Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Kebun Pengantin KUA Kutoarjo Purworejo: Menyatukan Cinta dengan Menanam Alpukat

×

Kebun Pengantin KUA Kutoarjo Purworejo: Menyatukan Cinta dengan Menanam Alpukat

Sebarkan artikel ini
Kebun Pengantin KUA Kutoarjo Purworejo: Menyatukan Cinta dengan Menanam Alpukat
Salah satu pasangan yang merayakan ikatan suci mereka dalam sebuah gelaran Resepsi Kebun Pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kutoarjo

IDPOST.ID – Sebanyak 40 pasangan pengantin baru dari seluruh kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, merayakan ikatan suci mereka dalam sebuah gelaran Resepsi Kebun Pengantin yang penuh kebahagiaan.

Acara yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kutoarjo ini tidak hanya menjadi saksi bisu penyatuan cinta, tetapi juga komitmen terhadap pelestarian lingkungan.

Prosesi diawali dengan penanaman pohon alpukat oleh setiap pasangan. Pemilihan pohon alpukat bukan tanpa alas an, pasalnya buah ini melambangkan kesuburan, cinta, kesehatan, dan kelimpahan, serta memiliki nilai filosofis yang kuat dalam ritual kuno Maya dan Aztec.

Lebih dari itu, penanaman pohon alpukat juga menjadi simbol ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama tentang ekoteologi.

Kepala KUA Kutoarjo, Mohammad Makhrus, menjelaskan bahwa program kebun pengantin ini merupakan tindak lanjut dari upaya Kementerian Agama dalam membumikan nilai-nilai agama melalui ekoteologi.

“Dalam bimbingan perkawinan, kami menyisipkan edukasi tentang ekoteologi agar para pengantin memiliki kesadaran menjaga lingkungan. Setelah itu, sebagai bentuk praktik, mereka kami ajak menanam pohon,” ujar Makhrus.

Hal ini juga selaras dengan PMA 422 Tahun 2025 yang mendorong setiap pasangan pengantin untuk menanam pohon berbuah dan keras.

Makhrus menambahkan, lokasi penanaman pohon alpukat ini berada di tanah wakaf seluas 1.360 meter persegi di Dusun II RT 01 RW 04, Desa Kuwurejo, Kecamatan Kutoarjo.

Pemilihan alpukat didasarkan pada permintaan nadhir wakaf, mengingat nilai ekonomi dan manfaat buah tersebut yang hasilnya dapat diserahkan untuk kemaslahatan umat.

Diharapkan, tanah wakaf yang sebelumnya belum tergarap ini akan menjadi produktif dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Program ini mendapat sambutan positif dari para pengantin. Salah satunya Yusuf Hidayat (25) dari Desa Purwosari, bersama pasangannya Ria Adhani (26) dari Desa Kuwurejo, mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat baik, positif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami merasa bangga bisa ikut menanam pohon di kebun pengantin ini. Semoga program ini bisa terus berjalan dan memberi manfaat untuk banyak orang,” tutur Yusuf.

Dengan adanya kebun pengantin ini, Makhrus berharap Desa Kuwurejo dapat berkembang menjadi desa ekowisata.

“InsyaAllah, setiap pasangan pengantin yang menikah di KUA Kutoarjo akan menanam bibit di kebun ini. Seiring waktu, kebun akan penuh dengan pohon alpukat. Jika sudah penuh, kami akan membuka lokasi baru. Harapan besar kami, kebun ini bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi daya tarik wisata berbasis ekologi,” pungkasnya.