IDPOST.ID – Warga Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Boyolali kembali menggelar tradisi turun-temurun berupa peringatan Sadranan.

Tradisi ini dilakukan di tanah lapang dekat makam leluhur desa. Dalam kegiatan tersebut, warga membawa berbagai makanan untuk disantap bersama. Namun sebelum dimakan, mereka lebih dulu menggelar doa bersama yang diawali dengan dzikir dan tahlil.

Doa dipanjatkan tidak hanya untuk keselamatan keluarga dan desa setempat, tetapi juga untuk bangsa Indonesia agar selalu aman dan tentram.

“Tradisi ini dilakukan dekat dengan makam Mbah Nyai Blora, cikal bakal desa sini,” kata tokoh masyarakat setempat, Muhammad Hanafi, kepada wartawan, Sabtu(4/10/2025).

Hanafi menyebut, tradisi Sadranan menjadi wujud rasa syukur warga atas rejeki yang diberikan Tuhan.

“Kita bersyukur telah diberikan rejeki melimpah dan juga terima kasih kepada pendiri kampung ini,” ujarnya.

Ketua panitia, Mardi Utomo, menambahkan bahwa tradisi Sadranan bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga bagian dari menjaga warisan budaya leluhur.

“Kami berharap tradisi ini tetap dilestarikan agar generasi muda bisa terus menjaga nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur,” ucap Mardi.

Dengan penuh kebersamaan, tradisi Sadranan di lereng Merapi kembali menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antar warga sekaligus mendoakan kedamaian bagi bangsa.