Wali Kota Blitar Mas Ibin Salurkan Bantuan PKH Plus dan PPKS, Tekankan Transformasi Menuju Kemandirian Warga

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) secara simbolis menyerahkan bantuan sosial kepada 304 warga rentan di halaman Dinas Sosial Kota Blitar, Senin (23/6/2025).

Dalam acara yang dihadiri penyandang disabilitas, tunawisma, dan keluarga prasejahtera ini, Mas Ibin menegaskan komitmennya mengubah pola bantuan dari konsumtif menjadi produktif.

“Ini bukan sekadar santunan! Dana PPKS harus jadi modal usaha dan peningkatan kompetensi. Tahun depan, kami akan intensifkan pendampingan UMKM bagi penerima yang serius berwirausaha,” tegasnya saat menyerahkan bantuan langsung kepada warga.

Ia menekankan pentingnya transparansi: seluruh daftar penerima telah diverifikasi tim kelurahan dan dipajang di balai warga.

Kepala Dinas Sosial Sad Sasmintarti menjelaskan rincian penyaluran: 231 penerima PKH Plus mendapat Rp500 ribu per orang (disalurkan April-Juni), sedangkan 73 penerima PPKS menerima bantuan Atensi berupa sembako dan nutrisi.

“Termasuk 40 penyandang disabilitas, 5 klaster usaha disabilitas, dan 48 mantan pengemis,” jelas Sad.

“Kami akan pantau penggunaan dana. Bagi yang alihkan ke modal usaha, akan dapat pelatihan kewirausahaan Agustus mendatang,” tambahnya.

Langkah ini selaras dengan alokasi Rp2,8 miliar dana pendamping UMKM dalam APBD 2025.

Kapolres Boyolali Belum Tindak ODOL, Tunggu Instruksi Pusat

IDPOST.ID – Kepolisian Resor Boyolali belum akan melakukan penindakan terhadap pelanggaran over dimension over load (ODOL) usai aksi demo sopir truk beberapa hari lalu.

Hal ini disampaikan Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto usai mengikuti kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Ratna Negara Sonolayu, Boyolali, dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79, Senin (23/6/2025).

Menurut Rosyid, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari tingkat pusat, sambil menyerap aspirasi para sopir truk yang tergabung dalam aksi protes.

“Demo driver terkait ODOL di Boyolali sangat baik dan aspiratif. Pak Ketua DPRD kemarin langsung mengirim surat ke DPR RI,” kata Rosyid kepada wartawan.

Ia menegaskan bahwa penanganan ODOL tidak bisa dilakukan sepihak, karena melibatkan banyak faktor mulai dari pengusaha hingga perusahaan ekspedisi.

“Masalah ODOL ini jangan sampai kontra produktif di lapangan. Sopir truk adalah tulang punggung ekonomi nasional. Jadi harus ditangani secara komprehensif dan melibatkan semua pihak,” jelasnya.

Meski tidak melakukan tindakan tegas, pihak kepolisian tetap memberikan teguran jika ditemukan kendaraan ODOL yang membahayakan pengguna jalan lain.

“Kalau ODOL membahayakan, seperti muatan terlalu tinggi yang bisa menyentuh kabel listrik atau kendaraan terlalu lebar hingga memakan badan jalan, kami minta mereka untuk segera memperbaiki,” ujarnya.

Rosyid juga menghimbau para sopir truk agar tidak khawatir menjalankan aktivitas seperti biasa di wilayah Boyolali.

“Silakan tetap beraktivitas, tidak perlu takut. Mereka juga berperan dalam mendukung roda perekonomian di Boyolali. Untuk penindakan, kami tetap menunggu instruksi dari pusat,” pungkasnya.

Mas Ibin Lepas 249 Atlet Porprov Jatim 2025: Bawa Peringkat 15 Besar untuk Blitar

IDPOST.ID – Wali Kota Bltar Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) secara resmi memberangkatkan kontingen Kota Blitar menuju Porprov IX Jawa Timur 2025 di halaman kantornya, Senin (23/6/2025).

Dengan bersemangat, ia menyalami 249 atlet dan 71 ofisial sambil menantang untuk pulang membawa tropi juara.

“Buktikan karakter juara dan rebut peringkat 15 besar! Ini saatnya Blitar bersinar di kancah olahraga regional,” katanya.

Mas Ibin menegaskan komitmen pemkot mendukung penuh kontingen aik fasilitas dan pendampingan terbaik.

“Fokus kalian hanya satu, bertarung maksimal hingga detik terakhir,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan visi jangka Panjang agar para atlit untuk berjuang hingga tingkat nasional bahkan internasional.

“Prestasi di Porprov ini batu loncatan untuk tingkat nasional dan internasional,” katanya.

Ketua KONI Kota Blitar Sukardji mengungkapkan partisipasi terbesar sepanjang sejarah ini mencakup 36 cabang olahraga.

“Dua medali sudah kita raih lebih dulu: perak dari taekwondo dan perunggu dari dancesport. Ini suntikan semangat untuk seluruh kontingen,” paparnya.

Seluruh atlet dan ofisial telah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan selama kompetisi di Malang Raya hingga 5 Juli 2025.

Di akhir acara, Mas Ibin berpesan setiap tetes keringat kalian adalah kebanggaan warga Blitar.

“Setiap tetes keringat kalian adalah kebanggaan warga Blitar. Kembalilah dengan membawa kehormatan kota kelahiran Bung Karno,” ucapnya.

Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Solo: 13.297 Jemaah Telah Tiba di Tanah Air

IDPOST.ID – Operasional pemulangan jemaah haji Embarkasi Solo memasuki hari ke-11. Hingga Senin (23/6/2025) pukul 06.00 WIB.

Kepala Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi melaporkan bahwa sebanyak 13.297 jemaah dari 37 kloter telah tiba kembali di Tanah Air.

“Secara keseluruhan, jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang diberangkatkan ke Tanah Suci pada musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi mencapai 34.047 jemaah dalam 95 kloter,” katanya.

Ia mengatakan, untuk hari ini, Senin (23/6), dijadwalkan akan tiba tiga kloter jemaah, masing-masing, kloter 37: tiba pukul 04.00 WIB asal Kabupaten Grobogan, kloter 38, tiba pukul 14.55 WIB asal Kabupaten Grobogan, Kota Salatiga, dan Kabupaten Demak dan kloter 39, tiba pukul 21.05 WIB asal Kabupaten Demak

PPIH juga mencatat, hingga saat ini, jumlah jemaah yang wafat mencapai 44 orang. Sementara itu, jemaah sakit di Tanah Suci sebanyak 100 orang.

Di Embarkasi Solo, tercatat 5 jemaah sedang menjalani perawatan, dengan rincian, 2 orang dirawat di RSU Boyolali, 2 orang di RSUP Surakarta, dan 1 orang di RSUD Dr. Moewardi Solo.

“PPIH Embarkasi Solo terus mengupayakan pelayanan terbaik bagi para jemaah agar proses pemulangan berjalan aman dan nyaman,” terangnya.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto Berduka, Mahasiswa Berprestasi Bramasta Ahmad Rifai Berpulang

IDPOST.IDUniversitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Bramasta Ahmad Rifai, mahasiswa semester dua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam.

Bramasta meninggal dunia dalam musibah tenggelam di Kedung Kali Rambat, Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Minggu 22 Juni 2025 sekitar pukul 12.00 WIB.

Rektor UMP Prof. Dr. Jebul Suroso menyampaikan belasungkawa mewakili sivitas akademika.

“Bramasta adalah mahasiswa cerdas, santun, dan selalu menunjukkan semangat tinggi dalam belajar. Ia terpilih sebagai salah satu kader unggulan di kampus kami. Kehilangan ini amat memukul kami semua,” ujarnya.

Kepala Biro Humas dan Protokol UMP, Irfan Fatkhurohman, M.Pd., menegaskan bahwa kampus akan mendampingi keluarga dan memastikan seluruh proses administrasi, termasuk prosesi pemulangan jenazah, berjalan lancar.

“UMP berkomitmen memberi dukungan penuh kepada keluarga almarhum. Doa terbaik kami haturkan agar Allah SWT menerima amal ibadah Bramasta dan memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.

UMP juga mengimbau seluruh mahasiswa untuk lebih berhati-hati saat melakukan kegiatan di luar kampus, terutama di area wisata air, serta selalu memperhatikan prosedur keselamatan. Sivitas akademika UMP akan menggelar salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan almarhum.

“Semoga keteladanan Bramasta Ahmad Rifai sebagai pribadi berprestasi dan berakhlak mulia terus menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lainnya. Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘âfihi wa’fu ‘anhu,” pungkasnya.

Art Camp Lengger Bicara 2025: Inovasi Budaya Banyumas Tembus Panggung Internasional

IDPOST.IDFestival budaya Lengger Bicara, menghadirkan inovasi baru berupa Art Camp 2025 yang diselenggarakan 20 Juni hingga 22 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti peserta dari 6 negara, diantaranya Jepang, Thailand, Pakistan, Bangladesh, Sudan, dan Indonesia.

Art Camp ini merupaka pengembangan dari konsep sebelumnya yang hanya berlangsung sehari, menjadi sarana pengenalan budaya yang lebih intensif dan berskala internasional.

Nisa Roiyasa selaku Director Art Camp 2025, menjelaskan bahwa Art Camp lahir dari keinginan untuk menghadirkan ruang belajar budaya Banyumas yang lebih dalam dan menyenangkan.
“Art Camp ini adalah turunan dari Lengger Bicara. Kalau dulu hanya satu hari festival, sekarang kami ingin menciptakan platform yang bisa mengakomodasi siapa saja baik dari Banyumas, luar daerah, bahkan luar negeriuntuk belajar budaya lokal secara lebih intensif,” kata Nisa.

Kegiatan tersebut ikut menarik perhatian mahasiswa internasional. Salah satunya adalah Abul Kalam, mahasiswa asal Bangladesh yang tengah menempuh pendidikan Magister Pendidikan Dasar di Universitas Bangladesh. Selama tinggal di Indonesia, ia memanfaatkan kesempatan untuk lebih mengenal budaya lokal melalui partisipasinya dalam Art Camp Lengger Bicara.

“Karena saya dari Bangladesh, saya tidak terlalu mengenal budaya Indonesia. Tapi saya tinggal di daerah Banyumas, jadi saya sangat ingin belajar sesuatu yang baru dari tempat ini,” kata Abul Kalam saat berbagi pengalamannya.

Keikutsertaannya dalam Art Camp Lengger Bicara 2025 menjadi pengalaman yang berkesan. Melalui kegiatan ini, Abul tidak hanya belajar tentang tari tradisional Indonesia, tetapi juga merasakan langsung keramahan masyarakat serta panitia penyelenggara.

“Acara seni ini benar-benar luar biasa. Saya belajar banyak, terutama tentang tarian tradisional. Para panitia dan orang-orang di sini memperlakukan kami dengan sangat baik. Saya sangat menikmati berada di sini,” ungkapnya.

Partisipasi dari warga negara asing seperti Abul Kalam menunjukkan bahwa kegiatan seni dan budaya lokal seperti Lengger Bicara tidak hanya berdampak pada pelestarian, tapi juga menjadi sarana mengenalkan kesenian Banyumas ke panggung internasional.

Lengger Bicara: Saat Budaya Banyumas Menyapa Dunia

IDPOST.ID – Jadilah saksi Keunikan Alam & Budaya Banyumas Acara yang dikemas bagi peserta nasional dan internasional untuk bisa belajar budaya Banyumas, menikmati bentangan alam Tirta Kencana dari Gunung Slamet hingga Kota Lama dan tampil di Festival terbesar Banyumas “Lengger Bicara”.

Koordinator Art Camp, Nisa Roiyasa, menyampaikan, bahwa kegiatan ini terbuka untuk siapa saja yang ingin terlibat dalam proses kreatif seni, mulai dari latihan hingga tampil di panggung festival.

“Art Camp ditujukan untuk mereka yang ingin mengikuti proses latihan dan persiapan sampai tampil di acara Lengger Bicara. Selama program ini, peserta akan difasilitasi akomodasi, transportasi, serta berbagai aktivitas seni dan budaya. Harga paket disesuaikan dengan pilihan peserta,” ungkap Nisa.

Peserta Art Camp akan mendapatkan pengalaman mendalam tentang Tari Lengger Banyumas, sebuah kesenian rakyat yang menggambarkan keseimbangan antara maskulinitas dan feminitas. Dengan gerakan yang lembut namun dinamis, Lengger bukan sekadar tarian, melainkan cerminan filosofi hidup masyarakat Banyumas.

Melalui Art Camp tersebut, peserta juga akan mendapat kesempatan langka untuk belajar langsung dari Rianto, maestro Lengger yang telah membawa seni ini ke panggung dunia. Pengalaman belajar langsung dari seorang seniman kelas dunia menjadi nilai lebih dari program ini.

Art Camp terbuka untuk peserta dari berbagai latar belakang, baik nasional maupun internasional. Dengan menyusuri alam Tirta Kencana dari lereng Gunung Slamet hingga Kota Lama, peserta akan dibawa dalam perjalanan artistik dan spiritual yang membumi dan menyentuh.

Rangkaian Kegiatan Art Camp 2025:

Hari Pertama – Jumat, 20 Juni 2025

  • Hetero Space: Penyambutan peserta
  • Pelatihan Lengger I bersama Maestro Rianto
  • Belajar Tarian Alam di Telaga Sunyi
  • Peluncuran kegiatan di Baturraden Adventure Forest

Hari Kedua – Sabtu, 21 Juni 2025 – Pelatihan Lengger II – Heritage Tour ke Kota Lama Banyumas – Belajar Membatik di Batik Hadipriyanto – Mengenal Gamelan di Omah Gamelan – Pojok Mastama: ruang ekspresi kreatif – Museum Wayang dan Kampung Nopia – Menikmati senja di Sungai Serayu Hari

Ketiga – Minggu, 22 Juni 2025 – Penampilan di Festival Lengger Bicara – Fasilitas penginapan di homestay dan hotel

Diduga Ada Intervensi Politik, Direktur BUMDesma Jatilawang Minta Perlindungan ke Megawati

IDPOST.ID – Direktur BUMDesma Jatilawang, Venti Kristiani, melalui kuasa hukumnya, Djoko Susanto SH, mengajukan permohonan perlindungan hukum kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Surat tersebut dilayangkan pada 18 Juni 2025 dan memuat tuduhan adanya intervensi politik dalam proses pemberhentiannya yang dianggap tidak sah.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Djoko Susanto dan dikirimkan dari kantor hukumnya di Jalan Sidanegara II No. 45 Purwokerto, Venti menyatakan bahwa ia ditunjuk sebagai Direktur BUMDesma Jatilawang untuk masa jabatan lima tahun sejak 2023.

Namun, sebelum masa jabatan itu berakhir, ia akan diberhentikan melalui Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus yang digelar pada Rabu, 18 Juni 2025 di Pendopo Kecamatan Jatilawang.

Kuasa hukum Venti menilai forum MAD Khusus itu cacat prosedur dan sarat tekanan politik.

“Kami menduga keras bahwa penyelenggaraan MAD Khusus ini dilakukan dengan rekayasa serta intervensi politik yang kuat. Klien kami tidak diberi ruang pembelaan yang adil,” kata Djoko Susanto dalam keterangannya.

Yang lebih mengejutkan, dalam surat tersebut disebutkan bahwa intervensi dilakukan oleh oknum anggota PDI Perjuangan yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Subagyo.

Dugaan ini, menurut Djoko, diperkuat dengan adanya bukti rekaman dan percakapan digital yang mengarah pada campur tangan langsung dalam proses pemberhentian kliennya.

“Klien kami merasa ditekan dan dizalimi oleh tindakan arogansi politik yang membabi buta. Kami sebagai rakyat kecil (wong cilik) memohon perlindungan hukum kepada Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDI-P agar menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh kadernya di daerah,” tegas Djoko.

Surat permohonan ini juga ditembuskan kepada Presiden Republik Indonesia, Menkopolhukam, Kapolri, Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan untuk arsip, sebagai bentuk keseriusan pihak pemohon dalam mencari keadilan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPP PDI Perjuangan maupun Ketua DPRD Banyumas atas tuduhan tersebut.

Namun dinamika ini menambah sorotan terhadap pelaksanaan tata kelola BUMDesma dan potensi tarik-menarik kepentingan politik dalam tubuh lembaga ekonomi desa bersama.