Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Yai Mim ini mengaku merasa mendapat tekanan berupa ancaman non-fisik. “Contoh, orang itu menghendaki saya stroke. Berarti saya harus ‘stroke’ supaya mereka puas,” ungkapnya.
Dukungan Warganet untuk Yai Mim
Aksi Yai Mim justru mendapat apresiasi dari sejumlah warganet yang menilai tindakannya sebagai bentuk kecerdasan emosional. Banyak netizen yang memuji kemampuan Yai Mim dalam mengendalikan situasi.
“Ternyata dia cerdas mainin emosi lawannya,” tulis seorang netizen.
Netizen lain menambahkan, “Dia mampu mainin emosi lawannya. Paham sekali, biar lawan puas, padahal itu aslinya mengolok-olok musuh.”
Kronologi Konflik yang Berlarut
Konflik antara Yai Mim dan Sahara, pemilik usaha rental mobil di Malang, telah berlangsung cukup lama. Awalnya, perseteruan ini dipicu sengketa lahan parkir yang kemudian eskalasi menjadi konflik terbuka di media sosial.
Dampak dari konflik ini cukup serius. Yai Mim harus kehilangan pekerjaannya sebagai dosen di UIN Malang dan terpaksa diusir dari tempat tinggalnya bersama istri. Pasangan ini kini harus tinggal berpindah-pindah tempat, termasuk menginap di hotel.
Sementara itu, perkembangan terbaru menyebutkan bahwa kedua pihak telah melaporkan satu sama lain ke kepolisian. Publik masih menunggu penyelesaian hukum dari kasus yang telah menyita perhatian banyak pihak ini. (*)