Mengenal Sosok Cak Farkhan, Pemimpin Progresif di Bintang Muda Indonesia

IDPOST.IDBintang Muda Indonesia (BMI), sebagai organisasi kepemudaan di bawah naungan Partai Demokrat, kembali menegaskan perannya sebagai kekuatan progresif dalam kancah politik nasional.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) pertama BMI yang berlangsung di Jakarta pada Sabtu, 12 Juli 2025, Farkhan Evendi secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) untuk masa bakti 2025-2029.

Dengan semangat kebersamaan dan visi politik yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat, Cak Farkhan memimpin generasi muda Indonesia dalam menggapai perubahan yang positif.

Latar Belakang dan Visi Politik

Farkhan Evendi lahir di Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 5 Juli 1976. Ia merupakan sosok intelektual yang memiliki rekam jejak pendidikan dan pengalaman organisasi yang kuat.

Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN 7 Laren Lamongan, kemudian melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Laren serta MTs Ma’arif Mudjoasem, dilanjutkan hingga Madrasah Aliyah Negeri Gresik.

Ia meraih gelar sarjana dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan konsentrasi Teologi dan Filsafat Islam, kemudian mengambil studi Magister Administrasi Publik Pembangunan Daerah di LAN Jakarta.

Selain pendidikan formal, Cak Farkhan juga menuntut ilmu di beberapa pesantren seperti Pondok Pesantren Assalafiah Langitan Widang Tuban dan Ponpes Al-Islah Bungah Gresik, serta Pesantren Krapyak Yogyakarta, yang turut membentuk karakter religius dan kepemimpinannya.

Dalam pandangannya, politik ialah sarana pengabdian untuk memastikan hak-hak rakyat terpenuhi oleh Negara. Ia mengusung gagasan bahwa rakyat berhak mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin, pendidikan yang layak, serta menikmati hasil pembangunan.

BMI di bawah kepemimpinannya digerakkan untuk menjadi garda depan mendukung kebijakan pemerintah yang pro-rakyat, seperti program sekolah gratis, ketahanan pangan, pemberdayaan transmigrasi, dan distribusi lahan.

Kiprah Sebagai Pemimpin BMI

Sejak dilantik menjadi Ketua Umum DPN BMI pada 2020 atas mandat AHY, Farkhan menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam mengembangkan organisasi.

Di masa kepemimpinannya, BMI tumbuh pesat dengan jangkauan ke hampir semua provinsi, kabupaten, dan kecamatan di Indonesia.

Ia berhasil menyatukan pemuda seluruh nusantara melalui semangat persaudaraan, kebersamaan, dan keadilan sosial. Cak Farkhan menyatakan bahwa BMI dibangun atas kesadaran kolektif “mikul dhuwur mendem jero,” yakni memikul bersama beban berat sebagai bagian dari perjuangan di Indonesia.

Keyakinan kuatnya adalah bahwa meski perjuangan berat dan penuh rintangan, pada akhirnya kebenaran akan menang. Ia berkata, “Walau berat, walau langkah kami dicabik-cabik, kami tetap yakin yang benar insyaallah akan menang. Saatnya orang baik memimpin.”

Semangat inilah yang mendorong BMI terus aktif dalam dinamika politik nasional, termasuk dukungan pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serta persiapan kemenangan Partai Demokrat pada Pemilu 2029.

Perjalanan Karier dan Sumbangan Karya

Cak Farkhan bukan hanya pemimpin organisasi, namun juga intelektual yang produktif. Ia menulis sejumlah karya seperti buku “Strategi Perjuangan Tan Malaka: Analisis Filosofis,” kumpulan puisi “Sang Penakluk,” berbagai cerpen dalam “Lintang Kemukus,” serta kajian tentang hubungan pusat-daerah dan radikalisme Islam.

Karya-karyanya mencerminkan perspektif mendalam tentang kemanusiaan, pluralisme, serta nilai-nilai toleransi yang menjadi landasan utama dalam aktivitasnya.

Selain menjabat Ketua Umum DPN BMI, ia berkecimpung aktif di organisasi lain, termasuk Majelis Ro’iyah Indonesia, Pengurus DPP Partai Demokrat Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bintang Kedaulatan, serta Pagar Nusa.

Ia pernah menjadi Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga dan juga konsultan politik di Indo Rajawali Konsultan, menunjukkan kiprah luas di bidang pemerintahan dan politik.

Munas BMI Sebagai Moment Konsolidasi

Munas BMI 2025 menjadi momen penting konsolidasi internal organisasi, selain pemilihan kepemimpinan baru. Beberapa tokoh dari regional dan pusat sempat diajukan sebagai kandidat, namun kepemimpinan Cak Farkhan tetap diyakini dan terpilih secara bulat.

Inspirasi Bagi Pemuda

Di keluarga, Cak Farkhan adalah sosok yang hidup sederhana dan harmonis bersama istri Erlia Risti dan keempat anak-anaknya. Ia merupakan figur yang tidak hanya dihormati sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai guru dan pembimbing spiritual para kader BMI.

Dengan kepemimpinannya, BMI berubah menjadi organisasi yang tidak sekadar sayap partai, namun juga penggerak progresif yang mengutamakan kepentingan rakyat dan pembangunan bangsa.

Seperti yang ia ungkapkan, perjuangan BMI adalah bagian dari takdir sebagai manusia yang terus berjuang demi keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia.

Disdikbud dan Harpi Melati Boyolali Gelar Lomba Rias Pengantin Khas Wahyu Merapi Pacul Goweng

IDPOST.IDDinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati Boyolali menggelar Lomba Rias Pengantin Khas Wahyu Merapi Pacul Goweng di Museum R. Hamong Wardoyo, Selasa (15/7/2025).

Sebanyak 23 peserta dari berbagai wilayah di Boyolali turut ambil bagian dalam lomba yang mengangkat kekayaan budaya lokal tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Boyolali, Eko Sumardiyanto, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk meramaikan museum, tetapi juga sebagai sarana mengenalkan tata rias khas Boyolali kepada masyarakat luas.

“Harapan kami, tata rias ini bisa lebih dikenal masyarakat. Sehingga saat ada hajatan pernikahan, masyarakat bisa mengaplikasikan Rias Wahyu Merapi Pacul Goweng yang merupakan ciri khas budaya lokal Boyolali,” ujarnya.

Penasehat Harpi Melati Boyolali, Cetti Nuraini Sukarno, menyampaikan bahwa lomba ini merupakan upaya nyata pelestarian budaya daerah yang perlu digaungkan secara nasional.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi adanya lomba ini. Budaya seperti Rias Wahyu Merapi Pacul Goweng ini harus terus dilestarikan dan diperkenalkan ke seluruh Indonesia,” katanya kepada wartawan.

Menurutnya, Rias Wahyu Merapi Pacul Goweng merupakan riasan dan busana pengantin khas Boyolali yang terinspirasi dari masa Perang Diponegoro (1825–1830). Kisahnya bermula dari seorang prajurit di Stabelan, Kecamatan Selo, yang hendak menikah namun tidak diizinkan memakai busana Mataraman karena dianggap menyerupai raja.

“Mempelai perempuan memakai gelung tekuk, kebaya sederhana, jarik Sidomukti, bunga kinasih, bangun tulan yang dironce, dan paes hitam tanpa alas kaki,” jelasnya.

Tampilan pengantin pria yang menggunakan blangkon dipadukan dengan topi berlubang disebut warga sebagai Pacul Goweng karena menyerupai cangkul aus.

Farkhan Evendi Kembali Pimpin BMI Usai Terpilih Aklamasi di Munas Pertama

IDPOST.ID – Suasana riuh tepuk tangan memenuhi ruang Munas Bintang Muda Indonesia (BMI) di Jakarta, Sabtu (12/7/2025), ketika Farkhan Evendi resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum BMI periode 2025-2029 secara aklamasi. Pemilihan yang berlangsung demokratis ini menjadi momen bersejarah bagi organisasi sayap pemuda Partai Demokrat tersebut.

Proses pemilihan berlangsung alot dengan sejumlah nama kuat sempat diusulkan, termasuk Edi Kamal dari Aceh, Taufik Arahman dari Banten, dan Muhammad Zulfikar Suhardi dari DPR RI. Namun, Farkhan yang akrab disapa Cak Farkhan akhirnya keluar sebagai pemenang tanpa ada penentang, menunjukkan soliditas kader BMI di seluruh Indonesia.

Dalam pidato kemenangannya yang penuh semangat, Farkhan menegaskan komitmennya untuk menjadikan BMI sebagai organisasi kepemudaan yang memberikan kontribusi nyata. “Saatnya yang benar menang, orang baik memimpin!” serunya di hadapan ratusan kader yang hadir, disambut sorak gemuruh peserta Munas.

Pria 37 tahun yang juga mantan Ketua BMI periode 2021-2025 ini menyampaikan visi besarnya untuk memperkuat struktur organisasi hingga ke akar rumput, menyusun program kerja berbasis kinerja, serta memperluas peran politik generasi muda. “BMI harus jadi bintang yang bersinar, mengawal Pancasila dan memperjuangkan rakyat,” tegasnya.

Munas pertama BMI ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan ketua, tetapi juga momentum konsolidasi kekuatan muda Partai Demokrat. Sumber eksklusif TribunNews menyebutkan kepemimpinan Farkhan mendapat restu penuh dari petinggi partai, sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilu 2029.

Di bawah kepemimpinan baru ini, BMI menargetkan rekrutmen 1 juta kader baru dan memasukkan 1000 kadernya ke kursi legislatif pada pemilu mendatang. Target ambisius ini menunjukkan tekad BMI untuk menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah dan memperjuangkan aspirasi rakyat.

Netizen pun ramai memberikan dukungan. “Semoga bisa bawa perubahan untuk pemuda Indonesia!” tulis @pemudamillenial di Twitter, mencerminkan harapan publik terhadap kepemimpinan baru BMI ini.

Dengan semangat kekeluargaan dan kebangsaan, BMI di bawah pimpinan Farkhan Evendi siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan nasional, sekaligus mempersiapkan kader-kader muda berkualitas untuk memenangkan Pemilu 2029.

770 Mahasiswa Unisba Blitar Dilepas untuk KKN 2025, Mas Ibin: Jadilah Solusi Nyata, Bukan Sekadar Relawan

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) lepas sebanyak 770 mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025.

Mas Ibin menegaskan bahwa KKN bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi solusi nyata bagi masyarakat.

KKN Sebagai Laboratorium Hidup

Mas Ibin menyatakan bahwa KKN harus dipandang sebagai “laboratorium hidup” tempat teori diuji di lapangan. Ia menekankan agar mahasiswa tidak hanya menjadi relawan, tetapi benar-benar menjadi problem solver yang membawa perubahan berkelanjutan.

“Sebagai intelektual muda, kalian harus mampu membaca masalah, merancang solusi berbasis data, dan memastikan program yang dibuat tetap berjalan bahkan setelah KKN selesai,” tegasnya di Aula Unisba.

Fokus pada Koperasi Merah Putih dan Kewirausahaan

KKN Unisba Blitar 2025 mengusung tema “Penerapan Jiwa Wirausaha dalam Mendukung Koperasi Merah Putih Berlandaskan Nilai-Nilai Islami.” Tema ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Blitar yang mendorong ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.

“Koperasi tidak akan tumbuh tanpa peran pemuda. Mahasiswa harus menggali potensi lokal, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan model bisnis yang berkelanjutan,” ujar Mas Ibin.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Masyarakat

Rektor Unisba Blitar, Dr. H. Soebiantoro, M.Si., menyebut KKN sebagai wujud nyata pengabdian kampus kepada masyarakat. Sebanyak 770 mahasiswa terdiri dari 718 peserta reguler dan 52 peserta konversi akan diterjunkan di 21 kelurahan di tiga kecamatan: Sukorejo, Sananwetan, dan Kepanjenkidul.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga menjadi wirausahawan sosial yang memahami kebutuhan riil masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua LPPM Unisba Blitar, Dr. Denok Wahyudi, menambahkan bahwa program KKN tahun ini dirancang untuk menyinergikan potensi lokal, kebijakan pemerintah, dan nilai-nilai keislaman.

Dari Kampus ke Masyarakat

Selama sebulan (14 Juli-15 Agustus 2025), mahasiswa akan tinggal di lokasi KKN, merancang program pemberdayaan, dan mengimplementasikan ide-ide kreatif.

Fakultas Ekonomi menjadi penyumbang peserta terbanyak (239 mahasiswa), disusul Fakultas Teknologi dan Informatika (165), serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (142).

Mas Ibin berpesan agar mahasiswa tidak hanya pulang membawa laporan, tetapi juga pengalaman yang membentuk karakter kepemimpinan.

“Saya yakin, kalian adalah generasi yang akan membangun Blitar dengan inovasi, solusi nyata, dan tetap berpegang pada nilai luhur bangsa,” tutupnya.

KKN Unisba Blitar 2025 bukan sekadar tugas akademik, melainkan bukti sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan.

Gapura Kencana Patikraja: Solusi Cepat Pengurusan NIB UMKM Tanpa ke Purwokerto

IDPOST.ID – Kecamatan Patikraja kini memiliki “Gapura Kencana”, sebuah gerai perizinan berusaha yang dirancang untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan perizinan bagi masyarakat setempat.

Inovasi ini merupakan bagian dari implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), yang bertujuan menyederhanakan proses perizinan, termasuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), tanpa harus ke Purwokerto.

Pelayanan Lebih Dekat untuk UMKM

Camat Patikraja, Andiono, menjelaskan bahwa Gapura Kencana hadir untuk membantu pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam mengurus perizinan berusaha.

“NIB adalah identitas resmi yang wajib dimiliki setiap pelaku usaha di Indonesia. Melalui sistem Online Single Submission (OSS), masyarakat bisa mengurusnya secara mandiri. Namun, bagi yang masih kesulitan secara teknis—seperti membuat email atau memasukkan data—kami siap membantu,” ujar Andiono.

Dengan adanya layanan ini, warga Patikraja tidak perlu lagi datang ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyumas untuk mengurus NIB. Mereka bisa mengaksesnya langsung di kantor kecamatan atau didampingi oleh petugas.

Dukung Visi Banyumas Produktif dan Berkeadilan

Inovasi ini sejalan dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Banyumas 2025-2029, yakni mewujudkan Banyumas Produktif, Adil, dan Sejahtera melalui pelayanan birokrasi yang cepat, mudah, transparan, dan solutif.

“Manfaatnya tiga sisi: bagi pemerintah kecamatan, ini meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi lokal. Bagi masyarakat, memudahkan memulai usaha dan mengakses bantuan pemerintah. Sementara bagi Pemkab, ini meningkatkan efisiensi layanan dan kepatuhan hukum,” jelas Andiono.

Apresiasi dari Bupati Banyumas

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, memberikan apresiasi atas inovasi Gapura Kencana, yang merupakan hasil Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) 2025.

“Inovasi tidak harus berbentuk aplikasi. Yang penting bisa mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Saya sangat mendukung langkah Camat Patikraja ini,” ujar Sadewo.

Dengan hadirnya Gapura Kencana, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM di Patikraja yang terdorong untuk mengurus perizinan secara legal, sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

1.181 Peserta SPPI Siap Diterjunkan untuk Kelola SPPG Usai Menyelesaikan Latihan Dasar di Lanud Adi Soemarmo Solo

IDPOST.ID – Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo, secara resmi menutup Latihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) bagi peserta Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 Tahun Anggaran 2025. Upacara penutupan digelar di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo pada Sabtu (12/7/2025).

Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Komandan Lanud, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Syamsoedin mengungkapkan bahwa total peserta SPPI Batch 3 mencapai 30.018 orang, tersebar di 15 kolat (komando latihan). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara TNI, Polri, dan Universitas Pertahanan RI (Unhan RI).

Pelatihan dasar militer berlangsung dari 14 April hingga 11 Juni 2025, dilanjutkan dengan pendidikan manajerial hingga 12 Juli 2025.

SPPI: Program Strategis Reformasi Pertahanan Nasional

Sjafrie menegaskan bahwa SPPI bukan program biasa, melainkan kebijakan langsung Presiden RI dalam rangka reformasi kelembagaan pertahanan nasional.

“Para lulusan SPPI akan menjadi bagian dari komponen cadangan pertahanan negara. Mereka tidak hanya dibekali kemampuan fisik, tetapi juga kompetensi akademik, teknologi, dan kepemimpinan untuk menghadapi tantangan peperangan modern,” jelasnya.

Siap Bertugas Operasional

Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko menyatakan, sebanyak 1.186 peserta SPPI Batch 3 di wilayah Solo Raya telah resmi menjadi komponen cadangan dan akan dialokasikan untuk mengelola program Dapur Makan Bergizi Gratis (SPPG) pemerintah.

“Di Solo Raya, pendidikan dilaksanakan di dua lokasi: Lanud Adi Soemarmo dan Pusdiktop AD. Hari ini, mereka telah menyelesaikan pelatihan dan siap bertugas secara operasional,” ujar Bambang.

Ia juga menambahkan bahwa TNI dan Polri akan terus membuka rekrutmen untuk memperkuat komponen cadangan nasional.

Dukungan Pemerintah Daerah

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, yang hadir dalam acara tersebut, menyambut baik program SPPI dan berharap percepatan pelaksanaan SPPG dapat segera terwujud.

“Kami menargetkan pembangunan 20 dapur makan bergizi gratis di Surakarta tahun ini. Kami berharap program ini segera direalisasikan,” kata Respati.

Kesiapan Mitra Pelaksana

Puspo Wardoyo, pengelola SPPG Mitra Badan Gizi Nasional (BGN) di Ngemplak, Boyolali, menyatakan kesiapan timnya dalam mendukung program ini.

“Ini sangat bagus karena mereka memiliki jiwa kedisiplinan layaknya tentara. Kami siap menyiapkan makanan bergizi untuk pelajar setiap hari,” tegasnya.

Dengan penutupan latihan ini, para peserta SPPI siap berkontribusi dalam mendukung program strategis pemerintah, khususnya di bidang ketahanan pangan dan gizi nasional.

Hari Koperasi Nasional, Kaum Muda di Jawa Tengah Dituntut Melek Finansial

IDPOST.ID – Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Jawa Tengah menggelar seminar dan workshop bertajuk Melek Finansial bagi kaum muda. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional, Sabtu (12/7), di Gedung GSJA Immanuel Boyolali.

Acara yang diinisiasi oleh Departemen Kaum Muda Daerah I Jawa Tengah GSJA bekerja sama dengan Badan Pengurus Daerah 1 Jawa Tengah ini diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Jawa Tengah bahkan luar daerah.

Ketua Departemen Kaum Muda, Pendeta Krishandrika Immanuel Raharjo mengatakan seminar ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan dasar dalam mengelola keuangan secara bijak.

“Kami ingin anak muda mengenal produk perbankan dan investasi, sekaligus menumbuhkan semangat kewirausahaan yang berintegritas,” ujarnya.

Seminar menghadirkan tiga pembicara dari latar belakang berbeda. Mereka adalah drh. Krishandrika Immanuel Raharjo (konsultan pribadi dan Ketua Pinsar Boyolali), Pdt. Eko Pranowo (pendeta, ASN, dan pelaku usaha), serta Lia Astuti (Financial Advisor Panin Sekuritas).

Para narasumber membahas topik mulai dari manajemen keuangan pribadi, literasi produk keuangan dan investasi, hingga strategi memulai usaha di tengah tantangan ekonomi global. Mereka juga menyoroti pentingnya integrasi antara nilai-nilai spiritual dan praktik bisnis yang etis.

Salah satu peserta, Enjely Queenata Sihombing, mengaku mendapatkan banyak insight dari kegiatan tersebut.

“Seminar ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan saya dalam mengelola keuangan dan memanfaatkan sumber daya secara bijak,” katanya.

Pihak penyelenggara berharap kegiatan serupa bisa terus digelar secara berkala.

“Kami ingin kaum muda menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045, dengan literasi finansial yang kuat dan semangat wirausaha yang bertanggung jawab,” pungkas Krishandrika.

Mas Ibin Wali Kota Blitar Dorong Pejabat Eselon IV Jadi Penggerak Reformasi Birokrasi

IDPOST.ID – Sebanyak 40 pejabat eselon IV di lingkungan Pemerintah Kota Blitar mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XI yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Acara pembukaan digelar pada Kamis (10/7/2025) di Aula Wisma PKPRI Kota Blitar dan diresmikan langsung oleh Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin.

Dalam pidatonya, Mas Ibin menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan formal, melainkan upaya strategis untuk membentuk pemimpin yang mampu menghadapi tuntutan zaman. Ia menyatakan bahwa pejabat pengawas saat ini harus melampaui tugas administratif biasa dan menjadi motor penggerak inovasi.

“Seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab, kreativitas, dan responsivitas tinggi,” tegas Mas Ibin. Ia menambahkan, di era perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, birokrasi tidak boleh terjebak dalam metode kerja konvensional. Menurutnya, pemerintah harus mampu memberikan pelayanan yang efisien, akurat, dan dapat diandalkan masyarakat.

Mas Ibin juga berharap para peserta pelatihan dapat menjadi pionir perubahan di instansi masing-masing. Menurutnya, keberanian dan inisiatif menjadi kunci untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Blitar, Kusno, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan secara berkelanjutan dan kini memasuki angkatan ke-11.

“Kegiatan ini berlangsung dari 28 Mei hingga 3 Oktober 2025 dan diikuti oleh 40 pejabat eselon IV dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Blitar,” jelas Kusno.

Selama pelatihan, peserta akan dibekali berbagai materi kepemimpinan, mencakup manajemen strategis, pengembangan SDM, manajemen perubahan, serta teknik penyelesaian konflik di tempat kerja. Materi tersebut dirancang untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara sebagai pengambil kebijakan dan pemimpin di tingkat operasional.

Kusno berharap hasil dari pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan individu, tetapi juga mendorong transformasi birokrasi secara menyeluruh. Tujuannya adalah mencetak pemimpin yang adaptif, proaktif, dan mampu memberikan pelayanan publik terbaik.

Melalui program ini, Pemerintah Kota Blitar mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kualitas birokrasi. Dengan fokus pada penguatan pejabat pengawas, Pemkot Blitar berupaya membangun budaya kerja yang progresif, kolaboratif, dan berorientasi solusi sejak tingkat teknis.

Dalam kerangka pengembangan SDM, pelatihan ini menjadi bukti nyata upaya Pemkot Blitar mempersiapkan aparatur negara yang tidak hanya terampil secara administratif, tetapi juga memiliki visi jauh ke depan dalam menjawab tantangan pembangunan.