IDPOST.ID – Pasca insiden keracunan menu MBG yang menimpa 127 murid di tiga sekolah, Dapur SPPG Purwosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo ditutup sementara.
Hal ini disampaikan oleh Yuda Sandi Pratama, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) kepala SPPG (dapur MBG) Purwosari penyedia menu MBG.
Ia mengaku, belum mengetahui kapan SPPG Purwosari akan buka kembali. Bahkan semua makanan MBG yang terdistribusi dan belum dikonsumsi murid-murid ditarik kembali.
Meski ada kasus keracunan, pihaknya mengaku bahwa menu yang diberikan untuk para siswa sudah sesuai standar kesehatan.
Terlebih, pihak sekolah tidak segera melaporkan kejadian tersebut dengan cepat sehingga bisa diganti dengan menu lain jika memang menu sebelumnya bermasalah.
“Saya mendapat kabar adanya makanan bermasalah, baru hari ini. Soal makanan yang distribusikan kemarin, kami tidak menerima informasi jika tidak layak dikonsumsi,” ucapnya.
Ia menambahkan, sisa sampel makanan telah dibawa petugas ke laboratorium kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut. Adapun makanan yang belum sempat disantap, langsung ditarik semua.
“Yang belum sempat dimakan kami tarik,” terang Yuda saat ditemui di kantornya, Jumat sore (03/10/2025).
“Ya kita tutup mulai besok, untuk waktunya belum bisa kita tentukan karena kita harus menunggu hasil lab dan menunggu arahan dari atas. Ditutup mulai besok, karena Sabtu libur ya hari Senin. Arahan penutupan dari pusat,” tegasnya.
“Total kami menyediakan 2.500 paket tiap hari untuk 18 sekolah PAUD hingga SMA di Kecamatan Purwodadi,” tambahnya.
Sebelumnya dia menjelaskan, kepada SMPN 8, bahwa dari SPPG telah meminta pihak sekolah untuk menyediakan ruangan tertutup sebagai tempat penyimpanan makanan siap saji berisi makanan.
Akan tetapi, hingga peristiwa keracunan ini terjadi, permintaan tersebut belum diindahkan oleh pihak sekolah.
“Penyimpanan tempat menu makanan siap makan yang baru datang dari dapur MBG di SMPN 8 ternyata kurang baik, sebab makanan tersebut terpapar sinar matahari langsung. Seharusnya tertutup, kebetulan di sebelah tempat meletakan tempat menu makanan siap makan ini, juga ada proyek pembangunan,” terangnya.
Dia menjelaskan, maksimal menu MBG diberikan 30 menit setelah pengedropan. “Tapi hari kemarin (saat murid menyantap makanan), menu datang pukul 10.30 WIB, tapi baru dibagikan pukul 11.45 WIB, satu jam lebih dibiarkan terpapar matahari,” ungkap Yuda.
Untuk menu di SPPG dapur MBG ini, adalah milik Yayasan Setara Karya Abadi milik Zaenal Arifin itu,”lanjut Yuda.
Semuanya makanan yang di sajikan adalah olahan sendiri dan tidak membeli dari frozen food. Sementara untuk bahan baku makanan diambil dari koperasi yang juga terafiliasi ke Yayasan.
