Wali Kota Blitar Panen Raya Padi Sehat, Mas Ibin: Saya Besar dan Lahir dari Petani

IDPOST.CO.ID – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, Rabu siang (30/4/2025), memulai prosesi panen raya padi sehat.

Didampingi Ketua TP PKK Kota Blitar Kharisa Rizqi Umami Muhibbin, Ketua DPRD dr. Syahrul Alim, Forkopimda, serta ratusan petani dan undangan dari Kelompok Tani Rukun Makmur 1, Mas Ibin turun langsung ke sawah dan menyabit padi dengan tangannya sendiri.

Dalam sambutanya Mas Ibin mengatakan kalau dirinya lahir dan dibesarkan oleh keluarga petani.

“Saya berasal dari keluarga petani, saya tahu betul bagaimana kerasnya perjuangan petani. Saya berkomitmen untuk membawa perubahan yang nyata bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

“Dan, Petani seperti panjenengan semua adalah tiang penyangga negeri ini,” tegasnya.

Kelompok Tani Rukun Makmur 1 memang bukan petani biasa. Mereka sudah menerapkan sistem Pertanian Terpadu dan Sehat (PTPS) selama tiga tahun berturut-turut sejak 2023.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, drh Dewi Masitoh, menyebut hasil panen tahun ini mencapai sekitar 119 ton gabah atau setara 65 ton beras sehat.

“Benih yang digunakan Mapan 05, setengahnya dengan metode organik, sisanya masih menggunakan pupuk kimia secara terbatas,” jelas Dewi.

Produk beras sehat dari Pakunden ini menjadi bagian dari strategi pangan berkelanjutan yang dikembangkan Pemkot Blitar.

“Kami ingin membuktikan bahwa pertanian tidak hanya milik desa. Di kota pun bisa berkembang asal ada kemauan dan gotong royong,” tambah Dewi.

Mas Ibin juga mengakui berbagai tantangan yang dihadapi petani, mulai dari menyusutnya lahan, mahalnya pupuk, serangan hama, hingga harga jual yang tidak selalu menguntungkan saat panen.

Namun, ia menegaskan pemerintah kota hadir memberikan bantuan dan pendampingan teknologi agar petani semakin akrab dengan inovasi.

Wali Kota Blitar ini juga mendorong peran aktif petani muda dan komunitas peduli pertanian.

“Keberlanjutan pertanian tidak akan terwujud tanpa regenerasi. Saya senang mulai muncul komunitas pemuda yang tertarik bertani. Ini harapan baru bagi kota kita,” ujarnya.

Panen raya ini juga menjadi ajang pamer keberhasilan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Semoga Allah SWT senantiasa membimbing ikhtiar kita meningkatkan produksi padi di Kota Blitar,” tutupnya.

Program Nikah SAE Blitar:Satria dan Niken Diantar Alphard AG 1 Usai Ijab Kabul

IDPOST.CO.ID – Program Nikah SAE yang digagas oleh Wali Kota Blitar, Mas Ibin, tidak hanya menjadi solusi bagi warga yang ingin menikah secara sah dan terencana, tetapi juga menghadirkan kisah-kisah romantis yang menginspirasi.

Salah satunya pasangan yang baru menikah yaitu Satria dan Niken warga Jalan Melati GG V No 6C yang baru melangsungkan ijab kabul di KUA Kepanjenkidul, Senin 28 April 2025.

Salah satu momen yang menyentuh adalah ketika pasangan yang baru saja menikah diantar menggunakan mobil dinas Wali Kota Blitar, Toyota Alphard AG 1.

Selain di antar menggunakan mobil dinis juga mendapat voucer menginap di hotel gratis sebagai simbol dukungan dan penghormatan dari pemerintah kota terhadap langkah mereka membangun rumah tangga.

Niken mempelai perempuan menggaku ia sangat senang sekali mengikuti Nikah SAE bahkan ingin masyarakat Kota Blitar turut mrnsukseskan program tersebut.

“Mobilnya nyaman, senang bisa dapat armada mobil sebagus ini, terima kasih untuk mas wali semoga program ini dikenal banyak masyarakat banyak yang daftar dan ikut mensukseskan,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, memamerkan program unggulan Pemkot Blitar bertajuk Nikah SAE kepada Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, yang juga putra bungsu Presiden Joko Widodo.

Mas Ibin menyebut program Nikah SAE dirancang sebagai bentuk dukungan pemerintah kota kepada masyarakat yang ingin membangun rumah tangga.

Menurutnya, pernikahan adalah tahap penting dalam kehidupan yang membutuhkan kesiapan dari berbagai aspek, termasuk ekonomi dan tanggung jawab sosial.

“Pernikahan itu sangat penting. Ternyata, menjadi jomblo itu menyiksa bagi sebagian orang. Banyak yang sebenarnya ingin menikah tapi terkendala berbagai hal, maka dari itu kita fasilitasi,” ucapnya.

Mas Ibin Luncurkan 11 Program Unggulan di Puncak Perayaan Hari Jadi Kota Blitar

IDPOST.CO.ID – Pesta Rakyat dan Halal Bihalal dalam rangka Hari Jadi ke-119 Kota Blitar dengan tema “Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan di gelar di Alun-alun Kota Blitar Sabtu 26 April 2025 malam.

Suasana meriah dengan alunan musik, pertunjukan seni budaya, dan deklarasi harapan baru untuk masa depan kota.

Acara ini bukan sekadar hiburan, tapi juga menjadi momen peluncuran 11 program unggulan dari Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, yang akan menjadi tonggak pembangunan kota ke depan.

Hadir sebagai bintang tamu nasional Suliyana dan Sasya Arkhisna, serta penampilan marching band, paduan suara, dan jaranan yang menambah semarak pesta rakyat.

Sejumlah pejabat dan tokoh penting turut hadir, antara lain Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono, Ketua TP PKK Kharisa Rizqi Umami Muhibbin, Bupati Blitar Riajnto, Forkopimda, anggota DPRD, kepala daerah, serta mantan Wali Kota Blitar periode 2010–2020 M. Samanhudi Anwar. Tak ketinggalan seniman, budayawan, dan tokoh masyarakat yang menjadi saksi perayaan penuh semangat tersebut.

Dalam sambutannya, Mas Ibin mengapresiasi antusiasme warga. Ia menegaskan bahwa event-event rakyat akan terus digelar bukan hanya sebagai seremoni, tapi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

“Hari ini kami bagikan 10 ribu voucher untuk UMKM sekitar. Di acara berikutnya, jumlahnya akan kami gandakan menjadi 20 ribu voucher,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah.

Puncak acara diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada tokoh inspiratif Kota Blitar. Penghargaan berupa lukisan dan kain batik eksklusif diberikan kepada Presiden pertama RI Ir. Soekarno, Wakil Presiden RI 2009–2014 Budiono, mantan Wali Kota Blitar Ir. Istiono Sunarto, dan Pemimpin Bank Jatim Cabang Blitar Five Sediosa Purnama Hidayat.

Momen haru terjadi saat Romi Soekarno, cucu Bung Karno sekaligus anggota DPR RI, menyampaikan sambutan. Dengan suara bergetar, ia menyebut Blitar sebagai “tanah darah” keluarga Soekarno dan berterima kasih atas penghargaan tersebut.

“Ini bukan sekadar apresiasi, tapi amanah moral bagi kami untuk terus berkontribusi,” ujarnya. Romi juga mengingatkan generasi muda, khususnya Gen Z, agar tidak hanya mengenal Bung Karno dari nama jalan atau patung, tapi memahami pemikiran dan perjuangannya.

“Manfaatkan teknologi AI, kunjungi museum digital, dengarkan podcast kebangsaan. Bung Karno bukan hanya masa lalu, tapi masa depan kita,” tegasnya.

Di tengah kemeriahan, Mas Ibin mengumumkan peluncuran 11 program inovatif, salah satunya Kencan SAE, program perjodohan warga Blitar yang langsung mendapat respons positif dengan 500 pendaftar dalam satu malam.

“Bagi yang belum berjodoh, silakan ikut. Setelah menikah, pengantinnya akan diantar pakai mobil wali kota, Alphard standby dua unit,” canda Mas Ibin yang disambut tawa hadirin.

Program lain yang diluncurkan antara lain Bulan Madu Gratis bekerja sama dengan hotel-hotel di Blitar, layanan ambulans gratis “Sakit Dijemput, Sehat Diantar,” Bimbingan Belajar Masuk Perguruan Tinggi untuk keluarga kurang mampu, Mobil Jenazah Gratis, Gerakan Minggu Sehat melalui Car Free Day, serta pembentukan Blitar Trade Center untuk menggerakkan ekonomi lokal.

Mas Ibin menegaskan komitmen menjadikan Blitar kota bersih dan cerdas dengan mengembangkan konsep Smart City serta penataan kawasan wisata dan pengelolaan sampah. “Kami ingin seluruh layanan di Kota Blitar berbasis digital, termasuk e-government dan e-money,” ujarnya.

Dalam setiap kesempatan, Mas Ibin selalu mengingatkan pentingnya menjaga sejarah. “Kata Bung Karno: Jas Merah, jangan lupakan sejarah. Karena dari sejarah kita melangkah ke masa depan,” tandasnya.

Semarak Hari Jadi ke-119 Kota Blitar, Mas Ibin Pimpin Penanaman Pohon Buah di Kali Karplos

IDPOST.CO.ID – Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, langsung memimpin penanaman pohon buah produktif bersama jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kelompok masyarakat, dan warga sekitar di kawasan Sungai Karang Tengah–Plosokerep, yang akrab disebut Kali Karplos,

Pagi yang masih teduh menjadi saksi saat Mas Ibin mengambil cangkul dan menanam pohon pertama. Meski sederhana, aksi ini sarat makna.

“Hari Jadi Kota Blitar kali ini kita isi dengan aksi yang berdampak jangka panjang,” ujar Mas Ibin saat membuka kegiatan.

Ia menegaskan, penanaman pohon adalah bentuk cinta kepada bumi sekaligus penghormatan terhadap sejarah dan warisan leluhur Kota Blitar.

Menurut Mas Ibin, berdekatan dengan Hari Bumi, momentum Hari Jadi menjadi pengingat bahwa perayaan tidak hanya soal mengenang masa lalu, tapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab secara ekologis.

“Pohon buah ini kami tanam bukan untuk seremoni semata. Ini hadiah untuk Kota Blitar dan anak cucu kita kelak,” ucapnya penuh optimisme.

Kawasan Kali Karplos dipilih dengan pertimbangan matang. Wilayah ini memiliki potensi besar sebagai ruang terbuka hijau sekaligus zona wisata berbasis lingkungan.

Pemerintah Kota Blitar tengah merancang rencana jangka panjang untuk menjadikan Karplos sebagai titik awal pengembangan kawasan hijau produktif di tengah kota.

Penanaman pohon buah dinilai sebagai langkah cerdas yang menggabungkan fungsi ekologis dan ekonomi.

Selain menyerap karbon, memperindah pemandangan, dan menjaga kualitas air tanah, pohon-pohon ini kelak akan menghasilkan buah yang dapat dinikmati warga. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Indihartati, mengatakan,

“Harapannya, kawasan ini menjadi ruang publik hijau yang tidak hanya enak dipandang, tapi juga menghasilkan.”

Antusiasme masyarakat pun terlihat jelas. Kelompok masyarakat (pokmas) yang hadir sudah lama mendukung inisiatif penghijauan di kawasan Karplos. Kegiatan ini bukan sekadar penanaman pohon, tapi juga membawa pesan strategis.

Pemerintah Kota Blitar berencana memperluas program penghijauan ke berbagai sudut kota, terutama di lahan milik pemerintah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Upaya ini diharapkan dapat menambah ruang terbuka hijau (RTH), yang menjadi indikator penting pembangunan berkelanjutan.

Mas Ibin berharap, semangat Hari Jadi ke-119 ini bisa menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ia menegaskan, setiap pohon yang ditanam hari ini akan menjadi bagian dari sejarah Blitar di masa depan.

“Kalau kita menanam kebaikan hari ini, maka kota ini akan menuai keberkahan di kemudian hari,” ujarnya.

Sebagai penutup, seluruh peserta bersama-sama melakukan simbolisasi penanaman pohon di tepi Sungai Karplos. Tepuk tangan dan sorak semangat mengiringi penanaman pohon terakhir, menandai awal transformasi kawasan tersebut.

Langkah kecil di pinggir sungai ini diharapkan menjadi gema besar bagi masa depan Kota Blitar. Di setiap lubang tanam yang digali, tersimpan harapan agar kota ini tidak hanya bertambah usia, tapi juga terus tumbuh menjadi lebih hijau, sehat, dan penuh harapan.

Pemkot Kediri Minta Maaf atas Kekeliruan Sebut Jabatan Kaesang Pangarep

IDPOST.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, memberikan klarifikasi terkait kesalahan dalam penyebutan jabatan Kaesang Pangarep pada salah satu berita resmi mereka yang diterbitkan pada Kamis (24/4/2025).

Dalam artikel berjudul “Mbak Wali Terima Kunjungan ‘Staf Khusus Wakil Presiden Kaesang Pangarep, Diskusi Kembangkan Potensi Kota Kediri”, disebutkan bahwa Ketua Umum PSI tersebut menjabat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan ini. Ke depannya, kami akan lebih cermat dalam menyusun dan menayangkan informasi, terutama mengenai penyebutan jabatan,” ujar Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Kediri, Adi Wicaksono, dalam pernyataannya yang diterima Antara di Jakarta pada Jumat.

Adi juga menegaskan bahwa Kaesang Pangarep tidak memegang posisi sebagai Staf Khusus Wakil Presiden seperti yang tertulis dalam berita tersebut.

Pemkot Kediri menegaskan komitmennya untuk memperketat proses verifikasi data sebelum publikasi guna mencegah kesalahan serupa di masa depan.

Kunjungan Kaesang ke Kota Kediri bertujuan untuk bertemu dengan Wali Kota Vinanda Prameswati serta sejumlah pejabat daerah setempat.

Dalam pertemuan tertutup di rumah dinas wali kota tersebut, Kaesang bersama jajaran Pemkot membahas berbagai isu kota seperti pendidikan dan kesehatan.

Kegiatan kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan serta mendengarkan aspirasi masyarakat daerah. Wali Kota menyatakan bahwa dukungan dari berbagai kalangan termasuk tokoh muda seperti Kaesang sangat penting bagi pembangunan kota.

Namun demikian, dalam publikasi resmi Pemerintah Kota Kediri terjadi kesalahan penulisan jabatan Kaesang sebagai Staf Khusus Wakil Presiden yang ternyata tidak sesuai fakta.

Kaesang Pangarep dan Wali Kota Blitar Bahas Pengembangan UMKM dan Produk Lokal

IDPOST.CO.ID – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini melanjutkan safari politiknya di Jawa Timur, dan Kota Blitar menjadi tempat singgah yang penuh arti, Kamis (24/4/2025).

Di kota kecil yang kaya sejarah dan semangat muda ini, Kaesang bertemu langsung dengan Wali Kota Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, untuk berdiskusi tentang masa depan.

Kunjungan tersebut bukan hanya ajang silaturahmi pasca-Lebaran. Kaesang mengaku datang untuk mempererat hubungan, mengingat PSI merupakan salah satu partai pendukung Mas Ibin dalam Pilkada lalu.

“Kami dulu mendukung beliau, jadi ini waktu yang tepat untuk bersilaturahmi sekaligus melihat perkembangan Kota Blitar di bawah kepemimpinan Pak Wali,” ujarnya.

Tak butuh waktu lama bagi Kaesang untuk mengungkapkan kekagumannya terhadap kota kecil yang penuh potensi ini. Baginya, Blitar telah berkembang menjadi daerah yang inovatif dan berani menempatkan generasi muda sebagai pusat pembangunan.

“Potensinya sangat besar, apalagi dengan kepemimpinan Pak Wali yang menghadirkan terobosan nyata. Saya yakin Blitar akan semakin maju dan sejahtera,” katanya.

Pernyataan tersebut bukan sekadar basa-basi politik. Kaesang menyaksikan langsung bagaimana pemerintah kota di bawah Mas Ibin menangani isu sosial dengan pendekatan yang menyentuh akar permasalahan.

Salah satu contohnya adalah program “Kencan SAE”, sebuah inisiatif yang memfasilitasi pernikahan bagi pasangan muda, tidak hanya menyediakan mobil dinas pengantin, tetapi juga memberikan pembekalan pranikah secara menyeluruh.

Mas Ibin menjelaskan bahwa ide ini lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. “Banyak yang bertanya, mana yang lebih penting: lapangan kerja atau program seperti ini? Namun kita sering lupa bahwa pernikahan yang tidak dipersiapkan dengan baik bisa menimbulkan masalah sosial baru, seperti anak terlantar dan kemiskinan. Semua itu berakar dari ketidaksiapan membangun rumah tangga,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa menyejahterakan generasi muda berarti juga mempersiapkan mereka secara menyeluruh, termasuk dalam kehidupan keluarga.

Dalam kesempatan itu, Kaesang juga menyinggung salah satu produk unggulan Blitar yang menarik perhatiannya, yaitu ikan koi. Dengan santai, ia bercanda bahwa sebelum membahas program PSI untuk Blitar, ia ingin fokus mencari ikan koi dulu.

“Nanti dulu, saya mau pelihara koi dulu. Cari koi saya,” ujarnya sambil tersenyum. Namun di balik canda itu, tersimpan keseriusan untuk mengenal lebih dalam potensi komoditas lokal.

Mas Ibin pun menyambut peluang tersebut dengan memaparkan berbagai produk unggulan Kota Blitar, mulai dari UMKM, produk pertanian, hingga sektor kreatif.

“Kami berharap Mas Kaesang dapat membantu memperluas pemasaran produk kami. Jika bisa masuk perdagangan antar daerah atau bahkan ekspor, itu akan sangat mendorong ekonomi lokal,” ujarnya.

Status Kaesang sebagai putra bungsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sekaligus adik dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, membuat kunjungannya sarat makna simbolik.

Namun lebih dari itu, Mas Ibin melihat Kaesang sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani dunia politik dengan aspirasi anak muda.

“Mas Kaesang adalah sosok katalis yang kami harapkan. Dengan dukungannya, kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, lebih aktif terlibat,” kata Mas Ibin.

Pertemuan ini membuka ruang dialog antara elite politik dan pemerintahan daerah dengan bahasa yang segar dan progresif. Tanpa pidato panjang atau jargon kosong, keduanya berbagi visi tentang pemerintahan yang hadir dan berpihak pada rakyat.

Kaesang menutup kunjungannya dengan keyakinan bahwa Kota Blitar di bawah kepemimpinan Mas Ibin bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

“Saya yakin Pak Wali bisa membawa kesejahteraan, tidak hanya untuk Kota Blitar, tapi juga Kabupaten Blitar. Dua periode, ya, Pak,” ujarnya setengah bercanda.

Jika perubahan politik dimulai dari pendekatan yang membumi dan membela rakyat, maka Kota Blitar hari itu membuktikan bahwa visi tersebut bukan sekadar impian. Di sana, politik terasa lebih dekat, dan inovasi menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

Wali Kota Blitar Mas Ibin Buka Sosialisasi Penegakan Aturan untuk PKL, Targetkan Kota Tertib dan Nyaman

IDPOST.CO.ID – Dalam upaya mewujudkan visi “Blitar Baru, Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan,” Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi penegakan peraturan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL).

Acara yang digelar pada Kamis pagi, 24 April 2025, bertempat di aula kantor Satpol PP Kota Blitar ini mengusung tema “Ciptakan PKL Kota Blitar yang Tertib, Aman, dan Rapi.”

Sosialisasi ini diikuti oleh 75 peserta yang merupakan perwakilan PKL dari berbagai ruas jalan di Kota Blitar. Mulai dari pedagang angkringan yang buka 24 jam hingga pedagang yang beroperasi pagi hingga sore hari, semua diajak duduk bersama untuk membahas masa depan ruang publik di kota ini.

Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa PKL memegang peranan penting dalam perekonomian kota. Ia menyebut PKL sebagai denyut nadi ekonomi rakyat kecil yang tidak boleh diabaikan.

“PKL memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga menjadi daya tarik wisata. Namun, kita tidak bisa menutup mata terhadap dampak negatif jika keberadaannya tidak tertata dengan baik,” ujarnya.

Menurut Mas Ibin, penataan PKL bukan hanya soal ketertiban, tetapi juga soal kenyamanan dan keadilan bagi seluruh warga kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Blitar mengambil pendekatan kolaboratif, mengajak PKL untuk memahami hak dan kewajibannya secara bersama-sama, bukan dengan cara represif.

Mas Ibin menjelaskan lima poin utama yang menjadi fokus penataan PKL, yaitu lokasi berjualan, waktu operasional, kebersihan, keteraturan, dan perizinan. PKL hanya diperbolehkan berjualan di lokasi yang sudah ditentukan untuk menghindari kemacetan dan kekacauan.

Waktu berjualan juga diatur agar tidak mengganggu ketenangan lingkungan sekitar. Kebersihan menjadi tanggung jawab bersama, begitu pula penataan barang dagangan agar tidak menghalangi pejalan kaki. Terakhir, seluruh PKL wajib memiliki izin usaha.

“Kami ingin PKL tetap bisa berdagang dengan nyaman dan aman, sementara warga lain juga dapat menikmati kota yang bersih dan tertib,” tegasnya. Ia berharap sosialisasi ini menjadi awal komunikasi yang baik antara pemerintah, PKL, dan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Blitar, Ronny Yoza Pasalbessy, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan kebijakan ini. Ia menjelaskan bahwa Satpol PP bertugas menertibkan dan menegakkan aturan, sedangkan pembinaan menjadi tanggung jawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

“Kami sering menerima keluhan dari warga, terutama terkait PKL yang berjualan di atas trotoar sehingga mengganggu pejalan kaki,” ujar Ronny. Ia menambahkan, sosialisasi ini bertujuan menyamakan persepsi dan mendorong kesepakatan bersama antar dinas terkait. “Jika perlu, Perda atau Perwali akan kami revisi agar lebih sesuai dengan kondisi saat ini,” lanjutnya.

Ronny juga menyebut bahwa keberadaan PKL cukup kompleks karena jam operasional yang beragam, mulai pagi, siang, malam, hingga dini hari. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang fleksibel namun tegas agar tidak menimbulkan gesekan di lapangan.

Sosialisasi ini dianggap sebagai titik awal reformasi ruang publik di Kota Blitar. Pemerintah tidak lagi mengedepankan tindakan instan seperti penggusuran, melainkan pendekatan partisipatif yang menghargai peran PKL sebagai bagian dari wajah kota.

Dengan kegiatan ini, Mas Ibin berharap terjalin sinergi antara kebijakan pemerintah dan kepentingan warga. “Penataan PKL memang bukan pekerjaan mudah. Namun dengan niat baik, kerja keras, dan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa menciptakan Blitar yang lebih tertib dan nyaman untuk semua,” pungkasnya.

Sebelum membuka acara secara resmi, Mas Ibin mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Blitar sebagai kota yang indah, tertib, dan sejahtera bagi seluruh warganya.

Blitar SAE, Strategi Pemkot Blitar Percepat Pembentukan Koperasi Berbasis Komunitas

IDPOST.CO.ID – Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin secara resmi membuka acara Sosialisasi Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih di Aula PKPRI Blitar, Rabu, 23 April 2025.

Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud dari visi jangka panjang untuk memperkokoh ekonomi kerakyatan.

“Ini bukan koperasi biasa, melainkan rumah bersama bagi UMKM dan simbol kebangkitan ekonomi yang berlandaskan kemandirian rakyat,” ujar Mas Ibin dalam sambutannya.

Meski disampaikan dengan gaya santai, pesan yang disampaikan sangat tegas: Pemerintah Kota Blitar berkomitmen agar ekonomi tidak dikuasai oleh segelintir pihak saja. Koperasi Merah Putih dirancang sebagai wadah bersama untuk mewujudkan kesejahteraan yang inklusif.

Koperasi Merah Putih merupakan program nasional yang bertujuan membangun koperasi modern berbasis digital dan terbuka untuk semua kalangan.

Dalam pelaksanaannya di Kota Blitar, pemerintah daerah menggandeng Universitas Islam Balitar (Unisba) sebagai mitra.

Kerja sama ini dituangkan dalam sebuah Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani pada hari yang sama.

Rektor Unisba Blitar, Dr. Soebiantoro, menyatakan kesiapan kampusnya untuk memberikan dukungan terbaik dalam mendampingi koperasi-koperasi di tingkat kelurahan.

“Kami memandang kerja sama ini sebagai implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya. Bagi Unisba, ini adalah kesempatan untuk terjun langsung ke masyarakat, bukan hanya berperan sebagai institusi akademik semata.

Dalam MoA tersebut, kerja sama akan berlangsung selama satu tahun anggaran dengan kemungkinan perpanjangan enam bulan.

Ruang lingkupnya meliputi pendampingan manajemen kelembagaan, pengembangan sumber daya manusia, produksi, hingga pemasaran koperasi di seluruh kelurahan di Kota Blitar.

Selain itu, Unisba juga akan memberikan konsultasi dan advokasi agar koperasi mampu bersaing di era digital.

Mas Ibin menegaskan bahwa keberhasilan koperasi sangat bergantung pada penerapan ilmu pengetahuan.

“Semangat saja tidak cukup. Koperasi masa kini memerlukan strategi dan manajemen modern. Oleh karena itu, kami menggandeng Unisba,” jelasnya.

Keterlibatan perguruan tinggi dalam kebijakan publik memang tengah didorong oleh banyak pemerintah daerah. Kota Blitar menjadi contoh bagaimana kemitraan antara pemerintah dan akademisi dapat berjalan seimbang dan saling melengkapi. Mas Ibin menyebut kerja sama ini sebagai “model kolaborasi cerdas” yang layak diperluas ke sektor lain.

Selain aspek manajemen dan teknologi, kerja sama ini juga membuka akses pembiayaan bagi koperasi. Pemerintah Kota Blitar telah mengalokasikan dana pendampingan dalam APBD 2025.

“Kami tidak ingin koperasi hanya ada di atas kertas. Kami pastikan mereka dapat berjalan, berkembang, dan memberikan manfaat nyata,” tambah Mas Ibin.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Blitar, Juyanto, menjelaskan bahwa pembentukan koperasi di tiap kelurahan tidak dilakukan secara seragam.

Ada tiga pendekatan yang diterapkan: membentuk koperasi baru, merevitalisasi koperasi lama yang tidak aktif, serta menggabungkan beberapa koperasi yang potensinya dapat dioptimalkan jika disatukan.

“Kami menyebutnya Koperasi Merah Putih sebagai simbol gerakan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan semangat kebangsaan. Pembentukan koperasi dilakukan secara partisipatif melalui musyawarah warga, sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing kelurahan,” jelas Juyanto.

Lebih jauh, koperasi yang terbentuk tidak hanya akan bergerak di bidang simpan pinjam, tetapi juga fokus pada penguatan sektor riil, terutama pangan. Hal ini sejalan dengan misi Kota Blitar dalam membangun ketahanan pangan masyarakat secara mandiri.

“Kami ingin koperasi ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal, seperti pengelolaan urban farming, distribusi hasil pertanian, dan pengolahan produk pangan. Dengan demikian, ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada pasar besar, tetapi juga didukung oleh kekuatan ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan,” tambah Juyanto.

Kolaborasi dengan Unisba mencakup pendampingan manajerial, aspek hukum, dan pelatihan sumber daya manusia. Dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi akan aktif terlibat dalam riset dan praktik lapangan.

“Dengan sinergi bersama perguruan tinggi, kami yakin koperasi-koperasi ini akan memiliki tata kelola yang sehat dan berkelanjutan. Ini bukan program jangka pendek, melainkan gerakan jangka panjang untuk membangun ekonomi rakyat dari akar rumput,” tegasnya.

Pembentukan 21 Koperasi Merah Putih ini akan dimulai secara bertahap pada pertengahan tahun 2025, dengan target seluruh koperasi sudah beroperasi penuh sebelum akhir tahun.

Optimisme serupa juga disampaikan oleh Dr. Soebiantoro. Ia percaya bahwa dengan pendampingan intensif dan pengawasan ketat, koperasi-koperasi ini dapat tumbuh menjadi entitas ekonomi yang kuat dan kompetitif.

Bahkan, Koperasi Merah Putih di kelurahan-kelurahan Blitar berpotensi menjadi prototipe nasional dalam pengembangan koperasi berbasis komunitas.