Patah Hati Ditinggal Menikah Pujaan Hati, Seorang Pemuda di Blitar Nekad Akhiri Hidup

IDPOST.ID – DEW (32), seorang pemuda asal Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, ditemukan meninggal dunia karena gantung diri diduga akibat depresi berat. Pemicunya, ia ditinggal menikah oleh sang pacar.

Kepala Subsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan insiden tersebut. Dari keterangan keluarga, hubungan asmara korban yang kandas disebut-sebut sebagai titik awal perubahan drastis dalam hidupnya.

“Dari penuturan keluarga, korban mengalami depresi akibat ditinggal menikah oleh pacarnya, sehingga tidak menyelesaikan kuliahnya atau drop out,” jelas Ipda Putut dalam rilis resminya, Rabu (17/9/2025).

Ditinggal oleh sang kekasih rupanya meninggalkan luka yang dalam. Peristiwa itu tidak hanya membuatnya putus studi, tetapi juga mengubah total kepribadiannya.

“Sejak saat itu korban menjadi pribadi yang pasif, tertutup, serta temperamental. Hubungan emosional dengan keluarga pun tidak terjalin baik,” imbuh Putut.

Korban pun memilih untuk mengurung diri dan tinggal sendirian di rumahnya. Ibunya yang bekerja di luar negeri menjadi pihak yang terakhir berhasil menghubunginya pada 8 September 2025. Setelah itu, komunikasi terputus sama sekali.

Kekhawatiran keluarga akhirnya terbukti. Pada Rabu pagi sekitar pukul 09.15 WIB, korban ditemukan telah meninggal dunia dalam kondisi menggantung diri di kamar mandi rumahnya.

Jenazah sudah dalam kondisi pembusukan lanjut, mengindikasikan kejadian telah berlangsung beberapa hari sebelumnya.

Keluarga korban memilih untuk tidak melakukan autopsi dan telah membuat pernyataan tertulis. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga memperkuat dugaan bahwa ini adalah kasus bunuh diri yang dipicu oleh depresi berat akibat putus cinta.

Polres Blitar Libatkan Ojol dan Supeltas Jadi Penolong Pertama Korban Kecelakaan

IDPOST.ID – Sebagai bentuk sinergi nyata antara kepolisian dan masyarakat. Polres Blitar tidak hanya melatih personelnya, tetapi juga secara khusus melibatkan para driver ojek online (ojol) dan Komunitas Supeltas dalam Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).

Alasannya jelas dan sangat logis yaitu merekalah yang sehari-hari menghabiskan waktu di jalan raya dan seringkali menjadi first responder atau penolong pertama yang tiba di lokasi kejadian seperti kecelakaan.

“Mereka adalah mata dan telinga kami di lapangan. Daripada mereka hanya bisa melihat dan panik, lebih baik kita bekali dengan ilmu yang bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta dari kalangan masyarakat ini mendapat pelatihan langsung dari instruktur profesional RSUD Ngudi Waluyo.

“Harapan kami, setelah pelatihan ini semua peserta bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan awal. Sehingga korban kecelakaan dapat segera diselamatkan sebelum dibawa ke rumah sakit,” tambah Kapolres Arif.

Para driver ojek online (ojol) dan Komunitas Supeltas tidak hanya diajari teori, tetapi juga langsung praktik dan simulasi menangani korban.

Mulai dari cara mengecek kesadaran korban, menghentikan perdarahan dengan tekanan, melakukan pembebasan jalan napas, hingga teknik evakuasi dasar diajarkan secara detail.

“Ini ilmu yang sangat berharga. Selama ini kalau lihat kecelakaan, kita bingung harus berbuat apa, takut salah malah jadi tambah parah. Sekarang jadi lebih pede untuk membantu,” ujar salah seorang peserta dari komunitas ojol.

Keikutsertaan unsur masyarakat dalam pelatihan formal seperti ini diharapkan dapat memutus mata rantai penanganan yang lambat di jalan.

Kini, harapan untuk menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas di Blitar semakin besar dengan adanya pasukan penolong pertama yang tersebar di seluruh penjuru kota.

Polres Blitar Latih Ojol dan Supeltas Jadi Penolong Pertama di Jalan Raya

IDPOST.ID – Polres Blitar menggelar Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) yang melibatkan lintas sektor, Rabu (17/9/2025).

Uniknya, pelatihan ini tak hanya untuk personel polisi, tetapi juga menjangkau para mitra yang sering pertama kali tiba di lokasi kejadian, seperti ojek online (ojol) dan Komunitas Supeltas.

Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, secara resmi membuka pelatihan yang digelar di Mapolres Blitar tersebut. Ia menegaskan, kehadiran pertama di TKP sangat krusial untuk menyelamatkan nyawa korban sebelum ambulans atau tenaga medis datang.

“Personel Polri, Jasa Raharja, tenaga medis, dan masyarakat seperti pengemudi ojek online dan Komunitas Supeltas adalah pihak yang sering bersinggungan langsung dengan kondisi darurat di jalan raya,” ujar Kapolres Arif dalam sambutannya.

“Pelatihan ini membekali kita semua agar bisa memberikan tindakan cepat dan tepat. Kerja sama lintas instansi ini sangat penting,” tegasnya.

Pelatihan yang melibatkan puluhan peserta ini menggandeng RSUD Ngudi Waluyo sebagai pemberi materi utama dan Jasa Raharja sebagai mitra strategis.

Para peserta dilatih keterampilan dasar penyelamatan jiwa, mulai dari menghentikan pendarahan, membuka jalan napas, Resusitasi Jantung Paru (RJP), hingga teknik evakuasi korban yang benar.

“Harapan kami, setelah pelatihan ini semua peserta bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan awal. Sehingga korban kecelakaan dapat segera diselamatkan sebelum dibawa ke rumah sakit,” tambah Kapolres Arif.

Dengan dibekalinya para ojol dan komunitas, diharapkan jaringan penolong pertama di Kota Blitar semakin luas dan respons penanganan darurat di jalan raya menjadi lebih cepat.

Usai Blitar, Jaksa Sahabat Anak Akan Diperluas ke Seluruh Jatim! Ini Kata Kajati

IDPOST.ID – Keberhasilan program Jaksa Sahabat Anak yang memuluskan perwalian 17 anak di Blitar tidak akan berhenti di sana. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur berencana memperluas program humanis ini ke seluruh daerah di Jatim.

Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Dr. Kuntadi, S.H., M.H., menegaskan komitmennya untuk melindungi kelompok rentan, terutama anak-anak.

“Kejaksaan tidak hanya hadir untuk penegakan hukum, tetapi juga memastikan kelompok rentan terlindungi. Anak-anak adalah prioritas utama. Program ini akan kami replikasi di daerah lain,” ujar Kuntadi usai seremonial di Balai Kota Blitar, Rabu (17/9/2025).

Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Blitar di bawah kepemimpinan Wali Kota Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) yang mencanangkan Kota Blitar sebagai Kota Layak Anak.

Mas Ibin menilai program ini adalah contoh brilliant sinergi antara penegak hukum dan pemerintah daerah.

“Hukum tidak hanya tajam ke bawah, tetapi juga mampu memberikan kasih sayang kepada masyarakat. Kebijakan ini mencerminkan wajah hukum yang berpihak pada kemanusiaan,” ucap Mas Ibin.

Ia berjanji pemerintah daerah akan berkomitmen penuh membuka jalan bagi masa depan terbaik anak-anak itu.

“Belajarlah dengan tekun, raih mimpi setinggi langit. Kalian adalah investasi bangsa. Tugas kita bersama memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya,” pesannya kepada 17 anak penerima perwalian.

Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, Kota Blitar menegaskan dirinya sebagai pelopor dalam membangun sistem perlindungan anak yang komprehensif dan berkelanjutan.

Jaksa Sahabat Anak: Kejati Jatim Tetapkan Perwalian Puluhan Anak Yatim Piatu di Blitar

IDPOST.ID – Balai Kota Koesoemo Wicitro, Rabu (17/9/2025) pagi, menjadi saksi bisu momen haru dan bersejarah bagi 17 anak yatim piatu dan dhuafa di Kota Blitar.

Mereka secara resmi kini memiliki wali sah yang diakui hukum, setelah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menyerahkan Surat Penetapan Perwalian kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Sabilul Muhtadien.

Dokumen bernilai tinggi itu diserahkan langsung kepada Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, dalam sebuah seremoni penuh makna.

Acara ini merupakan puncak dari program Jaksa Sahabat Anak, sebuah terobosan kejaksaan untuk menjamin hak-hak keperdataan anak yang tidak memiliki wali.

Dengan penetapan ini, negara memastikan anak-anak tersebut tidak kehilangan akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, hingga administrasi kependudukan.

Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Dr. Kuntadi, S.H., M.H., menegaskan langkah ini adalah bukti nyata kehadiran negara untuk melindungi kelompok paling rentan.

“Dengan tidak adanya wali, anak-anak bisa terhalang mendapatkan kartu identitas anak, akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga jaminan sosial. Padahal itu hak dasar seorang anak,” tegas Kuntadi di hadapan para undangan.

Ia menjelaskan, dengan status hukum yang kini jelas, LKS Sabilul Muhtadien dapat bertindak penuh mewakili ke-17 anak tersebut dalam berbagai urusan legal.

“Mulai membuka akses perbankan, pendidikan, hingga perlindungan sosial. Ini wujud pelayanan negara yang humanis,” katanya.

Momen Haru, Puluhan Anak Yatim Dapat Penetapan Perwalian dari Pemkot Blitar

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang karib disapa Mas Ibin, menjadi sosok sentral dalam momen bersejarah penyerahan penetapan perwalian untuk 17 anak yatim piatu dan dhuafa, Rabu (17/9/2025) pagi di Balai Kota Koesoemo Wicitro.

Dalam sambutannya yang penuh empati, Mas Ibin menekankan bahwa momentum ini jauh lebih berarti daripada sekadar urusan administratif belaka.

“Di balik surat penetapan ini terkandung makna yang dalam, perlindungan atas hak anak dan jaminan masa depan mereka. Anak-anak adalah amanah, tunas bangsa yang kelak menjadi penggerak pembangunan,” tegas Mas Ibin di hadapan jajaran Kejaksaan Tinggi Jatim dan para undangan.

Ia menyatakan bahwa momen ini adalah bukti nyata kehadiran negara tidak hanya melalui penegakan hukum, tetapi juga dengan memberikan kasih sayang dan perlindungan kepada those who need it the most.

Mas Ibin juga menyoroti visi Pemerintah Kota Blitar yang sejalan dengan program ini. Ia menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Blitar sebagai Kota Layak Anak di mana tidak ada satu pun anak yang tertinggal hanya karena persoalan birokrasi.

“Sinergi dengan kejaksaan ini adalah langkah konkret untuk memastikan setiap anak punya hak yang sama. Tidak ada lagi hambatan dalam mengakses pendidikan, jaminan kesehatan, hingga layanan sosial,” tuturnya.

Tak lupa, Mas Ibin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dinas Sosial Kota Blitar yang telah bekerja keras mendata dan memfasilitasi kebutuhan anak-anak, sehingga program ini dapat berjalan lancar.

Di akhir sambutan, Mas Ibin menyampaikan pesan langsung dan menggugah kepada 17 anak yang menerima penetapan perwalian.

“Anak-anakku , belajarlah dengan tekun, raih mimpi setinggi langit. Pemerintah daerah akan terus berusaha membuka jalan dan memberi masa depan terbaik untuk kalian,” kata Mas Ibin dengan penuh kehangatan.

“Tugas kita bersama memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya,” pungkas Mas Ibin.

Mas Ibin Ungkap Rencana Bangun Bumi Perkemahan Gedog, Siap Jadi Tuan Rumah Jumbara di Blitar

IDPOST.ID – Keikutsertaan kontingen PMR Kota Blitar dalam Jumbara X Tingkat Jatim di Gresik memicu optimisme baru. Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, mengungkapkan rencana pembangunan bumi perkemahan di Kelurahan Gedog yang akan menjadi venue untuk ajang serupa di masa depan.

“Suatu saat, acara besar seperti Jumbara ini bisa kita gelar sendiri di Kota Blitar. Kami sedang menyiapkan bumi perkemahan di Gedog yang tidak hanya untuk kegiatan pramuka dan PMI, tetapi juga akan dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif berbasis glamping,” ujar Mas Ibin usai melepas kontingen PMR, Selasa (16/9/2025).

Rencana ini diharapkan dapat menghemat anggaran daerah sekaligus mempromosikan potensi wisata Blitar. Area perkemahan tersebut dirancang untuk menampung ratusan peserta dengan fasilitas yang memadai.

Sementara itu, antusiasme peserta Jumbara dari Blitar tampak sangat tinggi. Beberapa peserta terlihat tidak bisa menyembunyikan kebanggaan mereka saat menyalami langsung Wali Kota dan jajaran pejabat PMI Kota Blitar.

Jumbara PMR X Jatim sendiri bukan sekadar perkemahan biasa. Ajang ini dirancang sebagai wadah pertukaran informasi, keterampilan, dan pengetahuan antar anggota PMR.

Berbagai kegiatan lapangan seperti simulasi kebencanaan, pertolongan pertama, dan kerja bakti sosial akan digelar untuk menumbuhkan jiwa kesukarelaan sejak dini.

Dengan doa dan restu dari seluruh pejabat dan warga Kota Blitar, kontingen PMR Blitar pun berangkat menuju Gresik dengan membawa harapan besar untuk mengharumkan nama kota dan pulang dengan segudang pengalaman yang bermanfaat.

Wali Kota Blitar Mas Ibin Lepas Rombongan PMR ke Ajang Jumbara X Tingkat Jawa Timur

IDPOST.ID – Semangat muda dan semarak warna merah memenuhi lobi Kantor Wali Kota Blitar, Selasa (16/9/2025) pagi. Sebanyak 60 kontingen Palang Merah Remaja (PMR) Kota Blitar dilepas secara resmi untuk mengikuti Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) X Tingkat Provinsi Jawa Timur di Gresik.

Rombongan terdiri dari 40 pelajar yang tergabung dalam PMR Mula (SD), Madya (SMP), dan Wira (SMA), serta 20 pembina, pendamping, dan fasilitator.

Mereka terlihat rapi dalam seragam khas PMR dengan topi Palang Merah, siap menjadi duta Kota Blitar di ajang bergengsi yang diikuti 1.444 peserta dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur ini.

Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, hadir langsung melepas kepergian para remaja tangguh tersebut.

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa keikutsertaan ini bukan sekadar untuk berlomba, tetapi untuk memperkaya pengalaman dan membangun jaringan.

“Anak-anakku semua adalah duta kecil Blitar. Perkenalkan wajah kota kita yang ramah dan bersahabat. Pulang nanti, tularkan ilmu dan pengalaman yang didapat kepada teman-teman di sini,” pesan Mas Ibin penuh semangat.

Ketua Kontingen Kota Blitar, Sidarta Djarot, yang juga Wakil Ketua PMI Kota Blitar, menegaskan bahwa keikutsertaan ini merupakan bentuk konsistensi PMI Blitar dalam menyiapkan generasi relawan sejak dini.

“Kami ingin memastikan bahwa PMR Blitar hadir bukan hanya sebagai peserta, tapi juga sebagai pembelajar aktif yang membawa pulang pengalaman berharga,” ujar Djarot.