IDPOST.ID – Ketekunan dan inovasi menjadi kunci kesuksesan seorang seniman asal Bali, I Nyoman Alim Mustapha. Selama 58 tahun perjalanan kariernya, pria yang kini menetap di Muntilan, Kabupaten Magelang ini telah membawa karya seni pahat batu Indonesia ke kancah internasional.

Perjalanan panjangnya dimulai pada 1967, saat ia memutuskan merantau dari Bali ke Jawa di usia 15 tahun dengan tujuan bersekolah. Namun, takdir membawanya untuk menetap di Muntilan dan menemukan passion dalam seni pahat batu.

Inspirasi awalnya lahir dari kunjungannya ke Candi Borobudur. “Saya terpukau melihat keindahan dan kemegahan candi yang terbuat dari batu,” kenang Nyoman.

Karya pertamanya adalah patung kepala Buddha setinggi 25 cm. Tak disangka, patung kecil tersebut justru menarik perhatian seorang warga Amerika yang langsung memesan 1.000 buah patung serupa.

“Kesempatan tidak datang dua kali. Meski harus bekerja siang malam tanpa tidur cukup, saya berhasil menyelesaikan seribu patung itu dalam tiga bulan,” ujarnya.

Dari pesanan itulah, Nyoman mendapatkan modal untuk mengembangkan usahanya. Ia pun terus berinovasi dengan berbagai material. Awalnya menggunakan batu candi, kemudian beralih ke marmer, fiber, silika, hingga aluminium.

“Kalau batu dipahat, tidak bisa ditambah, hanya bisa dikurangi. Harus fokus dan konsentrasi penuh agar hasilnya maksimal,” jelasnya.