Kontroversi Pelantikan Rektor UPI 2025-2030: Proses Pemilihan Rektor Sarat Cacat Hukum

IDPOST.IDMenteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto kini dihadapkan pada tuntutan tegas agar menunda pelantikan Prof. Didi Sukyadi sebagai rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung periode 2025-2030.

Tuntutan ini muncul lantaran proses pemilihan rektor tersebut dianggap penuh cacat hukum dan sarat dengan kecurangan.

Dua calon rektor yang gagal dalam pemilihan, Prof. Deni Darmawan dan Prof. Prayoga Bestari, melalui kuasa hukum mereka, Irfan Arifian, menyuarakan penolakan keras.

Mereka bahkan telah melayangkan surat somasi pembatalan pelantikan kepada Mendiktisaintek, Ketua Komisi III, dan Komisi X DPR RI, mengancam akan membawa kasus ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika pelantikan tetap dilaksanakan.

Dalam somasinya, Irfan menyebut Pemilihan rektor UPI periode 2025-2030, adalah cacat hukum dan harus dibatalkan, atau setidaknya-tidaknya dilakukan penundaan pelantikan, yang diungkapkan dalam surat somasi dikutip, Minggu (15/6/2025).

Dia menyoroti kejanggalan mulai dari ditetapkannya Didi Sukyadi sebagai anggota tim penjaringan bakal calon anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UPI 2025-2030, yang menurutnya penuh kepentingan dan terjadi benturan kepentingan (conflict of interest).

Lebih lanjut, Irfan menuding bahwa proses penyaringan calon rektor yang berlangsung tertutup disertai muatan politis yang kental, serta kebijakan satu orang anggota MWA memilih tiga calon rektor (one man three vote) yang menurutnya tidak mencerminkan asas keadilan.

Ia menduga adanya skenario konspirasi dan rekayasa mayoritas guna meloloskan calon utama dan dua pendampingnya.

Irfan meminta agar Kemendiktisaintek segera membentuk tim investigasi beserta tim independen guna menghindari adanya rekayasa dalam pemilihan tersebut.

Ia menegaskan somasi yang diajukan memberi waktu 3×24 jam kepada pihak terkait untuk merespons.

“Jika tidak diindahkan, kami akan menempuh permasalahan ini dengan mengajukan upaya hukum, baik upaya hukum perdata, pidana, maupun tata usaha negara,” pungkasnya.

Selain itu, Irfan juga menyatakan akan mengajukan permohonan audiensi kepada Komisi III dan Komisi X DPR RI untuk mediasi agar persoalan ini menjadi terang-benderang, apabila somasi tidak mendapat tanggapan sesuai waktu yang ditentukan.

Wali Kota Blitar Tegaskan Efektivitas Pelaksanaan APBD Tahun 2024 dalam Rapat DPRD

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, secara langsung menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Blitar, Jumat 13 Juni 2025 malam.

Rapat tersebut mengangkat agenda penyampaian pandangan umum dari fraksi-fraksi DPRD terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu mengenai Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2024 serta penyelenggaraan perpustakaan.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Blitar memberikan tanggapan resmi terhadap pandangan umum yang disampaikan oleh berbagai fraksi terkait Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024.

Mas Ibbin menegaskan bahwa selama tahun lalu, Pemerintah Kota Blitar telah berupaya semaksimal mungkin dalam peningkatan pelayanan dan efisiensi birokrasi, hingga sukses meraih predikat Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk kali ke-15 secara beruntun.

Di sisi lain, DPRD juga menyoroti pandangan tentang besaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 2024, dengan harapan agar pada perhitungan tahun-tahun mendatang dapat dilakukan dengan lebih matang dan jumlahnya tidak terlalu besar.

Mas Ibbin menegaskan bahwa perhitungan anggaran telah dilakukan dengan hati-hati dan terukur. Data menunjukkan bahwa SiLPA dalam tiga tahun terakhir terus menurun, dari Rp119,05 miliar menjadi Rp53,45 miliar di tahun 2024.

“Penurunan ini menjadi bukti bahwa perencanaan anggaran semakin teliti dan pelaksanaan APBD kian efektif dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Pada sektor pendidikan, beberapa langkah strategis telah dijalankan sepanjang 2024, termasuk memberikan jaminan penyelenggaraan layanan publik yang cepat, tepat, bebas biaya, dan berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat.

Selain itu, juga dilakukan upaya pemerataan akses dan peningkatan mutu layanan pendidikan.

“Terkait penguatan karakter dan profil Pelajar Pancasila, kami mengimplementasikan kegiatan nyata seperti Gerakan Sehari di Makam Bung Karno (MBK),” jelasnya.

Pemerintah Kota Blitar juga telah menindaklanjuti rekomendasi sesuai dengan action plan merespons hasil pemeriksaan BPK sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI yang dirilis pada 30 April 2025, terkait Laporan Keuangan Pemerintah Kota Blitar Tahun 2024.

Di samping itu, Pemkot Blitar terus melakukan evaluasi sekaligus upaya perbaikan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah. Juga memastikan optimalisasi pendataan penerima program Rastrada pada triwulan kedua tahun 2025.

“Kami sangat berharap sinergi yang semakin erat antara pemerintah Kota Blitar dengan DPRD dapat terus terjaga, demi memberikan hasil terbaik bagi masyarakat dan mewujudkan Kota Blitar sebagai kota masa depan yang lebih maju,” tutupnya.

Wali Kota Blitar: Kritik Konstruktif Jadi Kunci Perbaikan Pelayanan Publik

IDPOST.ID – Dari kritik di dunia maya menjadi dialog positif di ruang publik, itulah yang terjadi antara Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, dan wisatawan Alfiatur Rizky, Minggu (15/6/2025), di kawasan wisata Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar.

Alfi, yang sebelumnya viral karena mengeluhkan tarif parkir dan retribusi di kawasan PIPP, kali ini diajak langsung oleh Mas Ibin sapaan akrab Wali Kota Blitar untuk mengecek kondisi terkini di lapangan.

Dalam suasana yang santai, keduanya berjalan bersama menyusuri lokasi yang sempat menjadi sorotan publik.

Mas Ibin menegaskan bahwa masukan Alfi bukanlah kritik tanpa alasan, melainkan bentuk perhatian terhadap pelayanan publik di Kota Blitar.

“Hari ini saya bersama Mbak Alfi yang beberapa waktu lalu viral. Kali ini kita bikin viral tapi dengan suasana positif. Beliau dulu menyampaikan keluhan soal parkir dan retribusi, dan sekarang kita sudah pisahkan tarifnya,” ujar Mas Ibin kepada media.

Pemerintah daerah sudah menindaklanjuti dengan memisahkan biaya parkir dan retribusi masuk obyek wisata, sesuai dengan kritik yang disampaikan Alfi.

“Saya kasih tahu teman-teman, harus jelas. Kalau hanya parkir di PIPP, tidak masalah. Kalau mau masuk objek wisata seperti Makam Bung Karno, baru dikenakan retribusi,” jelasnya.

Sebagai langkah nyata, Mas Ibin memastikan akan dipasang papan informasi tarif resmi di titik-titik strategis untuk memberikan transparansi kepada para pengunjung.

Saat ini, tarif parkir bus di PIPP adalah Rp18.000 untuk maksimal delapan jam, sementara biaya masuk ke Makam Bung Karno dikenakan Rp4.000 per orang.

Dengan demikian, pengunjung yang hanya parkir di PIPP tidak akan dikenakan biaya tambahan selama tidak memasuki area makam.

Alfi mengapresiasi respons cepat dari Pemkot Blitar yang dianggapnya sangat positif. Ia berterima kasih kepada Wali Kota yang telah mendengarkan dan menjadikan keluhannya sebagai evaluasi kebijakan.

“Sekarang loket sudah dipisah, sehingga pengunjung yang hanya berbelanja di PIPP hanya membayar parkir saja, tidak ada biaya tambahan,” kata Alfi.

Pertemuan ini juga menegaskan komitmen Pemkot Blitar dalam memperkuat kota sebagai destinasi wisata yang ramah dan terbuka terhadap kritik.

Mas Ibin menegaskan bahwa pelayanan publik tidak hanya soal fasilitas, tetapi juga komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Menurut Mas Ibin, PIPP memiliki potensi besar sebagai pusat informasi pariwisata sekaligus pusat perdagangan yang representatif.

Dengan memperjelas tata kelola tarif, diharapkan wisatawan, khususnya yang berasal dari luar kota, akan merasa lebih nyaman.

“Kami sangat menghargai masukan seperti ini. Kritik yang membangun adalah kunci agar pemerintah dapat terus memperbaiki pelayanan. Pemerintahan harus terbuka dan tidak alergi pada kritik selama disampaikan secara baik dan berdasarkan fakta,” tutup Mas Ibin.

Pertemuan antara Alfi dan Wali Kota Blitar ini mencerminkan bagaimana partisipasi masyarakat dapat menjadi jembatan bagi perbaikan pelayanan publik.

Di Kota Blitar, kritik konstruktif kini mendapatkan tempat yang layak untuk didengarkan dan ditindaklanjuti.

Bawa Ratusan Botol Arak Dua Warga Banyuwangi Diamankan Polres Blitar

IDPOST.ID– Sebuah langkah nyata dalam memberantas peredaran minuman keras ilegal kembali diwujudkan oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Blitar.

Pada Kamis malam tanggal 12 Juni 2025, sekira pukul 21.30 WIB, dua orang pria berhasil diamankan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Blitar ketika melintas di Jalan Raya Talun, tepatnya di depan sebuah ruko yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Kedua pria yang diamankan tersebut berinisial AZ berusia 21 tahun, yang merupakan warga Dusun Sumerjoyo, Desa Kemendung, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Serta rekannya, FHS warga Dusun Yalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng yang juga berasal dari Kabupaten Banyuwangi.

Keduanya diketahui sedang mengemudikan sebuah mobil pick-up yang membawa puluhan kardus berisi muatan yang menimbulkan kecurigaan petugas.

Petugas yang saat itu tengah melaksanakan operasi Cipta Kondisi (CIPKON) segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan tersebut.

Hasilnya, ditemukan sebanyak 364 botol minuman keras jenis arak yang dikemas dalam kardus-kardus tertutup rapat di bagian belakang mobil pick-up tersebut.

Barang bukti ilegal ini terindikasi berasal dari wilayah Banyuwangi dan diperkirakan akan diedarkan ke wilayah Kecamatan Wlingi di Kabupaten Blitar.

Ketika diperiksa, kedua sopir mengaku bahwa mereka hanya bertugas mengantarkan barang tersebut tanpa mengetahui secara rinci siapa pemilik sebenarnya atau siapa penerima akhir dari muatan arak tersebut.

Meski demikian, pihak kepolisian tidak mengendurkan proses penyelidikan dan membawa keduanya ke Polres Blitar guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait jaringan dan asal muatan minuman keras ilegal itu.

Selain pengamanan dua pelaku, pihak kepolisian juga turut mengamankan satu unit kendaraan roda empat jenis pick-up sebagai barang bukti bersama ratusan botol arak yang masih tersegel rapat.

Kedua pria tersebut diamankan dalam keadaan sehat tanpa adanya luka atau gangguan fisik.

Saat ini, seluruh barang bukti dan kedua pelaku telah dibawa ke Polres Blitar, dimana proses hukum dan penyidikan lebih lanjut tengah berjalan guna menindak tegas pelaku peredaran minuman keras ilegal tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Soekarno Coffee Festival 2025 di Blitar: Merayakan Warisan Sejarah dan Inovasi Kopi

IDPOST.IDKota Blitar kembali menggelar pesta kopi yang sarat makna, yakni Soekarno Coffee Festival 2025.

Acara yang dibuka di halaman Kantor Wali Kota oleh H. Syauqul Muhibbin dikenal sebagai Mas Ibin mewakili semangat perjuangan dan intelektualitas Bung Karno melalui kopi.

Dalam sambutannya pada Jumat, 13 Juni 2025, Mas Ibin menegaskan bahwa festival ini lebih dari sekadar perayaan; kopi di sini menjadi lambang semangat nasionalisme dan kreativitas.

Bulan Juni menjadi momen spesial di Blitar, antara lain karena peringatan Hari Lahir Pancasila (1 Juni), Hari Lahir Bung Karno (6 Juni), dan Hari Wafatnya (21 Juni).

Mas Ibin mengajak warga untuk menjadikan nilai-nilai Bung Karno sebagai pegangan dalam pembangunan daerah dengan sikap pantang menyerah seperti ajaran “jangan berhenti boeng.”

Festival ini juga berfungsi sebagai wahana pengembangan usaha kopi dan inovasi kreatif. Apresiasi disampaikan kepada semua pihak dari panitia hingga pelaku usaha kopi yang saling berkolaborasi menghidupkan kegiatan ini.

“Festival ini diharapkan menjadi ruang bagi penguatan gagasan dan kolaborasi demi kemajuan Blitar,” imbuh wali kota.

Kepala Dinas PTSP Kota Blitar, Heru Eko Pramono, menambahkan bahwa meski durasi festival kali ini singkat selama tiga hari, antusiasme tetap tinggi dengan sekitar 40 stan dari usaha lokal dan luar kota, termasuk dari Mojokerto

Inovasi ini juga beriringan dengan pertumbuhan sekitar 100 kafe di Blitar. Heru menyebut kenaikan harga kopi lokal mencapai Rp100.000 per kilogram, naik dari Rp75.000, sebagai tanda optimisme ekonomi kopi Blitar.

Dia menegaskan bahwa festival ini membuka kesempatan generasi muda untuk mengasah keterampilan di bidang kopi.

Pembukaan hari pertama diwarnai kompetisi Pour Over, hiburan musik dari DJ Mike Clay, dan Tari Pleret yang memperlihatkan akulturasi budaya. Malam dilanjutkan dengan lomba latte art dan penampilan dari Kromatik serta Classy Band.

Di hari kedua, aspek edukasi makin dominan melalui talkshow bisnis kopi, demo roasting dan cupping, serta dialog santai pelaku usaha dalam program NGOPI SAE. Forum lobi terbuka dengan wali kota menjadi puncak acara.

Hari terakhir menghadirkan acara “Kopi Pagi bareng GEMAS,” talkshow tentang manfaat kopi untuk kesehatan, serta pertunjukan musik dari Villa Band, Javaloca, dan Electra Band. Festival ditutup meriah dengan kolaborasi Electra Band dan Pak Kepz.

Melalui pendekatan inklusif yang menggabungkan unsur hiburan, edukasi, dan bisnis kreatif, Soekarno Coffee Festival 2025 memperkokoh ekosistem ekonomi kreatif berbasis kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Heru optimis bahwa dialog dan negosiasi bisnis yang berlangsung secara santai di kedai kopi ini adalah model baru yang lebih manusiawi dan efektif dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan investasi.

Singkatnya, festival ini tidak hanya ajang hiburan tapi juga sarana penting untuk mengangkat warisan Bung Karno sembari menumbuhkan industri kopi dan ekonomi kreatif Blitar ke depan.

Wali Kota Blitar Resmikan Soekarno Coffee Fest 2025: Menghidupkan Warisan Bung Karno Lewat Kopi

IDPOST.ID – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang biasa dikenal sebagai Mas Ibin, secara resmi meresmikan pembukaan Soekarno Coffee Festival 2025 pada Jumat sore (13/6/2025) di halaman Kantor Wali Kota Blitar.

Acara ini bukan hanya perayaan kuliner kopi semata, tetapi juga sebagai penghormatan terhadap warisan pemikiran dan gaya hidup Presiden pertama RI, Bung Karno.

Dalam sambutannya, Mas Ibin menjelaskan bahwa festival tahunan ini merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno yang rutin digelar setiap Juni di Kota Blitar.

Ia mengingatkan tiga tanggal penting dalam bulan tersebut yang berhubungan langsung dengan Bung Karno, yakni tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni hari kelahiran Bung Karno, serta 21 Juni hari wafatnya.

“Seluruh aktivitas selama bulan ini difokuskan untuk meneladani perjuangan dan nilai-nilai yang ditinggalkan Bung Karno,” ujarnya kepada hadirin yang terdiri dari pejabat Forkopimda, pelaku UMKM, perwakilan perbankan, serta komunitas pecinta kopi.

Kini menginjak tahun keempat, festival kopi ini menjadi momentum penting bagi Blitar untuk memperkuat identitasnya, tidak hanya sebagai kota bersejarah Bung Karno tetapi juga mengembangkan nilai tersebut menjadi produk kreatif dan peluang ekonomi.

Mas Ibin juga menegaskan bahwa Soekarno Coffee Fest bukan sekadar festival kopi biasa. Festival ini dipersembahkan sebagai penghargaan atas kebiasaan Bung Karno yang gemar minum kopi tubruk setiap pagi dengan takaran khusus: satu sendok teh kopi dan satu setengah sendok teh gula pasir. Kebiasaan tersebut menjadi bagian dari momen Bung Karno dalam memulai hari dan mengambil keputusan besar untuk bangsa.

Kepala DPMPTSP Kota Blitar, Heru Eko Pramono, mengungkapkan bahwa festival ini menjadi dorongan konkret bagi pengembangan ekosistem usaha berbasis kopi.

Walaupun festival berlangsung selama tiga hari, antusiasme peserta tetap tinggi dengan sekitar 40 booth dari Blitar dan sekitarnya, bahkan ada peserta dari Mojokerto.

Festival tahun ini mengangkat tema “Jangan Berhenti Boeng!”, sebuah kutipan Bung Karno yang mengandung semangat optimisme dan perjuangan.

Heru menjelaskan tema ini mengajak masyarakat untuk terus maju, meskipun Blitar bukan daerah penghasil kopi besar, tetapi tetap memanfaatkan tren kopi sebagai peluang berkembang.

Bahkan saat ini harga kopi dari Blitar telah melonjak menjadi lebih dari Rp100 ribu per kilogram dibanding sebelumnya Rp75 ribu.

Soekarno Coffee Fest 2025 tampil tidak hanya sebagai ajang budaya dan kreativitas kopi, tapi juga sebagai forum interaksi lintas sektor yang menggabungkan edukasi, kompetisi, seni pertunjukan, dan diskusi publik.

Acara ini berlangsung mulai Jumat hingga Minggu (13-15 Juni), mengajak pelaku UMKM hingga pejabat pemerintah untuk berpartisipasi aktif.

Kegiatan informal seperti itu membuka peluang komunikasi yang lebih santai dan setara. Heru menyebutkan, pada malam Minggu nanti, para pelaku usaha dari sektor berbeda akan duduk bersama Wali Kota untuk berdiskusi dan bertukar gagasan.

Dia menambahkan bahwa kopi menjadi media yang efektif untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dan mendorong sinergi baru antara usaha, pemuda, dan pemerintah.

Agenda festival sendiri dimulai pada Jumat dengan kompetisi Pour Over, diikuti pertunjukan musik dan tari. Acara dibuka dengan seremoni “Pemboekaaan Rakjat” yang menandai dimulainya Soekarno Coffee Festival secara resmi. Ragam pertunjukan seni dan kompetisi latte art memperkaya malam pembukaan.

Pada hari kedua, berbagai program edukatif seperti talkshow investasi lewat bisnis kopi dan demo roasting & cupping menyedot perhatian pengunjung muda.

Diskusi santai dalam forum “NGOPI SAE” menjadi tempat berkumpulnya pelaku usaha dari berbagai sektor sebelum dilanjutkan dengan dialog informal bersama Wali Kota pada malam harinya.

Hari terakhir diisi dengan kegiatan pagi bersama GEMAS, talkshow kesehatan, hiburan musik, dan penampilan penutup kolaborasi Pak Kepz, menegaskan bahwa festival ini tidak hanya soal kopi tapi juga tentang kolaborasi sosial dan kebersamaan.

Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh semangat lokal, Soekarno Coffee Festival menunjukkan karakter kota yang terbuka terhadap perubahan dan gagasan baru.

Heru berharap agenda ini mampu mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi kreatif berbasis kolaborasi. “Biasanya investasi dibicarakan dalam ruang formal, kali ini cukup di kedai kopi yang terbuka. Hasilnya lebih alami dan manusiawi,” katanya.

Wali Kota Mas Ibin menambahkan harapannya agar festival ini menjadi ruang rekreasi sekaligus wadah diskusi pemikiran Bung Karno yang relevan dengan waktu kini.

Ia juga berharap anak muda di Blitar dapat menguasai keterampilan mengolah kopi yang bisa menjadi potensi ekonomi baru sekaligus memperkuat kebanggaan lokal.

Ia menutup sambutan dengan mengapresiasi seluruh panitia dan pihak pendukung acara serta mengajak masyarakat menyambut agenda Bazar Blitar Djadoel (18-22 Juni) dan Selametan Haul Bung Karno (20 Juni).

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Soekarno Coffee Fest 2025 saya nyatakan resmi dibuka. Terima kasih kepada pecinta dan pelaku kopi yang turut berpartisipasi. Semoga festival ini memberi manfaat dan inspirasi untuk kita semua,” tuturnya.

Soekarno Coffee Festival memperlihatkan bahwa Kota Blitar bukan hanya sekadar meracik kopi, tetapi juga meramu ingatan, semangat, dan cita-cita seorang proklamator melalui secangkir kopi yang sederhana. Sebuah cara elegan menghormati sejarah sekaligus membuka peluang masa depan.

Strategi Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Sambut Munas I Tahun 2025

IDPOST.ID – Bintang Muda Indonesia (BMI) dari Kota dan Kabupaten Tegal mengadakan pertemuan informal sebagai ajang silaturahmi sekaligus persiapan menghadapi Munas I yang akan digelar di Jakarta.

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Heri Ristiono, Ketua DPC BMI Kota Tegal, pada Jumat, 13 Juni 2025.

Acara silaturahmi ini menjadi momen penting untuk menyamakan visi dan misi menjelang Musyawarah Nasional (Munas) I Bintang Muda Indonesia (BMI) yang direncanakan berlangsung pada Juli 2025.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum DPN BMI, Farkhan Evendi, beserta jajaran pengurus utama dari BMI Kota dan Kabupaten Tegal.

Diskusi santai ini diikuti oleh Ketua BMI Kota Tegal, Heri Ristiono, dan Ketua BMI Kabupaten Tegal, Syafii Pahlevi, yang juga didampingi oleh Moh Yusuf, Dewan Pembina BMI Kabupaten Tegal, serta Tabiin Pengurus DPC PD Kab. Tegal.

Acara ini tidak hanya mengokohkan hubungan emosional antar penggerak organisasi, tetapi juga memastikan kelancaran struktur organisasi serta mensosialisasikan agenda Munas I BMI Jakarta.

Dalam sambutannya, Cak Farkhan mengingatkan pentingnya BMI di Kota dan Kabupaten Tegal untuk terus berprestasi, cerdas, santun, dan peduli kepada masyarakat.

“Munas I nanti akan menjadi tonggak bersejarah bagi BMI. Kita harus tunjukkan komitmen sebagai organisasi progresif yang berpihak kepada rakyat,” katanya.

Ia juga mengenang perjuangan BMI menghadapi berbagai tantangan, terutama dari pihak Moeldoko, termasuk mempertahankan Kantor DPP Demokrat.

“Meskipun organizasi ini masih relatif muda, BMI telah berkembang menjadi sayap Demokrat terbesar dan paling dinamis,” tambahnya.

Sementara itu, Heri sebagai Ketua DPC Kota Tegal menyatakan bahwa sosok Cak Farkhan adalah guru sekaligus kakak yang selalu memberikan dukungan dan nasehat kepada BMI Kota dan Kabupaten Tegal.

“Dukungan beliau membuat kami tetap istiqomah dalam pengabdian di DPC BMI Kota Tegal, meskipun menghadapi banyak rintangan,” ujarnya.

Syafii Pahlevi menambahkan bahwa BMI Kabupaten Tegal akan selalu mengikuti arahan senior demi memperjuangkan kepentingan rakyat.

“Cak Farkhan adalah tokoh ulama muda yang cerdas dan santun, menjadi panutan bagi kami,” ucapnya.

Silaturahmi ini juga menjadi waktu refleksi perjuangan BMI sekaligus menyusun strategi untuk memperkokoh peran organisasi secara nasional.

Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, BMI Kota dan Kabupaten Tegal optimis memberikan kontribusi besar pada Munas I BMI dan memperkuat posisi sebagai organisasi yang peduli serta progresif.

“Dengan kesabaran dan keteladanan sederhana dari Cak Farkhan, kami semua termotivasi untuk terus berperan membantu rakyat sebaik mungkin,” tambah Moh Yusuf, yang juga aktif di NU Tegal.

Dua Pria Ditangkap Polres Blitar, Diduga Pelaku Curanmor di Malang dan Blitar

IDPOST.ID – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blitar telah berhasil menangkap dua tersangka yang diduga melakukan pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah hukum Polres Malang dan Polresta Malang Kota, dengan inisial GS dan NA.

Terungkapnya kasus ini bermula saat dua pria tersebut mengunjungi seorang tahanan berinisial AY yang merupakan pelaku curanmor dan saat ini ditahan di Rutan Polres Blitar.

Saat berada di ruang kunjungan, petugas yang sudah mencurigai keduanya langsung melakukan pemeriksaan dan interogasi singkat pada Jumat (13/06/2025).

Dari hasil pemeriksaan itu, salah satu dari kedua terduga mengaku pernah terlibat dalam aksi pencurian kendaraan di wilayah hukum Polres Malang dan Polresta Malang Kota.

Menanggapi pengakuan tersebut, Satreskrim Polres Blitar segera melakukan koordinasi intensif dengan Satreskrim Polres Malang untuk pengembangan kasus serta penanganan penyidikan yang akan dilakukan oleh Polres Malang dan Polresta Malang Kota.

Dalam penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat, dua KTP milik tersangka, dan dua unit ponsel yang diduga digunakan untuk mendukung aksi kejahatan mereka.

Kapolres Blitar yang diwakili Kasatreskrim AKP Momon menyatakan bahwa Polres Blitar berkomitmen penuh untuk membantu pengungkapan kasus curanmor lintas wilayah serta mempererat sinergi antar satuan kewilayahan guna memberantas tindak kejahatan jalanan.

“Kami siap mendukung proses penyidikan yang dilakukan oleh rekan-rekan di Polres Malang dan Polresta Malang Kota agar jaringan pelaku curanmor yang meresahkan masyarakat bisa segera diungkap,” ujar Kasatreskrim.

Saat ini, salah satu tersangka berinisial GS yang berdomisili di Sumberpucung, Malang telah diserahkan ke Polres Malang untuk proses hukum berikutnya, sementara Polres Blitar terus menggali kemungkinan keterlibatan keduanya dalam kasus lainnya.