IDPOST.ID – Daerah Irigasi (DI) Loning-Kragilan di Kabupaten Purworejo tengah menghadapi masalah irigasi yang kompleks dan berlapis. Mulai dari kerusakan infrastruktur hingga praktik pengambilan air secara ilegal oleh masyarakat.
Kepala Balai PSDA Probolo Unit Dinas Pusdataru Jawa Tengah, Fredi Nurcahya, membeberkan bahwa jaringan irigasi di daerah ini menghadapi tantangan berat. Mulai dari penurunan fungsi bendung, kerusakan infrastruktur, hingga maraknya aksi “maling air” untuk kolam ikan.
“Permasalahan di DI Loning-Kragilan ini sebenarnya sudah lama,” ujar Fredi.
Bendung Lumpuh, Beban Ganda di Pundak Glagah
Secara historis, sistem irigasi yang mengairi 2.532 hektare sawah ini terbagi 1.442 hektare di Loning dan 1.390 hektare di Kragilan ditopang dua bendung: Bendung Glagah dan Bendung Kragilan.
Sayangnya, nasib berkata lain. Akibat penurunan elevasi muka air di Kali Jali, Bendung Kragilan sudah tak berfungsi selama bertahun-tahun. Imbasnya, beban seluruh aliran air untuk dua wilayah kini ditanggung sendirian oleh Bendung Glagah.
Rehabilitasi Akhirnya Terealisasi, Tapiā¦
Fredi mengungkapkan, usulan rehabilitasi sebenarnya sudah diajukan sejak 2023. Namun, rencana itu harus tertunda karena dana dialihkan untuk menanggulangi bencana amblesnya tanggul grosil di Bendung Kragilan.
“Alhamdulillah, pada tahun 2025 ini akhirnya bisa direalisasikan untuk beberapa titik pekerjaan,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan