Kolaborasi Unik di Blitar: Kampus, Pemkot, OJK, dan BEI Gelar Seminar Gratis untuk Cetak Generasi Cerdas Finansial

IDPOST.ID – Sebuah kolaborasi unik ditunjukkan di Blitar. STIE Kesuma Negara (STIEKEN) Blitar menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, OJK, BEI, dan Mirae Asset Sekuritas menggelar seminar finansial gratis bagi generasi muda.

Acara bertajuk ‘Financial Inspiration and Movement for Youth’ itu sukses memadati CGV Blitar Town Square, Kamis (25/9/2025).

Ketua STIEKEN Blitar, Dr. Siti Sunrowiyati, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan semua pihak.

Ia menegaskan, kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk membekali mahasiswa dan masyarakat dengan literasi keuangan yang tangguh.

“Tanpa dukungan dari pemerintah kota, OJK, BEI, dan mitra industri, acara ini tidak akan berjalan dengan baik. Kami berharap kerja sama ini berlanjut untuk kemajuan bersama,” ujar Dr. Siti.

Ia menyoroti peran Galeri Investasi yang dimiliki kampusnya bukan sekadar laboratorium akademik, tetapi ruang praktik nyata. Dr. Siti menekankan, tantangan generasi muda di era digital adalah kemudahan akses yang bisa menjadi pedang bermata dua.

“Disinilah literasi keuangan berperan penting. Pasar modal, misalnya, bukan hanya tentang investasi, tapi juga tentang membangun disiplin perencanaan keuangan jangka panjang,” ungkapnya.

Seminar ini menandai komitmen Blitar dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, tidak hanya secara akademik tetapi juga literat secara finansial.

Dengan semangat kolaborasi ini, Blitar bertekad mencetak generasi yang siap menghadapi realitas keuangan modern dan tantangan ekonomi global.

OJK Beberkan Kesenjangan Berbahaya: Inklusi Keuangan Capai 80%, tapi Literasi Baru 66%

IDPOST.IDOtoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mengungkapkan adanya kesenjangan signifikan antara tingkat inklusi dan literasi keuangan nasional.

Hurin Nur Izzah, Analis Bagian PEPK dan LMST OJK Kediri, menyebut literasi keuangan baru mencapai 66,5 persen, sementara inklusi keuangan sudah di angka 80,5 persen.

“Artinya, ada kesenjangan yang rawan jika tidak dibarengi dengan literasi yang memadai,” ujar Hurin dalam seminar Financial Inspiration and Movement for Youth yang digelar Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) STIEKEN Blitar, Kamis (25/9/2025).

Data ini mempertegas urgensi edukasi keuangan, terutama di kalangan generasi muda. Hurin menjelaskan, sementara jumlah investor pasar modal Indonesia hingga September 2025 telah menembus 18 juta jiwa, pemahaman tentang risiko dan produk investasi harus terus ditingkatkan.

“Forum edukasi seperti ini sangat penting, bukan hanya untuk menambah jumlah investor, tetapi juga meningkatkan pemahaman tentang produk, manfaat, dan risiko berinvestasi. Harapannya, peserta bisa menjadi investor baru yang cerdas dan teredukasi,” tambahnya.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan praktisi investasi ini merupakan bagian dari upaya mengejar target literasi keuangan nasional sebesar 98 persen.

Kesenjangan yang terjadi dinilai berbahaya karena masyarakat memiliki akses ke produk keuangan, tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakannya secara bijak.

Tekan Risiko Pinjol dan Investasi Bodong, Wali Kota Blitar Ingatkan Generasi Muda Melek Finansial di Era Digital

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, menegaskan literasi keuangan adalah kecakapan hidup yang mutlak bagi generasi muda di era digital.

Hal ini disampaikannya dalam seminar ‘Financial Inspiration and Movement for Youth’ di CGV Blitar Town Square, Kamis (25/9/2025).

Menurut Mas Ibin, kemajuan fintech, digital banking, hingga tren investasi crypto adalah realitas yang tak terelakkan. Namun, di balik peluang efisiensi dan inklusivitas, terdapat risiko besar seperti penipuan digital dan investasi bodong.

“Di satu sisi, kemajuan ini membuka peluang besar. Namun di sisi lain, tanpa literasi yang memadai, masyarakat bisa terjebak,” tegas Mas Ibin di hadapan ratusan mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum.

Ia secara khusus menyoroti maraknya jebakan pinjaman online (pinjol) yang kerap menjerat anak muda. Mas Ibin menekankan, kecerdasan finansial bukanlah tentang besar kecilnya uang, tetapi tentang kedisiplinan mengelolanya.

“Mulailah dari hal sederhana, seperti mencatat pengeluaran, menabung, hingga menyusun prioritas belanja. Dari situ, kita belajar disiplin sekaligus menghindari jebakan utang,” pesannya.

Wali Kota berharap kolaborasi antara pemkot, akademisi seperti STIE Kesuma Negara (STIEKEN) Blitar, dan industri keuangan dapat menciptakan ekosistem yang sehat.

“Kita ingin generasi muda Blitar tidak hanya melek digital, tapi juga cerdas finansial,” pungkasnya.

Disebut Nikita Mirzani dari Taiwan, Suci Asal Tulungagung Ramai Jadi Sorotan Usai Kritisi Tambang Ilegal K-Cung Motor

IDPOST.ID – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tulungagung yang bekerja di Taiwan, Suci, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Banyak, netizen menjulukinya “Nikita Mirzani dari Tulungagung” karena sikapnya yang vokal dan kritis mengomentari berbagai persoalan di kabupaten asalnya, termasuk yang terbaru adalah dugaan tambang ilegal yang menyeret nama pengusaha Suryono Hadi Pranoto, yang dikenal sebagai K-cung Motor.

Julukan itu muncul karena Suci dinilai memiliki keberanian layaknya selebritas Nikita Mirzani dalam menyuarakan kritik, meski dari jarak ribuan kilometer.

Konten-konten videonya di platform seperti TikTok dan Instagram, yang kerap menyoroti masalah infrastruktur, pemerintahan, hingga isu lingkungan, banyak mendapat dukungan dari netizen.

“Bukan soal harta, tapi kaya keberanian seperti Nikita Mirzani. Dia berani angkat suara untuk rakyat kecil, sementara kita di sini kadung takut,” tulis salah seorang netizen dalam kolom komentar.

Beberapa hari terakhir, perhatian Suci tertuju pada kasus dugaan tambang ilegal di kawasan Tulungagung.

Dalam sebuah video yang viral, ia dengan tegas menyindir pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk menyebut nama Suryono Hadi Pranoto atau K-cung Motor.

“Kita lihat saja bagaimana ini berjalan. Jangan sampai ada yang merasa kebal hukum,” ujar Suci dalam videonya, dengan gaya khasnya yang blak-blakan.

Purworejo Jadi Tuan Rumah Pembinaan Balap Sepeda Jateng

IDPOST.ID – Kabupaten Purworejo dipercaya menggelar event strategis bagi dunia olahraga daerah, pembinaan cabang balap sepeda yang digelar oleh Pengurus Provinsi Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Pengprov ISSI) Jawa Tengah.

Acara yang berlangsung selama tiga hari, Rabu hingga Jumat (24-26/9/2025), tersebut terpusat di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Purworejo.

Agenda inti diawali dengan Training Course untuk Pelatih (Coach) dan Wasit (Commissare), yang diikuti oleh 43 peserta perwakilan dari 17 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Turut hadir memberikan materi langsung adalah Kabid Commissare PB ISSI, Pratomo Setyadi, yang mendalami teknik-teknik penjurian.

Sekretaris Umum Pengprov ISSI Jawa Tengah, Stephanus Aan Isa Nugroho, dalam sambutannya menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM pelatih dan juri di setiap daerah menjadi kunci utama.

“Kehadiran coach dan commissare yang mumpuni di tiap kabupaten/kota akan membuat pola pembinaan atlet lebih terarah,” katanya.

“Target kami, prestasi balap sepeda Jateng terus menanjak dan mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional,” tegas Aan.

Lebih lanjut, Aan mengapresiasi perkembangan pesat balap sepeda Indonesia yang ditunjukkan dengan torehan prestasi sejumlah atlet di ajang global.

Purworejo Luncurkan Kampung Arsip Kedua, Perkuat Gerakan Sadar Tertib Arsip

IDPOST.ID – Pemerintah Kabupaten Purworejo menunjukkan komitmen nyatanya dalam mendukung Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip dengan meluncurkan Kampung Arsip kedua di Desa Besole, Kecamatan Bayan.

Launching yang digelar di Gedung Olahraga Sondriyo pada Kamis (25/9/2025) ini menandai langkah progresif daerah itu dalam membudayakan kearsipan.

Dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bupati, Bupati Purworejo, Tri Wahyuni Wulansari, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) serta Pemerintah Desa Besole atas inisiatif ini.

“Inovasi Kampung Arsip adalah bukti nyata kesadaran kolektif untuk menjaga warisan identitas, sejarah, dan pengetahuan kita,” tegasnya.

Kabupaten Purworejo disebutnya cukup progresif dalam membangun budaya sadar arsip. Setelah sukses dengan Kampung Arsip pertama di Desa Kaliurip pada 2024, kini Desa Besole resmi menyusul menjadi yang kedua.

“Program ini masih langka di daerah lain. Yang terpenting, ini bukan sekadar seremoni, tapi gerakan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat langsung. Kampung Arsip harus mengakar sebagai budaya,” imbuh Tri Wahyuni.

Kepala Dinpusip Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho, mengungkapkan, pemilihan Desa Besole didasari semangat luar biasa dari Kepala Desa dan warganya. Pengembangan kampung arsip ke depan akan dilakukan bertahap dengan pendekatan klaster wilayah.

“Sebelum launching, telah dilakukan serangkaian persiapan, seperti pelatihan untuk 5 kader, bimtek penataan arsip keluarga untuk 50 warga, dan diskusi dengan para pemangku kepentingan desa,” jelas Aan.

Tak Hadir di Sidang Pertama Kasus Lingkungan, K-cung Motor Tulungagung: Hak Saya

IDPOST.ID – Suryono Hadi Pranoto, yang dikenal sebagai K-cung Motor, memastikan akan menghadiri sidang lanjutan gugatan perdata senilai Rp 300 miliar yang dilayangkan oleh Lush Green Indonesia (LGI).

Namun, ia menegaskan bahwa ketidakhadirannya pada sidang pertama di Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung adalah bagian dari hak hukum yang dimilikinya.

Sidang kedua dengan agenda pemeriksaan pokok perkara bernomor 86/Pdt.Sus-LH/2025/PN Tlg ini dijadwalkan digelar pada Selasa, 30 September 2025, di Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung.

Menanggapi ketidakhadirannya pada sidang perdana, Selasa (16/9/2025) lalu, yang seharusnya mengagendakan pemeriksaan kedudukan hukum (legal standing), K-cung menyatakan hal tersebut bukanlah bentuk pengabaian terhadap proses hukum.

“Terakit saya digugat, ya akan saya datangi tanggal 30. Kalau kemarin saya tidak bisa datang karena ada urusan keluarga. Datang atau tidak datang itu adalah hak saya,” ujar K-cung kepada awak media, Senin (23/9/2025).

Di balik pernyataan tegasnya tentang hak prerogatif tersebut, pria yang juga pemilik UD. K-Cunk Motor ini menyatakan kesiapannya untuk membela diri. Ia berjanji akan memberikan penjelasan lengkap di hadapan majelis hakim pada sidang mendatang.

“Saya akan jelaskan bahwa saya tidak melakukan penambangan atau tindak pidana apa pun. Ini usaha saya yang murni,” pungkasnya dengan tegas.

Dalam dokumen gugatan yang dilayangkan LGI, terdapat empat pihak yang ditetapkan sebagai Tergugat. Mereka adalah Suryono Hadi Pranoto (Tergugat I), UD. K-Cunk Motor (Tergugat II), Kepala Desa Nglampir (Tergugat III), dan Kepala Desa Keboireng (Tergugat IV). Gugatan ini diduga kuat berkaitan dengan persoalan lingkungan hidup, mengingat masuk dalam ranah perkara khusus (Sus-LH).

Kini, perhatian publik tertuju pada sidang tanggal 30 September, dimana K-cung diharapkan memenuhi janjinya untuk hadir dan menyampaikan jawaban resmi atas gugatan senilai ratusan miliar rupiah tersebut.

Meski Tersendat Izin, Pabrik Kayu Lapis PT GFII di Klaten Targetkan Beroperasi Akhir Tahun

IDPOST.ID – Pembangunan proyek kayu lapis (plywood) dari PT Global Frame Industri Indonesia (GFII) di Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bakal menyerap ribuan tenaga kerja.

Rencananya pabrik kayu lapis tersebut dapat menyerap 40 persen warga lokal dan 60 persen warga luar desa Kemiri.

Meski demikian, Nuryanto yang juga kepala desa (Kades) Kemiri kini membuat surat penghentian pembangunan proyek lantaran proyek dinilai belum memiliki ijin.

Perwakilan PT Global Frame Industri Indonesia (GFII), Eko Wardoyo membenarkan adanya surat penghentian pembangunan dari pihak desa.

Meski begitu, Eko justru mempertanyakan dasar penghentian pembangunan. Pasalnya, saat ini proses perijinan terus berjalan.

“Pihak pabrik terus berkoordinasi dengan pihak notaris yang menjalankan proses perijinan. Proses perijinan pabrik memang include (dijadikan satu) dengan proses balik nama hak kepemilikan lahan,” katanya.

Pihaknya meminta untuk melakukan pengecekan di notaris yang ditunjuk oleh pihak PT GFII.
“Silahkan dicek ke pihak notaris yang ditunjuk PT. Sudah berproses kok,” tegas Eko.

Lebih lanjut, Eko menambahkan, proyek kayu lapis ini ditargetkan pada akhir 2025, namun apabila ada kendala kembali ditargetkan 2026 dapat beroperasi.

“Target kami, akhir tahun ini bisa operasi, namun kalau ada kendala kemungkinan operasi pada tahun 2026 yang akan datang. Harapannya setelah pabrik operasi warga bisa bekerja,” sebutnya.