Batu Payung dan Tebing Megah, Magnet Bagi Wisatawan di Pantai Jebring Blitar

IDPOST.ID – Selain hamparan pasir hitamnya yang eksotis, Pantai Jebring di Desa Ngadipuro, Blitar, kini semakin populer berkat lanskap tebing megah dan formasi batuan unik yang dikenal sebagai Batu Payung.

Kedua ikon alam ini telah menjelma menjadi magnet baru bagi para wisatawan, khususnya mereka yang gemar berburu spot foto ‘instagramable’.

Di sisi timur Pantai Jebring, sebuah tebing karang menjulang tinggi, menciptakan siluet dramatis yang memukau.

Ketinggian tebing ini tidak hanya menambah keindahan panorama, tetapi juga berfungsi sebagai peneduh alami.

Pada pagi hari, area di bawah tebing menjadi sangat nyaman, terlindung dari teriknya sinar matahari, menjadikannya tempat ideal untuk bersantai atau sekadar menikmati semilir angin laut.

Tak jauh dari tebing, berdiri kokoh Batu Payung, sebuah formasi batu karang yang bentuknya menyerupai payung raksasa.

Keunikan ini terbentuk secara alami akibat gerusan ombak laut selama bertahun-tahun.

Batu Payung menjadi ikon Pantai Jebring yang paling banyak diabadikan dalam jepretan kamera.

Dengan latar belakang laut biru dan tebing hijau, Batu Payung menawarkan komposisi visual yang sempurna untuk koleksi foto perjalanan Anda.

Keberadaan tebing dan Batu Payung ini melengkapi pesona Pantai Jebring sebagai destinasi wisata yang komplit.

Dari keindahan geologis hingga spot-spot menarik untuk fotografi, Pantai Jebring terus menarik minat pengunjung yang mencari pengalaman berbeda di pesisir selatan Blitar. Pastikan kamera Anda siap untuk mengabadikan setiap sudut keindahan ini.

Bukan Sekadar Indah, Pasir Hitam Pantai Jebring Blitar Simpan Kisah Penambangan Bijih Besi

IDPOST.ID – Hamparan pasir hitam pekat di Pantai Jebring, Desa Ngadipuro, Blitar, bukan sekadar pemandangan eksotis yang memanjakan mata.

Di balik keunikan warnanya, tersimpan kisah panjang tentang kandungan bijih besi yang melimpah, bahkan pernah menjadi incaran penambangan berskala besar.

Karakteristik pasir hitam di Pantai Jebring ini merupakan anomali di antara pantai-pantai lain di pesisir selatan Jawa yang umumnya berpasir putih atau cokelat.

Warna gelap tersebut, menurut penelitian geologi, disebabkan oleh konsentrasi bijih besi yang tinggi dalam butiran pasirnya.

Fenomena alam ini menciptakan kontras visual yang dramatis ketika berpadu dengan birunya air laut dan putihnya buih ombak.

Sejarah mencatat, antara tahun 2010 hingga 2014, Pantai Jebring menjadi saksi bisu aktivitas penambangan bijih besi.

Meskipun kini kegiatan tersebut telah berhenti, jejaknya masih terasa. Salah satu dampak positif dari penambangan ini adalah terbukanya akses jalan yang lebih baik menuju pantai, yang sebelumnya sulit dijangkau.

Jalan yang dulunya hanya setapak, kini telah diperlebar, memudahkan wisatawan untuk menikmati keindahan tersembunyi ini.

Meski pernah dieksploitasi, Pantai Jebring menunjukkan resiliensinya. Ekosistem pantai perlahan pulih, dan keindahan alamnya tetap terjaga.

Kisah penambangan bijih besi ini menjadi pengingat akan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, sekaligus pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian lingkungan.

Bagi pengunjung, keberadaan pasir hitam ini justru menjadi daya tarik tersendiri. Banyak yang memanfaatkan keunikan ini untuk berfoto atau sekadar menikmati sensasi berjalan di atas hamparan pasir yang berbeda.

Pantai Jebring membuktikan bahwa keindahan bisa datang dalam berbagai rupa, bahkan dari sebuah fenomena geologis yang menyimpan sejarah panjang.

Pantai Jebring: Pesona Pasir Hitam dan Keunikan Alam di Blitar

IDPOST.ID – Desa Ngadipuro di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, agaknya pantas menyandang predikat sebagai surga tersembunyi bagi para pencinta pantai.

Di antara belasan pantai yang terhampar di desa ini, Pantai Jebring mencuri perhatian dengan keunikannya yang khas.

Pasalnya, hamparan pasir hitam legam yang berpadu kontras dengan birunya ombak Samudra Hindia.

Sebagai pantai terluas di Desa Ngadipuro, Jebring menawarkan panorama yang tidak biasa.

Warna gelap pasirnya, yang berasal dari tingginya kandungan bijih besi, menciptakan sebuah pemandangan yang dramatis sekaligus memukau.

Keberadaan bijih besi ini pula yang menyimpan sepenggal sejarah, di mana kawasan ini pernah menjadi lokasi penambangan pada periode 2010 hingga 2014.

Aktivitas penambangan tersebut, di sisi lain, turut membuka akses jalan yang kini memudahkan wisatawan untuk mencapai lokasi.

“Pemandangannya sungguh kontras namun memukau. Pasir hitamnya yang pekat bertemu dengan buih ombak yang putih dan air laut yang biru jernih,” ujar seorang pengunjung.

Keunikan Pantai Jebring tidak berhenti di situ. Di sisi barat, sebuah muara sungai yang cukup lebar menjadi batas alami, memisahkan area pantai dengan perbukitan hijau.

Sementara di sisi timur, berdiri sebuah tebing karang yang menjulang tinggi. Tebing ini tidak hanya menambah eksotisme lanskap, tetapi juga memberikan keteduhan bagi pengunjung dari sengatan matahari pagi.

Di area sekitar tebing inilah terdapat salah satu spot foto yang paling diburu wisatawan, yakni Batu Payung.

Formasi batu karang ini, sesuai namanya, berbentuk menyerupai payung raksasa akibat proses erosi oleh ombak selama ribuan tahun.

Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri dan kerap menjadi latar favorit untuk berswafoto.

Bagi Anda yang mencari destinasi wisata pantai yang berbeda dari biasanya, Pantai Jebring menawarkan paket lengkap dengan keindahan alam yang unik, suasana yang tenang, serta sentuhan petualangan untuk mencapainya.

Namun, sebelum berkunjung, pastikan kendaraan dan fisik Anda dalam kondisi prima untuk menaklukkan medan yang menantang.

Asah Imajinasi, Siswa YPI Daaru Ta’limil Qur’an Bangle Blitar Ikuti Lomba Mewarnai Mamamia

IDPOST.ID – Siswa dari Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Daaru Ta’limil Qur’an Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menunjukkan antusiasme tinggi saat mengikuti Lomba Mewarnai Bersama Mamamia! yang digelar di Kampung Coklat, Blitar, Minggu (31/8/2025).

Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian acara ulang tahun destinasi wisata edukasi populer ini bertujuan untuk mengasah kreativitas, imajinasi, serta melatih kemampuan motorik halus anak sejak dini.

Para peserta, yang didampingi oleh orang tua mereka, tampak serius namun tetap ceria menggoreskan krayon di atas kertas gambar yang telah disediakan panitia.

Kepala Sekolah YPI Daaru Ta’limil Qur’an Bangle, Mida Himatul Fuadah, S.Pd menyatakan keikutsertaan anak didiknya dalam lomba ini bukan semata-mata untuk meraih kemenangan.

Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan pengalaman dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak sejak dini.

“Kami ingin anak-anak berani tampil, berinteraksi dengan teman-teman baru, dan yang paling utama adalah mereka gembira,” katanya.

“Lomba ini menjadi sarana yang sangat baik untuk melatih motorik halus dan imajinasi mereka,” tambahnya.

Suasana di area lomba tampak meriah. Dengan didampingi orang tua, para peserta cilik ini terlihat serius memadukan warna di atas kertas gambar yang telah disediakan panitia. Tawa dan celoteh khas anak-anak pun turut mewarnai jalannya acara.

Salah satu orang tua murid, Kiki Dwi Novianti mengaku senang bisa menemani putrinya dalam kegiatan positif seperti ini.

“Acaranya seru, anak saya jadi lebih bersemangat. Selain melatih kreativitas, ini juga menjadi momen rekreasi keluarga di akhir pekan,” katanya.

Blitar Mencekam: Ketua SH Terate Serukan Warga Tak Terprovokasi di Tengah Badai Gejolak Sosial!

IDPOST.ID – Blitar di ambang ketegangan! Di tengah gelombang eskalasi aksi massa yang mengguncang berbagai daerah, Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Blitar, Pusat Madiun, Kangmas Ibnu Sudibyo, melontarkan seruan tegas: seluruh Warga SH Terate harus menjadi garda terdepan penjaga ketenangan masyarakat!

Seruan ini bukan isapan jempol belaka. Ini adalah respons langsung menyikapi kondisi keamanan yang kian memanas, terutama pasca-insiden pembakaran kantor DPRD Kabupaten Blitar yang menyulut bara di tengah masyarakat.

Kangmas Ibnu Sudibyo tak main-main. Dengan nada penuh otoritas, ia menginstruksikan agar setiap denyut nadi Warga SH Terate Cabang Blitar tak sedikit pun goyah, tak mudah terprovokasi, apalagi terpancing oleh ajakan-ajakan sesat yang hanya akan menyeret pada kehancuran, baik bagi negara maupun fasilitas umum.

“Kami, Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Blitar, menginstruksikan kepada seluruh anggota Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Blitar di mana pun berada, karena saat ini kondisi dan keamanan kita kurang kondusif,” tegas Kangmas Ibnu Sudibyo, suaranya menggelegar.

Ia melanjutkan, “Maka, kami instruksikan kepada seluruh warga Persaudaraan Setia Hati Terate Cabat Blitar untuk tidak terprovokasi ataupun tidak terpancing oleh ajian-ajian yang bersifat merugikan, baik merugikan negara maupun merugikan fasilitas-fasilitas umum lainnya.”

Kangmas Ibnu Sudibyo tak henti-hentinya mengingatkan: tindakan provokasi adalah racun yang akan merugikan semua pihak, baik secara pribadi, organisasi, maupun sebagai bagian dari masyarakat. “Sekali lagi, mohon tidak terprovokasi!” pintanya, menekankan urgensi pesan ini.

Imbauan ini adalah benteng terakhir untuk menjaga kondusifitas dan keamanan di Bumi Blitar. Ini adalah panggilan untuk mencegah setiap anggota SH Terate terseret dalam pusaran aksi-aksi yang hanya akan melahirkan kerugian dan mengoyak ketertiban umum. Blitar harus tetap damai, dan SH Terate adalah kuncinya!

Malam Apresiasi KKN UIN Alauddin Makassar di Samalewa: Warga Sambut Hangat Kebersamaan

IDPOST.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 77 UIN Alauddin Makassar secara resmi mengakhiri masa pengabdian mereka di Kelurahan Samalewa.

Penutupan program KKN ini ditandai dengan sebuah acara ramah tamah yang meriah dan penuh kehangatan pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

Acara yang berlangsung di Kelurahan Samalewa ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kepala Kelurahan Samalewa beserta jajaran, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RT dan RW, serta seluruh elemen masyarakat setempat.

Momen ini tidak hanya menjadi ajang perpisahan, melainkan juga bentuk rasa syukur dan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin erat selama lebih dari satu bulan antara mahasiswa KKN dan masyarakat.

Kemeriahan malam apresiasi ini semakin terasa dengan beragam penampilan seni yang disuguhkan. Mulai dari tarian yang dibawakan oleh anak-anak SD, pembacaan puisi perpisahan yang menyentuh hati, hingga Panggung Ekspresi yang menampilkan monolog berjudul “Dari KKN Menuju Kelurahan: Jejak, Cerita, dan Harapan”.

Tak hanya itu, sebuah video dokumenter yang merekam perjalanan KKN Angkatan 77, dari hari pertama hingga pelaksanaan program kerja, turut diputar.

Video ini berhasil membangkitkan kembali kenangan akan pengabdian, kerja sama, dan momen kebersamaan yang terukir antara mahasiswa dan warga.

Antusiasme masyarakat Samalewa terhadap acara ini sangat tinggi. Mereka mengungkapkan apresiasi mendalam karena format penutupan kali ini dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan rangkaian penampilan yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat makna.

Dalam sambutannya, Kepala Kelurahan Samalewa menyampaikan rasa terima kasih yang tulus. “Saya menyaksikan langsung program kerja yang telah kita jalankan bersama. Untuk itu, anak-anakku, saya mengucapkan terima kasih. Bukan hanya sebagai kepala lurah, tetapi juga mewakili seluruh masyarakat Samalewa,” ujarnya dengan haru.

Senada dengan itu, Koordinator Kelurahan Posko 1 KKN Angkatan 77 UIN Alauddin Makassar, juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Lurah, seluruh aparatur kelurahan, serta masyarakat yang telah membimbing dan membantu kami selama berada di Samalewa. Kami juga memohon maaf jika selama pengabdian ini ada hal-hal yang kurang berkenan atau telah merepotkan,” pungkasnya.

Malam ramah tamah ini menjadi penanda berakhirnya program KKN Angkatan 77 UIN Alauddin Makassar di Kelurahan Samalewa. Lebih dari itu, acara ini meninggalkan jejak indah berupa kebersamaan, semangat kerja sama, dan kenangan tak terlupakan yang akan selalu dikenang oleh mahasiswa maupun masyarakat.

Perketat Pengawasan, KAI Daop 5 Purwokerto Pastikan Layanan KA Tetap Nyaman di Tengah Dinamika Nasional

IDPOST.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto memastikan seluruh perjalanan kereta api jarak jauh tetap beroperasi sesuai jadwal, meskipun situasi nasional belakangan ini masih diwarnai aksi demonstrasi di sejumlah daerah.

VP Daop 5 Purwokerto, Gun Gun Nugraha, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan posko internal di stasiun-stasiun besar untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan layanan kereta api. Minggu, 31/08/25/

Stasiun yang menjadi perhatian utama antara lain Stasiun Purwokerto, Kroya, Maos, Kebumen, Kutoarjo, serta Cilacap.

“Mulai dari manajemen hingga level petugas di lapangan, semua mendapat instruksi tegas untuk siaga penuh. Awasi dan jaga seluruh aset serta objek vital di lingkungan kerja KAI masing-masing. Lakukan langkah antisipasi agar pelayanan tetap berjalan baik,” tegas Gun Gun.

Sebagai bentuk peningkatan pelayanan, KAI menetapkan Stasiun Jatinegara sebagai titik naik dan turun penumpang untuk sejumlah perjalanan KA jarak jauh yang menuju maupun dari arah Bandung, Surabaya, Malang, Solo, Yogyakarta, Kutoarjo, Purwokerto, Cirebon, dan Semarang.

Kebijakan ini berlaku mulai 31 Agustus hingga 2 September 2025.

Puluhan kereta api dengan nomor genap akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk penumpang naik, sedangkan kereta dengan nomor ganjil akan melayani penumpang turun.

Di antaranya, KA Purwojaya, Argo Semeru, Taksaka, Argo Bromo Anggrek, Argo Dwipangga, Bima, Gajayana, Manahan, Sawunggalih, hingga Tawang Jaya Premium.

Kehadiran layanan ini diharapkan memudahkan mobilitas masyarakat dari dan menuju Jakarta tanpa harus melewati Stasiun Gambir maupun Pasar Senen.

Humas KAI Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, menambahkan bahwa selain peningkatan pengawasan, KAI juga tetap fokus pada aspek kenyamanan dan keselamatan perjalanan penumpang.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang terus menggunakan layanan kereta api. Mari bersama-sama menjaga ketertiban dan fasilitas umum di lingkungan stasiun maupun kereta api. Dengan kedisiplinan kita semua, perjalanan bisa tetap aman, nyaman, dan menyenangkan,” ujarnya.

Krisbiyantoro menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait isu keamanan di tengah dinamika nasional, sebab KAI bersama aparat keamanan terus berkoordinasi untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

Di tengah situasi nasional yang rawan gesekan sosial, KAI mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban, terutama di fasilitas publik seperti stasiun dan kereta api.

Bagi KAI, layanan transportasi bukan hanya soal mengantar penumpang dari satu kota ke kota lain, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas sosial dan kenyamanan masyarakat.

Dengan komitmen tersebut, KAI Daop 5 Purwokerto optimistis mampu terus menghadirkan layanan transportasi yang aman, andal, dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.”tutupnya (Idpost.id/wb).

Candi Rambut Monte Blitar: Dari Reruntuhan, Tersisa Cerita tentang Keagungan Peradaban

IDPOST.ID – Meskipun Candi Rambut Monte kini hanya menyisakan reruntuhan, namun detail-detail ragam hias yang masih bertahan pada sisa strukturnya menjadi bukti keahlian seni dan kekayaan simbolisme pada masa lampau.

Setiap ukiran dan pahatan bukan sekadar hiasan, melainkan memiliki makna filosofis dan keagamaan yang mendalam. Salah satu elemen yang paling menarik perhatian adalah penggambaran kala, makhluk mitologis penjaga gerbang, yang di Candi Rambut Monte digambarkan seolah sedang merangkak.

Bentuk kala yang unik ini juga ditemukan pada Candi Simbatan atau Petirtaan Dewi Sri di Magetan, mengindikasikan adanya kesamaan gaya arsitektur dan seni yang berkembang di wilayah Jawa Timur pada periode tertentu.

Di atas figur kala yang merangkak, terdapat ukiran kepala naga yang menambah kesan sakral dan megah pada candi.

Naga dalam mitologi Hindu-Buddha seringkali melambangkan kekuatan, kemakmuran, dan penjaga harta karun. Kehadiran ukiran naga ini mungkin berfungsi sebagai pelindung candi dari pengaruh jahat atau sebagai simbol kemuliaan.

Lebih jauh ke depan dari posisi kala, ditemukan sebuah lingga yang kondisinya telah patah. Lingga adalah simbol phallus yang merepresentasikan Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam Trimurti Hindu.

Meskipun patah, lingga ini tetap istimewa karena dihiasi dengan motif padma atau teratai di sekelilingnya. Bunga teratai dalam tradisi Hindu melambangkan kesucian, keindahan, dan pencerahan, sehingga keberadaan hiasan padma pada lingga ini menambah nilai estetika dan spiritualnya.

Keberadaan lingga yang berhiaskan padma ini semakin memperkuat dugaan bahwa Candi Rambut Monte berlatar belakang keagamaan Hindu, khususnya aliran Siwaisme.

Selain itu, terdapat pula tiga lapik arca yang juga dihiasi dengan motif padma. Lapik arca adalah alas atau dudukan untuk menempatkan arca atau patung dewa.

Meskipun posisinya yang berada di atas struktur candi membuatnya sulit terlihat secara jelas, namun keberadaan lapik arca ini menunjukkan bahwa dulunya candi ini mungkin memiliki beberapa arca dewa yang disembah.

Setiap elemen ragam hias ini, mulai dari kala, naga, lingga, hingga lapik arca, saling melengkapi untuk menceritakan kisah tentang kepercayaan, seni, dan peradaban yang pernah berjaya di Rambut Monte.

Penelusuran terhadap detail-detail ini tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga mengundang decak kagum akan kehalusan karya seni nenek moyang.