Hari Jadi Kota Blitar ke 119, Mas Ibin Ziarah ke Makam Para Pejuang

IDPOST.CO.ID – Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, memimpin prosesi ziarah ke makam para leluhur, Rabu, 26 Maret 2025.

Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-119 Kota Blitar yang jatuh pada 1 April mendatang.

Dengan tema “Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan,” ziarah ini lebih dari sekadar ritual tahunan; ia menjadi refleksi perjalanan panjang yang penuh makna dalam sejarah kota.

Ziarah dimulai di makam Bung Karno, tokoh yang sangat dihormati di Indonesia. Di kompleks pemakaman, Mas Ibin bersama rombongan Forkopimda Blitar menundukkan kepala dan memanjatkan doa untuk sang proklamator.

Soekarno, lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan wafat pada 21 Juni 1970, dikenal sebagai presiden pertama Republik Indonesia yang berjuang keras untuk kemerdekaan. Blitar, sebagai lokasi pemakamannya, menjadi bagian penting dalam sejarah kepemimpinan nasional.

Menghormati Legenda Lokal: Mbah Bendo

Ziarah berlanjut ke Makam Mbah Bendo, sosok yang mungkin tidak sepopuler Soekarno namun sangat dihormati di Blitar.

Dikenal sebagai tokoh spiritual yang berperan penting dalam pergerakan PETA pada tahun 1945, Mbah Bendo menjadi simbol perjuangan lokal.

Mas Ibin menegaskan bahwa peringatan ini bukan hanya sebuah acara seremonial, tetapi juga kesempatan untuk meneladani semangat para pejuang yang telah berkorban untuk kota.

Pasarean Pangeranan: Jejak Para Pemimpin

Setelah dari Mbah Bendo, rombongan melanjutkan ke Pasarean Pangeranan, tempat peristirahatan bagi para pemimpin Blitar di masa lalu.

Di sini, terbaring para Bupati Blitar awal seperti KPH Warsokoesoemo dan KPH Sosrohadinegoro, serta tokoh pendidikan Raden Kartowibowo.

Suasana di Pasarean ini semakin syahdu di tengah hujan, memperkuat makna dari ziarah sebagai pengingat akan tanggung jawab kepemimpinan.

Makam Patih Djojodigdo: Pembangunan dan Inovasi

Perjalanan ziarah berakhir di Makam Patih Djojodigdo di Jalan Melati. Djojodigdo, yang dilantik pada 8 September 1877, berperan penting dalam pembangunan Blitar di era kolonial.

Di bawah kepemimpinannya, Blitar mengalami banyak perubahan, termasuk pembangunan Stasiun Kereta Api Blitar pada tahun 1884 yang membuka jalur perdagangan. Ia dihormati sebagai Bapak Pembangunan Blitar, meninggalkan warisan yang masih dirasakan hingga kini.

Ziarah ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga menjadi simbol kesinambungan kepemimpinan. Mas Ibin berharap agar Blitar tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga untuk kemajuan dan inovasi yang terus berkembang.

Dengan peringatan ke-119, Pemkot Blitar berkomitmen untuk menjadikan kota ini modern dan inklusif, sambil tetap menghargai nilai-nilai yang diwariskan oleh para leluhur.

“Sejarah adalah pondasi, dan dari sanalah kita membangun masa depan,” tutup Mas Ibin, mengingatkan semua bahwa setiap langkah ke depan harus berpijak pada jejak yang ditinggalkan oleh pendahulu.

Peringatan Hari Jadi ke-119 Kota Blitar, Mas Ibin: Kota Blitar Harus Maju dan SAE

IDPOST.CO.IDKota Blitar merayakan hari jadinya yang ke-119 dengan penuh makna pada Rabu sore (26/3/2025).

Bertempat di halaman Kantor Wali Kota Blitar, acara tasyakuran ini menjadi ajang refleksi perjalanan panjang kota yang dikenal dengan sejarah perlawanan dan semangat perjuangannya.

Mengusung tema “Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan,” perayaan ini dihadiri berbagai elemen masyarakat.

Acara ini diikuti oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, hingga anak yatim piatu dan guru ngaji.

Sebagai bentuk kepedulian sosial, Pemerintah Kota Blitar memberikan santunan dan bingkisan kepada anak yatim dan guru ngaji. Dengan total sekitar 860 peserta, suasana tasyakuran berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, mengajak masyarakat untuk mengenang sejarah panjang Kota Blitar.

Ia menekankan bahwa Blitar bukan sekadar kota kecil di Jawa Timur, tetapi simbol perjuangan sejak era kolonial.

“Sejarah perlawanan rakyat Blitar telah dimulai sejak masa Adipati Aryo Blitar II atau Joko Kandung pada 1723 melawan penjajahan Belanda. Kemudian, pada 1 April 1906, pemerintah kolonial membentuk Gemeente Blitar, yang menjadi cikal bakal pemerintahan kota ini,” ujar Mas Ibin.

Ia juga mengingatkan peristiwa heroik pemberontakan PETA pada 14 Februari 1945 yang dipimpin oleh Soeprijadi.

“Ini adalah satu-satunya pemberontakan tentara didikan Jepang di Indonesia, menunjukkan bahwa semangat perjuangan sudah mendarah daging dalam karakter masyarakat Blitar,” tegasnya.

Program Prioritas untuk Kota Blitar yang Lebih Maju

Memasuki usia ke-119, peringatan ini dijadikan momentum untuk merancang Kota Blitar yang lebih maju. Mas Ibin memaparkan sejumlah program prioritas yang telah dan akan terus dilaksanakan, seperti:

  • Sarapan Bareng Wali Kota, sebagai media komunikasi langsung antara warga dan pemimpin daerah.
  • Mobil Nikah Gratis dan Program Pra-Nikah, untuk membantu masyarakat dalam administrasi pernikahan.
  • Layanan Ambulans dan Mobil Jenazah Gratis, guna memastikan pelayanan kesehatan dan sosial yang lebih inklusif.
  • Beasiswa Sarjana, untuk menciptakan satu keluarga satu sarjana sebagai langkah pengentasan kemiskinan.
  • Program Berkat SAE, yang menyediakan makanan bagi lansia kurang mampu.
  • Pembangunan Blitar Trade Center, sebagai pusat ekonomi baru untuk mendorong ekosistem perdagangan dan industri.

Selain itu, Kota Blitar juga memprioritaskan digitalisasi dengan menjalankan Transformasi Digital menuju Smart City.

Program ini meliputi layanan publik berbasis online dan sistem transaksi berbasis e-money, serta layanan administrasi 24 jam untuk kebutuhan warga.

“Kami ingin Kota Blitar menjadi kota yang tidak hanya nyaman, tetapi juga maju dalam layanan dan fasilitas. Semua program ini dirancang agar masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan pemerintah,” kata Mas Ibin.

Perayaan Penuh Syukur di Bulan Ramadan

Tasyakuran Hari Jadi Kota Blitar tahun ini terasa semakin bermakna karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah.

Doa bersama, pemberian santunan kepada anak yatim, serta bingkisan kepada guru ngaji dan guru sekolah minggu menjadi bagian penting dalam acara ini. Nuansa religius semakin terasa dengan iringan musik sholawat yang menghangatkan suasana.

Acara ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Mas Ibin, sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan panjang Kota Blitar.

Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan buka puasa bersama, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Blitar.

“Semoga momentum ini membawa berkah bagi kota kita. Mari kita terus bersinergi demi Blitar yang semakin SAE,” tutup Mas Ibin.

Mas Ibin Relokasi TPS di JL A Yani Blitar, Netizen: baru kali ini lihat walikota bekerja

IDPOST.CO.ID – Netizen bangga dengan kinerja Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin. Hal tersebut terlihat dari unggahan Mas Ibin dalam akun TikToknya @masibinofficial baru-baru ini.

Dalam unggahan tersebut Mas Ibin menuliskan “Hari ini saya melakukan penutupan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di area Pujasera Jl. Ahmad Yani untuk menghilangkan kesan kumuh dan bau tak sedap di ruang publik,” tulisnya.

Sontak unggahan tersebut langsung mendapat respon netizen yang bangga dengan kinerja Wali Kota yang baru di lantik.

“baru kali ini lihat walikota bekerja,” tulis @Lutfy_Ratna18

“wes pirang2 tahun lagek Iki sing ISO mindah TPS jl Ahmad Yani,” tulis @Rizkyxxx

Bahkan ada pula netizen yang menanyakan tentang bagaimana konsep tentang pembangunan pujasera yang dibangun berdekatan dengan TPS

“betul mas wali…. gak ngerti konsepnya dulu bagaimana? pujasera sebelahan sama pembuangan sampah,” tulis @Dovaxxx

Sebelumnya pada Selasa pagi, 25 Maret 2025 Mas Ibin langsung meninjau lokasi untuk relokasi TPS.

Menurut Mas Ibin, keberadaan TPS di Jalan Ahmad Yani tidak lagi relevan dengan perkembangan tata kota Blitar yang semakin maju.

Kawasan tersebut dikenal sebagai pusat ekonomi, kuliner, dan fasilitas umum, seperti rumah sakit dan pertokoan.

TPS yang berada di tengah-tengah aktivitas ini dianggap mengganggu estetika dan kenyamanan publik.

“Ini bukan penutupan, tapi relokasi. TPS tetap ada, hanya dipindahkan ke lokasi yang lebih tepat. Jalan Ahmad Yani adalah kawasan strategis dan penting untuk wajah kota. Kita ingin area ini lebih rapi, bersih, dan nyaman untuk semua,” ujar Mas Ibin.

Venomena Gurita dan Hiu: Perilaku Unik yang Mengundang Tawa Ilmuwan

IDPOST.CO.ID – Para ilmuwan dibuat terhibur dengan sebuah kejadian tak biasa di laut: seekor gurita terlihat “menumpang” di punggung seekor hiu.

Fenomena ini menampilkan interaksi yang jarang terjadi antara dua makhluk laut berbeda, sekaligus menimbulkan rasa penasaran di kalangan peneliti.

Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, seekor gurita Maori berwarna oranye terlihat menempel erat pada punggung hiu mako sirip pendek (Isurus oxyrinchus), salah satu hiu tercepat di dunia.

Rekaman ini, yang sebenarnya diambil pada Desember 2023, baru-baru ini dirilis dan memperlihatkan momen tak biasa tersebut di Teluk Hauraki, yang terletak di lepas pantai Pulau Utara Selandia Baru.

Rekaman Ajaib di Laut

“Awalnya saya heran, apakah itu benda seperti pelampung? Atau mungkin sisa alat pancing?” ungkap Rochelle Constantin, seorang ahli ekologi kelautan dari University of Auckland, seperti dikutip oleh New York Times pada Selasa (25/3/2025).

Keingintahuan ini akhirnya terjawab setelah teknisi menggunakan drone untuk mengamati lebih dekat. Hasilnya? Rekaman spektakuler yang menunjukkan gurita berpegangan pada punggung hiu dengan tenang.

Hal yang membuat kejadian ini semakin menarik adalah kenyataan bahwa gurita biasanya hidup di dasar laut, sedangkan hiu mako sirip pendek jarang berkunjung ke wilayah tersebut.

Interaksi semacam ini jarang sekali terlihat, sehingga menjadi momen yang sangat menarik bagi para ilmuwan.

Kecepatan Hiu dan Nasib Sang Gurita

“Kami hanya bisa mengamati selama sekitar 10 menit, jadi akhirnya kami tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya,” ungkap Constantin.

Ia menambahkan bahwa gurita tersebut kemungkinan mengalami situasi yang cukup menegangkan, mengingat hiu mako mampu berenang dengan kecepatan hingga 50 kilometer per jam.

Namun, para peneliti percaya ada dua kemungkinan: gurita itu mungkin dimangsa oleh hiu, atau ia berhasil melepaskan diri dan kembali ke dasar laut dengan selamat.

Reaksi Dunia dan Pelajaran dari Lautan

Saat video ini viral di media sosial, banyak pengguna internet bereaksi dengan rasa takjub dan humor. Beberapa menyebut gurita itu pintar karena memanfaatkan bantuan “gratis” untuk bepergian.

Seseorang bahkan menulis, “Ini gurita jenius, bekerja dengan cerdas, bukan keras.” Lelucon lain yang muncul adalah, “Dia sudah dapat Uber, bro!”

Namun, peristiwa ini juga menjadi pengingat akan keajaiban dan misteri lautan. “Laut selalu penuh kejutan. Sebagai ilmuwan kelautan, Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda temukan selanjutnya.

Inilah mengapa melindungi ekosistem laut sangat penting, agar momen-momen luar biasa seperti ini tetap terjadi di masa depan,” tambah Constantin.

Fenomena “sharktopus” ini tidak hanya menghibur para ilmuwan dan masyarakat umum, tetapi juga menjadi bukti betapa luar biasa dan tak terduganya kehidupan di bawah permukaan laut.

Apakah sang gurita berhasil selamat atau tidak, momen ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut, sehingga cerita-cerita serupa terus terungkap di masa depan.

Blitar SAE, Mas Ibin: Relokasi TPS Ahmad Yani untuk Kenyamanan dan Estetika Kota

IDPOST.CO.IDKota Blitar kini sedang berusaha menata ulang wajahnya. Salah satu langkah yang diambil oleh Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, adalah merelokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang sebelumnya berada di Jalan Ahmad Yani, kawasan padat aktivitas di tengah kota.

Pemindahan ini bukan hanya soal tata kelola sampah, tetapi juga upaya menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih, nyaman, dan estetis.

Pada Selasa pagi, 25 Maret 2025, suasana di Jalan Ahmad Yani tampak berbeda. Ekskavator dikerahkan untuk meratakan fasilitas TPS yang telah lama berdiri di lokasi tersebut.

Truk-truk pengangkut sampah sibuk memindahkan kontainer, menandai berakhirnya fungsi TPS di kawasan strategis kota itu.

Di lokasi, Mas Ibin bahkan turun langsung memasang spanduk bertuliskan “Mohon Maaf, Pembuangan Sampah di TPS A. Yani Dialihkan ke TPS Karanglo/TPS DLH/TPS Karangtengah.”

Menjaga Estetika dan Kenyamanan Publik

Menurut Mas Ibin, keberadaan TPS di Jalan Ahmad Yani tidak lagi relevan dengan perkembangan tata kota Blitar yang semakin maju.

Kawasan tersebut dikenal sebagai pusat ekonomi, kuliner, dan fasilitas umum, seperti rumah sakit dan pertokoan.

TPS yang berada di tengah-tengah aktivitas ini dianggap mengganggu estetika dan kenyamanan publik.

“Ini bukan penutupan, tapi relokasi. TPS tetap ada, hanya dipindahkan ke lokasi yang lebih tepat. Jalan Ahmad Yani adalah kawasan strategis dan penting untuk wajah kota. Kita ingin area ini lebih rapi, bersih, dan nyaman untuk semua,” ujar Mas Ibin.

Keberadaan TPS di area ini sering menimbulkan keluhan, baik dari pejalan kaki, pengunjung rumah sakit, hingga pelaku usaha di sekitarnya.

Relokasi TPS Ahmad Yani juga menjadi bagian dari program 100 hari kerja Mas Ibin, yang salah satunya menargetkan sterilisasi fasilitas pengelolaan sampah dari ruang publik yang kurang representatif.

Solusi dan Titik Pengganti TPS

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menjelaskan bahwa relokasi TPS Ahmad Yani telah direncanakan dengan matang.

TPS ini akan dialihkan ke tiga lokasi pengganti, yaitu TPS Karanglo, TPS Karangtengah, dan TPS DLH di Gedog.

“TPS ini kami tutup karena lokasinya tidak lagi sesuai. Selain dekat dengan rumah sakit, kawasan ini juga menjadi pusat kuliner. Pengelolaan sampah tetap berjalan dengan mengalihkan ke lokasi baru yang lebih memadai,” jelasnya.

Selain itu, Jajuk menambahkan bahwa ke depan, Pemkot Blitar akan terus mengevaluasi lokasi-lokasi TPS lainnya yang dinilai kurang strategis.

Harapannya, jumlah TPS di ruang publik bisa semakin berkurang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri.

Fokus pada Wajah Baru Blitar

Relokasi TPS ini tidak hanya soal pengelolaan sampah, tetapi juga bagian dari visi besar Pemkot Blitar untuk membangun kota yang lebih modern.

Mas Ibin menekankan bahwa kawasan Jalan Ahmad Yani akan dikembangkan menjadi pusat kuliner dan wisata kota.

“Setelah TPS pindah, kami akan menata kawasan ini agar lebih rapi dan menarik. Kami ingin menjadikan Jalan Ahmad Yani sebagai pusat street food dan kuliner khas Blitar. Dengan begitu, semakin banyak orang yang datang untuk menikmati suasana kota,” ujarnya.

Tak hanya itu, Mas Ibin juga menyoroti pentingnya reformasi sistem pengelolaan sampah di Blitar.

Ia mengakui bahwa beberapa TPS, seperti di Kelurahan Gedog, sudah mendekati kapasitas maksimal dan memerlukan solusi jangka panjang.

“Harapan kami, TPS di ruang publik bisa terus berkurang bahkan hilang sama sekali. Pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya, dengan masyarakat yang lebih sadar memilah dan mengolah sampah sendiri,” tegasnya.

Menuju Kota yang Bersih dan Nyaman

Relokasi TPS Ahmad Yani adalah langkah awal dari berbagai upaya penataan ulang tata kota Blitar.

Pemerintah Kota terus berkomitmen menciptakan kota yang lebih bersih, ramah, dan nyaman bagi warganya, sekaligus menarik bagi wisatawan.

“Kami ingin ruang publik di Blitar memberikan kenyamanan untuk semua. Baik pedagang, pejalan kaki, maupun warga yang tinggal di sekitar area ini berhak menikmati lingkungan yang bersih dan tertata,” pungkas Mas Ibin.

Blitar SAE, Mas Ibin: Bantuan Difabel Bukan Sekadar Kebijakan, tetapi Wujud Perhatian

IDPOST.CO.ID – Pemerintah Kota Blitar kembali menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas, dengan menyalurkan Bantuan Sosial Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) Tahap I Tahun 2025.

Penyaluran ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, dalam sebuah acara simbolis di Aula Kantor Dinas Sosial Kota Blitar pada Selasa, 25 Maret 2025.

Namun, penyaluran ini bukan sekadar pembagian bantuan. Mas Ibin membawa pesan penting bahwa kesejahteraan penyandang disabilitas adalah prioritas yang harus diwujudkan.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa bantuan ini bukan hanya soal angka atau kebijakan, tetapi wujud nyata keberpihakan pemerintah kepada kelompok difabel.

“Kami ingin teman-teman difabel merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari Kota Blitar. Bantuan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk mereka,” ujar Mas Ibin.

Langkah Nyata

Setiap penerima ASPD, baik penyandang disabilitas maupun keluarga yang merawat mereka, menerima bantuan sebesar Rp 900 ribu untuk tiga bulan.

Total ada 40 penyandang disabilitas yang menerima bantuan pada tahap pertama ini, dengan rincian 21 orang merupakan penyandang disabilitas fisik dan 19 orang lainnya merupakan penyandang disabilitas fisik berat.

Bantuan ini juga tersebar di tiga kecamatan di Kota Blitar, yaitu Sananwetan (11 penerima), Kepanjenkidul (16 penerima), dan Sukorejo (13 penerima).

Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Sad Sasminarti, menjelaskan bahwa penerima ASPD telah diseleksi berdasarkan kebutuhan mereka, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.

“Program ini diharapkan bisa membantu penyandang disabilitas menyambut hari raya dengan penuh kebahagiaan, serta memenuhi kebutuhan dasar mereka,” kata Sad.

Selain itu, Pemkot Blitar juga terus berupaya meningkatkan kuota penerima bantuan ASPD bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, agar lebih banyak difabel yang mendapatkan manfaat dari program ini.

Inklusivitas

Langkah ini menjadi bukti bahwa Pemkot Blitar tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan sosial.

Dengan program ASPD, penyandang disabilitas diharapkan dapat merasakan kehidupan yang lebih layak dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Mas Ibin juga menegaskan bahwa inklusivitas adalah nilai penting yang harus diwujudkan di Kota Blitar.

Ia berharap langkah ini dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta menciptakan Kota Blitar yang ramah dan peduli terhadap seluruh warganya, tanpa terkecuali.

Dari Pantai Bali ke Pelaminan: Lamaran Romantis Billy untuk Vika

IDPOST.CO.IDBilly Syahputra menunjukkan keseriusannya dalam hubungan dengan Vika Kolesnaya dengan melamar secara romantis di sebuah pantai indah di Bali.

Momen tersebut diunggah di Instagram pada Senin, 24 Maret 2025, dan langsung mencuri perhatian banyak orang.

Dalam foto yang diunggah, Billy terlihat bersimpuh sambil memberikan cincin kepada Vika. Ekspresi bahagia Vika, yang berasal dari Belarus, menunjukkan betapa tidak percayanya ia atas lamaran tersebut.

Di caption-nya, Vika mengungkapkan rasa bahagia dan harapannya untuk hidup bersama Billy. “Aku sangat bahagia bisa bersamamu selamanya,” tulisnya.

Reaksi Teman dan Netizen

Billy juga merespons unggahan tersebut, menulis bahwa petualangan cintanya telah berakhir di tangan wanita Belarus.

Komentar dan unggahan mereka langsung mendapatkan berbagai ucapan selamat dari netizen dan rekan artis.

Marshel Widianto, Gracia Indri, dan penyanyi Audy Item adalah beberapa dari sekian banyak yang memberikan ucapan selamat.

Iis Dahlia bahkan mendoakan agar hubungan mereka dapat berjalan lancar hingga ke pelaminan, sementara desainer Ivan Gunawan menawarkan untuk membuatkan baju pengantin.

Dukungan dari Warganet

Tak hanya dari Indonesia, ucapan selamat juga datang dari beberapa netizen asal Belarus, yang menuliskan pesan dalam bahasa mereka. Ini menunjukkan betapa luasnya dukungan yang diterima pasangan ini.

Sebelum Vika, Billy memiliki beberapa hubungan yang cukup mencuri perhatian, termasuk dengan Amanda Manopo dan Hilda Vitria.

Namun, hubungan-hubungan tersebut tidak bertahan lama dan diwarnai dengan berbagai kontroversi.

Kini, dengan pertunangan ini, banyak yang berharap agar hubungan Billy dan Vika dapat berlanjut hingga ke jenjang pernikahan.

Publik pun menantikan kabar baik selanjutnya dari pasangan romantis ini, termasuk informasi tentang kapan dan di mana pernikahan mereka akan digelar.

Gubernur Jatim: Pendirian Koperasi Desa Merah Putih Harus Didukung

IDPOST.CO.ID – Aspirasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) Provinsi Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Memahami Gagasan Pendirian Koperasi Desa Merah Putih” pada Senin (24/03/2025) di Aula PWI Jawa Timur.

Acara ini merupakan langkah awal penting dalam menyamakan persepsi terkait gagasan pendirian koperasi desa sebagai penggerak ekonomi masyarakat.

FGD ini merupakan hasil kerja sama dengan Toko Ladang dan APBJ JATIM BEJO, aplikasi belanja online milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala DPMD Jawa Timur, Ir. Budi Sarwoto, perwakilan Dinas Koperasi, Polda Jatim, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, serta 70 perwakilan kepala desa dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Dukungan Penuh dari AKSI dan Pemerintah

Wakil Ketua Umum DPP AKSI, Ahmad Syaifuddin, menyambut baik terselenggaranya diskusi ini.

“Ini adalah FGD pertama di Indonesia yang fokus membahas Koperasi Desa Merah Putih. Langkah ini patut diapresiasi,” ujarnya.

Ia juga menyinggung sejarah koperasi yang erat kaitannya dengan RM Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden RI Prabowo Subianto.

Ketua AKSI Jawa Timur, Fuad Ari Sulistyo, menjelaskan bahwa FGD bertujuan menyatukan pemahaman antara kepala desa dan pemangku kepentingan terkait pendirian koperasi ini

“Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi lembaga ekonomi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Namun, ia juga mengakui adanya tantangan, seperti potensi tumpang tindih dengan BUMDes, mekanisme penggunaan Dana Desa, dan penguatan regulasi.

“Kami yakin pemerintah memiliki niat baik untuk memberdayakan rakyatnya,” tambah Fuad.

Pesan Gubernur dan Dukungan Berbagai Pihak

Dalam pembukaan acara, Kepala DPMD Jatim, Ir. Budi Sarwoto, menyampaikan pesan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang memberikan dukungan penuh terhadap pendirian koperasi ini.

“Ibu Gubernur berharap koperasi ini dapat menjadi solusi ekonomi yang berpihak kepada masyarakat desa,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono, juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan FGD di Aula PWI. Ia menekankan pentingnya digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan desa.

“Kami mendukung melalui peran publikasi dan penyebaran informasi yang transparan,” katanya.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai pandangan dari kepala desa. Kepala Desa Ngawi, Muhammad Taufan, mendukung pendirian koperasi tetapi menekankan perlunya regulasi yang kuat. Ia juga menyarankan koperasi lebih fokus pada sektor pertanian.

“Koperasi sebaiknya mengurus pertanian, terutama distribusi pupuk, bukan menjadi koperasi simpan pinjam,” tegasnya.

Berbeda dengan Taufan, Kepala Desa Priyanto dari Madiun mengusulkan agar koperasi menjadi bagian dari BUMDes untuk mempermudah sinergi dengan pemerintahan desa.

“BUMDes sudah terintegrasi dengan pemerintahan desa, sehingga koperasi bisa menjadi bagian yang saling melengkapi,” usulnya.

Kesepakatan dan Langkah Selanjutnya

Sekretaris DPD AKSI Jawa Timur, Eko Mulyadi, menyimpulkan bahwa secara umum peserta FGD sepakat mendukung pendirian Koperasi Desa Merah Putih.

Namun, beberapa poin masih membutuhkan kajian mendalam, seperti penguatan regulasi, kejelasan petunjuk teknis, dan pendanaan agar tidak terjadi tumpang tindih dengan lembaga lain.

“Hasil diskusi ini akan kami kaji lebih lanjut dan disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Desa, serta stakeholder terkait,” tutupnya.