Wali Kota Blitar Mas Ibin Pimpin Kirab KP3, 78 Regu Pramuka Tampil Sepenuh Hati

IDPOST.ID – Kota Blitar kembali menggelar Kirab Pandu Praja Patria (KP3) ke‑XIX pada Jumat malam, 1 Agustus 2025. Acara yang berlangsung di halaman Kantor Pemerintah Kota Blitar sejak pukul 20.00 WIB menjadi bukti kuat bahwa semangat nasionalisme dan kebhinekaan masih melekat erat pada generasi muda Blitar Raya.

Sebanyak 32 regu Penggalang dan 46 regu Sangga Penegak dari berbagai gugus depan se‑Blitar Raya ikut serta, menelusuri rute keliling kota. Kirab melewati sejumlah ruas protokol utama dan berhenti di pos‑pos penilaian, antara lain Pos Orasi, Pos PBB, Pos Yel‑Yel, dan Pos Uji Kompetensi. Jalur dibagi menjadi dua: regu Penegak berakhir di Jalan Bengawan Solo, sementara regu Penggalang menutup di Jalan Serayu.

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Kota Blitar, secara resmi melepas keberangkatan peserta. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kegiatan kepramukaan seperti KP3 berfungsi sebagai media menanamkan nilai‑nilai nasionalisme, kebangsaan, serta solidaritas lintas latar belakang.

“Kirab ini bukan sekadar tradisi; ia merupakan kearifan lokal Pramuka Blitar yang menyalurkan semangat patriotisme dalam kerangka kebhinekaan. Pramuka hadir tanpa memandang suku, agama, status sosial, maupun politik,” ujar Mas Ibin (sapaan akrab Wali Kota).

Mas Ibin juga menyampaikan apresiasi setinggi‑tingginya kepada panitia, peserta, dan pembina Gerakan Pramuka yang konsisten menyelenggarakan KP3 tiap tahunnya. Menurutnya, acara ini lebih dari sekadar rutinitas tahunan; ia menjadi sarana penting dalam menumbuhkan karakter kebangsaan pada generasi muda.

“Kirab ini bukan sekadar perlombaan atau seremonial. Ia adalah latihan kepemimpinan, kerja sama, kedisiplinan, dan semangat pantang menyerah yang harus dimiliki generasi penerus bangsa,” tegasnya.

Wali Kota menegaskan pentingnya menanamkan Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap aktivitas pemuda, terutama melalui kegiatan fisik dan mental yang menumbuhkan gotong‑royong. Ia mengingatkan bahwa di era digital yang serba cepat, nilai‑nilai dasar kebangsaan tidak boleh dilupakan. “Kirab seperti ini menjadi ruang refleksi tentang makna kemerdekaan, persatuan, dan nasionalisme,” tambahnya.

Lebih jauh, Mas Ibin menilai KP3 sebagai simbol semangat pemuda Blitar yang tak lelah menjaga warisan perjuangan para pendahulu. Ia berharap setiap langkah peserta di sepanjang rute menjadi wujud kesadaran sejarah dan tekad menjaga persatuan Indonesia.

“Saya ingin adik‑adik pramuka menjadikan momen ini sebagai panggilan jiwa. Tunjukkan bahwa pemuda Blitar tidak hanya gagah di lapangan, tetapi juga kuat dalam karakter dan cinta tanah air,” ujarnya dengan semangat.

Wali Kota juga menekankan pentingnya pengawasan selama kirab malam. Ia meminta panitia memastikan kesiapan logistik, keamanan, serta layanan medis. “Pastikan setiap peserta dalam kondisi fit, hadirkan pengawasan dan bantuan di tiap rute agar kegiatan berjalan aman dan lancar,” pesannya.

Mujianto, Wakil Ketua Humas dan Abdimas Kwarcab Kota Blitar, menambahkan bahwa KP3 dirancang sebagai sarana pembinaan karakter aplikatif. Setiap pos dalam rute tidak hanya menguji ketangkasan fisik, melainkan juga kemampuan orasi, kekompakan, serta pemahaman nilai‑nilai Dasa Dharma dan Tri Satya Pramuka.

“Kami ingin anak‑anak ini tidak hanya aktif berkegiatan, tetapi juga dapat menerapkan nilai‑nilai Pramuka dalam kehidupan sehari‑hari. Ini bagian dari pendidikan karakter non‑formal yang kami tekankan,” kata Mujianto.

Bagi Pemerintah Kota Blitar, KP3 bukan sekadar program tahunan, melainkan bagian dari strategi membangun generasi muda yang berintegritas. Menurut Wali Kota, kader Pramuka adalah patriot sejati, rela berkorban demi bangsa, negara, dan masyarakat. Ia mengajak semua peserta melaksanakan kegiatan dengan sikap adil, sportif, dan semangat kebersamaan.

“Nilai‑nilai seperti saling asah, asih, dan asuh harus terus tumbuh dalam gerakan Pramuka. Kita harus menjadi satu keluarga besar yang siap menjaga keutuhan bangsa dari ancaman disintegrasi,” ujarnya penuh semangat.

Selain menjadi ajang kebangsaan, KP3 juga simbol persatuan di tengah keragaman. Mas Ibin yakin, dengan soliditas dan kekompakan Gerakan Pramuka, Kota Blitar akan mampu mencetak generasi muda yang tahan banting, adaptif, dan inovatif.

Di penghujung sambutannya, Mas Ibin menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kirab Pandu Praja Patria (KP3). Ia berharap acara ini memperkuat peran pemuda sebagai ujung tombak pembangunan karakter bangsa, sekaligus mendoakan kelancaran kegiatan bagi seluruh peserta.

“Blitar bukan hanya tanah kelahiran Bung Karno. Blitar juga harus menjadi tanah tumbuhnya patriot‑patriot masa depan. Kirab ini merupakan bagian dari perjalanan itu,” tegasnya.

Wali Kota Blitar Mas Ibin Pimpin Bersih Sungai Dangu, ASN Turun Langsung di Hari Kemerdekaan

IDPOST.ID – Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke‑80, Pemerintah Kota Blitar menggelar aksi bersih sungai yang jauh dari sekadar seremoni.

Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) turun langsung ke lapangan, membersihkan aliran tiga sungai utama kota di bawah komando Wali Kota Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin. Aksi

kerja bakti serentak ini dijadikan simbol nyata semangat pengabdian dan gotong‑royong menjelang Hari Kemerdekaan.

Kegiatan dimulai pada Jumat pagi (01/08/2025) dengan apel pengarahan di halaman Kantor Wali Kota. Dalam sambutannya, Mas Ibin menekankan peran ASN tidak hanya sebagai birokrat, melainkan teladan dalam kepedulian lingkungan.

“Menjadi ASN artinya menjadi abdi negara dan abdi pemerintahan. Itu berarti turut bertanggung jawab menjaga lingkungan kita bersama,” ujarnya di depan para pegawai.

Setelah pengarahan, ratusan ASN yang dilengkapi sapu‑lidi, sekop, karung, dan peralatan kebersihan lainnya berangkat ke tiga lokasi: Sungai Terusan Kali Kethek (Kecamatan Sukorejo), Sungai Sumber Wayuh (Kecamatan Kepanjenkidul), dan Sungai Dangu (Kecamatan Sananwetan).

Mas Ibin sendiri ikut turun langsung ke Sungai Dangu di Jalan Kalimantan, menyusuri bantaran, mengangkat sampah rumah tangga, hingga memangkas semak liar yang menghambat aliran air.

“Ini bukan sekadar seremoni menjelang peringatan kemerdekaan, melainkan wujud rasa syukur pada alam. Sungai adalah sumber kehidupan, dan kita wajib menjaganya,” kata Mas Ibin setelah selesai membersihkan.

Ia berharap aksi serupa dapat menginspirasi warga untuk melakukan kegiatan bersih‑bersih di lingkungan masing‑masing.

Selain memperindah kota, kegiatan ini mencegah penyumbatan aliran yang dapat memicu banjir saat musim hujan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menjelaskan bahwa dinasnya telah memetakan titik‑titik rawan tersumbat dan menjadikan pembersihan ini bagian dari program pengendalian lingkungan jangka menengah yang melibatkan lintas OPD.

“ASN kami libatkan karena selain memiliki kapasitas teknis, mereka juga bisa menjadi agen perubahan di masyarakat. Harapannya, semangat ini menular ke warga secara luas,” tambah Jajuk.

Mas Ibin menutup kegiatan dengan apresiasi kepada seluruh ASN, berharap semangat gotong‑royong ini menjadi energi kolektif dalam menyambut kemerdekaan dan menjadi kebiasaan baik yang terus ditumbuhkan di Blitar.

“Terima kasih kepada semua ASN yang sudah terlibat. Semoga kekompakan hari ini menjadi inspirasi bahwa menjaga lingkungan adalah tugas bersama,” tandasnya.

Gantikan Tim Saber, Wali Kota Blitar Mas Ibin Bentuk Satgas Baru untuk Perangi Pungli

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, mengumumkan pembentukan satuan tugas (satgas) baru untuk pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) di Kota Blitar, menyusul pembubaran Tim Saber Pungli yang sebelumnya beroperasi sesuai Peraturan Presiden (Perpres).

Mas Ibin, panggilan akrab Syauqul Muhibbin, menjelaskan bahwa meskipun Tim Saber Pungli sudah resmi dibubarkan sesuai dengan penyesuaian perundang-undangan, Pemerintah Kota Blitar tetap berkomitmen menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan proyek pembangunan.

“Praktik pungli paling sering muncul dalam sektor pembangunan. Oleh sebab itu, kami akan membentuk tim baru yang tugasnya serupa, yaitu mengawal jalannya pembangunan agar sesuai aturan dan bebas dari penyimpangan,” ujar Wali Kota saat memberikan keterangan pers.

Selain itu, Pemkot Blitar berencana menggandeng aparat penegak hukum, khususnya kepolisian, untuk memastikan tidak ada praktik pungli yang menghambat berbagai program pembangunan dan pelayanan publik di daerah.

“Kami meminta dukungan Bapak Kapolres untuk mengawal program-program pembangunan dan memastikan keterbukaan serta kejujuran dalam setiap prosesnya,” tambah Syauqul Muhibbin.

Menurut Wali Kota, fokus utama pemberantasan pungli saat ini adalah pada sektor pelayanan publik dan perizinan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dan sering berpotensi terjadinya pungutan tidak sah.

“Tarif dalam pelayanan publik dan perizinan sudah diatur secara jelas dan legal. Seharusnya, tidak ada celah untuk praktik pungli,” tegasnya.

Meskipun tanpa satgas formal seperti Saber Pungli, Syauqul Muhibbin menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan dan berharap pembentukan tim baru dapat memperkuat upaya pencegahan dan penindakan pungli di lingkungan pemerintahan Kota Blitar.

Semarak Dies Natalis ke-59 SMKN 2 Wali Kota Blitar Ikut Jalan Sehat Bersama Pelajar

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, secara resmi memberangkatkan kegiatan Jalan Sehat yang digelar dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-59 SMKN 2 Kota Blitar, Rabu 31 Juli 2025

Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan siswa, guru, orang tua, serta masyarakat sekitar yang antusias berpartisipasi.

Rute Jalan Sehat mengelilingi lingkungan SMKN 2 dan sejumlah titik strategis di Kota Blitar, dengan jarak tempuh yang ramah untuk berbagai usia.

Kegiatan ini bukan hanya momentum perayaan ulang tahun sekolah, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat kebersamaan serta mengajak para siswa menerapkan gaya hidup sehat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Syauqul Muhibbin memberikan apresiasi atas terselenggaranya Jalan Sehat sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis SMKN 2.

Ia mengharapkan kegiatan ini dapat memperkuat hubungan antar warga dan civitas akademika, serta menumbuhkan kesadaran hidup sehat di kalangan generasi muda.

“Selamat ulang tahun yang ke-59 untuk SMKN 2 Kota Blitar. Semoga sekolah ini terus mencetak lulusan berprestasi yang tak hanya unggul secara akademik, tapi juga memiliki kesehatan yang prima dan jiwa kebersamaan yang kuat,” kata Syauqul Muhibbin.

Selain Jalan Sehat, kegiatan Dies Natalis ke-59 SMKN 2 juga diramaikan oleh lomba kreativitas siswa dan pentas seni yang menampilkan bakat serta kreativitas pelajar.

Inovasi dan Evaluasi Ketat Jadi Kunci Wali Kota Blitar Perbaiki Pelayanan RSUD Mardi Waluyo

IDPOST.ID – Di tengah upaya memperkuat pelayanan kesehatan publik, Pemerintah Kota Blitar melalui Walikota Syauqul Muhibbin atau Mas Ibbin mengambil langkah berani dengan melakukan audit menyeluruh pada RSUD Mardi Waluyo.

Inisiatif ini bukan sekadar evaluasi rutin, melainkan perubahan besar yang mengusung inovasi dalam pengelolaan rumah sakit daerah.

Auditor dari Inspektorat Daerah bersama tim independen dari Universitas Brawijaya menemukan banyak titik krusial yang perlu diperbaiki, mulai dari struktur manajemen yang perlu diperbarui hingga sistem pelayanan yang harus dioptimalkan demi memberikan kenyamanan dan kepuasan pasien.

“Kami sadar bahwa tantangan rumah sakit daerah sangat kompleks. Audit ini menjadi dasar untuk melakukan inovasi dan memastikan pelayanan yang lebih baik, efektif, dan efisien,” ujar Mas Ibbin.

Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, langkah ini juga mengincar pembenahan sumber daya manusia agar lebih adaptif dan profesional serta pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

Program restrukturisasi dan modernisasi akan dijalankan secara bertahap, memungkinkan RSUD Mardi Waluyo tampil sebagai institusi kesehatan yang modern dan terpercaya.

“Perubahan yang kami lakukan harus beriringan dengan pengawasan ketat dan evaluasi periodik. Ini untuk memastikan setiap langkah memberikan hasil yang nyata bagi warga Blitar,” kata Mas Ibin.

Langkah ini juga dipandang sebagai jawaban atas harapan masyarakat yang menginginkan pelayanan kesehatan yang tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga manusiawi dan berorientasi pada kebutuhan pasien.

RSUD Mardi Waluyo diharapkan mampu menjadi model rumah sakit daerah yang responsif dan inovatif di Jawa Timur.

Selain itu, Mas Ibbin berharap kolaborasi dengan akademisi dan berbagai lembaga akan membuka peluang pengembangan layanan kesehatan lebih modern serta pemanfaatan teknologi digital yang semakin maju.

“Kesehatan adalah hak dasar warga. Kami berkomitmen menjawab itu melalui transformasi nyata RSUD Mardi Waluyo, agar benar-benar menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat,” katanya.

Dengan semangat ini, Walikota Blitar bertekad menjadikan RSUD Mardi Waluyo sebagai contoh pengelolaan rumah sakit daerah yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat.

Warga Banyumas Desak Ujian Ulang Seleksi Perangkat Desa Karangturi Usai Dugaan Kecurangan

IDPOST.ID – Sejumlah warga Desa Karangturi, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengadukan dugaan kecurangan dalam proses Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa (P3D) yang dilakukan pada 18 Juli 2025 lalu.

Tujuh peserta ujian yang juga warga setempat menyampaikan keberatan terhadap panitia penyelenggara P3D Desa Karangturi karena adanya indikasi pelanggaran serius selama seleksi berlangsung. Mereka pun mendatangi Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi SAI Purwokerto pada Senin, 28 Juli 2025, guna meminta perlindungan hukum.

Kuasa hukum dari PBH Peradi SAI Djoko Susanto, menegaskan bahwa kliennya merasa dirugikan bukan sekadar karena gagal lulus, melainkan adanya indikasi kuat pelanggaran dalam proses, mulai dari ketidaktransparanan, manipulasi nilai hingga kebocoran soal ujian.

“Ini bukan soal tidak lulus. Ini soal dugaan tindakan maladministrasi, manipulasi nilai, dan bocornya soal oleh panitia,” ujar Djoko di Klinik Hukum Peradi SAI Purwokerto, Senin sore.

Dugaan Kecurangan Dimulai Sejak Awal

Menurut Djoko, pelanggaran sudah tampak sejak awal, seperti adanya penandatanganan berita acara sebelum ujian dimulai. Lebih lanjut, ia menyebutkan ada soal bocor dan nilai peserta yang diduga dimark-up agar peserta tertentu bisa lolos. Di antara 20 peserta, hanya dua orang yang lulus, dan keduanya diduga mendapat nilai janggal.

“Ini aneh, mengingat formasi yang diperebutkan adalah Kasi Kesra dan Tata Usaha,” ujarnya.

Djoko juga mengkritisi rekap nilai yang ia nilai tidak objektif dan sarat konflik kepentingan. Ia mendorong agar Bupati Banyumas dan Camat Sumbang segera turun tangan.

“Kalau tuntutan ini diabaikan, kami bakal kirim somasi resmi ke panitia, kepala desa, dan aparat kecamatan,” tegas Djoko.

Tanggapan Camat Sumbang

Dalam pertemuan dengan warga Desa Karangturi, Camat Sumbang, Asep Hermawan, menyatakan akan memfasilitasi klarifikasi dugaan tersebut.

“Kami akan mengkaji informasi ini. Selama situasi masih kondusif, kami dorong proses berjalan sesuai aturan dan aspirasi warga tetap diperhatikan,” kata Asep.

Namun, Asep mengingatkan, tuduhan tersebut harus didukung bukti konkret.

“Berita soal peserta yang ‘dipastikan lolos’ sebelum ujian memang beredar, tapi validitasnya harus dicek ulang. Jika memang terjadi pelanggaran, tindakan akan diambil,” jelasnya.

Wali Kota Blitar Mas Ibin Ajak Ormas Jadi Mitra Strategis Pembangunan

IDPOST.ID – Pemerintah Kota Blitar melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengadakan sosialisasi bertemakan “Peran Kinerja Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dalam Pembangunan Daerah” pada Selasa (29/07/2025) di Balai Kota Koesoemo Wicitro.

Acara ini diikuti oleh puluhan perwakilan ormas dari Kota Blitar maupun Kabupaten Blitar dengan dukungan narasumber dari Universitas Merdeka Malang dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, dalam sambutannya mengajak seluruh ormas untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah demi mencapai Kota Blitar yang semakin maju dan terbuka.

Ia menegaskan bahwa arah pembangunan telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana jangka panjang yang mengedepankan keberagaman adat istiadat dan budaya.

“Kita sudah menyusun arah pembangunan dalam RPJMD maupun rencana jangka panjang. Tujuannya jelas, bagaimana menjadikan Kota Blitar sebagai kota yang maju, bisa mengayomi dan memfasilitasi semua pihak, termasuk dalam menerima keberagaman adat istiadat dan budaya,” tutur Syauqul.

Wali Kota juga menekankan pentingnya penyelenggaraan berbagai kegiatan dan event sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah sekaligus memberikan ruang partisipasi bagi masyarakat. “Semua yang kita lakukan harus bisa memberi manfaat langsung bagi warga. Karena itu kami akan pacu agar Kota Blitar bergerak lebih cepat,” ucapnya.

Selain itu, Syauqul mengajak ormas agar berperan sebagai mitra pemerintah dalam membentuk cara pandang masyarakat yang terbuka, rukun, dan saling menghargai.

Ia meyakini para pengurus ormas adalah tokoh pembimbing dalam menciptakan masyarakat yang saling menerima perbedaan dan mengedepankan semangat kebersamaan.

Tak kalah penting, Wali Kota juga menyoroti peran besar generasi muda sebagai aktor perubahan di masa depan. Kota Blitar harus memberi ruang kreatif bagi anak muda agar mampu berkontribusi membentuk wajah kota yang lebih dinamis dan progresif.

“Kita harus bergerak mengikuti zaman. Perencanaan kota harus bisa membaca potensi anak-anak muda. Dari situ, kita kembangkan Blitar sebagai kota kreatif yang siap menghadapi masa depan,” kata Syauqul.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo, menyatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya mendorong ormas tidak hanya aktif secara administratif, tetapi juga memiliki program kerja yang jelas dan berdampak nyata.

“Kami ingin ormas mampu menyusun program dengan arah yang jelas, dan bisa mengukur sejauh mana manfaatnya. Jadi bukan sekadar aktif, tapi benar-benar memberi kontribusi ke masyarakat,” jelas Toto.

Ia juga menambahkan bahwa sistem pengukuran kinerja ormas akan menjadi bagian penting dalam pembinaan organisasi ini, baik di tingkat kota maupun nasional.

“Kita akan dorong internalisasi sistem ini, agar ormas tahu standar kinerja seperti apa yang bisa digunakan sebagai acuan dalam menjalankan peran mereka,” tambahnya.

Berdasarkan data Bakesbangpol, terdapat 158 ormas yang tercatat di wilayah Blitar Raya, dengan berbagai legitimasi mulai dari legalitas Kementerian Hukum dan HAM hingga Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

Mas Ibin Tegaskan Pentingnya Penyesuaian Anggaran untuk Prioritaskan Kesejahteraan Masyarakat Blitar

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, menegaskan bahwa penyesuaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2025 merupakan langkah penting untuk menyesuaikan program dan kegiatan dengan arahan pemerintah pusat serta kebutuhan riil masyarakat Kota Blitar. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Kota Blitar, Senin (28/07/2025).

Menurut Mas Ibin, perubahan anggaran dilakukan agar arah kebijakan pembangunan daerah bisa selaras dengan dinamika nasional, sekaligus menegaskan fokus pada program-program prioritas yang berdampak langsung kepada warga.

“Sehingga kami lakukan perubahan anggaran, pergeseran baik antar kegiatan, antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tentunya juga karena asumsi pendapatan daerah dan asumsi-asumsi lain juga mengalami perubahan. Sehingga diperlukan penyesuaian perubahan anggaran,” jelas Mas Ibin.

Nilai perubahan anggaran yang diajukan dalam KUA-PPAS 2025 ini sekitar lima persen dari total APBD Kota Blitar yang mencapai Rp940 miliar. Meski relatif kecil secara persentase, Mas Ibin menekankan kualitas peruntukan anggaran lebih menjadi perhatian, dengan prioritas pada program kesejahteraan masyarakat, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan penanganan infrastruktur wilayah yang mengalami permasalahan, seperti genangan air.

Komitmen Mas Ibin ini mendapatkan perhatian dari Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim, yang menyatakan bahwa penyesuaian anggaran ini bukan sebuah keharusan, tetapi kebutuhan penting agar visi dan misi kepala daerah dapat berjalan optimal.

“Program seperti Sekolah Rakyat serta pembenahan layanan kesehatan perlu segera dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah daerah, agar pelaksanaan ke depan lebih optimal,” kata Syahrul menanggapi.

Dengan langkah ini, Mas Ibin berharap pemerintah daerah dapat lebih gesit dan responsif dalam menghadapi perubahan situasi dan kebutuhan masyarakat. Penyesuaian anggaran yang diusung diharapkan membawa dampak positif nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Blitar.