IDPOST.ID – Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau Yai diundang Podcast Denny Sumargo atau Densu.
Usai viralnya perseteruan dengan Nurul Sahara dan diamnya pihak berwenang, Yai Mim akhirnya mendapatkan panggung untuk menyampaikan versinya secara lengkap.
Undangan ini dinilai sebagai momentum penting bagi Yai Mim untuk membuka semua tabir perseteruan yang telah merenggut jabatannya sebagai dosen dan membuatnya terusir dari rumah sendiri.
Channel YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo yang memiliki ratusan ribu subscriber dipastikan akan menyedot perhatian besar.
“Benar saya di undang podcast,” kata Yai Mim saat dihubungi idpost.id
Undangan Podcast justru datang di tengah semakin derasnya kritik kepada Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang dinilai lamban merespons kasus ini.
Warganet berharap podcast ini bisa menjadi alternatif penyelesaian ketika pemerintah setempat dianggap tutup mata.
“Kalau pemimpinnya tidak bertindak, ya media seperti Densu yang harus mengambil peran. Setidaknya masyarakat bisa mendengar langsung dari sumbernya,” komentar akun @Tejo di TikTok.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Surabaya Cak Armuji yang dikenal karena kedekatannya dengan masyarakat melalui media sosial secara langsung menanggapi dan menawarkan bantuan hukum kepada pihak Yai Mim.
Sikap cepat tanggap ini menuai pujian warganet dari berbagai daerah, termasuk warga Malang yang kecewa dengan pemimpinnya sendiri.
“Pak serius lebih gercep tanggapan cak armuji nih😳,” tulis seorang warganet di akun TikTok Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang disukai oleh lebih dari 500 pengguna lainnya.
Sebaliknya, Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, justru terlihat menghindar. Akun TikTok resminya @pakmbois.malang tetap aktif memamerkan kegiatan rutin dan penghargaan, tetapi mengabaikan lebih dari 2.600 komentar warganet yang meminta perhatiannya terhadap kasus ini.
Kekecewaan warga Malang semakin menjadi-jadi ketika membandingkan ketanggapan kedua pemimpin tersebut. Banyak komponen masyarakat merasa bahwa pemimpin dari kota lain justru lebih peduli daripada pemimpin mereka sendiri.
“Kalah sama cak armuji😁😁,” tulis akun @misbah_hudin, yang mewakili kekecewaan ratusan warganet lainnya.
Akun @Literasi bahkan menulis komentar yang disukai 868 orang: “TOLONG JELASKAN FUNGSI SOSIAL MEDIA WALIKOTA JIKA TIDAK UNTUK MENDENGARKAN ASPIRASI!”
Tinggalkan Balasan