IDPOST.ID – Sebuah kisah prihatin datang dari sebuah keluarga di pelosok Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Seorang ayah dengan kondisi kesehatan yang menyedihkan tak bisa lagi berjalan dan membutuhkan kursi roda.

Di saat yang sama, sang anak terpaksa mengubur mimpi bersekolah lagi akibat himpitan ekonomi.

Mardiko, warga Dusun Karanganyar Timur, RT 002 RW 014, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, harus berjuang melawan derita.

Kedua kakinya mengalami pembusukan akibat komplikasi penyakit gula yang dideritanya. Kondisi itu membuatnya tak lagi bisa berjalan dan sangat bergantung pada bantuan orang lain untuk sekadar berpindah tempat atau beraktivitas sehari-hari.

“Yang sangat ia butuhkan saat ini adalah sebuah kursi roda. Dengan itu, ia masih bisa beraktivitas dengan lebih mandiri,” ujar Arief Witanto pegiat sosial, Jumat (6/9/2024).

Namun, impian untuk memiliki kursi roda itu terhalang oleh kondisi keuangan keluarga yang serba terbatas.

Biaya untuk pengobatan penyakitnya sendiri sudah sangat membebani, apalagi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli kursi roda.

Duka tak berhenti di sana. Putri Mardiko, Puput Humaira, harus mengalami nasib yang tak kalah pilu.

Gadis kecil itu terpaksa putus sekolah karena ketiadaan biaya. Padahal, keinginannya untuk kembali belajar di bangku sekolah begitu besar.

“Puput sangat ingin bisa sekolah lagi. Ia ingin seperti teman-temannya yang masih bisa menimba ilmu. Tapi, kondisi keluarga mereka sungguh tidak memungkinkan,” tambahnya.

Keluarga besarnya telah berupaya membantu, namun bantuan yang diberikan masih sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, apalagi untuk membeli kursi roda dan membiayai sekolah.

Mereka pun berharap ada uluran tangan dari para dermawan yang berkenan meringankan beban keluarga ini. Bantuan yang dibutuhkan sangat konkret: sebuah kursi roda untuk Mardiko dan biaya pendidikan untuk Puput Humaira agar dapat kembali bersekolah.

“Bantuan apa pun, sekecil apa pun, akan sangat berarti untuk mengembalikan harapan mereka. Terutama untuk masa depan Puput,” pungkasnya.

Bagi masyarakat yang tergerak hati untuk membantu, dapat menghubungi kerabat Mardiko di dusun tempat tinggalnya.