Pemkab Purworejo Tegas, ASN dan PPPK Indisipliner Terancam Dipecat

IDPOST.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo terus mencatatkan sejumlah kasus pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawainya, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Purworejo, Agung Wibowo, mengatakan kalau setiap bentuk indisipliner akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa pandang bulu.

“Setiap pelanggaran akan kita proses sesuai aturan. Tidak ada toleransi,” ucapnya.

Agung membeberkan sejumlah pelanggaran yang kerap ditemukan di lingkungan ASN Pemkab Purworejo. Mulai dari bolos kerja, perselingkuhan, judi online (judol), penyimpangan perilaku, hingga perceraian yang tidak dilaporkan.

Ia memberikan penekanan khusus pada persoalan absensi. Menurutnya, aturan mengenai hal ini sangat jelas.

“Iya saya menegaskan bahwa kalau bolos 10 hari berturut-turut tidak masuk kerja, itu sudah jelas diatur dalam PP 94, langsung diterapkan sanksinya. Bahkan akumulasi absen lebih dari 28 hari juga tetap kena hukuman disiplin,” ucapnya.

Sanksi Tegas Menanti

Hukuman disiplin yang diberikan bervariasi, tergantung pada berat-ringannya pelanggaran. Sanksi itu mulai dari teguran tertulis, penundaan kenaikan gaji, penurunan pangkat, pencopotan jabatan (demosi), hingga yang terberat adalah pemberhentian dengan tidak hormat.

Agung menjelaskan mekanisme penanganannya. Untuk pelanggaran ringan, biasanya ditangani oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.

Sekolah Rakyat Dipuji DPD RI, Gus Ipul Tegaskan Pentingnya Data DTSEN

IDPOST.ID – Program unggulan Sekolah Rakyat tidak hanya menyekolahkan anak-anak dari keluarga kurang mampu, tetapi juga memberdayakan orang tua mereka dengan berbagai program bantuan sosial.

Hal ini dipaparkan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam audiensi dengan anggota DPD RI di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

“Selain mendapatkan pemberdayaan, orang tua siswa Sekolah Rakyat juga akan mendapatkan bantuan sosial seperti program keluarga harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), keanggotaan Koperasi Desa Merah Putih hingga program 3 juta rumah,” jelas Gus Ipul.

Gus Ipul menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada keakuratan data. Semua ini dimulai dari Data Tunggal Sosial, Ekonomi Nasional (DTSEN) yang menjadi basis untuk menargetkan penerima manfaat dengan tepat.

“Yang penting itu dimulai dari data dulu, sekarang namanya DTSEN. Jadi data seluruh penduduk Indonesia baik individu maupun keluarga bisa kelihatan dengan jelas,” ucapnya.

Berdasarkan data DTSEN, terungkap ada lebih dari 3 juta anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, baik karena sudah putus sekolah, tidak bersekolah sama sekali, maupun terancam putus sekolah.

Salah satu fitur unggulan Sekolah Rakyat adalah talent DNA mapping. Sistem ini membantu mengidentifikasi bakat dan potensi siswa sejak dini agar dapat diarahkan dengan optimal.

Alfiansyah Komeng, anggota DPD RI asal Jawa Barat, bahkan mencoba langsung sistem talent mapping karya Ary Ginanjar tersebut dan mengaku terkagum-kagum.

Program Sekolah Rakyat Dinilai Komprehensif, Gus Ipul Dapat Dukungan Penuh DPD RI

IDPOST.ID – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyambut positif dukungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terhadap program prioritas nasional Sekolah Rakyat.

Gus Ipul bahkan dengan terbuka mempersilakan para anggota DPD RI untuk meninjau secara langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan.

“Kalau mau menengok ke sana, silahkan. Nanti akan kami dampingi,” ujar Gus Ipul dalam audiensi dengan anggota DPD RI di Kantor Kementerian Sosial, Rabu (17/9/2025).

Audiensi tersebut dihadiri sejumlah anggota DPD RI, di antaranya Hilmy Muhammad, Alfiansyah Komeng, Bustami Zainudin, dan Dailami Firdaus.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul memaparkan tiga mandat prioritas dari Presiden Prabowo Subianto, yaitu Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Sekolah Rakyat, dan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran.

“Ada tiga mandat prioritas dari Presiden. Pertama, data tunggal. Kedua, sekolah rakyat. Ketiga, bansos tepat sasaran,” jelas Gus Ipul.

Program Sekolah Rakyat, menurut Gus Ipul, merupakan bagian dari upaya sistematis mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem disekolahkan, orangtuanya diberdayakan, dan rumah yang tidak layak huni akan dibangun ulang.

Keberadaan Pabrik Kayu Lapis di Kemiri Klaten Bakal Serap Ribuan Tenaga Kerja, Ekonomi Warga Meningkat

IDPOST.ID – Keberadaan pabrik kayu lapis (plywood) yang sedang dibangun di Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, disambut antusias warga. Pabrik berskala besar tersebut diperkirakan mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan memicu pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

Pembangunan pabrik kayu lapis dari PT Global Fame Industri Indonesia (GFII) yang menempati lahan seluas 3,3 hektar tersebut akan menampung sebanyak 3 ribu tenaga kerja pria maupun wanita.

Kepala Desa Kemiri, Nuryanto, menilai proses pendirian pabrik kayu lapis di wilayahnya membawa banyak dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Akan meningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD), kontribusi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pembangunan desa, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” katanya kepada wartawan Kamis (18/9/2025).

Menurut Nuryanto, keberadaan pabrik tersebut akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar sehingga mengurangi angka pengangguran.

“Pabrik ini bisa menjadi peluang besar bagi masyarakat desa untuk memperoleh pekerjaan yang layak,” ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, pendirian pabrik akan mendorong pertumbuhan pelaku UMKM dan pasar lokal.

“Dengan adanya pabrik, kebutuhan logistik dan konsumsi karyawan akan memacu lahirnya usaha baru, mulai dari warung makan, kos-kosan, hingga jasa transportasi,” jelasnya.

Harhubnas, Pemkot Blitar Serahkan Santunan hingga BPJS untuk Juru Parkir

IDPOST.ID – Peringatan Harhubnas 2025 di Kota Blitar tidak hanya berisi pidato dan upacara. Momentum itu bagi Pemkot Blitar didedikasikan kepedulian sosialnya kepada para pekerja di sektor transportasi, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal.

Dalam acara yang berlangsung khidmat, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan.

Mulai dari beasiswa Korpri, penghargaan untuk juara BEN Carnival, hingga yang paling menyentuh adalah santunan bagi ahli waris juru parkir yang telah meninggal dunia.

“Kami memberikan apresiasi kepada juru parkir yang selama ini menjadi mitra pemerintah. Mereka kami ikutkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi secara sosial,” terang Mas Ibin di hadapan para undangan.

Langkah ini disebutnya sebagai bukti nyata hadirnya negara di tingkat kota dalam menjamin kesejahteraan seluruh pekerja, tanpa terkecuali.

Juru parkir, yang sering kali dipandang sebelah mata, diakui kontribusinya sebagai bagian dari ekosistem transportasi kota yang perlu mendapatkan perlindungan sosial.

“Kepedulian ini adalah bentuk nyata kami. Pesannya kepada semua agar bisa melaksanakan tugas dengan baik dalam melayani masyarakat, karena mereka juga dilindungi,” katanya.

Penyerahan bantuan ini melengkapi rangkaian acara Harhubnas yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan. Di balik pembahasan mengenai infrastruktur dan kebijakan transportasi, Pemkot Blitar menempatkan unsur pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat serta pekerjanya sebagai prioritas utama.

Dari launching bus sekolah, pemberian beasiswa, hingga santunan, peringatan Harhubnas 2025 di Blitar ditutup dengan doa dan tekad kolektif untuk mewujudkan transportasi yang manusiawi dan berkeadilan.

Bagi Pemkot Blitar, transportasi yang baik adalah yang mampu memobilisasi manusia dan barang, sekaligus memelihara nilai-nilai sosial dan kekeluargaan.

Peringati Harhubnas, Wali Kota Blitar Resmikan Armada Baru Angkutan Sekolah Gratis

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, mengatakan kalau sektor transportasi merupakan nadi pembangunan dan cerminan wajah sebuah kota.

Hal itu di sampaikan Mas Ibin saat memimpin upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 di halaman Kantor Wali Kota Blitar, Rabu (17/9/2025).

Dalam amanatnya di hadapan ratusan insan perhubungan yang berseragam putih biru, pria yang akrab disapa Mas Ibin tersebut menekankan bahwa transportasi melampaui urusan teknis semata.

“Transportasi bukan hanya urusan teknis lalu lintas, melainkan wajah sebuah kota. Dari situ orang menilai apakah sebuah kota aman, nyaman, dan ramah bagi pengunjung maupun warganya,” ujarnya dengan khidmat.

Ia menggarisbawahi peran strategis sektor perhubungan dalam menggerakkan roda perekonomian dan membangun konektivitas yang berkelanjutan.

Pelayanan transportasi yang prima, lanjutnya, akan menciptakan mobilitas lancar, mempermudah perdagangan, dan membuka akses masyarakat terhadap layanan dasar.

Oleh karena itu, Mas Ibin mendorong jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar untuk terus mengedepankan aspek keselamatan dan memperluas akses transportasi publik yang terjangkau.

“Peringatan Harhubnas ini kami jadikan momentum untuk membangun kembali semangat pelayanan. Kami ingin masyarakat merasakan langsung manfaatnya, bukan sekadar melihat seremoni,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan perhubungan yang telah bekerja dengan dedikasi dan integritas tinggi dalam melayani masyarakat.

Upacara yang berlangsung khidmat itu tidak hanya diisi dengan pidato, tetapi juga dengan tindakan nyata berupa peresmian tambahan armada angkutan sekolah gratis, sebagai bukti komitmen pemkot dalam meningkatkan layanan.

Patah Hati Pacar Menikah dengan Orang Lain, Pemuda di Blitar Diduga Depresi dan Akhirnya Gantung Diri

IDPOST.ID – Depresi berat diduga menjadi pemicu DEW (32) warga Desa Bendosewu, Kabupaten Blitar, mengambil jalan pintas dengan cara gantung diri.

Korban diduga mengalami tekanan batin setelah ditinggal menikah oleh pacarnya.

Berdasarkan penuturan keluarga kepada polisi, peristiwa patah hati itu bahkan membuat DEW tidak menyelesaikan pendidikannya (drop out). Sejak saat itu, kepribadiannya berubah drastis.

“Korban cenderung pasif, tertutup, dan memiliki sifat temperamental, sehingga hubungan emosional dengan keluarga tidak terjalin baik,” ujar Ipda Putut Siswahyudi, Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar.

Korban diketahui tinggal sendiri di rumahnya. Ibunya yang bekerja di luar negeri terakhir berhasil menghubunginya pada 8 September 2025.

Kekhawatiran keluarga pun muncul ketika setelah tanggal itu, DEW sama sekali tidak bisa dihubungi.

Setelah ditemukan meninggal, keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga polisi menduga kuat korban meninggal akibat gantung diri.

Patah Hati Ditinggal Menikah Pujaan Hati, Seorang Pemuda di Blitar Nekad Akhiri Hidup

IDPOST.ID – DEW (32), seorang pemuda asal Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, ditemukan meninggal dunia karena gantung diri diduga akibat depresi berat. Pemicunya, ia ditinggal menikah oleh sang pacar.

Kepala Subsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan insiden tersebut. Dari keterangan keluarga, hubungan asmara korban yang kandas disebut-sebut sebagai titik awal perubahan drastis dalam hidupnya.

“Dari penuturan keluarga, korban mengalami depresi akibat ditinggal menikah oleh pacarnya, sehingga tidak menyelesaikan kuliahnya atau drop out,” jelas Ipda Putut dalam rilis resminya, Rabu (17/9/2025).

Ditinggal oleh sang kekasih rupanya meninggalkan luka yang dalam. Peristiwa itu tidak hanya membuatnya putus studi, tetapi juga mengubah total kepribadiannya.

“Sejak saat itu korban menjadi pribadi yang pasif, tertutup, serta temperamental. Hubungan emosional dengan keluarga pun tidak terjalin baik,” imbuh Putut.

Korban pun memilih untuk mengurung diri dan tinggal sendirian di rumahnya. Ibunya yang bekerja di luar negeri menjadi pihak yang terakhir berhasil menghubunginya pada 8 September 2025. Setelah itu, komunikasi terputus sama sekali.

Kekhawatiran keluarga akhirnya terbukti. Pada Rabu pagi sekitar pukul 09.15 WIB, korban ditemukan telah meninggal dunia dalam kondisi menggantung diri di kamar mandi rumahnya.

Jenazah sudah dalam kondisi pembusukan lanjut, mengindikasikan kejadian telah berlangsung beberapa hari sebelumnya.

Keluarga korban memilih untuk tidak melakukan autopsi dan telah membuat pernyataan tertulis. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga memperkuat dugaan bahwa ini adalah kasus bunuh diri yang dipicu oleh depresi berat akibat putus cinta.