Disebut Nikita Mirzani dari Taiwan, Suci Asal Tulungagung Ramai Jadi Sorotan Usai Kritisi Tambang Ilegal K-Cung Motor

IDPOST.ID – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tulungagung yang bekerja di Taiwan, Suci, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Banyak, netizen menjulukinya “Nikita Mirzani dari Tulungagung” karena sikapnya yang vokal dan kritis mengomentari berbagai persoalan di kabupaten asalnya, termasuk yang terbaru adalah dugaan tambang ilegal yang menyeret nama pengusaha Suryono Hadi Pranoto, yang dikenal sebagai K-cung Motor.

Julukan itu muncul karena Suci dinilai memiliki keberanian layaknya selebritas Nikita Mirzani dalam menyuarakan kritik, meski dari jarak ribuan kilometer.

Konten-konten videonya di platform seperti TikTok dan Instagram, yang kerap menyoroti masalah infrastruktur, pemerintahan, hingga isu lingkungan, banyak mendapat dukungan dari netizen.

“Bukan soal harta, tapi kaya keberanian seperti Nikita Mirzani. Dia berani angkat suara untuk rakyat kecil, sementara kita di sini kadung takut,” tulis salah seorang netizen dalam kolom komentar.

Beberapa hari terakhir, perhatian Suci tertuju pada kasus dugaan tambang ilegal di kawasan Tulungagung.

Dalam sebuah video yang viral, ia dengan tegas menyindir pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk menyebut nama Suryono Hadi Pranoto atau K-cung Motor.

“Kita lihat saja bagaimana ini berjalan. Jangan sampai ada yang merasa kebal hukum,” ujar Suci dalam videonya, dengan gaya khasnya yang blak-blakan.

Istrinya Difitnah Open BO, Bos K-Cunk Motor Tulungagung Murka ke TKI Taiwan

IDPOST.ID – Perseteruan antara pemilik showroom mobil UD. K-Cunk Motor Tulungagung, Suryono Hadi Pranoto, dengan seorang TKI di Taiwan memasuki ranah yang sangat pribadi.

Suryono mengaku sangat tersinggung dan marah karena wanita berinisial ‘S’ itu telah menyebarkan tuduhan yang merusak kehormatan keluarganya.

Dalam video yang viral, Suryono menyebut bahwa tuduhan yang disebarkan telah menyentuh ranah privat dan menyerang para perempuan di keluarganya.

Ia menyebut nama “Bu Ika” dan “Bu Monik” dengan tuduhan yang ia anggap sangat keji dan tidak berdasar.

“Jadi karena sampean sudah merusak rumah tangga saya yang katanya Bu Ika melakukan open bo dan Bu Monik punya pacar, dll. Ini sudah melewati batas,” tegas Suryono dengan wajah penuh amarah.

Tuduhan-tuduhan berunsur asusila dan fitnah terhadap keluarga inilah yang disebutnya sebagai titik puncak pelanggaran.

Ia merasa permasalahan bisnis dan tuduhan lainnya masih dapat ia tolerir, namun ketika menyentuh kehormatan keluarga, terutama perempuan di dalamnya, ia tidak dapat berdiam diri.

Suryono menegaskan bahwa penyebaran fitnah seperti ini bukan hanya merusak nama baiknya di dunia bisnis, tetapi lebih jauh lagi telah menciderai harga diri dan kehidupan sosial keluarganya di masyarakat.

Oleh karena itu, ultimatum untuk meminta maaf secara pribadi ia sampaikan. Ia memberikan syarat maaf hanya akan diberikan jika wanita tersebut mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung.

“Saya maafkan sepenuh hati, tidak masalah,” ujarnya, menunjukkan bahwa rekonsiliasi masih mungkin terjadi jika ada pengakuan kesalahan.