IDPOST.ID – Sebagai bentuk sinergi nyata antara kepolisian dan masyarakat. Polres Blitar tidak hanya melatih personelnya, tetapi juga secara khusus melibatkan para driver ojek online (ojol) dan Komunitas Supeltas dalam Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).
Alasannya jelas dan sangat logis yaitu merekalah yang sehari-hari menghabiskan waktu di jalan raya dan seringkali menjadi first responder atau penolong pertama yang tiba di lokasi kejadian seperti kecelakaan.
“Mereka adalah mata dan telinga kami di lapangan. Daripada mereka hanya bisa melihat dan panik, lebih baik kita bekali dengan ilmu yang bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dari kalangan masyarakat ini mendapat pelatihan langsung dari instruktur profesional RSUD Ngudi Waluyo.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini semua peserta bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan awal. Sehingga korban kecelakaan dapat segera diselamatkan sebelum dibawa ke rumah sakit,” tambah Kapolres Arif.
Para driver ojek online (ojol) dan Komunitas Supeltas tidak hanya diajari teori, tetapi juga langsung praktik dan simulasi menangani korban.
Mulai dari cara mengecek kesadaran korban, menghentikan perdarahan dengan tekanan, melakukan pembebasan jalan napas, hingga teknik evakuasi dasar diajarkan secara detail.
“Ini ilmu yang sangat berharga. Selama ini kalau lihat kecelakaan, kita bingung harus berbuat apa, takut salah malah jadi tambah parah. Sekarang jadi lebih pede untuk membantu,” ujar salah seorang peserta dari komunitas ojol.
Keikutsertaan unsur masyarakat dalam pelatihan formal seperti ini diharapkan dapat memutus mata rantai penanganan yang lambat di jalan.
Kini, harapan untuk menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas di Blitar semakin besar dengan adanya pasukan penolong pertama yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Tinggalkan Balasan