Hamenang mengutarakan, para Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diharapkan menjaga standar operasional prosedur (SOP) dari BGN.

Lanjutnya, apabila SOP dari BGN tersebut dijalankan sehingga dapat meminimalisir kejadian keracunan pada siswa tersebut.

“Saya baru tahu, ternyata sendok itu dibawa sendiri sendiri dari rumah. Kami minta tolong sendok tersebut nantinya disterilisasi terlebih dahulu,” katanya.

Hamenang mengatakan, sementara ini SPPG yang bersangkutan berhenti terlebih dahulu sambal menunggu regulasi dari BGN dan sementara ini para siswa masih melakukan proses pembelajaran di sekolah.

“Para siswa yang masih menjalani proses belajar mengajar dan sebagian siswa yang mengalami keracunan menjalani perawatan medis di rumah sakit maupun di Puskesmas Wedi. Total siswa yang menjalani perawatan medis ada 30 siswa,” tandasnya.