensi untuk menjadi laboratorium hidup (living laboratory) demokrasi digital nasional. Gagasan ini disampaikannya dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kabupaten Blitar, Jumat (26/9/2025).

Romy menekankan, untuk mewujudkannya, tiga hal utama harus diperkuat: pendidikan pemilih, ekosistem pengawasan yang transparan, dan inovasi teknologi.

“Blitar bisa jadi prototipe demokrasi masa depan,” tegas Romy di hadapan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk influencer dan komunitas difabel.

Yang paling mengejutkan, politisi tersebut mengusulkan penerapan sistem e-voting berbasis blockchain dalam pemilu mendatang. Menurutnya, teknologi ini dapat menjamin setiap suara terhitung dengan jujur dan hampir mustahil dimanipulasi.

“Dengan begitu, kita bisa memangkas praktik politik uang yang masih menjadi momok,” tambahnya.

Gagasan ini mendapat sambutan positif dari Bawaslu Kabupaten Blitar. Ketua Bawaslu setempat, Nur Ida Fitria, menegaskan bahwa literasi demokrasi adalah kunci untuk memperkuat pengawasan dan kepercayaan publik.

“Tugas Bawaslu jauh lebih luas. Kami hadir bukan hanya mengawasi, tetapi juga mendidik publik agar demokrasi tumbuh sehat,” jelas Nur Ida.

Wacana Blitar sebagai kawah candradimuka demokrasi digital ini dinilai sangat ambisius. Jika terwujud, Blitar tidak hanya akan menjadi contoh bagi daerah lain, tetapi juga menjawab tantangan krisis legitimasi yang mengancam masa depan pemilu Indonesia.

Viral Konflik Tanah Wakaf Yai Mim di Malang, Netizen Minta Khofifah Hingga Gibran Turun Tangan

IDPOST.ID – Nasib tragis yang menimpa KH Muhammad Imam Muslimin atau Yai Mim, eks dosen senior UIN Malang yang diusir dari rumahnya sendiri, terus menyita perhatian publik.

Video yang memperlihatkan ketegangan antara Yai Mim dan tetangganya, Sahara, viral di media sosial dan memantik gelombang simpati sekaligus kemarahan netizen.

Banyak warganet yang tidak terima melihat perlakuan terhadap Yai Mim, yang dengan ikhlas mewakafkan tanahnya untuk jalan umum.

Di kolom komentar berbagai platform, seruan untuk agar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turun tangan menengani kasus ini mulai bermunculan.

“@gerindra @Gibran Rakabuming tolong di bantu kiyai Mim 😭😭😭,” tulis akun TikTok serendipity_7773, dengan emotikon tangis yang menyiratkan keprihatinan mendalam.

Komentar ini mewakili suara ratusan netizen lainnya yang mempertanyakan perlindungan hukum bagi para ulama dan pewakaf.

Netizen lain, Guntur Manumpak Pangaribuan, menyoroti ketidakadilan yang terjadi dengan komentar singkatnya, “jumpa imbang,” yang mengibaratkan Yai Mim sebagai pihak yang sedang ‘dijegal’ dan membutuhkan pembelaan yang setara.

Kekecewaan juga ditujukan kepada aparat setempat yang dianggap lamban. Netizen mempertanyakan mengapa Yai Mim, sebagai pemilik sah sertifikat tanah (SHM), justru yang harus meninggalkan rumahnya, sementara pihak yang diduga memanfaatkan tanah wakaf untuk kepentingan komersial rental mobil masih leluasa beraktivitas.

Modus Baru Pencurian Sapi di Blitar, Hewan Diikat Dulu di Pohon Jati

IDPOST.ID – Polisi mengungkap modus baru dalam dugaan percobaan pencurian empat ekor sapi di Desa Tambakrejo, Blitar.

Pelaku diduga tidak langsung membawa kabur sapi-sapi tersebut, melainkan mengikatnya terlebih dahulu di pohon jati di sekitar lokasi kejadian perkara (TKP).

TKP yang merupakan lahan bekas tebu dinilai sangat mendukung aksi kejahatan. Jarak kandang sapi dari pemukiman warga sekitar 100 meter, sementara akses jalan menuju jalan aspal umum berjarak 500 meter dengan kondisi tanjakan dan hanya bisa dilalui truk.

“Kondisi lokasinya terpencil dan gelap. Ini yang dimanfaatkan pelaku. Diduga, sapi-sapi itu akan diangkut menggunakan kendaraan setelah dikumpulkan di titik yang dianggap aman, yaitu di bawah pohon jati yang ada akses untuk truk pengangkut tebu,” terang Ipda Putut Siswahyudi, Kasubsi PIDM Sihumas.

Kronologi terungkap berkat kewaspadaan sepasang suami-istri, Mujianto dan Astutik, yang hendak memberi makan sapinya. Aksi mencurigakan itu langsung ditindaklanjuti dengan mengerahkan warga.

“Satu sapi ditemukan jatuh terlentang, diduga karena berusaha melepaskan diri. Dua sapi lain ditemukan terikat di pohon jati yang berbeda, dan satu lagi berhasil dikejar. Kami menduga pelaku kabur karena merasa ketahuan,” lanjutnya.

Polisi masih menyelidiki identitas pelaku dan kemungkinan adanya jaringan. Warga setempat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika melihat orang atau kendaraan mencurigakan di sekitar lokasi peternakan.

Empat Sapi Nyaris Raib, Warga Desa Tambakrejo Blitar Gagalkan Pencurian

IDPOST.ID – Aksi pencurian empat ekor sapi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, digagalkan oleh kewaspadaan warga. Pelaku diduga kabur meninggalkan sapi-sapi korban dalam keadaan terikat di pohon jati setelah aksinya ketahuan pada Rabu (24/9/2025) malam.

Berdasarkan laporan Polsek Wonotirto, kejadian bermula sekitar pukul 20.00 WIB ketika Mujianto (51) dan istrinya, Astutik (44), hendak memberi makan ternak sapinya.

Sesampai di kandang yang berjarak 100 meter dari rumah, mereka mendapati satu ekor sapi milik Kariyani hilang.

“Mengetahui hal tersebut kemudian Astutik melihat ke kandang lain. Ternyata, satu ekor sapi milik Sukani, satu milik Wakidi, dan satu milik Katiyem (58) juga hilang,” ucap Kasubsi PIDM Sihumas, Ipda Putut Siswahyudi

“Total ada empat ekor sapi yang tidak ada di kandang,” lanjutnya.

Kegiatan pencarian segera diluncurkan. Astutik mengabari para pemilik sapi dan warga sekitar. Dalam pencarian, mereka menemukan satu ekor sapi milik Katiyem dalam keadaan jatuh terlentang di dekat kandangnya, diduga karena dipaksa dibawa pelaku.

“Yang lebih mengejutkan, dua ekor sapi lainnya ditemukan dalam keadaan terikat di pohon jati di lokasi yang berbeda, dengan jarak 100 dan 150 meter dari kandang. Satu ekor lainnya berhasil ditangkap dalam keadaan lepas,” ujar Ipda Putut merinci kronologi.

Sering Terjadi Kecelakaan, Jalur Deandles Purworejo Kembali Makan Korban

IDPOST.ID – Kecelakaan hebat melibatkan dua truk terjadi di Jalur Pantai Deandles, tepatnya di Desa Kumpulsari, Kecamatan Ngombol, Purworejo, Jumat (26/9/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.

Kedua kendaraan bertabrakan dari arah berlawanan (adu banteng) mengakibatkan bagian depan keduanya ringsek parah.

Truk pertama bernopol AA 8927 CC mengangkut muatan kursi kuliah, dikemudikan oleh Ali Sobirin (34), warga Bruno, Purworejo.

Sementara truk kedua bernopol AD 8382 WW membawa bubuk bahan pembuat lem triplex, dikemudikan Andik Prayitno (47), warga Ngawi, Jawa Timur.

Evakuasi Dramatis oleh Warga

Video amatir yang beredar memperlihatkan proses evakuasi yang dramatis. Belasan warga berusaha menarik bemper truk untuk mengeluarkan korban yang terjepit di dalam kabin.

Beruntung, insiden ini tidak menelan korban jiwa, meski kedua pengemudi mengalami luka berat.

“Truk yang dari arah timur sopirnya mengalami patah kaki, sementara dari truk arah barat dua orang bisa keluar, tetapi salah satunya sempat pingsan,” jelas Indrawan, Kaur Perencanaan Desa Kumpulsari, di lokasi kejadian.

Pemkab Purworejo Tetapkan HET dan Alokasi Pupuk Bersubsidi, Segine Harganya?

IDPOST.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo telah menetapkan alokasi dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2025.

Kepastian ini dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nomor 9093 Tahun 2024 yang diterbitkan pada 13 Desember 2024.

Plt. Kepala DKPP Kabupaten Purworejo, Wiyoto Harjono, memaparkan bahwa pupuk bersubsidi tahun anggaran 2025 terdiri atas empat jenis, yaitu Urea, NPK, NPK Kakao, dan Organik.

HET untuk masing-masing jenis telah ditetapkan: Urea sebesar Rp2.250 per kilogram, NPK Rp2.400/kg, NPK Kakao Rp3.300/kg, dan Pupuk Organik Rp800/kg.

“Alokasi awal tahun 2025 untuk Kabupaten Purworejo antara lain Urea sebanyak 13.450 ton, NPK 12.000 ton, NPK Kakao 8,1 ton, serta Organik 72 ton. Alokasi ini telah dibagi ke masing-masing kecamatan sesuai dengan pemetaan kebutuhan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” jelas Wiyoto.

Realokasi Menyesuaikan Kebutuhan Riil

Wiyoto menambahkan, dalam perjalanannya, DKPP melakukan penyesuaian alokasi berdasarkan tingkat serapan pupuk di tiap kecamatan yang berbeda-beda. Pada 5 Agustus 2025, diterbitkan perubahan kedua atas SK tersebut.

“Dalam realokasi itu, alokasi Urea menjadi 13.451 ton, NPK tetap 12.000 ton, NPK Kakao turun menjadi 7,85 ton, dan Organik tetap 72 ton,” terangya.

“Jumlahnya tidak banyak bergeser, tetapi distribusi di tiap kecamatan disesuaikan dengan kebutuhan riil. Bahkan, kemungkinan akan ada realokasi ketiga menyusul tambahan alokasi pupuk ZA dari provinsi,” tambahnya.

KAFH Unsoed Purwokerto Akan Gelar Reuni Akbar dan Pelantikan Pengurus Baru

IDPOST.ID – Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (KAFH Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, akan menggelar Reuni Akbar KAFH 2025 yang dirangkai bersama pelantikan pengurus baru KAFH Unsoed periode 2025–2029. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 27-28 September 2025.

Agendanya, pukul 16.00–22.00 WIB di Graha Widyatama Profesor Rubijanto Misman Unsoed Purwokerto, dan keesokan harinya atau pada Minggu pagi (28/12/2025), pukul 06.30–10.00 WIB, digelar olahraga beesama, serta bakti sosial di area Kampus Fakultas Hukum Unsoed.

Ketua Panitia, Arie Purnomo, menyatakan acara utamanya yakni pada Sabtu sore adalah pelantikan pengurus KAFH Unsoed periode 2025–2029. Kemudian rangkaian acara berikut adalah Reuni Akbar KAFH 2025.

Menurutnya, kegiatan ini akan dikemas penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Rangkaian acara pertemuan alumni KAFH Unsoed, lanjut Arie, yaitu pada Minggu pagi dengan menggelar berbagai kegiatan sehat seperti jalan sehat, senam bersama, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pembagian paket sembako untuk masyarakat

“Selain itu, teman-teman alumni KAFH Unsoed juga diajak bernostalgia dengan mengunjungi ruang kelas lama dan menikmati kuliner khas Banyumasan,” jelas Arie.

Sementara itu, Ketua Umum KAFH Unsoed, Dr. Kuntadi, mengharapkan seluruh alumni dari berbagai angkatan dan program studi FH Unsoed untuk menghadiri semua rangkaian acara ini.

“Kami berharap Reuni Akbar KAFH 2025 ini menjadi momentum mempererat silaturahmi, memperkuat jaringan profesional, serta mendorong kontribusi nyata alumni bagi almamater dan masyarakat,” ujar Kuntadi yang juga Kajati Jawa Timur.