Jalan Sehat SH Terate Kanigoro, Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dan Ribuan Warga Tumpah Ruah

IDPOST.ID – Perayaan HUT RI ke-80 yang digelar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau SH Terate Ranting Kanigoro, Cabang Blitar, Pusat Madiun berlangsung sangat istimewa, Minggu (7/9/2025).

Pasalnya, acara jalan sehat mereka kedatangan tamu kehormatan yang bikin suasana makin heboh yaitu mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar.

Kehadiran sang tokoh nasionalis ini langsung disambut meriah oleh ribuan peserta yang memadati Padepokan SH Terate Cabang Blitar.

Nggak cuma datang sebagai tamu, Samanhudi Anwar turut aktif memeriahkan acara. Didampingi pengurus SH Terate dan Forkopimcam Kanigoro, beliau melepas peserta dan ikut jogging sehat menyusuri rute sepanjang 3,5 km!

Di sela-sela acara, Samanhudi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya.

“Saya sangat apresiasi kegiatan positif dan penuh semangat persaudaraan seperti ini. SH Terate bukan cuma jago silat, tapi juga penggerak masyarakat yang aktif membangun negeri dari akar rumput. Ini wujud nyata revolusi mental dan pengamalan Pancasila,” tegasnya.

Kehadiran mantan Wali Kota dua periode itu seperti menyulut semangat peserta. Banyak warga yang berebutan bersalaman, foto bersama, dan ngobrol langsung, bukti kedekatannya masih melekat kuat di hati masyarakat.

Ketua Panitia, Gatot Priyono, mengaku terharu dan bangga atas kehadiran Samanhudi Anwar.

“Kehadiran Bapak Samanhudi Anwar adalah kehormatan luar biasa bagi kami seluruh keluarga besar SH Terate. Beliau sosok yang sangat kami hormati. Dukungannya memberi motivasi sangat besar untuk terus berkontribusi ke masyarakat,” ujar Gatot penuh rasa syukur.

Acara yang berlangsung lancar ini semakin meriah dengan pembagian ratusan doorprize untuk peserta. Kehadiran tokoh berpengaruh sukses mengangkat pamor acara dan mempererat silaturahmi warga.

Ribuan Warga Serbu Jalan Sehat SH Terate di Blitar, Hadiah Doorprize Bikin Seru

IDPOST.ID – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau SH Terate Ranting Kanigoro Cabang Blitar Pusa Madiun sukses menggemparkan dengan event jalan sehat, Minggu (7/9/2025).

Suasana jadi meriah dan penuh semangat. Ratusan bahkan mungkin ribuan peserta dari anak-anak sampai orang dewasa memadati area start acara.

Mereka pun terlihat antusias mengikuti rute sepanjang 3,5 km yang melintasi jalan utama di wilayah tersebut.

Ketua Cabang SH Terate Blitar, Kangmas Ibnu Sudibyo, angkat bicara soal tujuan event bertabur doorprize ini.

“Alhamdulillah, animo masyarakat sangat luar biasa. Ini bukti SH Terate bukan cuma jago silat, tapi juga bagian dari masyarakat yang peduli kesehatan dan kebersamaan,” cetusnya.

Kata dia, acara ini jadi cara untuk eratkan silaturahmi dan kenalkan SH Terate lebih dekat ke masyarakat.

Yang bikin para peserta makin semangat, usai jalan sehat acara nggak langsung bubar! Mereka tetap antusias nunggu acara puncak, yaitu pembagian doorprize dengan puluhan hadiah menarik yang disediakan panitia.

Kegiatan ini membuktikan SH Terate Ranting Kanigoro, di bawah Cabang Blitar (Pusat Madiun), tetap aktif berkontribusi untuk masyarakat, bukan cuma lewat bela diri tapi juga lewat nilai persaudaraan dan event-event seru dan bermanfaat.

Pengusaha Showroom Mobil dan Motor Bekas Ternama di Bandung Tulungagung Digugat Terkait Tambang Ilegal

IDPOST.ID – Komunitas pegiat lingkungan Lush Green Indonesia (LGI) secara resmi mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) ke Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung pada Kamis (4/9/2025).

Gugatan bernomor perkara 86/Pdt.G/2025/PN Tlg ini menyoroti praktik tambang ilegal galian C yang diduga merusak lingkungan di Kecamatan Bandung dan Besuki.

Yang mencolok dari gugatan ini adalah munculnya nama seorang pengusaha showroom mobil dan motor bekas (mokas) ternama di Kecamatan Bandung, berinisial S, sebagai tergugat I.

Pengusaha yang aktif bersosial media untuk promosi ini diduga kuat berperan sebagai penampung dan pemanfaat material tambang ilegal.

Direktur KHYI sekaligus penasihat hukum LGI, Dwi Indrotito Cahyono, membenarkan hal tersebut.

“Sudah kami daftarkan. Untuk tergugat yakni inisial S dengan bidang usahanya jual beli mobil dan motor bekas, K C, di Kecamatan Bandung,” jelas Tito.

Dalam dokumen gugatan, disebutkan bahwa S diduga melakukan pengurukan lahan untuk pembangunan fasilitas umum pribadi pendukung usahanya.

Material tanah urug yang digunakan diduga bersumber dari tambang ilegal. Atas tindakan ini, S terancam sanksi berdasarkan UU No. 2 Tahun 2025 tentang Minerba, yakni pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda hingga Rp 10 miliar.

“Kami menduga kuat ia sebagai penampung atau pemanfaat, yang juga merupakan pelanggaran hukum,” tegas Tito.

Selain S, gugatan juga menjerat dua kepala desa, yakni dari Desa Nglampir (Kecamatan Bandung) dan Desa Keboireng (Kecamatan Besuki). Keduanya dinilai melakukan pembiaran atas aktivitas tambang ilegal di wilayahnya.

LGI mendesak pengadilan untuk segera menjadwalkan pemeriksaan setempat (descente) ke tiga lokasi yang disebutkan dalam gugatan untuk mengungkap fakta secara langsung.

Alumni SMPN 2 Purwokerto Angkatan Tahun 1988 Menggelar Aksi Sosial di Cilacap, Santuni Anak Jalanan

IDPOST, Banyumas-Alumni SMP Negeri 2 Purwokerto angkatan 1988 yang dikenal dengan sebutan Super 88 menggelar aksi peduli sosial di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hari Minggu 7 September 2025.

Kegiatan tersebut meliputi anjangsana keluarga serta pemberian santunan anak jalanan.

Aksi peduli sosial itu menjadi bentuk nyata kepedulian para alumni terhadap sesama, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar anggota angkatan.

Salah seorang alumni, H Djoko Susanto, SH, menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini digagas sebagai wujud rasa syukur dan komitmen untuk terus berbagi.

“Kami ingin hadir di tengah masyarakat dengan memberi manfaat. Tidak hanya sekadar reuni, tapi juga membawa nilai kebersamaan dan kepedulian,” ujarnya.

Acara yang berlangsung penuh keakraban ini mendapat apresiasi dari keluarga yang dikunjungi serta anak-anak penerima santunan.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi angkatan lain maupun komunitas alumni sekolah di berbagai daerah untuk melakukan hal serupa.

Dengan adanya kegiatan peduli sosial seperti ini, Super 88 ingin menunjukkan bahwa alumni sekolah tak hanya berperan dalam menjaga persaudaraan internal, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.

Seniman Pantomime Kritik Lambatnya Perkembangan Budaya Purworejo Lewat Pertunjukan Ekspresif

IDPOST.ID – Suasana Lapangan Lemah Tuah di Desa Cangkrep Kidul, Purworejo, berubah menjadi ruang ekspresi yang sarat makna, Sabtu (6/9/2025) sore.

Seniman pantomime sekaligus pengamat budaya, Mahestya Andi, menampilkan karya teater tanpa kata yang menyentuh sisi reflektif penonton tentang kondisi kebudayaan di Purworejo.

Dalam pementasan berdurasi hampir satu jam itu, Mahestya menghadirkan gerakan-gerakan ekspresif yang mengundang tafsir mendalam dari puluhan penonton yang hadir, yang terdiri dari pegiat seni, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Melalui gerak tubuhnya, ia mengangkat tiga isu utama yang dinilainya menjadi tantangan serius bagi perkembangan seni dan tradisi di Purworejo.

Pertama, ia menyoroti lambannya sistem kebudayaan yang membuat perkembangan seni berjalan tersendat dan terkesan stagnan. Kedua, hilangnya sosok pamong budaya yang sebelumnya menjadi penggerak utama kegiatan seni dan tradisi. Tanpa figur tersebut, kebudayaan lokal dinilainya rentan kehilangan arah.

Isu ketiga menyoroti program Adibudaya, sebuah inisiatif pemerintah yang menurutnya harus benar-benar dikawal agar tidak hanya berhenti sebagai seremonial belaka.

“Pantomime adalah cara saya berbicara tanpa kata. Kadang tubuh lebih jujur menyuarakan keresahan. Kebudayaan di Purworejo jangan sampai hanya jadi catatan sejarah, tapi harus kita hidupkan bersama,” tutur Mahestya kepada Kompas.com usai pementasan.

Pertunjukan tersebut disambut antusias oleh penonton. Banyak yang menilai karya tersebut tidak hanya memberi hiburan, melainkan juga membuka ruang refleksi dan kritik sosial yang konstruktif.

Mahestya menegaskan bahwa seni seharusnya tidak hanya dipandang sebagai tontonan, melainkan juga tatanan dan tuntunan.

Ia berharap pertunjukan pantomime dan karya seni lainnya mampu menggugah kesadaran publik sekaligus menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan budaya Purworejo.

“Saya berharap semakin banyak pelaku seni maupun masyarakat yang berani bersuara tentang apa adanya dan menyampaikan harapan demi keberlangsungan hidup bersama,” tegasnya.

Pementasan ini menambah daftar karya seni kontemporer di Purworejo yang mengusung nilai kritik sosial. Di tengah arus modernisasi, kehadiran seniman seperti Mahestya Andi menjadi pengingat bahwa budaya bukan hanya warisan, melainkan juga tanggung jawab bersama untuk dijaga dan dikembangkan.

IJTI Banyumas Raya Kecam Tindakan Kekerasan Terhadap Jurnalis di Pati

IDPOST, Banyumas-Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyumas Raya menyampaikan pernyataan sikap mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami sejumlah jurnalis di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Aksi kekerasan tersebut dinilai sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pers yang dijamin undang-undang.

Ketua IJTI Banyumas Raya, Saladin Ayyubi, menegaskan insiden kekerasan yang menimpa para pewarta di Pati tidak hanya mencederai kerja-kerja jurnalistik, tetapi juga mengancam hak publik untuk memperoleh informasi yang benar.

“Kami mengecam keras segala bentuk intimidasi, ancaman, dan kekerasan terhadap jurnalis. Aparat penegak hukum harus segera bertindak dan mengusut tuntas kasus ini,” tegas Saladin Ayyubi dalam keterangan resminya.

IJTI Banyumas Raya juga menegaskan pentingnya perlindungan terhadap wartawan dalam menjalankan tugas di lapangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Kekerasan terhadap jurnalis adalah serangan terhadap demokrasi. Kami menyerukan semua pihak untuk menghormati dan mendukung kebebasan pers sebagai pilar keempat demokrasi,” lanjut Saladin.

Sementara itu, Mardianto, penasihat IJTI Banyumas Raya, menambahkan bahwa solidaritas lintas daerah sangat penting dalam menghadapi kasus kekerasan terhadap jurnalis.

“Kasus di Pati ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa kerja-kerja jurnalis masih rawan mendapat ancaman. Karena itu, kami dari Banyumas Raya menyatakan dukungan penuh bagi rekan-rekan di Pati dan mendesak aparat agar memberikan jaminan perlindungan nyata kepada wartawan di lapangan,” ujar Mardianto.

Melalui sikap ini, IJTI Banyumas Raya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, serta meminta semua pemangku kepentingan untuk memastikan iklim kerja jurnalistik di Jawa Tengah tetap aman, sehat, dan profesional.

Mengenang Eddy Wahono, Pencetus dan Pembina Fortasi Banyumas yang Jadi Sosok Inspiratif Relawan Kemanusiaan

Sosok almarhum Eddy Wahono dikenang sebagai pribadi yang pantang menyerah dan penuh semangat dalam dunia kerelawanan.

Beliau merupakan pencetus sekaligus pembina Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) Banyumas, Jawa Tengah yang resmi berdiri pada 2 Februari 2020 lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Sudjatmiko, perwakilan Fortasi (Serayu Rescue), saat mengenang 7 hari wafatnya Eddy Wahono di kediamannya di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 5 September 2025 malam.

Menurutnya, Eddy Wahono memiliki peran besar dalam menyatukan berbagai organisasi relawan di Banyumas yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri.

“Beliau itu selalu memberikan motivasi dan semangat kepada teman-teman di lapangan. Sosoknya sulit tergantikan. Jejak yang ditinggalkan sangat luar biasa bagi kami,” kata Sudjatmiko.

Sejak berdirinya, Fortasi berhasil merangkul sejumlah organisasi relawan seperti Serayu Rescue, MDMC, Kokam, hingga PMI.

Berkat dorongan almarhum, para relawan dapat melakukan pelatihan bersama hingga tujuh kali, bahkan tanpa dukungan anggaran resmi.

Selain dikenal sebagai penggerak kerelawanan, Eddy Wahono juga kerap turun langsung dalam penanganan bencana.

Semangat dan dedikasinya membuatnya dihormati sebagai figur “Bapak Relawan” di Banyumas.

“Semoga amal baik beliau diterima dan jejak perjuangannya bisa terus kami lanjutkan. Semangat beliau akan selalu menjadi motivasi bagi relawan Banyumas,” tambah Sudjatmiko.

Kepergian Eddy Wahono meninggalkan duka mendalam, namun juga menjadi pengingat tentang pentingnya persatuan dan pengabdian dalam kerja kemanusiaan.

Polri Gelar Lomba Pocil Tingkat Polda Banten, Polres Lebak Raih Juara Umum

IDPOST.ID – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten menggelar Lomba Polisi Cilik (Pocil) tingkat Polda Banten, Sabtu (6/9/2025).

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 serta Hari Kesakamatan Lalu Lintas (Lantas).

Lomba yang mengusung tema “Membentuk Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini” tersebut digelar di Gedung Aula Polda Banten, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Acara dibuka langsung oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Pol. Dr. Leganek Mawardi, didampingi Ketua Seksi Kebudayaan Bhayangkari Daerah Banten, Devina Leganek.

Lomba diikuti oleh peserta Pocil perwakilan dari enam Polres jajaran Polda Banten, yakni Polres Lebak, Polres Serang, Polres Serang Kota, Polres Cilegon, Polres Pandeglang, dan Polres Tangerang. Total, terdapat 225 siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) yang turut ambil bagian dalam kontes tersebut.

Pada puncak acara, pemenang lomba langsung diberikan penghargaan secara simbolis oleh Kombes Leganek dan Devina Leganek.

Berdasarkan perolehan poin, Juara 1 diraih oleh Pocil Satlantas Polres Lebak dengan perolehan 418,55 poin. Juara 2 diraih Pocil Satlantas Polres Pandeglang (405,45 poin), dan Juara 3 diraih Pocil Satlantas Polres Serang Kabupaten (386,7 poin).

Selain kepada pemenang, pemberian bingkisan juga diserahkan kepada perwakilan masing-masing regu Pocil.

Kombes Leganek, yang juga merupakan pendamping Pocil, menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan kerja keras para peserta yang telah berlatih selama hampir dua bulan.

“Dengan kekompakan, kerja keras dan kesungguhan adik-adik Pocil kita dalam berlatih yang kurang lebih hampir dua bulan, matur suksma Polres Lebak meraih juara 1 Pocil tingkat Polda Banten,” jelas Leganek.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pelatih yang telah membimbing anak-anak hingga bisa meraih juara.

“Ucapan terima kasih kami tujukan kepada para pelatih Pocil, yang telah melatih adik-adik pocil hingga bisa meraih juara Pocil tingkat Polda Banten,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Leganek berharap prestasi yang telah diraih ini dapat dipertahankan pada lomba-lomba selanjutnya.

“Semoga dalam acara lomba Pocil yang digelar dengan hasil yang telah dicapai ini dapat mempertahankan posisi sebagai juara untuk ke depannya,” harapnya.

Kegiatan tersebut berlangsung hingga akhir dalam kondisi aman dan kondusif, serta mendapat antusiasme positif dari seluruh peserta.