Detik-detik Mencekam Perampasan Motor di Blitar: Korban Dipukul Kayu hingga Terjatuh

IDPOST.ID – Peristiwa perampasan sepeda motor yang menimpa WFS (18) di Blitar pada Sabtu (23/8/2025) pagi menyisakan cerita mencekam.

Korban menceritakan detik-detik saat dirinya diserang oleh pelaku yang tak dikenal di jalan tanah dalam hutan jati, Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Sekitar pukul 06.10 WIB, WFS yang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Blitar, melihat seorang pria berjalan di depannya.

Pria tersebut membawa tas punggung dan sebatang kayu bulat. Tanpa curiga, WFS terus melaju dengan sepeda motor Yamaha Mio miliknya.

Namun, saat posisinya sejajar dengan pelaku, tiba-tiba pelaku melayangkan pukulan menggunakan kayu tersebut ke bahu tangan WFS.

Pukulan itu membuat korban kehilangan kendali dan terjatuh dari sepeda motornya. Belum sempat bangkit, pelaku kembali memukul WFS sebanyak dua kali di bagian kepala depan dan samping kiri.

Dalam kondisi tak berdaya, WFS hanya bisa pasrah saat pelaku merampas tas cangklongnya yang berisi dua unit handphone, KTP, dan kartu BPJS.

Setelah itu, pelaku langsung membawa kabur sepeda motor korban. WFS yang terluka kemudian dilarikan ke RS Aulia Sutojayan untuk mendapatkan perawatan medis. Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian.

Perampasan Motor di Blitar, Korban Terluka di Bagian Kepala

IDPOST.ID – Seorang wanita berinisial WFS (18) menjadi korban perampasan sepeda motor di jalan tanah dalam hutan jati, Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 06.10 WIB.

Korban mengalami luka di bagian bahu tangan dan kepala akibat dipukul pelaku.

Menurut keterangan yang dihimpun, peristiwa nahas ini terjadi saat WFS yang berprofesi sebagai tukang masak, hendak menuju rumah majikannya di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Mio berwarna biru dengan nomor polisi AG 4872 FB tahun 2011 seorang diri.

Saat melintas di lokasi kejadian, korban melihat seorang pria berjalan di depannya dari arah yang sama. Pria tersebut membawa tas punggung dan memegang kayu bulat sepanjang 40 cm.

Ketika korban berada di samping pelaku, tiba-tiba pelaku memukul bahu tangan korban menggunakan kayu tersebut, menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motornya.

Tidak berhenti di situ, pelaku kembali memukul korban sebanyak dua kali di bagian kepala depan dan samping kiri. Setelah melumpuhkan korban, pelaku langsung mengambil tas cangklong milik korban yang berisi dua unit handphone, KTP, dan kartu BPJS. Pelaku kemudian membawa kabur sepeda motor korban.

Akibat kejadian ini, WFS mengalami luka di bahu tangan serta luka jahitan di kepala. Korban telah dibawa ke RS Aulia Sutojayan, Kabupaten Blitar, dan saat ini menjalani rawat jalan. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 4.000.000.

Pihak kepolisian bersama tim inafis telah mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk memburu pelaku.

Bupati Blitar Sambut Baik Bansos Khofifah: Perkuat Komitmen Pemkab Entaskan Kemiskinan

IDPOST.ID – Bupati Blitar, Rijanto, menyambut baik penyaluran bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai Rp5,7 miliar oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Pendopo Kabupaten Blitar pada Selasa (26/8/2025).

Rijanto menilai program ini sebagai langkah strategis yang sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” ujar Bupati Rijanto, mengapresiasi inisiatif Gubernur Khofifah.

Ia menambahkan bahwa program-program bantuan ini selaras dengan visi Pemerintah Kabupaten Blitar untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.

Rijanto juga menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Blitar untuk mendukung penuh program-program yang digulirkan oleh pemerintah provinsi.

Komitmen ini diwujudkan melalui gerakan Catur Dharma, sebuah inisiatif lokal yang berfokus pada empat pilar utama: pengentasan kemiskinan, peningkatan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Gerakan Catur Dharma ini diharapkan dapat menjadi akselerator dalam mencapai target-target pembangunan di Blitar.

Bantuan yang disalurkan oleh Gubernur Khofifah mencakup berbagai sektor, mulai dari PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, bantuan KIP Eks PPKS Jawara, BLT buruh pabrik rokok, tali asih bagi pilar-pilar sosial, dukungan BUMDesa, hingga zakat produktif bagi pedagang ultra mikro.

Keberagaman jenis bantuan ini menunjukkan pendekatan holistik dalam menangani isu kemiskinan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini, menurut Rijanto, merupakan contoh nyata kepedulian pemerintah terhadap sektor informal, yang juga menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi lokal.

Sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Blitar.

Kolaborasi Jadi Kunci Khofifah Entaskan Kemiskinan di Jatim: Pilar Sosial Jadi Ujung Tombak

IDPOST.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat kemanusiaan sebagai fondasi utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayahnya.

Hal ini disampaikan Khofifah saat menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai Rp5,7 miliar kepada masyarakat rentan di Pendopo Kabupaten Blitar, Selasa (26/8/2025).

Dalam pidatonya, Gubernur Khofifah secara eksplisit menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pilar sosial adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

“Bisa mempercepat pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian serta kewirausahaan yang didukung oleh pilar-pilar sosial di Jawa Timur,” ujarnya.

Pernyataan ini menyoroti peran krusial pilar-pilar sosial, seperti pekerja sosial, relawan, dan organisasi kemasyarakatan, dalam menyukseskan program-program pemerintah.

Bantuan senilai Rp5,7 miliar yang disalurkan mencakup berbagai program, mulai dari PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, hingga zakat produktif bagi pedagang ultra mikro.

Keberagaman jenis bantuan ini menunjukkan pendekatan komprehensif yang diambil pemerintah provinsi dalam menangani berbagai aspek kemiskinan dan kerentanan sosial.

Khofifah menambahkan bahwa semangat kemanusiaan harus terus digelorakan untuk memastikan bahwa setiap bantuan dan program dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Ia berharap, dengan adanya dukungan dari pilar-pilar sosial, program-program ini tidak hanya menjadi stimulus, tetapi juga mampu menciptakan kemandirian dan kewirausahaan di kalangan masyarakat.

Bupati Blitar, Rijanto, menyambut baik penekanan Gubernur Khofifah pada aspek kolaborasi ini. Rijanto menilai bahwa program bantuan ini sangat strategis dan sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Blitar.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” kata Rijanto.

Ia juga menegaskan komitmen Pemkab Blitar untuk mendukung program provinsi melalui gerakan Catur Dharma, yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi lokal.

Sebagai bentuk apresiasi dan perhatian, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini menjadi simbol bahwa setiap elemen masyarakat, termasuk sektor informal, adalah bagian integral dari upaya kolektif untuk membangun Jawa Timur yang lebih sejahtera.

Ragam Bantuan Rp5,7 Miliar Disalurkan Khofifah di Blitar: Dari PKH Plus hingga Zakat Produktif

IDPOST.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan berbagai jenis bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai total Rp5,7 miliar kepada masyarakat rentan di Kabupaten Blitar pada Selasa (26/8/2025).

Penyaluran yang dilakukan di Pendopo Kabupaten Blitar ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan program-program yang relevan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah merinci jenis-jenis bantuan yang digulirkan, yang dirancang untuk memberikan dampak maksimal pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.

“Alhamdulillah bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Semoga dapat menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat Blitar,” kata Khofifah, menekankan inklusivitas program ini.

Bantuan yang disalurkan sangat beragam, mencerminkan upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Program-program tersebut meliputi:

  1. PKH Plus: Program Keluarga Harapan dengan tambahan manfaat untuk keluarga sangat miskin.
  2. Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD): Bantuan khusus untuk mendukung penyandang disabilitas.
  3. Bantuan Permakanan: Dukungan pangan bagi kelompok rentan.
  4. Alat Bantu Disabilitas: Penyediaan alat-alat yang mempermudah aktivitas penyandang disabilitas.
  5. Bantuan KIP Eks PPKS Jawara: Kartu Indonesia Pintar bagi mantan Pekerja Seks Komersial (PSKS) yang telah mengikuti program rehabilitasi.
  6. BLT Buruh Pabrik Rokok: Bantuan Langsung Tunai untuk buruh di sektor pabrik rokok.
  7. Tali Asih bagi Pilar-pilar Sosial: Apresiasi dan dukungan bagi individu atau kelompok yang aktif dalam kegiatan sosial.
  8. Dukungan BUMDesa: Bantuan untuk pengembangan Badan Usaha Milik Desa guna menggerakkan ekonomi lokal.
  9. Zakat Produktif bagi Pedagang Ultra Mikro: Dana zakat yang disalurkan untuk modal usaha bagi pedagang kecil.

Selain itu, sebagai bentuk perhatian langsung kepada sektor informal, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak yang hadir di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini menunjukkan bahwa bantuan tidak hanya bersifat programatik, tetapi juga menyentuh kebutuhan sehari-hari masyarakat kecil.

Bupati Blitar, Rijanto, mengapresiasi penyaluran bantuan ini, menyebutnya sebagai langkah strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” ujar Rijanto, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Blitar dalam gerakan Catur Dharma untuk peningkatan ekonomi lokal.

Gubernur Khofifah: Bansos dan Zakat Produktif Perkuat Sosial Ekonomi Masyarakat Jatim

IDPOST.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program bantuan.

Dalam acara penyaluran bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai Rp5,7 miliar di Pendopo Kabupaten Blitar pada Selasa (26/8/2025), Khofifah menyampaikan bahwa bantuan ini adalah upaya berkelanjutan untuk memperkuat sosial dan ekonomi warga.

“Alhamdulillah bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Semoga dapat menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat Blitar,” ujar Gubernur Khofifah.

Pernyataan ini menggarisbawahi tujuan utama dari inisiatif pemerintah, yaitu menciptakan kemandirian dan kesejahteraan bagi masyarakat rentan di Jawa Timur.

Khofifah menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini bukan hanya sekadar pemberian, melainkan investasi jangka panjang untuk mendorong kemandirian.

Bantuan yang digulirkan sangat beragam, mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, serta bantuan KIP Eks PPKS Jawara.

Selain itu, ada pula Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi buruh pabrik rokok, tali asih untuk pilar-pilar sosial, dukungan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), dan zakat produktif yang ditujukan khusus bagi pedagang ultra mikro.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat kemanusiaan sebagai kunci utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Jawa Timur.

“Bisa mempercepat pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian serta kewirausahaan yang didukung oleh pilar-pilar sosial di Jawa Timur,” katanya, menyoroti peran aktif berbagai pihak dalam mencapai tujuan mulia ini.

Bupati Blitar, Rijanto, menyambut baik inisiatif ini, menyebutnya sebagai program yang sangat strategis.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” ujar Rijanto, seraya menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Blitar siap mendukung penuh program provinsi melalui gerakan Catur Dharma yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi lokal.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sektor informal, Gubernur Khofifah juga secara simbolis menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak di sekitar lokasi acara, menunjukkan perhatian pemerintah terhadap seluruh lapisan masyarakat.

Khofifah Salurkan Bansos dan Zakat Produktif Rp5,7 Miliar di Blitar, Perkuat Ekonomi Masyarakat

IDPOST.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan sosial dan ekonomi masyarakat.

Pada Selasa (26/8/2025), Khofifah menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif senilai total Rp5,7 miliar kepada masyarakat rentan di Kabupaten Blitar.

Penyaluran bantuan ini dipusatkan di Pendopo Kabupaten Blitar, menjadi simbol upaya berkelanjutan pemerintah provinsi dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program pemerintah provinsi yang terus digulirkan.

“Alhamdulillah bansos dan zakat produktif terus kita salurkan. Semoga dapat menjadi penguatan sosial ekonomi masyarakat Blitar,” ujar Khofifah, menyoroti dampak positif yang diharapkan dari bantuan tersebut.

Bantuan senilai Rp5,7 miliar ini mencakup berbagai program yang menyasar langsung kebutuhan masyarakat. Di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan permakanan, serta penyediaan alat bantu disabilitas.

Selain itu, terdapat pula bantuan KIP Eks PPKS Jawara, Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi buruh pabrik rokok, tali asih untuk pilar-pilar sosial, dukungan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), dan zakat produktif yang secara khusus ditujukan bagi pedagang ultra mikro.

Khofifah menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Bisa mempercepat pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian serta kewirausahaan yang didukung oleh pilar-pilar sosial di Jawa Timur,” tambahnya, menggarisbawahi peran kolaborasi dalam mencapai tujuan tersebut.

Bupati Blitar, Rijanto, menyambut baik inisiatif Gubernur Khofifah. Ia menilai program ini sangat strategis dalam mendukung visi pemerintah daerah.

“Tentu upaya gubernur targetnya mengentaskan kemiskinan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Jatim,” kata Rijanto.

Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen penuh untuk mendukung program provinsi melalui gerakan Catur Dharma, yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi lokal.

Sebagai bentuk perhatian lebih, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sembako dan bendera kepada 68 tukang becak yang berada di sekitar Pendopo Kabupaten Blitar.

Aksi ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap sektor informal yang juga menjadi bagian penting dari roda perekonomian masyarakat.

Dari BEN Carnival ke Keroncong Nasional: Blitar Bangun Kota Lewat Budaya

IDPOST.ID – Kota Blitar terus mengukuhkan diri sebagai destinasi budaya dan event nasional. Setelah sukses besar dengan Blitar Ethnic National (BEN) Carnival 2025 yang berhasil menarik perhatian ratusan ribu pengunjung, kini Blitar bersiap menjadi tuan rumah Festival Keroncong Nasional.

Perhelatan ini bukan sekadar ajang musik, melainkan visi besar untuk menjadikan kebudayaan sebagai instrumen pembangunan kota.

Festival Keroncong Nasional akan digelar pada 13 September 2025 di Alun-alun Blitar, menandai puncak dari rangkaian “Keroncong Suara Nusa” yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan di berbagai daerah.

Syaifullah Agam, Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan, menekankan bahwa festival ini adalah bagian dari strategi kebudayaan.

“Keroncong adalah pilar penting dalam khazanah musik Indonesia. Acara ini memastikan keroncong tidak hanya bertahan, tetapi berkembang dan dinikmati generasi muda,” ujarnya.

Syaifullah menambahkan, keroncong memiliki nilai abadi dan relevansi zaman. Pemilihan Blitar sebagai lokasi puncak acara juga strategis.

“Blitar adalah tempat dimakamkannya Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Kota ini menyimpan energi sejarah sekaligus potensi budaya yang luar biasa,” katanya, menyoroti potensi Blitar sebagai pusat kebudayaan.

Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, melihat BEN Carnival sebagai bukti nyata kemampuan Blitar.

“BEN Carnival kemarin sangat sukses dan meriah. Banyak masyarakat yang menyebutnya sebagai gelaran budaya dengan kelas premium, karena menampilkan akar budaya nusantara tanpa kebisingan berlebihan,” ungkap Mas Ibin.

Keberhasilan karnaval tersebut tidak hanya membangkitkan semangat nasionalisme, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Lebih dari 600 pedagang terlibat, jauh melampaui jumlah pedagang saat Car Free Day.

“Tinggal dikalikan saja omzet tiap pedagang. Perputaran ekonomi sangat besar,” kata Mas Ibin, menegaskan dampak positif event budaya terhadap perekonomian masyarakat.

Dengan optimisme yang sama, Mas Ibin membawa semangat ini ke Festival Keroncong Nasional.

“Kami ingin Blitar dikenal sebagai kota event. Sebuah kota yang menghadirkan acara untuk menghibur, mengedukasi, dan tentu saja menggerakkan ekonomi rakyat,” tuturnya.

Festival ini rencananya akan dihadiri Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dan dimeriahkan artis nasional. Alun-alun Blitar telah disiapkan sebagai pusat pertunjukan, dengan dukungan penuh untuk UMKM, perhotelan, dan sektor parkir yang diharapkan meraup keuntungan.

Bagi pemerintah pusat, keroncong adalah warisan yang harus dijaga. “Kebudayaan adalah jiwa kita, pondasi yang menyatukan keberagaman dari Sabang sampai Merauke. Melalui festival ini, kita menegaskan kepada dunia bahwa identitas bangsa Indonesia tumbuh dari persatuan,” pungkas Syaifullah Agam.

Sejak awal tahun, Blitar semakin aktif sebagai kota event, dari karnaval hingga konser musik. Mas Ibin menyebut, strategi ini sejalan dengan harapan masyarakat agar Blitar menjadi kota masa depan yang kreatif.

“Keramaian itu membawa berkah bagi UMKM, pengusaha hotel, jasa parkir, hingga sektor informal lainnya. Dengan semakin banyak event nasional yang digelar di Blitar, perputaran ekonomi akan terus bergerak,” kata Mas Ibin.