Kontroversi Rahasia Pertahanan: UU KIP vs Pernyataan Prabowo

IDPOST.CO.ID – Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), Arya Sandhiyudha, menanggapi pernyataan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang menolak membuka informasi pertahanan yang dianggap rahasia.

Arya menjelaskan bahwa Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik sudah mengatur informasi yang bersifat rahasia atau dikecualikan untuk dibuka ke publik, termasuk informasi terkait pertahanan dan keamanan negara.

Menurut Arya, UU tersebut mencakup pasal-pasal yang mengatur informasi yang dikecualikan untuk dibuka ke publik, termasuk informasi tentang kepentingan negara, bisnis, dan pribadi.

Arya juga memberikan contoh terkait informasi pertahanan yang bersifat rahasia, seperti strategi, intelijen, operasi, taktik, teknik, dan jumlah kekuatan dan kemampuan dalam sistem pertahanan dan keamanan negara.

Arya menyatakan bahwa UU Keterbukaan Informasi Publik memberikan pedoman terkait hak informasi masyarakat, dan tim pemenangan pasangan capres-cawapres dapat menjadikan UU tersebut sebagai acuan. Hak keterbukaan atas informasi, menurut Arya, tidak boleh merugikan kepentingan berbangsa dan bernegara.

Arya juga mempersilakan para calon presiden bersama timnya untuk mendalami dan menjelaskan kepada publik mengenai informasi mana yang dapat dibuka dan mana yang harus dirahasiakan sesuai dengan UU tersebut.

Ia berharap calon presiden dan timnya dapat menggunakan UU Keterbukaan Informasi Publik sebagai pedoman dalam menjelaskan hak masyarakat dan publik atas informasi terkait.

Kontroversi Pernyataan Prabowo dan Anies mengenai Rahasia Negara dalam Debat Capres

IDPOST.CO.ID – Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Billy David, meragukan pernyataan Prabowo Subianto terkait data anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dianggap sebagai rahasia negara.

Billy menyatakan bahwa perubahan makna terkait rahasia negara yang disampaikan Prabowo merupakan upaya penggiringan opini masyarakat.

Menurutnya, dalam debat capres, Anies hanya meminta data tentang anggaran pengadaan alutsista, yang sebelumnya juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ia menekankan bahwa pembahasan tersebut seharusnya termasuk dalam hal yang dapat dibuka kepada publik.

Sebaliknya, Prabowo menolak membuka data secara terbuka, menyatakan bahwa ada sejumlah hal yang tidak mungkin diungkapkan dalam forum besar seperti debat capres karena menyangkut keamanan negara.

Meskipun ia menegaskan keterbukaannya di hadapan DPR, Prabowo mengingatkan tentang kebutuhan untuk menjaga beberapa informasi sebagai rahasia negara.

Pertarungan pandangan ini menyoroti perbedaan pendekatan antara kedua kubu terkait transparansi dan informasi terkait pertahanan negara, menciptakan dinamika menarik dalam arus informasi dan politik di Indonesia.

Seorang Nenek di Sampang Jatuh Tercebur Sumur Sedalam 10 Meter

IDPOST.CO.ID – Seorang nenek dengan nama Buyani (76) warga Dusun Bere’ Leke, Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diketahui mengalami kecelakaan jatuh ke dalam sumur (Laka Sumur) Pada Senin (08/01/24).

Beruntung dalam kejadian itu, nenek yang sudah memasuki usia lanjut (Lansia) masih bisa diselamatkan dan berhasil di evakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari tetangga korban menyatakan, sekitar jam 13.00 WIB, korban diketahui menuju sumur, kemungkinan hendak mau mandi.

Tidak lama kemudian, terdengar suara ceburan yang sangat keras dari arah sumur. karena curiga, lalu tetangga korban pergi ke arah sumur dan melihat seorang nenek yang masih hidup.

Kemudian, dengan bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, nenek tersebut berhasil di evakuasi.

Kepala BPBD Kabupaten Sampang Candra Ramadhani Amin menyatakan, korban, berhasil di evakuasi oleh tim BPBD Sampang dan tim gabungan yang bertugas mengambil korban di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 10 meter.

“Setelah berhasil di evakuasi, kondisi korban masih hidup sehingga langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat,” terangnya.

Menurutnya, kondisi korban mengalami luka di kepala bagian depan sehingga butuh penanganan medis dari puskesmas setempat.

“Setelah mendapat laporan dari warga kalau telah terjadi laka sumur, kami dari BPBD langsung menuju lokasi dan korban berhasil di evakuasi,” tandasnya.

Kritik Saleh Daulay Tentang Etika dan Ambisi Anies Baswedan Pasca Debat

IDPOST.CO.ID – Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay, mengkritik hasil debat capres pada 7 Januari 2024, menyatakan bahwa Anies Baswedan tidak bersifat negarawan karena berbicara tentang etika tanpa menunjukkan etika itu sendiri.

Daulay, yang juga Ketua Fraksi PAN DPR, berpendapat bahwa Anies Baswedan terlalu ambisius untuk menjadi presiden dan menggunakan segala premis dan proposisi untuk menjatuhkan Prabowo Subianto.

Ia menilai bahwa pendapat dan kritik yang disampaikan oleh Anies tidak mencerminkan nilai moralitas, meskipun Anies mengklaim dirinya sebagai tokoh yang paling bermoral.

Salah satu contoh pernyataan yang dianggap tidak terhormat adalah ketika Anies memberikan nilai 11 dari skala 100 untuk Kementerian Pertahanan, tanpa jelasnya tolok ukur yang digunakan.

Daulay menyoroti kurangnya pengalaman Anies dalam bidang pertahanan dan menanyakan dasar penilaiannya.

Daulay menyatakan bahwa Anies, sebagai mantan gubernur DKI yang didukung oleh Prabowo dan koalisi partai lain, seharusnya tidak memberikan penilaian terhadap kepemimpinan Prabowo.

Ia mempertanyakan keberanian Anies untuk memberikan penilaian terhadap Prabowo, mengingat Prabowo adalah ketua umum Partai Gerindra dengan anggota DPR dan DPRD yang signifikan di tingkat nasional dan daerah.

Daulay menekankan bahwa Anies, yang pernah diberhentikan oleh Presiden Jokowi, tidak seharusnya memberikan penilaian terhadap kinerja menteri yang masih aktif dan berprestasi. Ia menganggap penilaian Anies tidak tepat dan jauh dari kebenaran.

Dalam konteks pemilihan presiden, Daulay berharap masyarakat dapat melihat secara jernih dan menilai calon dengan bijak, membedakan antara jiwa patriotik dan ambisi semata.

Ia menekankan bahwa fokus TKN Prabowo tetap pada visi-misi dan program, sementara menyoroti perbedaan antara prestasi Prabowo dan Anies dalam konteks kepemimpinan dan pengalaman politik.

Ketua PSSI Erick Thohir Apresiasi Komitmen Prabowo Subianto di Bidang Sepak Bola

IDPOST.CO.ID – Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memberikan apresiasi terhadap komitmen dan langkah konkret yang diambil oleh calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam memajukan sepak bola Indonesia.

Prabowo diketahui mendirikan Akademi Sepak Bola Garudayaksa dan menjalin kerja sama dengan Aspire Academy yang telah sukses memajukan sepak bola Qatar di tingkat internasional.

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Garudayaksa dan Aspire Academy berlangsung pada Senin (8/1/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta.

Turut hadir dalam acara tersebut, pendiri Garudayaksa Prabowo Subianto, Director General Aspire Academy Ivan Bravo, dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Erick Thohir menyatakan bahwa membangun tim nasional (timnas) bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan waktu panjang serta kerja sama dari semua pihak terkait.

Ia menyampaikan kegembiraannya atas komitmen Prabowo Subianto untuk mendukung perkembangan sepak bola Indonesia, dan menekankan pentingnya kerja sama antara PSSI, Garudayaksa, dan Aspire Academy.

“Membangun timnas itu tidak mudah, perlu waktu panjang dan perlu pengorbanan yang luar biasa, banyak pihak, dari suporter, federasi, stakeholder, pemerintah, pemain. Hari ini saya gembira Pak Prabowo punya kemauan untuk bantu sepak bola Indonesia, karena tak mungkin PSSI bekerja sendirian,” ujar Erick Thohir.

Erick juga menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin antara dua akademi sepak bola tersebut.

Ia mengakui sudah mengenal Ivan Bravo sejak dirinya menjadi presiden klub sepak bola Italia, Inter Milan.

Erick meyakini bahwa Aspire Academy, dengan reputasinya yang tak diragukan, akan memberikan pendampingan terbaik kepada Garudayaksa.

Prabowo Subianto, selaku pendiri Akademi Sepak Bola Garudayaksa, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Aspire Academy bertujuan untuk mengembangkan sepak bola secara modern, terutama pada pemain muda di bawah 17 tahun.

Prabowo menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ivan Bravo, yang mewakili Aspire Academy, yang telah berdiri selama hampir 20 tahun.

“Saya percaya dan yakin PSSI di bawah Erick Thohir pembinaan berjalan baik. Dia punya semangat dan pengalaman punya klub luar negeri, jaringan (sepak bola) internasional, optimistis sepak bola kita akan bangkit di bawah pimpinan Erick Thohir,” tambah Prabowo.

Kesepakatan kerja sama ini diharapkan dapat membantu pengembangan pemain muda di Indonesia dan membawa Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia suatu saat nanti. Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PSSI atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan dalam mewujudkan proyek pengembangan pemain muda ini.

Tim Ad hoc Bentukan KPU Sampang Banyak yang Bermasalah, Peserta KPPS Lapor ke Panwascam Pangarengan

IDPOST.CO.ID – Seorang peserta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Sampang, Madura, Jatim. Mendatangi kantor Panitia pengawasan Pemilu 2024 Kecamatan (Panwascam) setempat.

Kedatangannya ke kantor Panwascam itu untuk mengadukan tentang dugaan pelanggaran perekrutan KPPS di Desa Pangarengan.

Sebab, dari hasil seleksi tersebut peserta yang lolos ada yang masih ber ijasah Sekolah Memengah Pertama (SMP) sedangkan dalam ketentuan yang menjadi syarat sebagai anggota KPPS minimal ber ijasah Sekolah Menengah Atas (SMA).

Salah satu peserta KPPS Desa Pangarengan Dedy Aziz Rianto menyatakan, kedatangannya ke kantor Panwascam Pangarengan untuk melaporkan tentang dugaan pelanggaran perekrutan yang dilaksanakan oleh PPS Pangarengan.

“Kami kesini untuk melaporkan tentang dugaan pelanggaran perekrutan KPPS di Desa Pangarengan,” jelasnya, pada Senin (08/01/24).

Laki-laki yang akrab dipanggil Yayan itu kemudian melanjutkan, perekrutan KPPS di Desa Pangarengan sangat mengecewakan karena tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh KPU Sampang.

Menurutnya, paserta yang diloloskan oleh PPS Desa Pangarengan ada yang berijasah SMP, sedangkan yang berijasah SMA, D2 dan Strata 1(S1) tidak lolos, jika hal ini dibiarkan bagaimana mungkin Pemilu 2024 bisa menjadi Pemilu yang berintegritas dan progesional.

“Kami berharap agar Panwascam Pangarengan segera menindak lanjuti, agar Pemilu 2024 yang dicita-citakan sebagai Pemilu yang berintegritas dan Profesional benar-benar terwujud,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu Ketua Panwascam Pangarengan, Imam Buhori Ketua Panwascam Pangarengan berjanji akan menindak lanjuti laporan yang disampaikan oleh sejumlah peserta KPPS.

“Kami akan tindak lanjuti dengan turun ke bawah untuk mengecek kebenarannya,” tandasnya.

Kontroversi Pengadaan Alutsista Bekas: Prabowo Ajak Anies Diskusi Lebih Lanjut

IDPOST.CO.IDPrabowo Subianto calon presiden nomor urut dua saat debat Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu 8 Januari 2024 kemarin pembelian alutsista.

Saat menjabat menjadi Kementerian Pertahanan, Prabowo Subianto membeli alutsista bekas yang disebut-sebut kurang tepat.

Dalam debat yang digelar di Istora Senayan, Jakarta oleh Komisi Pemilihan Umu (KPU) itu Prabowo mengklaim alutsista bekas merupakan keputusan yang tepat.

Menurutnya, alutsista bekas yang pihaknya beli masih berusia muda dan layak pakai di Indonesia.

Dalam debat ketiga Pilpres, Prabowo Subianto menanggapi kritikan terkait kebijakan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.

Prabowo menegaskan bahwa hampir 50% alutsista yang dibeli pemerintah adalah bekas, tetapi usianya masih muda dan masih layak pakai.

“Baru-baru ini, Pak Anies menyampaikan pendapat bahwa ini barang bekas. Saya bersedia membawa data yang sebenarnya. Sebenarnya hampir 50% peralatan itu dari mana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda dan masih layak pakai,” ujar Prabowo dalam debat capres minggu lalu.

Prabowo secara terbuka mengundang Anies Baswedan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai pertahanan Indonesia. Dia menekankan bahwa pernyataan bahwa alutsista bekas menyesatkan rakyat adalah pernyataan yang tidak tepat.

Namun, kritik terhadap kebijakan ini datang dari dua pesaing Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Anies menilai penggunaan utang untuk membeli alutsista bekas bukanlah keputusan yang tepat, menyatakan bahwa utang seharusnya digunakan untuk aktivitas produktif.

Ganjar menyuarakan pendapat serupa, mendorong penguatan industri pertahanan dalam negeri dan menolak penggunaan utang untuk pembelian alutsista bekas yang dianggap gegabah dan berisiko bagi keamanan prajurit.

Prabowo berusaha menjelaskan bahwa alutsista bekas yang dibeli memiliki usia pakai yang masih panjang dan memberi contoh pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang direncanakan untuk dibeli oleh Indonesia. Pesawat tersebut memiliki usia pakai 15 tahun dan masih relevan dengan teknologi canggih.

Prabowo menyatakan bahwa pembelian alutsista baru membutuhkan waktu yang lama untuk pengiriman dan operasional, sementara kebutuhan pertahanan Indonesia mendesak. Dia menekankan perlunya memiliki kemampuan pertahanan segera, mengingat waktu tunggu yang lama untuk pembelian baru.

Dalam menghadapi kritik ini, Prabowo menyoroti perspektif global. Amerika Serikat, sebagai pemimpin dunia dalam produksi peralatan pertahanan, memerlukan waktu sekitar 29 bulan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri mereka terkait alutsista.

Prabowo juga menekankan bahwa seringkali hanya peralatan pertahanan bekas yang diperbolehkan untuk dijual ke negara lain, kecuali ada kondisi khusus yang memungkinkan.

Dalam konteks anggaran, Bonifasius Endo Gauh Perdana, seorang dosen asisten ahli hubungan internasional dan hubungan ekonomi politik internasional di Universitas Tidar, menyatakan bahwa klaim Prabowo sebagian benar.

Meskipun demikian, klaim bahwa 50% alutsista bekas masih berusia muda tidak dapat diverifikasi. Debat mengenai pengadaan alutsista ini mencerminkan dilema yang dihadapi pemerintah dalam menyeimbangkan antara kebutuhan pertahanan yang mendesak dengan pertimbangan keuangan dan operasional.

Prabowo berusaha menegaskan pentingnya mempertahankan dan memperkuat pertahanan negara dengan alutsista yang efektif, meskipun bekas, sementara para kritikus menekankan pentingnya penggunaan dana yang lebih bertanggung jawab dan strategis.

Prabowo vs Anies: Dialog Terbuka Mengenai Pertahanan dan Kesejahteraan Prajurit TNI

IDPOST.CO.ID – Debat Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu 8 Januari 2024 kemarin menyita perhatian publik.

Debat Pilpres tersebut digelar di Istora Senayan, Jakarta menjadi perhatian karena Prabowo Subainto di desak buka-bukaan oleh Anies Baswedan.

Anies Baswedan meminta dan menantang capres nomor urut 2 itu untuk buka-bukan maupun transparansi terkait data pertahanan.

Dalam debat ketiga, Prabowo Subianto memberikan respons terhadap kritikan yang disampaikan oleh rivalnya terkait kebijakan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.

Prabowo menekankan bahwa usia alutsista bekas yang dibeli pemerintah masih muda, dan sekitar 50 persen dari alutsista tersebut masih layak pakai.

Menanggapi kritikan terkait masalah pertahanan, Prabowo mengajak rivalnya, Anies Baswedan, untuk berdiskusi lebih lanjut jika ingin mengetahui detail masalah pertahanan.

Prabowo menyatakan bahwa pembahasan masalah internal pertahanan suatu negara seharusnya tidak dilakukan secara terbuka.

Sementara Teuku Rezasyah, seorang pengamat hubungan internasional, menjelaskan bahwa Prabowo tidak bisa membuka data Kementerian Pertahanan kepada publik secara sembarangan karena ada data yang bersifat konfidensial.

Hanya orang-orang tertentu yang tersumpah dan memiliki keahlian yang dapat mengakses data konfidensial tersebut.

Pada debat ketiga Pilpres 2024, isu pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional menjadi fokus utama. Kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo menjadi sorotan kritik oleh rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Prabowo menegaskan bahwa keputusan pembelian alutsista didasarkan pada pertimbangan mendalam dan kebutuhan pertahanan negara.

Prabowo juga mengundang kedua calon presiden tersebut untuk bertemu di luar sesi debat dan mendiskusikan data dan informasi yang sebenarnya.

Meskipun menawarkan transparansi, Prabowo menegaskan keberatan terhadap pembahasan masalah pertahanan secara publik, merujuk pada praktik negara-negara maju yang menjaga kerahasiaan informasi sensitif.

Debat ini mencerminkan dilema antara kebutuhan transparansi dan perlunya menjaga kerahasiaan informasi yang berkaitan dengan keamanan nasional.

Prabowo berusaha memastikan bahwa kebijakan pembelian alutsista bekas adalah hasil pertimbangan matang, sementara rivalnya mengekspresikan kekhawatiran terhadap penggunaan dana negara dan efektivitas alutsista tersebut.

Situasi ini menyoroti kompleksitas dalam pembuatan kebijakan pertahanan, yang melibatkan faktor keamanan, politik, ekonomi, dan diplomasi.