IDPOST.CO.ID – Diva pop dunia, Celine Dion akan jalani debut layar lebar pada Mei mendatang.
pelantun My Heart Will Go On akan memulai debutnya di layar lebar dalam film ‘Love Again’.
Selain itu soundtrack film tersebut juga lagu yang dinyayikanya sendiri bertajuk Love Again.
Pemenang Grammry Award ini akan beradu akting dengan bersama Priyanka Chopra dan Sam Heughan.
Menariknya lagu dan debut layar lebar yang dijalaninya tersebut setelah ia dinyatakan sembuh dari didiagnosis stiff person syndrome.
Lagu Love Again menjadi lagu rilisan pertamanya usai didiagnosis kondisi saraf langka pada Desember silam.
Lantas apa penyakit yang diderita Celine Dion dan bagaimana gejalanya:
Gejala Stiff Person Syndrome
Gejala juga dapat perlahan memburuk, termasuk kekakuan yang lebih parah yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Beberapa hal juga bisa memicu munculnya gejala ini, seperti:
1. Kekakuan otot
Dalam kebanyakan kasus, otot tubuh, seperti perut, dada, dan punggung adalah yang pertama menjadi kaku. Gejala ini dapat berfluktuasi dalam tingkat keparahan tanpa alasan atau pemicu yang jelas. Saat ini terjadi, beberapa juga dapat mengalami kesulitan untuk berjalan atau bergerak.
2. Kejang otot
Kejang otot dapat melibatkan seluruh tubuh atau area-area tertentu pada tubuh. Kejang bisa berlangsung beberapa detik, menit, atau jam. Gejala ini bisa dipicu oleh:
- Suara yang tidak terduga atau keras
- Sentuhan fisik atau rangsangan
- Perubahan suhu
- Peristiwa menegangkan
Oleh sebab pemicunya yang tidak bisa diprediksi, beberapa orang dengan SPS mengidap kecemasan dan agorafobia atau ketakutan yang ekstrem untuk memasuki tempat terbuka atau ramai atau meninggalkan rumah.
Wanita dua kali lebih mungkin memiliki SPS dibandingkan laki-laki. Sindrom ini dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi gejala paling sering dimulai pada usia 30 hingga 40-an.
Peneliti masih belum mengetahui penyebab pasti dari sindrom ini. Akan tetapi, sindrom ini mungkin adalah kondisi autoimun, yakni kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat tanpa alasan yang jelas.
Banyak orang dengan SPS membuat antibodi terhadap asam asam glutamat dekarboksilase (GAD). GAD berperan dalam membuat neurotransmitter yang disebut gamma-aminobutyric acid (GABA), yang membantu mengontrol pergerakan otot.
Namun, para peneliti belum memahami peran pasti yang dimainkan GAD dalam perkembangan dan memburuknya sindrom ini. Akan tetapi, keberadaan antibodi GAD tidak berarti seseorang mengidap SPS. Bahkan, sebagian kecil dari populasi umum memiliki antibodi GAD tanpa efek samping.