IDPOST.ID – Pemerintah Kabupaten Purworejo mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk semakin adaptif dan responsif terhadap berbagai isu keumatan dan tantangan zaman, khususnya dalam penguatan moderasi beragama, toleransi, serta keteguhan akidah.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 MUI Kabupaten Purworejo di Pendopo Agung Purworejo, Selasa (9/9/2025). Acara tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Purworejo.
Menurut Dion, perkembangan teknologi digital membawa konsekuensi munculnya informasi hoaks bernuansa keagamaan yang berpotensi memecah belah umat. Dalam kondisi ini, peran ulama dinilai sangat penting untuk memberikan pencerahan yang bijak dan berlandaskan ilmu.
Ia juga menekankan pentingnya pembinaan generasi muda, terutama Gen Z, agar tidak terjebak dalam arus radikalisme, dekadensi moral, maupun penyalahgunaan teknologi.
“Anak-anak kita harus dijaga agar tumbuh sebagai generasi Qurani yang unggul dan berdaya saing,” ujar Dion.
Lebih lanjut, Dion menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan MUI agar pembangunan di Purworejo tidak hanya berorientasi material, tetapi juga bermuatan spiritual dan akhlakul karimah.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi kepada para ulama, tokoh masyarakat, dan warga Purworejo atas kontribusi mereka dalam menjaga kondusivitas di tengah dinamika sosial yang berkembang di berbagai daerah.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas peran ulama, umaro, tokoh masyarakat, serta masyarakat Purworejo yang telah menjaga kondusivitas,” kata Dion.
Wakil Bupati Purworejo itu berharap Musda ke-10 MUI dapat melahirkan keputusan strategis, merumuskan program yang sesuai kebutuhan umat, sekaligus menghasilkan kepengurusan yang solid, amanah, dan mampu menjaga marwah MUI sebagai wadah ulama dan cendekiawan muslim.