“Total kami menyediakan 2.500 paket tiap hari untuk 18 sekolah PAUD hingga SMA di Kecamatan Purwodadi,” tambahnya.

Sebelumnya dia menjelaskan, kepada SMPN 8, bahwa dari SPPG telah meminta pihak sekolah untuk menyediakan ruangan tertutup sebagai tempat penyimpanan makanan siap saji berisi makanan.

Akan tetapi, hingga peristiwa keracunan ini terjadi, permintaan tersebut belum diindahkan oleh pihak sekolah.

“Penyimpanan tempat menu makanan siap makan yang baru datang dari dapur MBG di SMPN 8 ternyata kurang baik, sebab makanan tersebut terpapar sinar matahari langsung. Seharusnya tertutup, kebetulan di sebelah tempat meletakan tempat menu makanan siap makan ini, juga ada proyek pembangunan,” terangnya.

Dia menjelaskan, maksimal menu MBG diberikan 30 menit setelah pengedropan. “Tapi hari kemarin (saat murid menyantap makanan), menu datang pukul 10.30 WIB, tapi baru dibagikan pukul 11.45 WIB, satu jam lebih dibiarkan terpapar matahari,” ungkap Yuda.

Untuk menu di SPPG dapur MBG ini, adalah milik Yayasan Setara Karya Abadi milik Zaenal Arifin itu,”lanjut Yuda.

Semuanya makanan yang di sajikan adalah olahan sendiri dan tidak membeli dari frozen food. Sementara untuk bahan baku makanan diambil dari koperasi yang juga terafiliasi ke Yayasan.