Tips Mengamati Gerhana Bulan Total 7 September 2025: Persiapan dan Lokasi Terbaik

IDPOST.IDGerhana Bulan Total pada 7 September 2025 adalah momen yang sayang untuk dilewatkan. Untuk memastikan pengalaman pengamatan yang optimal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan beberapa tips penting bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena langit ini.

Persiapan yang matang akan membuat Anda menikmati keindahan Bulan merah tanpa hambatan.

Pilih Lokasi Pengamatan yang Tepat

    Lokasi adalah kunci. Carilah tempat yang minim polusi cahaya, seperti area pedesaan, pegunungan, atau pantai yang jauh dari keramaian kota.

    Langit yang gelap akan memungkinkan Anda melihat detail gerhana dengan lebih jelas, termasuk perubahan warna Bulan.

    Pastikan juga lokasi tersebut memiliki pandangan langit yang luas dan tidak terhalang bangunan tinggi atau pepohonan.

    Tidak Perlu Alat Khusus

      Salah satu keuntungan mengamati Gerhana Bulan adalah Anda tidak memerlukan alat khusus. Gerhana Bulan aman disaksikan langsung dengan mata telanjang.

      Namun, jika Anda ingin melihat detail permukaan Bulan atau perubahan warnanya dengan lebih jelas, teropong atau teleskop kecil bisa menjadi pilihan. Pastikan teropong atau teleskop Anda dalam kondisi baik dan sudah diatur sebelumnya.

      Perhatikan Jadwal BMKG

        Seperti yang telah dirilis BMKG, Gerhana Bulan Total ini memiliki tahapan waktu yang spesifik. Catat jadwal P1, U1, U2, Puncak, U3, U4, dan P4 agar Anda tidak melewatkan setiap fase pentingnya.

        Datanglah lebih awal ke lokasi pengamatan untuk mempersiapkan diri dan menyesuaikan mata dengan kegelapan.

        Bawa Perlengkapan Tambahan

          Meskipun tidak wajib, membawa kursi lipat, selimut, atau jaket bisa menambah kenyamanan, terutama jika Anda berencana mengamati dalam waktu yang lama.

          Minuman hangat dan camilan juga bisa menjadi teman setia selama menunggu dan mengamati. Jangan lupa membawa kamera jika Anda ingin mengabadikan momen langka ini.

          Ajak Keluarga dan Teman

            Mengamati fenomena alam bersama orang terkasih akan menambah keseruan. Ajak keluarga, teman, atau komunitas astronomi lokal untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.

            Ini juga bisa menjadi kesempatan edukasi yang baik bagi anak-anak untuk belajar tentang astronomi secara langsung.

            Dengan persiapan yang matang, Gerhana Bulan Total 7 September 2025 akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Selamat mengamati!

            Mengapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Total? Ini Penjelasan Ilmiahnya

            IDPOST.ID – Salah satu daya tarik utama Gerhana Bulan Total adalah perubahan warna Bulan menjadi merah darah yang memukau.

            Fenomena ini akan kembali terjadi pada 7 September 2025, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan ilmiah di balik keindahan tersebut. Bukan karena mistis, melainkan murni karena fisika atmosfer Bumi.

            Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi. Meskipun Bulan berada dalam bayangan, ia tidak sepenuhnya gelap.

            Sebaliknya, cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan dibelokkan dan dihamburkan, menciptakan efek visual yang unik.

            Fenomena ini dikenal sebagai hamburan Rayleigh. Cahaya matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang (warna).

            Ketika cahaya matahari melewati atmosfer Bumi, partikel-partikel di atmosfer akan menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang pendek (seperti biru dan ungu) lebih banyak dibandingkan cahaya dengan panjang gelombang panjang (seperti merah dan oranye). Inilah alasan mengapa langit terlihat biru di siang hari.

            Saat Gerhana Bulan Total, sebagian kecil cahaya merah dengan panjang gelombang yang lebih panjang berhasil menembus atmosfer Bumi, dibelokkan, dan mencapai permukaan Bulan.

            Cahaya merah inilah yang kemudian dipantulkan kembali ke Bumi, membuat Bulan tampak berwarna merah atau oranye kemerahan.

            Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi, semakin gelap atau pekat warna merah yang terlihat pada Bulan.

            BMKG menjelaskan bahwa proses ini merupakan bukti nyata dari dinamika pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan yang saling berinteraksi.

            Dengan memahami mekanisme di baliknya, masyarakat dapat lebih mengapresiasi keindahan dan keajaiban alam semesta yang tersaji di hadapan kita.

            Jadwal Lengkap Gerhana Bulan Total 7 September 2025: Jangan Lewatkan Setiap Detiknya!

            IDPOST.ID – Bagi para pecinta astronomi dan masyarakat umum yang tak ingin melewatkan momen langka, Gerhana Bulan Total pada 7 September 2025 mendatang menjadi agenda wajib.

            Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis jadwal detail setiap fase gerhana, memungkinkan kita untuk merencanakan pengamatan dengan cermat dan menikmati setiap detiknya.

            Gerhana Bulan Total ini akan berlangsung selama lebih dari lima jam, tepatnya 5 jam 26 menit 39 detik, terhitung sejak fase Gerhana Penumbra mulai (P1) hingga Gerhana Penumbra berakhir (P4).

            Namun, fase yang paling dinanti adalah totalitas, di mana Bulan akan sepenuhnya masuk ke bayangan inti Bumi dan memancarkan rona merah yang khas.

            Durasi totalitas Gerhana Bulan Total 7 September 2025 ini akan berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik. Ini adalah waktu krusial di mana Bulan akan menampilkan keindahan puncaknya.

            Selain itu, fase parsialitas, dari Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4), akan berlangsung selama 3 jam 29 menit 24 detik, memberikan kesempatan yang cukup panjang untuk mengamati perubahan bentuk Bulan secara bertahap.

            Berikut adalah rincian waktu Gerhana Bulan Total 7 September 2025 di Indonesia, berdasarkan data BMKG:

            • Gerhana Penumbra mulai (P1): 22.26 WIB
            • Gerhana Sebagian mulai (U1): 23.26 WIB
            • Gerhana Total mulai (U2): 00.30 WIB
            • Puncak Gerhana (Puncak): 01.11 WIB
            • Gerhana Total berakhir (U3): 01.53 WIB
            • Gerhana Sebagian berakhir (U4): 02.56 WIB
            • Gerhana Penumbra berakhir (P4): 03.56 WIB

            BMKG menekankan pentingnya memahami setiap tahapan ini agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dan tidak melewatkan momen-momen penting.

            Dengan informasi jadwal yang akurat, diharapkan pengalaman mengamati Gerhana Bulan Total ini akan menjadi lebih berkesan dan edukatif.

            Gerhana Bulan Total 7 September 2025: Fenomena Langit yang Wajib Disaksikan di Indonesia

            IDPOST.ID – Langit Indonesia akan kembali dihiasi fenomena alam langka dan menakjubkan yakni Gerhana Bulan Total.

            Pada tanggal 7 September 2025, seluruh masyarakat di Tanah Air berkesempatan menyaksikan peristiwa astronomi ini secara langsung.

            Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data lengkap mengenai jadwal dan tahapan gerhana, memastikan tidak ada yang terlewatkan.

            Gerhana Bulan Total terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, menyebabkan Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi.

            Fenomena ini hanya dapat terjadi saat fase purnama, dan keindahannya akan mencapai puncaknya ketika Bulan memancarkan warna merah darah yang memukau, hasil dari hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.

            Menurut data BMKG, durasi total gerhana, dari fase Gerhana Penumbra mulai (P1) hingga Gerhana Penumbra berakhir (P4), akan berlangsung selama 5 jam 26 menit 39 detik.

            Sementara itu, fase parsialitas, yaitu dari Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4), akan memakan waktu 3 jam 29 menit 24 detik. Puncak keindahan, durasi totalitas, akan berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik.

            Berikut adalah rincian waktu tahapan Gerhana Bulan Total 7 September 2025 di Indonesia (WIB):

            • Gerhana Penumbra mulai (P1): 22.26 WIB
            • Gerhana Sebagian mulai (U1): 23.26 WIB
            • Gerhana Total mulai (U2): 00.30 WIB
            • Puncak Gerhana (Puncak): 01.11 WIB
            • Gerhana Total berakhir (U3): 01.53 WIB
            • Gerhana Sebagian berakhir (U4): 02.56 WIB
            • Gerhana Penumbra berakhir (P4): 03.56 WIB

            Fenomena ini menjadi kesempatan langka bagi para pengamat langit, peneliti, maupun masyarakat umum untuk menyaksikan kebesaran alam semesta.

            BMKG mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri dan mencari lokasi pengamatan yang strategis agar dapat menikmati keindahan Gerhana Bulan Total ini secara maksimal.

            GP Ansor Kota Blitar Komitmen Jaga Keamanan dan Kondusifitas Kota Damai

            IDPOST.ID – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Blitar menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah.

            Hal ini disampaikan menyusul aksi anarkis yang terjadi di sekitar Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Blitar Kota pada Sabtu malam (30/8/2025) lalu.

            Ketua GP Ansor Kota Blitar, Romdhoni, menyatakan bahwa GP Ansor memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam menjaga stabilitas sosial.

            “Kami selalu siap bersinergi dengan TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat untuk memastikan Kota Blitar tetap aman, nyaman, dan damai bagi seluruh warganya,” ujar Romdhoni.

            Komitmen ini bukan tanpa alasan. Berbagai kegiatan telah dilakukan GP Ansor Kota Blitar, mulai dari pengajian rutin, bakti sosial, hingga partisipasi aktif dalam pengamanan acara-acara besar keagamaan dan kenegaraan.

            Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang merupakan tulang punggung GP Ansor, kerap terlihat membantu aparat keamanan dalam menjaga ketertiban.

            Lebih lanjut, GP Ansor Kota Blitar juga aktif dalam upaya menangkal paham-paham radikalisme dan intoleransi yang berpotensi memecah belah persatuan.

            Melalui program-program edukasi dan dialog, mereka berupaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi di kalangan generasi muda.

            Romdhoni menekankan pentingnya membatasi ruang gerak provokator yang berpotensi merusak tatanan sosial dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

            “Jangan sampai kampung, desa, atau daerah dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Batasi ruang gerak provokator agar tidak bisa mengganggu,” tegasnya.

            Selain itu, Romdhoni juga mendorong pemuda untuk mengambil peran aktif agar kondisi nasional kembali kondusif. Menurutnya, stabilitas sangat penting demi pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.

            “Ambil peran nyata agar kehidupan berbangsa segera pulih, aktivitas sosial dan ekonomi berjalan normal kembali, sehingga petani, nelayan, dan masyarakat luas bisa kembali bangkit. Dengan begitu, Indonesia akan kembali maju, kuat, dan jaya,” tuturnya.

            Partisipasi aktif GP Ansor ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Blitar dan aparat keamanan.

            Sinergi yang terjalin baik antara organisasi masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat terus ditingkatkan demi kemajuan dan kedamaian Kota Blitar.

            Provokator Kerusuhan DPRD Blitar Terungkap, Remaja Belasan Tahun Jadi Penghasut Massa via Grup WhatsApp

            IDPOST.ID – Kepolisian Resor Blitar berhasil mengidentifikasi provokator di balik kerusuhan pengerusakan, pencurian, dan pembakaran Gedung DPRD Kabupaten Blitar pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

            Pelaku utama penghasutan adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang menyebarkan ajakan anarkis melalui grup WhatsApp bernama “INPO DEMO AREA BLITAR” yang beranggotakan 950 orang.

            Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, mengungkapkan bahwa pesan provokatif yang disebarkan berbunyi, “Budal jam 7 nglumpuk neng aloon-aloon sangu arak, di ombe bareng-bareng, trus ngantemi polisi, bakar gedung DPR.” Pesan inilah yang kemudian memicu massa untuk melakukan aksi anarkis yang menyebabkan kerugian hingga Rp10 miliar.

            “Kami telah mengamankan 41 orang terkait insiden ini, dan 12 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Salah satu yang paling menonjol adalah peran provokator yang masih di bawah umur ini,” jelas AKBP Arif Fazlurrahman.

            Dari 12 tersangka, 11 di antaranya adalah anak di bawah umur, dan satu orang dewasa. Sembilan orang telah ditahan, sementara tiga anak berusia 13 tahun tidak ditahan.

            Sebanyak 29 orang lainnya dipulangkan karena tidak cukup bukti. Para tersangka memiliki peran beragam, mulai dari menjarah barang inventaris seperti kursi, televisi, kulkas, hingga kompor, hingga merusak pagar dan melempari gedung dengan batu.

            Polisi memastikan grup WhatsApp yang digunakan untuk penghasutan telah dihapus. Namun, Polres Blitar tidak berhenti di situ. Mereka akan bekerja sama dengan polres lain, termasuk Blitar Kota, Kediri Kota, Kediri, dan Polda Jatim, untuk melakukan pengembangan lebih lanjut.

            Tujuannya adalah menelusuri informasi yang pernah beredar di grup tersebut dan mengidentifikasi pihak-pihak lain yang turut terlibat dalam aksi anarkis ini.

            Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan meliputi tujuh unit sepeda motor, satu unit televisi, kulkas, kursi tunggu, kompor, dua termos, satu dus kopi dan gula, serta sebuah telepon genggam. Keterangan saksi-saksi juga memperkuat penyidikan terhadap para pelaku.

            Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Khusus bagi pelaku provokasi dan penghasutan, mereka dikenakan Pasal 170 dan Pasal 160 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

            AKBP Arif Fazlurrahman menegaskan komitmen kepolisian untuk menindak tegas semua pelaku dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi serta menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan damai.

            Kerugian Miliaran Akibat Kerusuhan DPRD Blitar, Kapolres Imbau Pengembalian Barang Jarahan

            IDPOST.ID – Kerusuhan yang melanda Gedung DPRD Kabupaten Blitar pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, menyisakan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp10 miliar.

            Aksi anarkis yang melibatkan pengerusakan, pencurian, dan pembakaran ini membuat gedung wakil rakyat tersebut mengalami kerusakan berat.

            Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, mengimbau masyarakat yang masih menyimpan barang hasil penjarahan untuk segera mengembalikannya.

            AKBP Arif Fazlurrahman menjelaskan bahwa massa yang berjumlah sekitar 300 orang memulai aksinya dengan konvoi keliling Kota Blitar sebelum akhirnya menyerbu Gedung DPRD.

            Mereka menjebol pagar, melempari kaca, membakar perkantoran, dan menjarah berbagai inventaris. Tak hanya itu, Pos Terpadu di depan Kantor Kabupaten Blitar juga menjadi sasaran, dengan kaca dipecahkan dan kulkas serta televisi dijarah.

            “Aksi anarkis ini berlanjut hingga pukul 04.00 WIB dini hari, menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp10 miliar,” ujar AKBP Arif Fazlurrahman dalam konferensi pers.

            Dalam upaya penegakan hukum, Polres Blitar telah mengamankan 41 orang dan menetapkan 12 di antaranya sebagai tersangka. Sebelas tersangka merupakan anak di bawah umur, dan satu orang dewasa.

            Sembilan orang ditahan, sementara tiga anak berusia 13 tahun tidak ditahan. Sebanyak 29 orang lainnya dipulangkan karena tidak cukup bukti.

            Kapolres secara khusus mengimbau kepada masyarakat yang mungkin masih menyimpan barang-barang hasil penjarahan untuk segera menyerahkannya.

            “Bagi siapa saja yang merasa masih menyimpan barang hasil penjarahan, segera kembalikan. Kepolisian akan memberikan pertimbangan hukum bagi mereka yang dengan kesadaran sendiri mau menyerahkan kembali barang-barang tersebut,” tegas AKBP Arif Fazlurrahman.

            Barang bukti yang berhasil diamankan polisi meliputi tujuh unit sepeda motor, satu unit televisi, kulkas, kursi tunggu, kompor, dua termos, satu dus kopi dan gula, serta sebuah telepon genggam.

            Para tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian, serta Pasal 170 dan Pasal 160 KUHP bagi pelaku provokasi, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

            Polres Blitar berkomitmen untuk menindak tegas semua pelaku dan mengajak masyarakat untuk tetap tenang serta menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai.

            Polres Blitar Ungkap Kasus Pengerusakan dan Pembakaran Gedung DPRD, 12 Tersangka Diamankan

            IDPOST.ID – Kepolisian Resor Blitar berhasil mengungkap kasus tindak pidana pengerusakan, pencurian, dan pembakaran yang terjadi saat kerusuhan massa di Gedung DPRD Kabupaten Blitar pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

            Dari hasil penyelidikan intensif, sebanyak 12 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk 11 anak di bawah umur.

            Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, dalam konferensi pers menjelaskan kronologi kejadian yang bermula sekitar pukul 23.00 WIB.

            Massa berjumlah sekitar 300 orang melakukan konvoi keliling Kota Blitar sebelum akhirnya berhenti di depan Gedung DPRD Kabupaten Blitar di Jalan Kota Baru No. 10, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kanigoro.

            Dengan brutal, massa menjebol pagar kantor, melempari kaca dan bangunan dengan batu, membakar perkantoran, serta menjarah berbagai barang inventaris milik DPRD.

            Sebelum melancarkan aksinya di Gedung DPRD, massa juga sempat berbuat anarkis di Pos Terpadu yang berada di depan Kantor Kabupaten Blitar.

            Kaca pos dipecahkan dan sejumlah barang inventaris seperti kulkas dan televisi dijarah. Aksi anarkis ini berlanjut hingga pukul 04.00 WIB dini hari, menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp10 miliar.

            Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Polres Blitar bergerak cepat dengan melakukan olah TKP dan penyelidikan. Sebanyak 41 orang diamankan, dan dari jumlah itu, 12 orang ditetapkan sebagai tersangka.

            Rinciannya, 11 tersangka adalah anak di bawah umur dan 1 orang dewasa. Sembilan orang dilakukan penahanan, sementara tiga lainnya tidak ditahan karena masih berusia 13 tahun. Adapun 29 orang lainnya dipulangkan karena tidak cukup bukti.

            Para tersangka memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang terbukti mengambil barang inventaris seperti kursi, televisi, kulkas, kompor, hingga kebutuhan pokok. Ada pula yang berperan merusak pagar dan melempar batu ke arah gedung.

            Salah satu tersangka, seorang anak berusia 16 tahun, bahkan berperan sebagai provokator dengan menghasut massa melalui grup WhatsApp “INPO DEMO AREA BLITAR” yang beranggotakan 950 orang.

            Pesan ajakan yang berbunyi, “Budal jam 7 nglumpuk neng aloon-aloon sangu arak, di ombe bareng-bareng, trus ngantemi polisi, bakar gedung DPR,” inilah yang memicu aksi anarkis tersebut.

            Polisi memastikan grup WhatsApp tersebut sudah dihapus. Namun, Polres Blitar akan bekerja sama dengan polres lain seperti Blitar Kota, Kediri Kota, Kediri, dan Polda Jatim untuk menelusuri informasi yang pernah beredar di grup tersebut serta mengidentifikasi pihak-pihak lain yang terlibat.

            Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan antara lain tujuh unit sepeda motor, satu unit televisi, kulkas, kursi tunggu, kompor, dua termos, satu dus kopi dan gula, serta sebuah telepon genggam. Keterangan saksi-saksi turut memperkuat penyidikan terhadap para pelaku.

            Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

            Bagi pelaku provokasi dan penghasutan, dikenakan Pasal 170 dan Pasal 160 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

            AKBP Arif Fazlurrahman menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi tindakan anarkis.

            Ia juga mengimbau bagi siapa saja yang masih menyimpan barang hasil jarahan untuk segera menyerahkan kembali, karena hal tersebut akan menjadi pertimbangan hukum.

            “Polres Blitar juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib, damai, dan sesuai ketentuan hukum,” ucapnya.