Politik

Kritik Saleh Daulay Tentang Etika dan Ambisi Anies Baswedan Pasca Debat

×

Kritik Saleh Daulay Tentang Etika dan Ambisi Anies Baswedan Pasca Debat

Sebarkan artikel ini
Kritik Saleh Daulay Tentang Etika dan Ambisi Anies Baswedan Pasca Debat

IDPOST.CO.ID – Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay, mengkritik hasil debat capres pada 7 Januari 2024, menyatakan bahwa Anies Baswedan tidak bersifat negarawan karena berbicara tentang etika tanpa menunjukkan etika itu sendiri.

Daulay, yang juga Ketua Fraksi PAN DPR, berpendapat bahwa Anies Baswedan terlalu ambisius untuk menjadi presiden dan menggunakan segala premis dan proposisi untuk menjatuhkan Prabowo Subianto.

Ia menilai bahwa pendapat dan kritik yang disampaikan oleh Anies tidak mencerminkan nilai moralitas, meskipun Anies mengklaim dirinya sebagai tokoh yang paling bermoral.

Salah satu contoh pernyataan yang dianggap tidak terhormat adalah ketika Anies memberikan nilai 11 dari skala 100 untuk Kementerian Pertahanan, tanpa jelasnya tolok ukur yang digunakan.

Daulay menyoroti kurangnya pengalaman Anies dalam bidang pertahanan dan menanyakan dasar penilaiannya.

Daulay menyatakan bahwa Anies, sebagai mantan gubernur DKI yang didukung oleh Prabowo dan koalisi partai lain, seharusnya tidak memberikan penilaian terhadap kepemimpinan Prabowo.

Ia mempertanyakan keberanian Anies untuk memberikan penilaian terhadap Prabowo, mengingat Prabowo adalah ketua umum Partai Gerindra dengan anggota DPR dan DPRD yang signifikan di tingkat nasional dan daerah.

Daulay menekankan bahwa Anies, yang pernah diberhentikan oleh Presiden Jokowi, tidak seharusnya memberikan penilaian terhadap kinerja menteri yang masih aktif dan berprestasi. Ia menganggap penilaian Anies tidak tepat dan jauh dari kebenaran.

Dalam konteks pemilihan presiden, Daulay berharap masyarakat dapat melihat secara jernih dan menilai calon dengan bijak, membedakan antara jiwa patriotik dan ambisi semata.

Ia menekankan bahwa fokus TKN Prabowo tetap pada visi-misi dan program, sementara menyoroti perbedaan antara prestasi Prabowo dan Anies dalam konteks kepemimpinan dan pengalaman politik.