Mas Ibin: Kunjungan Wapres Gibran Jadi Momentum Percepatan Ekonomi dan Layanan Kesehatan di Blitar

IDPOST.ID – Momentum Bulan Bung Karno, Kota Blitar mencatat momen bersejarah dengan kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Bagi Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, kunjungan ini bukan sekadar agenda resmi, tetapi juga peluang strategis untuk mempercepat pembangunan daerah.

Mas Ibin menyampaikan rasa terhormatnya kepada Wapres yang menyempatkan waktu untuk hadir dan melakukan kunjungan langsung ke lapangan, termasuk ke Puskesmas Sukorejo. Dalam kesempatan itu, Mas Ibin menegaskan pemanfaatan momen seoptimal mungkin dengan menyoroti dua fokus utama: pengembangan pelayanan kesehatan dan perluasan ekspor UMKM.

“Ini momentum yang sangat berharga. Kami bawa proposal penguatan RSUD Kota Blitar agar bertransformasi menjadi rumah sakit rujukan regional, termasuk penambahan sarana dan teknologi yang memerlukan investasi besar,” jelas Mas Ibin.

Wapres Gibran, menurutnya, memberikan respons positif dan perhatian serius terhadap pengembangan layanan kesehatan, yang menjadi salah satu pilar penting membangun kualitas hidup masyarakat.

Tak hanya bidang kesehatan, aspek ekonomi rakyat juga menjadi topik hangat dalam dialog antara Mas Ibin dan Wapres saat sesi makan siang bersama pelaku usaha lokal. Fokus utama adalah mendorong UMKM naik kelas dan menembus pasar internasional.

“Kami sampaikan kesiapan UMKM Blitar untuk ekspor. Beliau merespons dengan dukungan akses pasar global melalui koneksi e-commerce nasional dan internasional serta fasilitasi dalam berbagai pameran dagang,” tambah Mas Ibin.

Lebih lanjut, Wapres menegaskan akan membantu pelaku UMKM Blitar untuk memperluas pasar hingga ke Afrika dan wilayah internasional lainnya, sebagai wujud nyata komitmen pemerintah terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.

Selain itu, proposal pembangunan Blitar Trade Center juga disampaikan sebagai upaya menciptakan pusat perdagangan modern yang mampu menjadi motor penggerak layanan jasa dan ekonomi kota.

Mas Ibin menutup dengan harapan agar masyarakat ikut menjaga iklim kondusif yang dapat menarik perhatian lebih banyak lagi dari pemerintah pusat sehingga mempercepat kemajuan kota.

“Semakin banyak perhatian dari pusat, semakin besar peluang kita untuk tumbuh. Ini saatnya kerja bersama untuk mewujudkan mimpi besar Kota Blitar,” tutup Mas Ibin dengan penuh semangat.

Wapres Gibran sendiri saat menghadiri Bazar Blitar Djadoel, juga menegaskan komitmen mendorong produk lokal menembus pasar internasional. “Produk UMKM di Blitar sangat luar biasa. Saya sudah sampaikan kepada Pak Wali agar memperluas jangkauan pasar, termasuk ke Afrika,” ungkapnya.

Kunjungan ini juga diwarnai dengan aksi Wapres membeli berbagai produk khas Blitar, memuji kualitas dan kemasan yang sudah layak bersaing di pasar global.

Di sela acara, Wapres dan rombongan juga berziarah ke Makam Bung Karno, menegaskan semangat membangun bangsa yang diwariskan sang proklamator.

Dengan berbagai langkah strategis terencana dan dukungan nyata dari pusat, Blitar berada pada titik awal lompatan besar untuk menjadi kota maju dan sejahtera.

Wali Kota Blitar Tegaskan Protokol Pengamanan Bukan Penangkapan Mahasiswa PMII

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab dipanggil Mas Ibin, memberikan klarifikasi terkait insiden yang melibatkan tiga mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar.

Kejadian tersebut berlangsung saat rombongan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melintas di Jalan Kalimantan pada Rabu (18/6), dan sempat menjadi perhatian masyarakat.

Menurut Mas Ibin, rombongan Wapres tengah dalam perjalanan menuju rumah makan Bu Mamik setelah melaksanakan agenda di lokasi sebelumnya.

Di dalam satu mobil yang sama, turut serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Bupati Blitar, dan dirinya sendiri. Saat iring-iringan melewati kawasan itu, tiga mahasiswa terlihat mendekati membawa poster.

“Saya berada satu kendaraan dengan Pak Wapres dan menyaksikan langsung bagaimana ketiga mahasiswa tiba-tiba mendekat. Petugas keamanan segera mengambil tindakan sesuai prosedur pengamanan VVIP dengan menghalau mereka,” jelas Mas Ibin dalam konferensi pers di Kantor Wali Kota Blitar, Kamis (19/6/2025).

Ia menegaskan bahwa tindakan petugas bukanlah tindakan penangkapan atau represif, melainkan pengamanan situasional sesuai protokol. Pada kesempatan makan siang dengan para pelaku usaha, pihak keamanan menginformasikan bahwa ketiga mahasiswa tersebut berasal dari PMII dan kemudian diminta untuk bertemu.

Mas Ibin menegaskan bahwa ketiga mahasiswa tidak mendapatkan perlakuan buruk dan justru diajak berdialog secara baik.

“Saya mengimbau mereka untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun. Kita patut menghargai kedatangan tamu negara seperti Pak Wapres yang membawa banyak manfaat,” tambahnya.

Kunjungan Wapres Gibran ke Blitar tidak hanya seremonial, tapi juga membawa dukungan nyata bagi sektor usaha dan pelayanan publik.

Contohnya, bantuan mesin senilai ratusan juta rupiah untuk pelaku UMKM serta rencana peningkatan fasilitas kesehatan melalui pengembangan rumah sakit daerah menjadi rumah sakit rujukan dengan nilai proyek ratusan miliar rupiah.

Selain itu, Gibran juga mendukung penguatan perdagangan dan jasa lokal dengan mendorong pelaku UMKM naik kelas dan memfasilitasi akses pasar ekspor, termasuk mengundang e-commerce nasional untuk memberi pelatihan langsung di Blitar.

Wali Kota mengakui ajukan proposal pembangunan Blitar Trade Center sebagai pusat perdagangan modern yang mendapat respon positif dari Wapres.

Dia menyesalkan adanya sikap yang tidak sesuai saat kunjungan tersebut dan mengajak semua pihak bersatu membangun kota tanpa mengurangi etika dan penghormatan.

“Jika ada kritik, kami buka ruang dialog, tapi sampaikan dengan cara yang baik dan santun. Mari jaga keharmonisan dan budaya luhur Blitar dalam menyambut setiap tamu,” pungkas Mas Ibin.

Dugaan Pungutan Liar dan Proses Cacat Prosedur di MAD Khusus BUMDesma Jati Makmur

IDPOST.ID – Venty, Direktur BUMDesma Jati Makmur, menyatakan keberatannya atas pemberhentian dirinya dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus yang digelar di Kecamatan Jatilawang.

Ia mengaku tidak pernah melanggar aturan, namun tiba-tiba diberhentikan tanpa penjelasan yang jelas dan transparan.

“Saya cukup terkejut karena forum ini digelar tanpa koordinasi dengan BUMDesma dan alasan pencopotan saya tidak pernah dijelaskan secara rinci,” ujar Venty di hadapan peserta forum MAD Khusus, Selasa (18/6).

Menurut Venty, struktur kelembagaan BUMDesma tertuang dalam Pasal 9 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yang terdiri atas tiga unsur: MAD, Dewan Penasihat, dan Pelaksana Operasional.

Setiap keputusan MAD harus mengacu pada aturan yang berlaku dan tidak dapat dilakukan secara sepihak. MAD Khusus yang berlangsung mengacu pada Pasal 11 AD/ART mengenai reorganisasi, namun prosesnya dipandang Venty tidak berdasarkan dasar objektif yang kuat.

“Pasal 11 hanya membolehkan pemberhentian direktur dalam beberapa kondisi seperti meninggal dunia, masa jabatan berakhir, tidak mampu menjalankan tugas, melanggar AD/ART, merugikan keuangan desa, atau terbukti bersalah secara hukum. Masa jabatan saya baru dua tahun dan saya masih memenuhi syarat,” jelasnya.

Venty juga memaparkan capaian kinerjanya selama menjabat, di mana dana hibah pemerintah sebesar Rp3,1 miliar berhasil dikelola hingga menjadi Rp22,8 miliar. Ia menegaskan bahwa persoalan tunggakan yang muncul merupakan akibat penyalahgunaan oleh oknum ketua kelompok yang kini tengah diproses hukum.

“Tidak semua kesalahan harus disalahkan kepada pelaksana operasional. Sistem kami melibatkan Dewan Penasihat dan Dewan Pengawas, dan jika ada masalah harus diselesaikan bersama,” katanya.

Sementara itu, perwakilan Dewan Penasihat BUMDesma Jati Makmur menyatakan tidak menemukan pelanggaran eksplisit oleh Venty, walaupun terdapat laporan kerugian sekitar Rp1,2 miliar yang mereka sebut termasuk kerugian keuangan negara.

Kuasa Hukum Venty, H. Djoko Susanto, menyatakan akan menggugat hasil MAD Khusus tersebut ke Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang.

Djoko juga menyoroti dugaan pungutan liar dalam proses MAD, yang akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Jawa Tengah.

“Proses MAD Khusus ini cacat prosedur dan merugikan klien kami. Kami akan menempuh jalur hukum melalui gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dan upaya administratif ke PTUN. Dugaan pungli juga akan kami laporkan ke KPK dan Krimsus Polda,” tegas Djoko.

Tolak Iuran Rp1 Juta, Kades Tinggarjaya Terima Ancaman Kekerasan di MAD Khusus BUMDesma

IDPOST.ID – Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus BUMDesma Jatimakmur yang berlangsung di aula Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (18/6), diwarnai dengan penolakan iuran serta dugaan intimidasi terhadap kepala desa.

Warmono, Kepala Desa Tinggarjaya, secara tegas menolak permintaan iuran sebesar Rp1 juta dan memutuskan untuk tidak menghadiri MAD Khusus yang diadakan dalam rangka reorganisasi BUMDesma Jatimakmur LKD Kecamatan Jatilawang.

“Saya satu-satunya yang tidak bersedia menyetor. Katanya untuk pengisian kas, namun saya tidak akan mengganti,” kata Warmono kepada wartawan.

Menurutnya, permintaan iuran tersebut tidak memiliki landasan hukum yang jelas dan bertentangan dengan AD/ART dari lembaga tersebut.

Warmono juga menolak memakai dana pribadinya sebagai biaya organisasi yang mestinya sudah memiliki anggaran sendiri. Dari total 11 kepala desa yang tergabung, hanya ia yang menolak membayar iuran.

Namun, penolakannya ini berujung pada ancaman serius berupa kekerasan verbal hingga ancaman pembunuhan yang ia terima dari seorang oknum pejabat publik lewat telepon pada dini hari.

“Pada jam satu malam, saya diancam dengan kata-kata kasar dan akan dibunuh. Telepon itu menggunakan HP camat, jadi jika terjadi sesuatu, camat yang bertanggung jawab,” ungkap Warmono.

Peristiwa itu juga membuat istrinya ketakutan, terutama karena Warmono memiliki riwayat penyakit jantung.

Kuasa Hukum Direktur BUMDesma Jatimakmur, H. Djoko Susanto, SH, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum terkait pelaksanaan MAD Khusus yang dinilai tidak sesuai prosedur serta dugaan pungutan liar terhadap kepala desa.

“Untuk iuran Rp1 juta dan intervensi pejabat, apapun hasil MAD hari ini, kami akan menggugatnya di Pengadilan Negeri dan PTUN Semarang. Dugaan pungutan liar juga akan kami laporkan ke KPK dan Krimsus Polda,” tegasnya.

Camat Jatilawang menjelaskan bahwa pembiayaan kegiatan MAD adalah bagian dari mekanisme internal BUMDesma dan bahwa penggalangan dana bersifat sukarela oleh kepala desa.

“Pembiayaan berasal dari MAD Khusus BUMDesma Jatimakmur, tapi para kades ingin acara tetap berjalan sehingga mereka memberikan iuran secara pribadi. Ini hanya uang yang ditalangi dulu dan nantinya akan diklaim kembali oleh direktur baru,” jelas Camat R. Dian.

Saat dikonfirmasi mengenai tuduhan ancaman dengan menggunakan HP-nya, Camat Dian membantah keras.

“HP saya tidak pernah dipakai untuk menghubungi Pak Kades. Itu bisa dibuktikan. Saya hanya memberikan nomor telepon beliau saat berada di situ. Tidak ada penggunaan HP saya untuk ancaman pembunuhan,” tegasnya.

Mengenai tuduhan adanya tekanan politik dalam pelaksanaan MAD, Camat Dian menyatakan sikap netral dan menegaskan bahwa ia hanya menjalankan aturan yang berlaku.

“Saya bebas secara politik. Jika ingin mengadakan MAD silakan, jika tidak juga tidak masalah. Saya hanya mengikuti perintah dari dewan penasehat dengan surat perintah yang bisa saya tunjukkan,” pungkasnya.

GP Ansor Blitar Optimis Kunjungan Wapres Gibran Jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

IDOST.ID – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Blitar, Mohamad Romdoni, menyatakan bahwa kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke Kota Blitar membawa dampak yang positif bagi masyarakat dan berbagai sektor di daerah ini.

Romdoni mengungkapkan bahwa kunjungan Wapres Gibran menjadi energi baru dalam percepatan pembangunan dan pemberdayaan pemuda di Kota Blitar.

“Kehadiran Pak Wapres memberikan motivasi serta dorongan yang sangat berarti kepada kami, terutama dalam mengembangkan potensi kaum muda dan menjaga semangat kebangsaan,” ujarnya.

Gaya kepemimpinan pemuda yang dibawa Wapres Gibran menjadi sorotan khusus Romdoni menilai Gibran mewakili generasi muda yang progresif, energik, dan inovatif dalam memimpin.

“Gaya kepemimpinan beliau yang dekat dengan pemuda dan mau mendengarkan aspirasi langsung dari anak muda, sangat kami apresiasi. Ini membuktikan bahwa kepemimpinan muda mampu membawa perubahan nyata yang inklusif dan transformatif,” tambah Romdoni.

Selain itu, dengan hadiran Mas Gibran ke Kota Bltar lanjutnya bisa menjai omentumuntuk memperkenalkan potensi daerah dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Blitar kepada khalayak yang lebih luas.

Menurutnya, kunjungan Wapres ini menjadi momentum strategis untuk membuka akses pasar dan memperkuat jaringan UMKM lokal dalam rangka mendukung kemandirian ekonomi masyarakat.

“Blitar memiliki potensi besar, terutama dari sektor UMKM yang kreatif dan inovatif. Kami berharap dukungan pemerintah pusat dapat memperkuat daya saing produk-produk lokal kami di pasar nasional maupun internasional,” jelas Romdoni.

Romdoni juga menuturkan, selama kunjungan itu, banyak inisiatif dan program yang diinisiasi yang meningkatkan sinergi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan, serta mendukung program pembangunan berkelanjutan di daerah.

“GP Ansor Kota Blitar berkomitmen mendukung setiap langkah positif yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” katanya.

“Kunjungan ini juga menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong antar elemen masyarakat,” tambahnya.

Kunjungan Wakil Presiden tersebut diapresiasi berbagai kalangan, yang menilai hal itu sebagai bukti perhatian pemerintah pusat terhadap kemajuan daerah.

Hadirnya sosok Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin muda memberi harapan baru agar pembangunan dapat berlangsung lebih inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian, kedatangan Wapres Gibran Rakabuming Raka ke Kota Blitar tidak hanya sebagai momentum penting secara simbolis, tetapi juga membawa dampak nyata yang mendorong kemajuan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya para pemuda dan pelaku UMKM.

BMI dan Yayasan SATUNAMA Bersinergi Tingkatkan Pendidikan Politik Anak Muda

IDPOST.IDBintang Muda Indonesia (BMI), sebagai organisasi sayap Partai Demokrat, baru-baru ini menerima kunjungan dari Yayasan SATUNAMA, sebuah lembaga masyarakat sipil yang fokus pada penguatan demokrasi dan pendidikan politik di Tanah Air.

Kunjungan tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Party Leadership Meeting yang digelar SATUNAMA dalam program Civilizing Politics for Indonesia Democracy (CPID).

Pertemuan yang digelar di Jakarta ini dihadiri oleh Ketua Umum BMI, Farkhan Evendi, Sekretaris Jenderal BMI, Aditiya Utama, serta perwakilan dari SATUNAMA, Anggita dan Firdaus.

Diskusi utama dalam kesempatan tersebut berfokus pada peningkatan mutu pendidikan politik bagi kader, penguatan sistem demokrasi di internal partai, serta menjajaki peluang kolaborasi lintas sektor dalam memperkokoh demokrasi.

Farkhan Evendi menyatakan apresiasi terhadap inisiatif SATUNAMA. Pihaknya mengapresiasi upaya SATUNAMA yang konsisten mendorong demokrasi yang beradab dan berkualitas.

“Kami sangat mengapresiasi upaya SATUNAMA yang konsisten mendorong demokrasi yang beradab dan berkualitas,” katanya.

“BMI sebagai organisasi pemuda berkomitmen untuk membentuk kader yang berintegritas dan kompeten. Kerja sama seperti ini penting untuk menciptakan ekosistem politik yang sehat dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Sementara itu, Aditiya Utama menambahkan, pendidikan politik yang berlandaskan nilai-nilai dan pemahaman konteks lokal adalah kunci utama dalam mencetak pemimpin masa depan yang berkualitas dan berdedikasi.

“Pendidikan politik yang berlandaskan nilai-nilai dan pemahaman konteks lokal adalah kunci utama dalam mencetak pemimpin masa depan yang berkualitas dan berdedikasi. Kami siap menjalin kolaborasi yang erat dengan SATUNAMA serta pihak lain yang memiliki visi sama,” ucapnya.

Acara ini bertujuan menggali praktik terbaik serta tantangan kaderisasi di partai politik. Harapannya, dari kegiatan ini akan muncul rekomendasi konkret untuk memperkuat sistem kaderisasi sehingga demokrasi Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif dan partisipatif. Kesepakatan pun tercapai untuk melanjutkan dialog dan kerja sama di masa depan.

Yayasan SATUNAMA, yang berbasis di Yogyakarta, dikenal aktif dalam advokasi demokrasi, hak asasi manusia, dan peningkatan partisipasi masyarakat.

Wali Kota Blitar Mas Ibin Dampingi Gubernur Jatim dan Wapres Gibran Ziarah ke Makam Bung Karno

IDPOST.ID – Dalam suasana memperingati bulan Bung Karno, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming, melakukan kunjungan ziarah ke makam Ir. Soekarno, sang Proklamator, yang terletak di Kota Blitar, pada hari Rabu (18/6).

Ziarah tersebut dipimpin langsung oleh Pengelola Kawasan Makam Bung Karno, Mbah Kahfi, dengan khidmat melakukan pembacaan tahlil dan doa di sekitar pusara makam.

Selain Wapres Gibran dan Gubernur Khofifah, turut hadir dalam ziarah tersebut Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, serta Wali Kota dan Bupati Blitar.

Wali Kota Blitar secara khusus mendampingi rangkaian kegiatan ziarah, menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan situs bersejarah Bung Karno serta menggerakkan partisipasi masyarakat lokal dalam mengenang jasa Proklamator tersebut.

Kegiatan ziarah ini bertujuan untuk memberikan penghormatan dan mengapresiasi jasa-jasa Bung Karno dalam perjuangan kemerdekaan serta upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya menjaga dan meneruskan semangat nasionalisme yang diwariskan Bung Karno kepada seluruh lapisan masyarakat.

Ia menilai nilai-nilai perjuangan Bung Karno sangat relevan sebagai contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara.

“Semangat nasionalisme yang ditunjukkan Bung Karno wajib kita teladani dan pelihara, terutama dalam penerapannya sehari-hari. Bung Karno adalah sosok yang penuh pengabdian untuk bangsa dan rakyatnya,” ujarnya.

Khofifah juga menerangkan bahwa Bulan Juni dikenal sebagai Bulan Bung Karno karena pada bulan ini Presiden pertama Republik Indonesia dan tokoh besar bangsa ini lahir serta wafat.

Karenanya, peringatan Bulan Bung Karno menjadi saat yang tepat untuk merenungkan pemikiran, perjuangan, serta warisan kebangsaan yang telah disumbangkan Bung Karno.

“Makna Bulan Bung Karno mencakup semua gagasan, langkah, dan nilai yang diwariskan Bung Karno bagi Indonesia, yang harus terus kita pelihara dan hidupkan,” tutupnya.

Di kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk bersama-sama mendoakan Bung Karno.

“Mari kirimkan doa serta Al-Fatihah, agar segala amal dan pengorbanan Bung Karno diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan segala kesalahan beliau dimaafkan,” pungkasnya.

Tim Dayung Purworejo Raih Medali Perak di Popda SMA/SMK 2025

IDPOST.ID – Tim dayung dari Kabupaten Purworejo berhasil meraih prestasi membanggakan dengan mendapatkan medali perak pada ajang Popda Dayung Tingkat SMA/SMK 2025.

Perlombaan ini diadakan di Banjir Kanal Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 16 hingga 18 Juni 2025.

Indartiningsih, Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Kabupaten Purworejo, menyatakan rasa syukur atas pencapaian ini karena cabang olahraga dayung dapat menyumbang medali bagi kontingen Kabupaten Purworejo.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari latihan yang intensif serta pembinaan yang berkelanjutan sebelum ajang Popda.

Medali perak tersebut berasal dari kategori lomba kayak tunggal 1000 meter yang berhasil diraih oleh Ibra Firman Hidayat, siswa Kelas X NKPI A SMK Negeri 4 Purworejo.

Indartiningsih juga mengungkapkan bahwa medali ini diraih setelah bersaing ketat dengan tim dari tuan rumah Semarang, serta dari Blora dan Pekalongan. Hasil ini melebihi harapan mereka.

Meski menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana, Kabupaten Purworejo mampu meraih hasil memuaskan dengan memaksimalkan potensi atlet yang dibawa.

Atlet-atlet pelajar ini dipandang sebagai aset penting untuk prestasi Kabupaten di masa depan. Oleh karena itu, pembinaan akan terus dilanjutkan agar mereka semakin siap, bahkan untuk ajang Porprov 2026.

Sementara itu, Plt Kadinporapar Kabupaten Purworejo, Bangun Erlangga Ibrahim, memberikan apresiasi atas keberhasilan tim dayung tersebut dan mengucapkan selamat atas medali perak yang diraih pada kompetisi dayung tingkat SMA/SMK tahun 2025.