IDPOST.CO.ID -Dalam dunia kesehatan gigi yang sering diwarnai stigma ketakutan dan kecemasan, hadir seorang dokter gigi muda bernama Lutpi Hidayat di wilayah Kabupaten Blitar.
Di usia yang masih muda 28 tahun, ia tidak hanya menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, tetapi juga mengubah persepsi pasien tentang perawatan gigi melalui pendekatan yang hangat dan komunikatif.
Meskipun bukan putra daerah Blitar, hal ini tidak mengurangi semangat dan ketulusannya menjalani profesinya sebagai dokter gigi di wilayah ini.
Pria asal Sorong, Papua ini tidak hanya sekedar merawat gigi, melainkan juga membangun kepercayaan dan kenyamanan di hati setiap pasien yang ia tangani dengan aktif memberikan edukasi.
“Ya saya tidak ingin para pasien saya ini hanya mendapat tindakan, terus pulang tanpa bawa edukasi apapun,sebisa mungkin saya usaha berikan edukasi tentang kesehatan gigi ini untuk pasien saya,” kata Lutpi, Sabtu (26/10/2024).
Menjalani profesi di Kabupaten Blitar tentunya tidak lepas dari tantangan, terutama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan gigi.
Banyak orang masih merasa takut atau ragu untuk mengunjungi dokter gigi karena stigma negatif yang ada.
Melalui pola komunikasi yang baik, Lutpi selalu berusaha mendengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian dan menyesuaikan pendekatan sesuai karakter mereka.
Hasilnya, pasien merasa didengar dan dipahami, sehingga edukasi yang diberikan dapat diterima dengan nyaman.
Karakter setiap pasien tentunya berbeda satu sama lain. Lutpi terus berusaha memahami karakter pasien untuk menentukan seperti apa ini gaya komunikasi seperti apa yang diinginkan pasien,sehingga mereka bisa nyaman dalam menerima tindakan sesuai keluhan.
Tidak hanya itu, dengan membangun pola komunikasi yang baik maka edukasi ini bisa diterima oleh mereka.
“Kalau dengan pasien anak saya anggap mereka sepupu sehingga saya bisa lebih maksimal dan kedekatan itu alami, sehingga pasien anak lebih nyaman dan merasa aman. Contohnya ya ,saya gak suka membohongi pasien anak saya selalu minta ijin untuk semua tindakan yang akan dilakukan,” ulas pria yang masih membujang ini.
Novia, salah satu pasien dokter Lutpi, mengaku merasakan suasana berbeda sejak pertama kali berkunjung.
Menurutnya, dokter ini tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki gaya komunikasi yang menyenangkan. Ini membuat dia dan anaknya merasa nyaman selama pemeriksaan.
Dokter Lutpi menjelaskan kondisi gigi dan prosedur dengan jelas, serta memberikan edukasi perawatan gigi di rumah yang sangat bermanfaat.
Anaknya Eshan pun tampak antusias mendengarkan penjelasan dokter dan dapat mengingat informasi yang disampaikan di rumah.
“Ya beda,ya ini memang beda sebagai pasien saya sangat bisa merasakan ketulusannya,itu terlihat tidak hanya memberikan tindakan yang sesuai kita pasien dijelaskan, diberikan saran saran yang bermanfaat buat kita.Sebagai pasien kita merasa dipahami. Nah, anak saya usia 5 tahun kebetulan juga ikut diberikan edukasi dan kaget saya saran pak dokter ini bisa diingat anak saya ,komunikatif sekali dokter lutpi ini,” kata Novia.
Meski memiliki pilihan untuk tidak melakukannya, Lutpi tidak hanya berperan sebagai dokter gigi, tetapi juga sebagai teman bagi pasien-pasiennya.
Ia memilih untuk menghabiskan waktu lebih lama dalam memberikan edukasi. Berkat dedikasinya, kepercayaan masyarakat terhadapnya semakin meningkat. Banyak pasien yang sebelumnya enggan kini menjadi pelanggan, serta menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan kesehatan gigi.
Di tengah krisis kepercayaan terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan, senyum baru yang dibawa oleh dokter gigi muda seperti Lutpi Hidayat memberikan harapan dan warna baru.
Apresiasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Cristine Indrawati, yang berterima kasih atas kehadiran tenaga kesehatan yang memberikan kombinasi edukasi dan komunikasi yang baik, sehingga berhasil mengubah stigma negatif menjadi kepercayaan.
“Wah saya benar-benar terimakasih kalau ada tenaga kesehatan di wilayah kami yang memilih pola komunikasi baik dengan pasien, saat ini memang jarang sekali dokter yang memiliki pola komunikasi aktif dengan pasien, padahal itu sangat dibutuhkan pasien, saya secara pribadi dan instansi sangat berterimakasih kalau ada karakter dokter yang seperti ini sehingga bisa diterima oleh pasien”, ucap Christine.
Perjalanan ini adalah contoh nyata bahwa dengan dedikasi dan ketulusan, kepercayaan masyarakat dapat dibangun dan senyum yang sehat bisa diraih oleh semua orang.
“Bukan sekadar tentang gigi yang sehat, tetapi tentang merangkai kembali kepercayaan dan menciptakan senyum baru untuk masyarakat”