ID POST – Dunia pendidikan di Kabupaten Purworejo kembali mendapatkan angin segar. Pada tahun 2025 ini, sebanyak 16 satuan pendidikan di wilayah tersebut terpilih sebagai penerima program revitalisasi sekolah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang dicanangkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, guna meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Indonesia.
Kepala Bidang Perizinan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Sigit Supriyanto, menegaskan bahwa revitalisasi satuan pendidikan merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas.
“Alhamdulillah, Kabupaten Purworejo mendapatkan alokasi untuk 7 SD, 6 SMP, dan 3 PAUD. Jadi total ada 16 satuan pendidikan yang akan direvitalisasi,” jelas Sigit saat ditemui pada Senin (13/10/2025).
Total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp12,5 miliar dari APBN. Penyaluran dana dilakukan langsung kepada masing-masing sekolah melalui Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP).
Sementara itu, Dindikbud Kabupaten Purworejo bertugas mendampingi dan memantau pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan dan petunjuk teknis yang berlaku.
Sigit berharap seluruh sekolah penerima dapat mematuhi semua prosedur yang ditetapkan.
“Dengan demikian, hasil revitalisasi ini dapat benar-benar meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Purworejo,” tegasnya.
Seleksi penerima program ini didasarkan pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang memuat kondisi fisik setiap sekolah.
Prioritas diberikan kepada satuan pendidikan dengan gedung yang rusak atau memerlukan rehabilitasi mendesak.
Target penyelesaian seluruh revitalisasi dipatok pada Desember 2025, sehingga fasilitas yang baru dapat segera dimanfaatkan para siswa di awal tahun berikutnya.
“Kami berharap pada Desember nanti semua pembangunan sudah tuntas dan bisa langsung digunakan untuk menunjang kenyamanan serta keamanan proses belajar,” tutur Sigit.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi infrastruktur pendidikan di Purworejo telah menunjukkan perbaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Berkat berbagai program perbaikan dan rehabilitasi mulai dari ruang kelas, ruang guru, hingga fasilitas sanitasi—persentase sekolah dalam kondisi tidak layak telah menurun drastis.
“Ke depan, kami berharap semua satuan pendidikan di Purworejo semakin layak, aman, dan mendukung terciptanya ekosistem belajar yang sehat untuk melahirkan generasi emas Indonesia,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan