IDPOST.ID – Ribuan santri dan masyarakat dari berbagai daerah memadati Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kedungsari, Purworejo, untuk mengikuti acara peringatan 40 hari wafatnya ulama kharismatik se-Tanah Jawa, KH Muhammad Thoifur Mawardi atau yang akrab disapa Abah Thoifur.
Gelaran doa bersama ini merupakan tradisi Islami untuk mendoakan almarhum agar mendapatkan maghfiroh dan ridho Allah SWT, sekaligus menyambung silaturahmi.
Acara yang berlangsung khidmat itu dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan lokal, antara lain Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, KH Asmui Mawardi, Dandim 0708, Kapolres Purworejo yang diwakili Wakapolres, serta sejumlah habib, kyai, dan ulama besar se-Jawa.
Abah Thoifur, putra dari KH.R. Mawardi, menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (19/8/2025) sore. Sang ulama yang lahir pada 8 Agustus 1956 itu kemudian dimakamkan di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Daarut Tauhid pada Rabu (20/8/2025) siang.
Jaga Warisan Pesantren
Dalam kesempatan itu, putra pertama almarhum, KH Sahnun Thoifur Mawardi atau Gus Sahnun, dengan penuh khidmat memimpin doa untuk sang ayahanda.
Ia mengajak ribuan santri dan masyarakat yang memenuhi area makam, aula, dan sepanjang kompleks pesantren untuk bersama-sama mendoakan almarhum.
“Malam ini kita semua berkumpul untuk mendoakan ayahanda dan sekaligus ulama besar, untuk mengenang 40 hari yang belum lama ini meninggalkan kita,” ucap Gus Sahnun.
Tinggalkan Balasan