IDPOST.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makanan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi.
Pembentukan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Tengah kepada seluruh kabupaten/kota untuk mengawal program yang diinstruksikan langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Pembentukan satgas bertujuan untuk mempercepat penyerapan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekaligus memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan kepada siswa.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, usai menghadiri acara resmi di Gedung Ganecha Convention Hall, Rabu (24/9/2025) siang.
“Iya, tujuan utama pembentukan satgas ini adalah untuk percepatan penyerapan anggaran dari APBN. Selain itu, kami juga menekankan pentingnya faktor keselamatan,” tutur Dion kepada awak media.
Dion mengakui bahwa penyerapan anggaran yang rendah dan jumlah dapur umum yang masih terbatas menjadi kendala utama, sehingga program MBG belum bisa menjangkau semua sekolah yang menjadi sasaran.
“Saat ini, baru beberapa titik sekolah di wilayah Kabupaten Purworejo yang mendapatkan layanan MBG,” jelasnya.
Komposisi Satgas dan Langkah Pengawasan
Satgas MBG Purworejo melibatkan berbagai pihak secara lengkap. Bupati bertindak sebagai Pembina, Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai Ketua Satgas, dengan anggota dari Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), serta unsur TNI dan Polri.
Dion mengungkapkan bahwa tim satgas telah langsung turun ke lapangan melakukan pengawasan.
“Kami telah mengambil sampel di tiga dapur beberapa waktu lalu. Kami memastikan bahwa program ini berjalan aman sesuai standar yang ditetapkan,” tambahnya.
Soroti Peran Kunci Kepala Dapur dan Ahli Gizi
Pemerintah daerah secara khusus menyoroti peran kunci yayasan pengelola dan kepala dapur dalam menjaga kualitas. Standar gizi yang dibuat oleh ahli gizi harus dipenuhi secara ketat.
“Prioritas tugas utama yayasan dan kepala dapur adalah memenuhi standarisasi yang dibuat oleh ahli gizi. Jika semua standar terpenuhi, maka tidak ada permasalahan terkait keracunan yang marak di beberapa wilayah, yang seharusnya tidak terjadi,” tegas Dion.
Menanggapi temuan makanan yang diduga tidak layak di beberapa lokasi, Pemkab Purworejo telah mengeluarkan imbauan tegas kepada semua pengelola untuk memperketat quality control (QC).
“Kami imbau kepada seluruh pengelola dapur, kepala dapur, dan ahli gizi untuk memastikan quality control makanan. Ini terkait dengan keselamatan. Programnya baik, tujuannya luar biasa,” terang Wakil Bupati.
Dengan dibentuknya Satgas MBG ini, Pemkab Purworejo berharap program tersebut dapat berjalan lebih efektif, aman, dan tepat sasaran, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh para siswa. (*)
