Perampasan di Blitar: Sepeda Motor dan Barang Berharga Raib, Pelaku Masih Misterius

IDPOST.ID – Kasus perampasan sepeda motor yang menimpa WFS (18) di Blitar pada Sabtu (23/8/2025) tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga kerugian material yang cukup besar.

Selain sepeda motor Yamaha Mio AG 4872 FB tahun 2011, pelaku juga membawa kabur tas cangklong korban yang berisi sejumlah barang berharga.

Menurut data yang diperoleh, tas korban berisi dua unit handphone, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan kartu BPJS.

Total kerugian material akibat perampasan ini diperkirakan mencapai Rp 4.000.000. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kejahatan jalanan yang meresahkan warga Blitar.

Peristiwa ini terjadi saat WFS berangkat dari rumah saksi Maryono di Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, menuju rumah lainnya di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, untuk membantu memasak.

Korban yang mengendarai sepeda motor seorang diri tanpa helm, diserang oleh seorang pria tak dikenal di jalan tanah dalam hutan jati.

Pelaku yang ciri-cirinya disebutkan sebagai pria tinggi 165 cm, mengenakan jaket hoodie hitam dengan tulisan putih di bagian depan, hingga kini masih dalam penyelidikan.

Pihak kepolisian terus berupaya mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat bepergian, terutama di area sepi.

WFS, Tukang Masak Korban Perampasan di Blitar, Alami Trauma dan Luka Jahitan

IDPOST.ID – WFS (18), seorang tukang masak asal Lingkungan Tawangsari, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, kini harus menanggung trauma dan luka fisik setelah menjadi korban perampasan sepeda motor di jalan tanah dalam hutan jati, Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Sabtu (23/8/2025) pagi.

Peristiwa tragis ini terjadi saat WFS berangkat kerja menuju rumah majikannya. Ia diserang secara brutal oleh seorang pria tak dikenal yang memukulnya dengan kayu hingga terjatuh dan mengalami luka di bahu tangan serta kepala. Akibat pukulan di kepala, WFS harus menjalani perawatan medis dan mendapatkan jahitan.

“Korban saat ini masih dalam kondisi rawat jalan dan mengalami jahitan di bagian kepala,” terang IPDA Putut Siswahyudi, Kasubsi PIDM Sihumas.

Selain luka fisik, WFS juga kehilangan sepeda motor Yamaha Mio dan tas cangklong berisi dua handphone, KTP, serta kartu BPJS. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 4.000.000.

Keluarga dan kerabat WFS berharap pelaku segera tertangkap agar kejadian serupa tidak terulang.

Pihak kepolisian sendiri terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku perampasan yang meresahkan warga Blitar ini.

Polisi Buru Pelaku Perampasan Motor di Blitar, Korban Alami Luka Jahitan di Kepala

IDPOST.ID – Kepolisian Resor Blitar tengah memburu pelaku perampasan sepeda motor yang terjadi di Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (23/8/2025) pagi.

Korban, seorang wanita berinisial WFS (18), mengalami luka serius di bagian kepala dan bahu tangan akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku.

Kasubsi PIDM Sihumas, IPDA Putut Siswahyudi, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban melintas di jalan tanah dalam hutan jati.

Pelaku yang tidak dikenal tiba-tiba menyerang korban dengan kayu, menyebabkan korban terjatuh dan mengalami luka. Pelaku kemudian membawa kabur sepeda motor Yamaha Mio dan tas milik korban.

“Kami telah mendatangi TKP dan melakukan olah TKP bersama tim inafis serta piket satreskrim. Korban sudah dibawa ke RS Aulia Sutojayan dan saat ini menjalani rawat jalan dengan jahitan pada luka di kepalanya,” ujar IPDA Putut Siswahyudi.

Selain itu, pihak kepolisian juga telah meminta visum et repertum (VER) dan mengamankan barang bukti. Beberapa saksi, termasuk Maryono dan Sunarsih, telah dimintai keterangan untuk membantu proses penyelidikan.

Kerugian material akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 4.000.000. Polisi berkomitmen untuk segera mengungkap dan menangkap pelaku perampasan ini.

Detik-detik Mencekam Perampasan Motor di Blitar: Korban Dipukul Kayu hingga Terjatuh

IDPOST.ID – Peristiwa perampasan sepeda motor yang menimpa WFS (18) di Blitar pada Sabtu (23/8/2025) pagi menyisakan cerita mencekam.

Korban menceritakan detik-detik saat dirinya diserang oleh pelaku yang tak dikenal di jalan tanah dalam hutan jati, Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Sekitar pukul 06.10 WIB, WFS yang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Blitar, melihat seorang pria berjalan di depannya.

Pria tersebut membawa tas punggung dan sebatang kayu bulat. Tanpa curiga, WFS terus melaju dengan sepeda motor Yamaha Mio miliknya.

Namun, saat posisinya sejajar dengan pelaku, tiba-tiba pelaku melayangkan pukulan menggunakan kayu tersebut ke bahu tangan WFS.

Pukulan itu membuat korban kehilangan kendali dan terjatuh dari sepeda motornya. Belum sempat bangkit, pelaku kembali memukul WFS sebanyak dua kali di bagian kepala depan dan samping kiri.

Dalam kondisi tak berdaya, WFS hanya bisa pasrah saat pelaku merampas tas cangklongnya yang berisi dua unit handphone, KTP, dan kartu BPJS.

Setelah itu, pelaku langsung membawa kabur sepeda motor korban. WFS yang terluka kemudian dilarikan ke RS Aulia Sutojayan untuk mendapatkan perawatan medis. Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian.

Perampasan Motor di Blitar, Korban Terluka di Bagian Kepala

IDPOST.ID – Seorang wanita berinisial WFS (18) menjadi korban perampasan sepeda motor di jalan tanah dalam hutan jati, Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 06.10 WIB.

Korban mengalami luka di bagian bahu tangan dan kepala akibat dipukul pelaku.

Menurut keterangan yang dihimpun, peristiwa nahas ini terjadi saat WFS yang berprofesi sebagai tukang masak, hendak menuju rumah majikannya di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Mio berwarna biru dengan nomor polisi AG 4872 FB tahun 2011 seorang diri.

Saat melintas di lokasi kejadian, korban melihat seorang pria berjalan di depannya dari arah yang sama. Pria tersebut membawa tas punggung dan memegang kayu bulat sepanjang 40 cm.

Ketika korban berada di samping pelaku, tiba-tiba pelaku memukul bahu tangan korban menggunakan kayu tersebut, menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motornya.

Tidak berhenti di situ, pelaku kembali memukul korban sebanyak dua kali di bagian kepala depan dan samping kiri. Setelah melumpuhkan korban, pelaku langsung mengambil tas cangklong milik korban yang berisi dua unit handphone, KTP, dan kartu BPJS. Pelaku kemudian membawa kabur sepeda motor korban.

Akibat kejadian ini, WFS mengalami luka di bahu tangan serta luka jahitan di kepala. Korban telah dibawa ke RS Aulia Sutojayan, Kabupaten Blitar, dan saat ini menjalani rawat jalan. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 4.000.000.

Pihak kepolisian bersama tim inafis telah mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk memburu pelaku.

Bupati Blitar Sambut Baik Bansos Khofifah: Perkuat Komitmen Pemkab Entaskan Kemiskinan

IDPOST.ID – Bupati Blitar, Rijanto, menyambut baik penyaluran bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai Rp5,7 miliar oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Pendopo Kabupaten Blitar pada Selasa (26/8/2025).

Rijanto menilai program ini sebagai langkah strategis yang sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” ujar Bupati Rijanto, mengapresiasi inisiatif Gubernur Khofifah.

Ia menambahkan bahwa program-program bantuan ini selaras dengan visi Pemerintah Kabupaten Blitar untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.

Rijanto juga menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Blitar untuk mendukung penuh program-program yang digulirkan oleh pemerintah provinsi.

Komitmen ini diwujudkan melalui gerakan Catur Dharma, sebuah inisiatif lokal yang berfokus pada empat pilar utama: pengentasan kemiskinan, peningkatan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Gerakan Catur Dharma ini diharapkan dapat menjadi akselerator dalam mencapai target-target pembangunan di Blitar.

Bantuan yang disalurkan oleh Gubernur Khofifah mencakup berbagai sektor, mulai dari PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, bantuan KIP Eks PPKS Jawara, BLT buruh pabrik rokok, tali asih bagi pilar-pilar sosial, dukungan BUMDesa, hingga zakat produktif bagi pedagang ultra mikro.

Keberagaman jenis bantuan ini menunjukkan pendekatan holistik dalam menangani isu kemiskinan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini, menurut Rijanto, merupakan contoh nyata kepedulian pemerintah terhadap sektor informal, yang juga menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi lokal.

Sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Blitar.

Kolaborasi Jadi Kunci Khofifah Entaskan Kemiskinan di Jatim: Pilar Sosial Jadi Ujung Tombak

IDPOST.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat kemanusiaan sebagai fondasi utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayahnya.

Hal ini disampaikan Khofifah saat menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai Rp5,7 miliar kepada masyarakat rentan di Pendopo Kabupaten Blitar, Selasa (26/8/2025).

Dalam pidatonya, Gubernur Khofifah secara eksplisit menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pilar sosial adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

“Bisa mempercepat pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian serta kewirausahaan yang didukung oleh pilar-pilar sosial di Jawa Timur,” ujarnya.

Pernyataan ini menyoroti peran krusial pilar-pilar sosial, seperti pekerja sosial, relawan, dan organisasi kemasyarakatan, dalam menyukseskan program-program pemerintah.

Bantuan senilai Rp5,7 miliar yang disalurkan mencakup berbagai program, mulai dari PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, hingga zakat produktif bagi pedagang ultra mikro.

Keberagaman jenis bantuan ini menunjukkan pendekatan komprehensif yang diambil pemerintah provinsi dalam menangani berbagai aspek kemiskinan dan kerentanan sosial.

Khofifah menambahkan bahwa semangat kemanusiaan harus terus digelorakan untuk memastikan bahwa setiap bantuan dan program dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Ia berharap, dengan adanya dukungan dari pilar-pilar sosial, program-program ini tidak hanya menjadi stimulus, tetapi juga mampu menciptakan kemandirian dan kewirausahaan di kalangan masyarakat.

Bupati Blitar, Rijanto, menyambut baik penekanan Gubernur Khofifah pada aspek kolaborasi ini. Rijanto menilai bahwa program bantuan ini sangat strategis dan sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Blitar.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” kata Rijanto.

Ia juga menegaskan komitmen Pemkab Blitar untuk mendukung program provinsi melalui gerakan Catur Dharma, yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi lokal.

Sebagai bentuk apresiasi dan perhatian, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini menjadi simbol bahwa setiap elemen masyarakat, termasuk sektor informal, adalah bagian integral dari upaya kolektif untuk membangun Jawa Timur yang lebih sejahtera.

Ragam Bantuan Rp5,7 Miliar Disalurkan Khofifah di Blitar: Dari PKH Plus hingga Zakat Produktif

IDPOST.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan berbagai jenis bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai total Rp5,7 miliar kepada masyarakat rentan di Kabupaten Blitar pada Selasa (26/8/2025).

Penyaluran yang dilakukan di Pendopo Kabupaten Blitar ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan program-program yang relevan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah merinci jenis-jenis bantuan yang digulirkan, yang dirancang untuk memberikan dampak maksimal pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.

“Alhamdulillah bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Semoga dapat menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat Blitar,” kata Khofifah, menekankan inklusivitas program ini.

Bantuan yang disalurkan sangat beragam, mencerminkan upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Program-program tersebut meliputi:

  1. PKH Plus: Program Keluarga Harapan dengan tambahan manfaat untuk keluarga sangat miskin.
  2. Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD): Bantuan khusus untuk mendukung penyandang disabilitas.
  3. Bantuan Permakanan: Dukungan pangan bagi kelompok rentan.
  4. Alat Bantu Disabilitas: Penyediaan alat-alat yang mempermudah aktivitas penyandang disabilitas.
  5. Bantuan KIP Eks PPKS Jawara: Kartu Indonesia Pintar bagi mantan Pekerja Seks Komersial (PSKS) yang telah mengikuti program rehabilitasi.
  6. BLT Buruh Pabrik Rokok: Bantuan Langsung Tunai untuk buruh di sektor pabrik rokok.
  7. Tali Asih bagi Pilar-pilar Sosial: Apresiasi dan dukungan bagi individu atau kelompok yang aktif dalam kegiatan sosial.
  8. Dukungan BUMDesa: Bantuan untuk pengembangan Badan Usaha Milik Desa guna menggerakkan ekonomi lokal.
  9. Zakat Produktif bagi Pedagang Ultra Mikro: Dana zakat yang disalurkan untuk modal usaha bagi pedagang kecil.

Selain itu, sebagai bentuk perhatian langsung kepada sektor informal, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak yang hadir di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini menunjukkan bahwa bantuan tidak hanya bersifat programatik, tetapi juga menyentuh kebutuhan sehari-hari masyarakat kecil.

Bupati Blitar, Rijanto, mengapresiasi penyaluran bantuan ini, menyebutnya sebagai langkah strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” ujar Rijanto, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Blitar dalam gerakan Catur Dharma untuk peningkatan ekonomi lokal.