Mahbub Alfaraby atau kerap disapa Boby, salah seorang pengelola warung, menegaskan bahwa konsep Warung Berkah Pinus bukanlah tentang mencari keuntungan bisnis, melainkan sebagai bagian dari usaha menebar kemanfaatan dan sedekah.
“Usaha ini untuk menebar kemanfaatan oleh berbagai komunitas yang berkantor di Pendopo Islam Nusantara (PINUS),” kata Boby.
Konsep “All You Can Eat” dengan Syarat Tidak Berlebihan
Meski menerapkan sistem prasmanan dimana pembeli bisa mengambil makanan sendiri, warung ini punya satu aturan utama: mengambil secukupnya dan tidak menyisakan makanan.
“Kami ingin mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan dan tidak membuang-buang makanan,” tegas Boby.
Mengandalkan Donasi dan Sedekah
Boby mengakui secara matematis, menjual makan dengan harga Rp3.000 tentu tidak akan menutupi biaya operasional. Konsep utama warung ini bertumpu pada sedekah makanan dari para anggota komunitas PINUS dan pihak lain yang ingin beramal.
“Kami tidak melihat ini dari sisi bisnis, tetapi dari sisi kemanusiaan dan sedekahnya,” jelasnya.
Keberadaan Warung Berkah Pinus menjadi contoh nyata bagaimana semangat gotong royong dan berbagi dapat menciptakan solusi ketahanan pangan yang accessible bagi masyarakat kalangan bawah, menyajikan perspektif lain di luar program-program pemerintah yang beranggaran besar.
