IDPOST.ID – Gerhana bulan total, sebuah peristiwa astronomi yang memukau, akan kembali menyapa pada 7 September 2025.
Fenomena ini terjadi ketika posisi Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan dalam satu garis lurus, sehingga bayangan Bumi menutupi seluruh permukaan Bulan.
Meskipun tampak sederhana, proses ini melibatkan interaksi kompleks antara ketiga benda langit tersebut yang menghasilkan pemandangan luar biasa di langit malam.
Secara ilmiah, gerhana bulan total diawali dengan fase penumbra, di mana Bulan mulai memasuki bayangan samar Bumi.
Kemudian, Bulan akan memasuki fase umbra, bayangan inti Bumi, yang secara bertahap menutupi seluruh permukaan Bulan. Pada fase totalitas inilah, Bulan akan tampak berwarna merah atau oranye, sebuah fenomena yang dikenal sebagai ‘Blood Moon’.
Warna kemerahan ini bukan karena Bulan memancarkan cahaya sendiri, melainkan karena cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi dihamburkan, dan hanya spektrum merah yang berhasil mencapai permukaan Bulan.
Dalam konteks keagamaan, khususnya Islam, gerhana bulan tidak hanya dipandang sebagai peristiwa ilmiah semata.
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa gerhana adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang menunjukkan kekuasaan-Nya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat gerhana, dzikir, dan doa, sebagai bentuk pengakuan akan keagungan Sang Pencipta.
Dengan demikian, gerhana bulan total menjadi perpaduan antara keindahan ilmiah dan makna spiritual yang mendalam.