IDPOST.ID – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Unit Kegiatan Mahasiswa Keilmuan dan Penalaran Ilmiah Universitas Hasanuddin (UKM KPI Unhas), membuat alat mitigasi bencana tanah longsor berbasis Internet of Things (IoT), Rabu (03/09/25).
Ketua Tim, Andi Alif Raihan Analta mengatakan alat ini akan memberikan peringatan dini secara cepat dan akurat, sehingga dapat menekan risiko korban jiwa maupun kerugian materi di daerah rawan longsor yang ada di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.
Alat mitigasi ini dirancang menggunakan sistem sensor ultrasonik yang terhubung dengan mikrokontroler ESP32, mampu mendeteksi pergerakan tanah secara langsung dengan mengukur perubahan jarak antara permukaan tanah dan sensor.
“Data yang diperoleh diproses oleh sistem, kemudian jika melewati ambang batas bahaya, sirine akan berbunyi otomatis sebagai tanda peringatan. Dengan sistem ini, masyarakat akan memiliki waktu yang lebih cukup untuk melakukan evakuasi,” jelasnya.
Alat berbasis IoT ini memiliki sejumlah keunggulan, seperti biaya pembuatan yang rendah, mudah dirakit, serta tidak bergantung pada jaringan internet karena sirine dapat langsung memberikan tanda bahaya secara lokal.
“Dengan kelebihan ini, alat dapat direplikasi di berbagai titik rawan longsor dengan lebih mudah,” tuturnya.
Peluncuran alat ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa Mattabulu dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rencananya, alat ini akan dipasang di kawasan wisata Lembah Cinta, Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng yang dikenal memiliki tingkat kerawanan longsor cukup tinggi.
Selain itu, Pemerintah Desa Mattabulu juga berencana untuk memperluas pemasangan alat serupa di pemukiman warga. Dengan begitu, sistem peringatan dini tidak hanya melindungi pengunjung wisata, tetapi juga menjangkau masyarakat desa secara langsung.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan inovasi yang tidak hanya memiliki teknologi mutakhir, tetapi juga sederhana, ekonomis, dan bisa langsung digunakan masyarakat di lapangan,” ungkapnya.
Selain menghadirkan teknologi, Tim PPK Ormawa UKM KPI Unhas juga telah melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat sekitar titik pemasangan. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menerima peringatan, tetapi juga memahami langkah evakuasi yang benar saat bencana terjadi.
Ketua Umum UKM KPI Unhas, Nurul Dwi Peratiwi, menegaskan bahwa peluncuran alat ini bukan hanya prestasi teknologi, tetapi juga wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat.
“Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya berfokus pada kegiatan akademik, tetapi juga menghadirkan solusi langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan hadirnya inovasi alat mitigasi tanah longsor ini diharapkan dapat memperkuat sistem peringatan dini bencana di Desa Mattabulu. Inovasi sederhana namun fungsional ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menyelamatkan masyarakat dari ancaman tanah longsor di masa mendatang.