“Ini pesta pora yang mengatasnamakan kearifan lokal. Kami warga tidak pernah dilibatkan,” katanya.
Humas PT Garam, Miftahul Arifien, membantah keterlibatan perusahaan dalam festival tersebut. “Itu murni acara Dinas Pariwisata. PT Garam tidak ada hubungannya,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohamad Iksan, belum memberikan respons komprehensif terhadap berbagai kritik yang bermunculan.
